Tingkat/semester :…………………
Jurusan : ………………...
MATERI I
SESUAI KEBUTUHAN
Bagi calon ayah dan ibu, proses kehamilan hingga melahirkan akan
menjadi pengalaman istimewa. Namun, pengalaman yang luar biasa akan
dirasakan ketika pasangan suami-istri menjadi orangtua. Jadi sebelum memiliki
anak sebaiknya diskusikan perubahan dan tantangan hidup yang akan dialami
sehingga calon orangtua telah siap dengan segala kemungkinan yang akan
terjadi.
2. Adaptasi Paternal
Selama masa kehamilan dan melahirkan, tanggung jawab utama pria yaitu
memberikan dukungan penuh kepada istrinya. Mereka terkadang kecewa karena
hanya dianggap sebagai pendukung dan penolong, bukan sebagai bagian dari
calon ornag tua. Maka dari itu, diadakan grup pendukung atau kelas bagi calon
ayah mengenal perannya lebih jauh. Dalam forum ini pria lain yang sudah
berpengalaman berbagi pengalamannya dalam menghadapi kehamilan,
melahirkan, dan bahkan mengasuh anak.
Ketika seorang ibu melahirkan anak, suatu hal yang ingin diketahui ialah:
seperti apakah atau seperti siapakah anak saya? Ini suatu keingintahuan yang
biasa dan wajar. Namun sebenarnya ada satu hal yang lebih penting lagi yaitu
akan seperti apakah kelak anak saya ini? Suatu pertanyaan dengan rentangan
panjang, memakan waktu lama untuk bisa menjawabnya, dan sulit untuk bisa
diramalkan antara apa yang ada dan apa yang akan terjadi, serta antara yang
terlihat dan apa yang akan diperlihatkan.
Anak yang baru lahir berada dalam keadaan lemah, tidak berdaya, tidak
bisa apa-apa, tidak bisa mengurus diri sendiri, tidak bisa memenuhi kebutuhan-
kebutuhannya sendiri. Jadi ia tergantung sepenuhnya pada lingkungannya,
lingkungan hidupnya, terutama orang tua dan lebih khusus lagi ialah ibunya.
Mengenai lingkungan hidup yang menjadi tokoh pusat ialah orang tua.
Merekalah yang berperan besar, langsung atau kadang-kadang tidak langsung,
berhubungan terus-menerus dengan anak, memberikan perangsang (stimulasi)
melalui berbagai corak komunikasi antara orang tua (terutama ibu) dengan anak.
Berdasarkan pada hal-hal tersebut diatas, orang tua jelas berperan besar
dalam perkembangan dan memperkembangkan kepribadian anak. Orang tua
menjadi faktor penting dalam menanamkan dasar kepribadian yang ikut
menentukan corak dan gambaran kepribadian seorang setelah dewasa. Jadi,
gambaran kepribadian yang terlihat dan diperlihatkan seseorang setelah dewasa
banyak ditentukan oleh keadaan dan proses-proses yang ada dan terjadi
sebelumnya.
Dalam usaha atau tindakan aktif orang tua untuk mengembangakan kepribadian anak,
perlu memperhatikan aspek-aspek perkembangan sebagai berikut :
1) Dalam kaitan dengan pertumbuhan fisik anak
Perlakuan dan pengasuhan yang baik disertai dengan lingkungan sehat
memungkinkan anak hidup sehat, jauh dari keadaan yang mempermudah
timbulnya sakit dan penyakit perlu sekali di perhatikan. Pengetahuan praktis
mengenai kadar gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan anak
perlu diketahui orang tua. Juga diperlukan pengetahuan- pengetahuan praktis
mengenai kebutuhan- kebutuhan anak, kebutuhan dasar dan mineral, untuk
memungkinkan anak berkembang sebaik-baiknya.
2) Dalam kaitannya dengan perkembangan sosial anak
Pergaulan adalah juga merupakan suatu kebutuhan untuk memperkembangkan
aspek sosial anak. Seorang anak membutuhkan anak lain atau kelompok yang
kira-kira sebaya. Melalui hubungan dengan lingkungan sosialnya, anak sengaja
atau tidak sengaja, langsung atau tidak langsung terpengaruh pribadinya. Peniruan
menjadi salah satu faktor yang sering terjadi dalam proses pembentukan pribadi
anak. Maka penting diperhatikan siapa atau dengan kelompok mana anak boleh
berinteraksi, dianjurkan atau sebaliknya menghindari atau sesedikit mungkin
bergaul.
3) Dalam kaitannya dengan perkembangan mental anak
Komunikasi verbal antara orang tua dengan anak, khususnya pada tahun-
tahun pertama kehidupan anak, besar pengaruhnya untuk perkembangan
mentalnya. Anak memahami arti sesuatu mulai dari yang kongkrit sampai yang
abstrak. Kecuali dari usaha anak sendiri yang bereksplorsi didalam
lingkungannya, mendengar, mengamati dan mengolah menjadi pengetahuan-
pengetahuan, juga berasal dari perangsangan- perangsangan yang diberikan oleh
orang-orang yang ada di sekeliling hidup anak. Mengajak anak berbicara sambil
membimbing lebih lanjut mempunyai dampak positif bagi perkembangan aspek
mentalnya.
4) Dalam kaitannya dengan perkembangan rohani anak
Pengetahuan anak mengenai perbuatan baik atau tidak batik, boleh atau tidak
boleh dilakukan, diperoleh dari usaha anak sendiri yang secara aktif
memperhatikan, meniru dan mengolah dalam alam pikirannya dan lebih lanjut
menjadi sikap dan perilakunya. Namun dalam banyak hal peranan dari orang tua
juga cukup besar dalam mempengaruhi perkembangan aspek moral dan rohani
anak.
Orang tua sedikit demi sedikit membimbing dan mengarahkan sikap dan
perilaku anak sesuai dengan patokan atau ukuran orang tua, sesuai dengan kitab
suci dan ajaran- ajaran agama.
2.3 Peran dari Keterlibatan Ayah dalam Childbearing
Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama) adalah keluarga yang
menantikan kelahiran yang dimulai dari kehamilan sampai kelahiran anak
pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan. Peran calon ayah
dapat dimulai selagi kehamilan istri membesar dan semakin kuat saat bayi
dilahirkan. Pada periode awal seorang ayah harus mengenali hubungannya
dengan anak, istri, dan anggota keluarga lainnya. Periode berikutnya ayah dapat
mencerminkan suatu waktu untuk bersama-sama membangun kesatuan keluarga,
periode waktu berkonsolidasi ini meliputi peran negosiasi (suami istri, ibu-
ayah,orang tua-anak,saudara-saudara) untuk menetapkan komitmen . perode yang
berlangsung akan membutuhkan waktu.
Terjadi waktu transisi fisik dan psikologis bagi ibu serta ayah dan seluruh
anggota keluarga, dalam hal ini orang tua, saudara atau anggota keluarga lainnya
harus dapat beradaptasi terhadap perubahan stuktur karena adanya anggota
keluarga baru yaitu bayi, dengan kehadiran seorang bayi maka sistem dalam
keluarga akan berubah serta pola pikir keluarga harus dikembangkan. Calon ayah
terkadang mengobservasi pria lain yang sudah menjadi ayah dan mencoba
bersikap seperti seorang ayah untuk menentukan kenyamanan dan kesesuaian
dengan konsepnya akan peran seorang ayah. Calon ayah mencari informasi
tentang perawatan dan tumbuh-kembang bayi, sehingga ia dapat mempersiapkan
diri untuk tanggung jawab yang baru. Meskipun ia mendapatkan pengetahuan
yang banyak akan persiapan menjadi ayah, akan tetapi ia tetap saja belum siap
untuk mempelajarinya saat ini, sehingga ia mungkin masih abstrak akan
pengetahuan dan pelatihan tentang perawatan bayi. Maka dari itu, perawat harus
mengulang kembali informasi-informasi tersebut setelah bayi lahir, sehingga
pengetahuannya menjadi relevan dengan praktiknya.
3. Adaptasi Saudara Kandung
Jika saudara kandung tidak dipersiapkan dari awal dalam menghadapi
anggota keluarga baru, maka dikhawatirkan akan terjadi sibling rivalry. Hal yang
dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya sibling, antara lain:
1. Anak diberitahu sejak awal tentang kehamilannya
2. Anak diberi kesempatan merasakan bayinya bergerak dalam rahim
3. Anak dilibatkan dalam membantu persiapan kelahiran adiknya
4. Bantu anak untuk menyesuaikan pada perubahan ini
5. Kenalkan anak dengan profil bayi
6. Mengajak anak saat memeriksakan kehamilannya
- Cukup istirahat.
- Menghindari berdiri secara tiba- tiba dari posisi duduk.
- Hindari berdiri pada waktu yang lama.
- Jangan lewatkan waktu makan.
- Berbaring miring ke kiri.
2) Sering berkemih :
- Menyarankan ibu untuk banyak minum disiang hari dan
mengurangi minum pada malam hari.
- Menyarankan ibu untuk buang air keci secara teratur.
- Menhindari penggunaan pakaian ketat.
3) Nyeri perut bagian bawah :
- Menghhindari berdiri secara tiba- tiba dari posisi jongkok.
- Mengajarkan ibu posisi tubuh yang baik.
4) Nyeri punggung :
- Memberitahu ibu untuk menjaga posisi tubuhnya.
- Menganjurkan ibu untuk melakukan evcercise selama
hamil.
- Menganjurkan ibu untuk mengurangi aktivitas serta
menambah istirahat.
5) Flek hitam pada wajah dan sikatri :
- Anjurkan ibu untuk menggunakan lotion.
- Menganjurkan ibu untuk menggunakan bra dengan ukuran
besar.
- Anjurkan ibu untuk diet seimbang.
- Anjurkan ibu untuk menggunakan pelembab kulit.
6) Sekret vagina berlebih
- Mengganti celana dalam bila basah atau lembab.
- Memelihara kebersihan alat reproduksinya.
7) Kontipasi
- Mengkonsumsi makanan yang berserat.
- Memenuhi kebutuhan hidrasinya.
- Melakukan olahraga ringan secara rutin.
8) Penambahan berat badan
- Memberikan contoh makanan yang baik dikonsumsi.
- Menghitung jumlah asupan kalori.
9) Pergerakan janin
- Mengajarkan kepada ibu untuk merasakan gerakan janin,
misalnya dengan menggunakan 2 wadah kosong dan manik-
manik, kemudian anjurkan pada ibu untuk memindahkan
manik-manik tersebut ke wadaah lainnya selama 2 jam
dan merasakan gerakaan janinnya.
10) Perubahan psikologis
- Memberikan ketenangan pada ibu dengan memverikan
informasi yang dibutuhkan ibu.
- Memberikan motivasi dan dukungan pada ibu.
- Melibatkan orang terdekat dan atau keluarga pada setiap
asuhan.
c. Ketidaknyamanan pada Trimester III
1) Sering buang air kecil
- Ibu hamil disarankan untuk tidak minum saat 2-3 jam sebelum tidur.
- Agar kebutuhan air pada ibu hamil tetap terpenuhi, sebaiknya minum
lebih banyak pada siang hari.
1) Pegal-pegal
2) Hemoroid
- Hindari konstipasi.
- Makan-makanan yang berserat dan banyak minum.
- Gunakan kompres es atau air hangat.
- Bila mungkin gunakan jari untuk memasukan kembaliu hemoroid ke
dalam anus dengan pelan-pelan.
- Bersihkan anus dengan hati-hati sesudah defekasi.
- Usahakan BAB dengan teratur.
- Ajarkan ibu dengan posisi knee chest 15 menit/hari.
- Senam kegel untuk menguatkan perinium dan mencegah hemoroid.
- Konsul ke dokter sebelum menggunakan obat hemoroid.
3) Kram dan nyeri pada kaki
- Lemaskan bagian yang kram dengan cara mengurut.
- Pada saat bangun tidur, jari kaki ditegakkan sejajar dengan tumit untuk
mencegah kram mendadak.
- Meningkatkan asupan kalsium.
- Meningkatkan asupan air putih.
- Melakukan senam ringan.
- Istirahat cukup.
4) Gangguan pernafasan
- Latihan nafas melalui senam hamil.
- Tidur dengan bantal yang tinggi.
- Makan tidak terlalu banyak.
- Konsultasi dengan dokter apabila ada kelainan asma dll.
5) Oedema
- Meningkatkan periode istirahat dan berbaring dengan posisi miring kiri.
- Meninggikan kaki bila duduk.
- Meningkatkan asupan protein.
- Menganjurkan untuk minum 6-8 gelas cairan sehari untuk membantu
diuresis natural.
- Menganjurkan kepadaa ibu untuk cukup berolahraga.
6) Perubahan libido
- Informasikan pada pasangan bahwa masalah ini normal dan dipengaruhi
oleh hormon esterogendan atau kondisi psikologis.
- Menjelaskan pada ibu dan suami untuk mengurangi frekuensi hubungan
seksual selama masa kritis.
- Menjelaskan pada keluarga perlu pendekatan dengan memberikan kasih
sayang pada ibu.
2) Nutrisi
a. Kalori
Jumlah kalori yang ibutuhkan ibu hamil adalah 2500 kkal setiap
harinya. Jumlah kalori yang berlebih dapat menyebabkan obesitas dan
ini merupakan faktor predisposisi atas terjadinya preeklampsia.
b. Protein
Jumlah protein yang diperlukan untuk ibu hamil adalah 85 gr/hari.
Sumber protein : kacang-kacangan, ikan, ayam, susu, keju. Defesiensi
protein dapat menyebabkan kelahiran prematur, anemia dan edema.
c. Kalsium
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 kg/hari. Sumber kalsium :
susu, keju, yoghurt dan kalsium karbonat.
d. Zat besi
Diperlukan 30 mg/hari asupan zat besi bagi ibu hamil. Kekurangan zat
besi pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia defisiensi zat besi.
e. Asam folat
Jumlah asam folat yang dibutuhkan ibu hami sebesar 400 mikro
gr/hari. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia
megaloblastik.
f. Air
Air berfungsi untuk menjaga keseimbangan suhu tubuh, karna itu
dianjurkan untuk minum 6-8 gelas (1500-2000 ml) air,susu, dan jus
tiap 24 jam.
3) Personal hygien
Kebersihan diri selama kehamilan penting untuk dijaga oleh setiap ibu hamil.
Kebersihan diri yang buruk dapat berdampak pada kesehatan ibu dan janin.
Sebaiknya ibu hamil mandi, gosok gigi dan ganti pakaian dua kali sehari
(Nugroho,dkk, 2014).
4) Pakaian
Ibu hamil sebaiknya menggunakan pakaian yang longgar, mudah dikenakan dan
nyaman. Gunakan kutang dengan ukuran sesuai ukuran payudara dan mampu
menyangga seluruh payudara, tidak menggunakan sepatu tumit tinggi
(Nugroho,dkk, 2014). f)
5) Eliminasi
Ibu hamil sering buang air kecil terutama pada kehamilan trimester III dengan
frekuensi buang air besar menurun akibat adanya konstipasi. Ibu hamil akan
sering ke kamar mandi terutama saat malam sehingga menganggu tidur,
sebaiknya intake cairan sebelum tidur dikurangi (Nugroho,dkk, 2014).
6) Seksual
Ibu hamil tetap dapat melakukan hubungan seksual dengan suaminya sepanjang
hubungan tersebut tidak menganggu kehamilan. Pilihlah posisi yang nyaman dan
tidak menyebabkan nyeri bagi wanita hamil dan usahakan gunakan kondom
karena prostaglandin yang terdapat pada semen dapat menyebabkan kontraksi
(Nugroho,dkk, 2014).
7) Senam hamil
Suatu program latihan fisik yang sangat penting bagi calon ibu untuk
mempersiapkan persalinan baik secara fisik atau mental (Nugroho,dkk, 2014).
8) Istirahat atau tidur Ibu hamil sebaiknya memiliki jam istirahat atau tidur yang
cukup. Kurang istirahat atau tidur dapat menyebabkan ibu hamil terlihat pucat,
lesu dan kurang gairah. Usahakan tidur malam kurang lebih 8 jam dan tidur siang
kurang lebih 1 jam (Nugroho,dkk, 2014).
Hal yang harus disiapkan adalah P4K seperti penolong persalinan, tempat
bersalin, biaya persalinan, transportasi, calon donor darah, pendamping
persalinan, pakaian ibu dan bayi.
b. Kebutuhan Psikologis
Ibu Hamil Menurut (Megasari et al, 2015) kebutuhan psikologis ibu hamil antara lain:
Manfaat pendidikan bagi calon orang tua antara lain: suatu kesempatan
belajar perubahan fisik selama hamil, persalinan dan setelahnya, mengetahui
perubahan psikologis, emosional, intelektual dan perubahan lingkungan yang terjadi
dalam masa kehamilan dan kelahiran bayi, mendapatkan support social dari orang tua
yang mempunyai pengalaman serupa dengan mereka, suatu cara belajar dengan
sesama ibu yang baru mempunyai seorang anak, membangun kepercayaan ibu dan
suami dalam menghadapi kelahiran dan persalinan.
Selesai...