Anda di halaman 1dari 1

Selain paritas, jarak kelahiran yang merupakan rentang waktu antara kelahiran anak

sekarang dengan kelahiran anak sebelumnya, hal ini juga merupakan faktor yang
mempengaruhi terjadinya robekan perineum. Jarak kelahiran kurang dari dua tahun
tergolong risiko tinggi karena dapat menimbulkan komplikasi pada persalinan. Jarak
kelahiran 2-3 tahun merupakan jarak kelahiran yang lebih aman bagi ibu dan janin. Begitu
juga dengan keadaan jalan lahir yang mungkin pada persalinan terdahulu mengalami
robekan perineum derajat tiga dan empat, sehingga proses pemulihan belum sempurna dan
robekan perineum dapat terjadi (Martin et al., 2015). Berat badan janin dapat
mengakibatkan terjadinya ruptur perineum, sehingga sangat penting untuk mengukur
tafsiran beran badan janin.Menurut Winkjosastro (2007) badan lahir janin yang melebihi
4000 gram dapat menimbulkan kesukaran persalinan. Partus presipitatus juga merupakan
faktor yang memperbesar risiko terjadinya ruptur perineum (Mochtar 2012). Disisi lain,
partus lama juga meningkatkan risiko robekan perineum, terutama apabila berlangsung
lebih dari 24 8 jam pada primigravida dan 18 jam bagi multigravida (Oxorn, 2010). Parus
lama dapat menimbulkan bahaya baik bagi ibu maupun janin, beratnya cidera akan semakin
meningkat dengan semakin lamanya proses persalinan seperti meningkatnya insiden atonia
uteri, laserasi, dan perdarahan lainnya yang merupakan penyebab utama kematian ibu.

Anda mungkin juga menyukai