Kelompok 1
Siti Mawaddai Marzirah 17031001
Ardiansah 17031011
Nelda Arfina 17031013
Trisna Velinda 17031020
Putri Alawiyah 17031026
Atika Amri Yeni Putri 17031031
Rika Amelia 17031032
Ronaldo Liano 17031035
Rilanda Andrean Hanafi 17031040
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas berkat,
rahmat dan hidayah-Nya kami bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kami buat untuk
memenuhi tugas dari dosen. Makalah ini membahas tentang “Terapi Komplementer
Manajemen Nyeri Pada Kanker”. Semoga dengan makalah yang kami susun ini, kita sebagai
mahasiswa dapat menambah dan memperluas pengetahuan.
Kami mengetahui makalah yang kami susun ini masih sangat jauh dari sempurna,
maka dari itu kami masih mengharapkan kritik dan saran dari ibu selaku dosen pembimbing
kami serta temen-temen sekalian, karena kritik dan saran itu dapat membangun kami dari
yang salah menjadi benar.
Semoga makalah yang kami susun ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita, akhir
kata kami mengucapkan terima kasih.
TIM
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................................1
1.2 TUJUAN............................................................................................................1
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1KONSEP NYERI................................................................................................3
2.2 KONSEPKANKER...........................................................................................9
BAB III ANALISIS JURNAL............................................................................................13
BAB IV PENUTUP.............................................................................................................15
4.1 KESIMPULAN..................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Agar mahasiswa dapat mengetahui manajemen nyeri dan terapi komplementer pada
nyeri kanker.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Agar mahasiswa mengetahui tentang konsep nyeri
2. Agar mahasiswa mengetahui tentang konsep kanker
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.2 Klasifikasi
1. Klasifikasi Nyeri Berdasarkan Durasi
a. Nyeri Akut
Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi setelah cedera akut, penyakit, atau intervensi
bedah dan memiliki proses yang cepat dengan intensitas yang bervariasi (ringan sampai
berat), dan berlangsung untuk waktu yang singkat (Andarmoyo, 2013). Nyeri akut
berdurasi singkat (kurang lebih 6 bulan) dan akan menghilang tanpa pengobatan setalh
area yang rusak pulih kembali (Prasetyo, 2010).
b. Nyeri kronik
Nyeri kronik adalah nyeri konstan yang intermiten yang menetap sepanjang suatu
priode waktu, Nyeri ini berlangsung lama dengan intensitas yang bervariasi dan biasanya
berlangsung lebih dari 6 bulan (Potter &Perry, 2006).
2. Klasifikasi Nyeri Berdasrkan Asal
a. Nyeri Nosiseptif
Nyeri Nosiseptif merupakan nyeri yang diakibatkan oleh aktivitas atau sensivitas
nosiseptor perifer yang merupakan respetor khusus yang mengantarkan stimulus naxious
(Andarmoyo, 2013). Nyeri Nosiseptor ini dapat terjadi karna adanya adanya stimulus
yang mengenai kulit, tulang, sendi, otot, jaringan ikat, dan lain-lain (Andarmoyo, 2013).
b. Nyeri neuropatik
Nyeri neuropatik merupakan hasil suatu cedera atau abnormalitas yang di dapat
pada struktur saraf perifer maupun sentral , nyeri ini lebih sulit diobati (Andarmoyo,
2013).
3. Klasifikasi Nyeri Berdasarkan Lokasi
a. Supervicial atau kutaneus
Nyeri supervisial adalah nyeri yang disebabkan stimulus kulit. Karakteristik dari
nyeri berlangsung sebentar dan berlokalisasi. Nyeri biasanya terasa sebagai sensasi yang
tajam (Potter dan Perry, 2006). Contohnya tertusuk jarum suntik dan luka potong kecil
atau laserasi.
b. Viseral Dalam
Nyeri viseral adalah nyeri yang terjadi akibat stimulasi organ-organ internal
(Potter dan Perry, 2006). Nyeri ini bersifat difusi dan dapat menyebar kebeberapa arah.
Contohnya sensasi pukul (crushing) seperti angina pectoris dan sensasi terbakar seperti
pada ulkus lambung.
c. Nyeri Alih (Referred pain)
Nyeri alih merupakan fenomena umum dalam nyeri viseral karna banyak organ
tidak memiliki reseptor nyeri. Karakteristik nyeri dapat terasa di bagian tubuh yang
terpisah dari sumber nyeri dan dapat terasa dengan berbagai karakteristik (Potter dan
Perry, 2006). Contohnya nyeri yang terjadi pada infark miokard, yang menyebabkan
nyeri alih ke rahang, lengan kiri, batu empedu, yang mengalihkan nyeri ke selangkangan.
d. Radiasi Nyeri
Radiasi merupakan sensi nyeri yang meluas dari tempat awal cedera ke bagian
tubuh yang lain (Potter dan Perry, 2006). Karakteristik nyeri terasa seakan menyebar ke
bagian tubuh bawah atau sepanjang kebagian tubuh. Contoh nyeri punggung bagian
bawah akibat diskusi interavertebral yang ruptur disertai nyeri yang meradiasi sepanjang
tungkai dari iritasi saraf skiatik.
e. Pengukuran Intensitas
Nyeri Intensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan
oleh individu. Pengukuran intensitas nyeri bersifat sangat subjektif dan nyeri dalam
intensitas yang sama dirasakan berbeda oleh dua orang yang berbeda (Andarmoyo,
2013).
Ada beberapa metode yang umumnya digunakan untuk menilai intensitas nyeri,
antara lain :
1) Verbal Rating Scale (VRSs)
Menggunakan suatu word list untuk mendeskripsikan nyeri yang dirasakan.
Pasien disuruh memilih kata-kata atau kalimat yang menggambarkan karakteristik
nyeri yang dirasakan dari word list yang ada. Metode ini dapat digunakan untuk
mengetahui intensitas nyeri dari saat pertama kali muncul sampai tahap
penyembuhan. Penilaian ini menjadi beberapa kategori nyeri, yaitu :
tidak nyeri (none)
nyeri ringan (mild)
nyeri sedang (moderate)
nyeri berat (severe)
nyeri sangat berat (very severe)
2) Numeric Rating Scale (NRSs)
Metode ini menggunakan angka-angka untuk menggambarkan range dari
intensitas nyeri. Umumnya pasien akan menggambarkan intensitas nyeri yang
dirasakan dari angka 0-10. “0” menggambarkan tidak ada nyeri sedangkan “10”
menggambarkan nyeri yang hebat.
2.1 5 Penatalaksanaan
1. Tindakan Farmakologis
a. Analgesik Narkotik
b. Analgesik Lokal
c. Analgesik yang dikontrol klien
d. Obat – obat nonsteroid
2. Tindakan Non Farmakologis
a. Stimulasi kulit
Beberapa teknik untuk stimulasi kulit antara lain :
Kompres dingin
Analgesics ointments
Counteriritan, seperti plester hangat.
Contralateral Stimulation, yaitu massage kulit pada area yang berlawanan dengan
area yang nyeri.
b. Stimulasi electric (TENS)
c. Akupuntur
d. Plasebo
2.2.2 Gejala
Gejala penyakit kanker secara umum yang timbul tergantung dari jenis atau organ
tubuh yang terserang yaitu :
a. Perubahan kebiasaan buang air besar
b. Luka yang tidak sembuh - sembuh.
c. Benjolan pada payudara .
d. Perubahan tahi lalat atau kulit yang mencolok.
e. Gangguan pencernaan, misalnya sukar menelan yang terus menerus.
f. Penurunan berat badan dengan cepat akibat kurang lemak dan protein (kaheksia)
g. Tuli, atau adanya suara - suara dalam telinga yang menetap.
h. Nyeri dapat terjadi akibat tumor yang meluas menekan syaraf dan pembuluh darah
disekitarnya, reaksi kekebalan dan peradangan terhadap kanker yang sedang tumbuh,
dan nyeri juga disebabkan karena ketakutan atau kecemasan.
ABSTRAK
Pasien kanker paliatif melaporkan nyeri yang lebih berat. Pada beberapa kasus, terapi
farmakologi pada tidak sepenuhnya dapat mengurangi nyeri. Self-selected Individual Music
Therapy (SeLIMuT) merupakan terapi komplementer perangsang relaksasi nonfarmakologis
yang aman, mudah, murah, dan efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
SeLIMuT terhadap tingkat nyeri pasien kanker paliatif. Penelitian intervensi Quasi
Experiment- pre-test and post-test design with Comparison Group dengan purposive and
consecutive sampling ini dilakukan di IRNA I RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta. Responden
dibagi dalam kelompok intervensi (n=23) yang menerima terapi SeLIMuT sebanyak empat
kali masing-masing selama 15−20 menit dan kelompok kontrol (n=23) yang tidak diberikan
terapi. Kedua kelompok dilakukan pengukuran nyeri pre- dan post- dengan Visual Analog
Scale (VAS). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rerata selisih nyeri pre-
post pada kedua kelompok dengan nilai p=0,001 (p<0,05). Penurunan nyeri terjadi pada
kelompok SeLIMuT setelah mendapatkan intervensi dengan nilai mean (SD) 2,144 (0,91).
Penurunan nyeri pada kelompok SeLIMuT juga bermakna secara klinis (mean ≥ 1,0).
Peningkatan skor nyeri terdapat pada kelompok kontrol dengan nilai mean (SD) -0,03 (0,15).
Dapat disimpulkan bahwa secara statistik dan klinis, intervensi SeLIMuT berpengaruh
terhadap tingkat nyeri pasien kanker paliatif. Pengaruh tersebut berupa efektivitas SeLIMuT
dalam menurunkan nyeri.
Kata Kunci: kanker paliatif, nyeri, SeLIMuT, Visual Analog Scale.
ANALISA JURNAL :
Bagi pasien kanker stadium lanjut, paliatif adalah perawatan yang dominan diberikan.
Tren perawatan paliatif yang berkembang saat ini adalah menggabungkan terapi medis
dengan terapi komplementer (Complementary and Alternative Medicine/CAM) untuk
mengurangi gejala yang mengganggu pasien, termasuk nyeri. Nyeri yang tidak tertangani
akan berdampak pada kecemasan, depresi, helplessness, hopelessness, keinginan untuk
mengakhiri kehidupan, dan ketakutan pada pasien maupun keluarga mereka.
Saat ini, terapi musik merupakan bagian dari terapi komplementer pada perawatan
kanker yang berdampingan dengan terapi medis. Terapi music memiliki kelebihan sebagai
intervensi yang dapat diterapkan secara sederhana, noninvasif, perangsang relaksasi
nonfarmakologis yang aman, murah, dan efektif. Karena itu, terapi music dapat digunakan
khususnya sebagai terapi komplementer pasien kanker paliatif dengan nyeri.
Terapi yang diberikan yaitu Terapi SeLIMuT yang merupakan prosedur pemberian
terapi musik yang mudah, murah, dan efektif dengan mendengarkan jenis musik slow tempo
stabil, level suara rendah dan soft dynamic, serta tekstur konsisten (kombinasi suara dan
instrumental). Terapi ini diberikan selama 15−20 menit dan memberikan kebebasan pasien
untuk memilih musik yang disukai dan dikombinasikan dengan napas dalam.
Dari terapi yang di berikan di dapatkan hasil secara stastistik maupun klinis yang
menunjukkan intervensi dari terapi SeLIMuT ini berpengaruh terhadap tingkat nyeri pasien
kanker paliatif. Pengaruhnya berupa penurunan nyeri pada kelompok yang di berikan terapi
SeLIMuT ini.
Cara kerja terapi ini yaitu dengan cara mempengaruhi hipofisis otak untuk melepas
endorphin. Dengan pelepasan endorphin ini akan memberikan reaksi pada reseptor spesifik di
otak untuk mengubah emosi, mood, dan fisiologi, adanya respon psikofisiologi ini juga dapat
berpengaruh terhadap persepsi dan respon pasien terhadap nyeri yang dirasakan.
Jenis music yang didengar pasien juga mempengaruhi penurunan nyeri, jenis music
yang diberikan yaitu dengan kriteria music yang relaxing dan meditative, yang dapat
memberikan ketenangan bagi pasien.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Penyakit Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel
jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini
dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian. Pada pasien
dengan penyakit kanker yang sudah stadium lanjut sering mengalami masalah nyeri, sehingga
pengobatan sudah tidak dapat mengurangi nyeri maka dilakukanlah terapi komplementer
yaitu dengan pemberian terapi SeLIMuT dengan cara mempengaruhi hipofisis otak untuk
melepas endorphin. Dengan pelepasan endorphin ini akan memberikan reaksi pada reseptor
spesifik di otak untuk mengubah emosi, mood, dan fisiologi, adanya respon psikofisiologi ini
juga dapat berpengaruh terhadap persepsi dan respon pasien terhadap nyeri yang dirasakan.
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi.2008. Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien.
Jakarta: Salemba Medika.
Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa: Waluyo
Agung., Yasmin Asih., Juli., Kuncara., I.made karyasa, EGC, Jakarta
Kozier. Fundamental Of Nursing. Potter dan Perry.2006. Fundamental Keperawatan. Vol:2.
Jakarta: EGC.