Anda di halaman 1dari 8

PKN Kelas X Pertemuan ke-II

Indonesia merupakan negara yang sistem pemerintahannya adalah presidensial. Yang dimaksud sistem
penyelenggraan pemerintahan presidensial adalah sistem pemerintahan yang dipimpin oleh seorang
presiden. Dan presiden ini bertanggungjawab akan penyelenggaraan pemerintahan untu mencapai tujuan
yang diinginkan.
Ciri-ciri sistem pemerintahan presidensial yang digunakan di Indonesia, yaitu:
1. Penyelenggaraan negara dipimpin oleh Presiden sebagai kepala negara dan dibantu oleh wakil presiden
dan para mentri.
2. Menteri bertanggung jawab kepada Presiden dan tidak bertanggungjawab kepada DPR sebagai dewan
legislatif. DPR hanya berhak bertanya, interpelasi, dan lain-lain tetapi tidak berhak meminta
pertanggungjawaban menteri.
3. Presiden Indonesia dipilih secara langsung oleh rakyat dalam pemilihan umum dan tidak
bertanggungjawab kepada DPR. Meskipun demikian, MPR dapat memberhentikan Presiden dengan alasan-
alasan yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan.
4. Presiden tidak dapat membubarkan parlemen, dalam hal ini DPR. Karena DPR ini dipilih oleh rakyat
dalam pemilihan umum, bukan dipilih Presiden.
5. DPR memiliki kekuasaan legislatif atau membuat undang-undang, bersama Presiden.
Anggotaanggotanya dipilih berdasarkan hasil pemilihan umum.
6. Sistem pemerintahan Indonesia menganut sistem demokrasi yang berdasarkan Pancasila, sehingga
disebut demokrasi Pancasila. Dengan demikian, penyelenggaraan pemerintahan negara Indonesia harus
berdasarkan nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan Pemerintahan.

Selain ciri di atas, penyelenggaraan pemerintahan negara Indonesia juga mempunyai hubungan vertikal dan
horisontal antar lembaga-lembaga negara yang ada. Dan untuk memperlancar pembangunan, di mana
Indonesia mempunyai wilayah yang terbentang sangat luas, maka ada sistem pemerintahan pusat dan
pemerintahan daerah yang diatur oleh undang-undang.
Yang dimaksud dengan nilai adalah sesuatu yang sangat berhaga yang dimilki seseorang, atau dalam hal ini
negara, sehingga menyadarkan diri akan harkat dan martabatnya. Nilai suatu bangsa bersumber pada
keyakinan bangsa tersebut dan dapat digali adri kebudayaan bangsa. Sehingga nilai-nilai bangsa dapat
terbentuk atas dasar cipta, rasa, dan karsa (kebudayaan) bangsa. Pancasila telah ditetapkan sebagai
pandangan hidup dan ideologi bangsa Indonesia. Artinya, para tokoh pendiri bangsa menemukan bahwa di
dalam Pancasila terdapat nilai-nilai yang dianut dan diyakini Bangsa Indonesia. Sebuah nilai yang menjadi
ciri khas. Tidak dimiliki oleh bangsa lain di dunia. Nilai yang sama-sama dimiliki oleh semua komponen
bangsa, meskipun berbeda agama, ras, suku, warna kulit, dan kedudukannya.
Pancasila yang termaktub dalam pokok pikiran Pembukaan UUD 1945 alinea 4, merupakan landasan hidup
bangsa Indonesia di segala bidang. Di dalam kelima sila Pancasila terdapat tiga tata nilai utama, yaitu:
1.Tata Nilai Spiritual
Tata nilai spiritual tergambar dari sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa. Mengandung makna
bahwa Pancasila mengandung nilai-nilai ketakwaan dan keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Nilai
ini diimplemetasikan sebagai segala bentuk kewajiban dan larangan yang harus dipatuhi oleh masing-
masing pemeluk agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Nilai ini menjadi landasan
seluruh nilai dari falsafah negara. Oleh karena itu, dituliskan sebagai sila pertama. Termasuk di dalam nilai
ini adalah bahwa perjuangan rakyat Indonesia sampai saat ini sejak perjuangan merebut kemerdekaan
Indonesia dan mempertahankan Indonesia, adalah berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa.
2. Tata Nilai Kultural
Tata nilai kultural atau dimensi kultural mempunyai makna bahwa Pancasila merupakan landasan falsafah
negara, pandangan hidup bernegara, dan dasar negara yang terbentuk dari kebudayaan dan nilai-nilai
luhurnya. Nilai kultural ini telah mengakar kuat sejak zaman nenek moyang Indonesia. Terbukti bahwa
kata Pancasila sendiri berasal dari Bahasa Sansekerta yang menjadi bahasa nenek moyang Indonesia.
Dalam nilai kultural Pancasila tercantum bahwa Bangsa Indonesia sejak dahulu merupakan Bangsa yang
beradab, saling tolong menolong, selalu bergotong royong dalam segala bidang, dan musyawarah untuk
mencapai mufakat
3. Tata Nilai Instisusional
Tata nilai atau dimensi institusional mengandung makna bahwa Pancasila menjadi landasan utama untuk
mencapai cita-cita, ide atau gagasan, dan tujuan bernegara. Dengan semangat Pancasila diharapkan semua
tujuan pembangunan nasional dan tujuan bernegara dapat tercapai. Cita-cita dan tujuan negara, yang juga
tercantum dalam alinea 4 Pembukaan UUD 1945, yaitu memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan ikut
serta melaksanakan ketertiban dunia. Tujuan dan cita-cita tersebut secara institusinal dapat tercapai dengan
persatuan dan kesatuan Indonesia, ditambah dengan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Di mana
kerja keras dan semangat membangun menjadi ciri khasnya

Berdasarkan Pemerintahan Bentuk-bentuk Pancasila Dalam Nilainya


Selama sekian tahun Indonesia merdeka, pengkajian Pancasila secara filosofis terus dilakukan untuk
memperoleh maka terdalam hingga dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari dalam berbangsa dan
bernegara. Termasuk di dalamnya dalam penyelenggaraan pemerintahan. Hal ini perlu dipahami, karena
penyelenggaraan pemerintah sangat sensitif dengan nilai-nilai yang merusak Pancasila. Selain itu,
penyelenggaraan peemrintahan yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila akan mempercepat tercapainya
tujuan pembangunan nasional.
Dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan, nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan
Pemerintahan harus ada di setiap perumusan kebijakan dan implementasinya. Artinya, dalam
penyelenggaraan pemerintahan harus mengandung tata nilai spiritual sehingga merasa bahwa Tuhan Yang
Maha Esa selalu mengawasi dan ada, menghindari praktek yang menyimpang dan diskriminatif. Begitu
pula dengan nilai kultural dan institusional Pancasila, semua menjadi ruh pada penyelenggaraan
pemerintahan.
Nilai-nilai Pancasila dalam penyelengagraan pemerintahan diuraikan di bawah ini berdasarkan masing-
masing sila Pancasila, sebagai berikut:

 Nilai Sila Ketuhanan Yang Maha Esa


Setiap penyelenggaraan pemerintahan, dan semua individu yang terkait di dalamya meyakini dan
mengimani adanya Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama dan kepercayaan terhadap tuhan Yang Maha Esa.
Dengan demikian diskriminasi, penyelewengan, dan segala bentuk ketidakadilan dapat dihindari. Nilai sila
pertama ini akan menjiwai seluruh sila lain dan seharusnya menjiwai seluruh aktivitas penyelenggraan
pemerintahan.
Nilai-nilai tersebut diimplementasikan dalam penyelenggaraan peemerintahan sebagai berikut:
 Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sehingga melahirkan pelaksanaan semua
kewajiban dan larangannya, pada setiap individu penyelenggraaan negara, sesuai agama dan kepercayaan
masingmasing.
 Keyakinan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa dan selalu mengawasi semua perbuatan kita
di dunia, untuk dipertanggungjawabkan kelak di akhirat.
 Pengakuan adanya kausa prima (sebab pertama) yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Berarti bahwa
segala sesuatu di dunia ini ada, karena diciptakan oleh tuhan Yang Maha Esa.
 Penyelenggaraan pemerintahan harus menjamin semua penduduk Indonesia (warga negara
Indonesia dan warga negara asing) untuk memeluk agama dan beribadah menurut agama dan
kepercayaannya.
 Tidak memaksa warga negara untuk memeluk agama tertentu, tetapi diwajibkan memeluk
agama sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia. DI mana saat ini ada lima agama yang diakui
keberadaannya, ditambah dengan aliran kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
 Atheisme atau ajaran yang tidak mempercayai adanya Tuhan Yang Maha Esa dilarang di
Indonesia. Oleh karena dilarang, maka tidak diperkenankan seorang pun warga negara Indonesia yang
menganut paham tersebut.
 Penyelenggaraan pemerintahan menjamin berkembang dan tumbuhnya kehidupan beragama,
toleransi antar umat dalam beragama. Toleransi di sini terutama dalam hal membiarkan pemeluk agama
lain untuk menjalankan ibadahnya.
 Memberikan fasilitas untuk meningkatkan iman dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esau mat beragama. Misalnya, dengan ikut menumbuhkan kegiatan beragama, menetapkan hari libur
nasional untuk hari-hari besar agama,menyiarkan siaran meningkatkan iman dan takwa 5 agama yang
diakui dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan sebagainya.
 Menjadi fasilisator atau mediator ketika terjadi konflik antar umat beragama dengan tidak
memihak agama mana pun. Hal ini penting bagi penyelenggraaan pemerintahan, agar kesatuan dan
persatuan tetap terjaga.

 Nilai Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab


Penyelenggara pemerintahan harus mempunyai nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Dengan
demikian, penyelenggara akan mengakui adanya martabat manusia, adil terhadap manusia, dan tidak lupa
untuk bersikap baik dengan lingkungan alam. Nilai Pancasila yang sepenuhnya dimiliki oleh
penyelenggraan pemerintahan akan membawa kesejahteraan bagi semua yang berada di bawah
pemerintahannya. Masyarakat adil dan makmur akan tercipta dengan memperhatikan keseimbangan
lingkungan. Nilai sila kedua Pancasila, diimplemantsikan dalam penyelenggaraan pemerintahan sebagai
berikut:
 Memahami bahwa manusia sebagai makhluk Tuhan yang universal, sehingga penyelenggara
pemerintah akan menempatkannya sesuai hakikat. Tidak merendahkan, tidak diskriminatif, dan selalu
mengakui persamaan derajat sesama manusia menjadi ciri khasnya
 Penyelenggaraan pemerintahan akan memperlakukan seluruh warga negara dan penduduk yang
tinggal di wilayahnya dengan adil. Tidak ada sikap pilih kasih dalam berbagai kegiatan dan kebijakan yang
diambil. Semua didasarkan keadilan. Misalnya, pembangunan dan hasilnya yang dapat dinikmati semua
penduduk di daerah maupun kota. Di daerah terjangkau maupun daerah terpencil. Memahami bahwa
manusia mempunyai daya cipta, daya rasa, dan daya karsa yang tidak sama dengan makhluk lain.
Penyelenggraan pemerintahan akan berusaha menyalurkan semua potensi yang dimiliki masyarakatnya ke
arah yang lebih baik. Dengan daya cipta dan daya karsa tersebut, manusia juga diarahkan untuk mencintai
lingkungan, dan peduli terhadap sesama manusia.
 Mengakui adanya martabat manusia. Ini penting karena dengan mengakui adanya martabat
manusia, maka sikap terhadap orang lain juga akan lebih baik dan tidak lagi merendahkan.
 Menjunjung tinggi bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan harus dihapuskan dari
atas dunia, terutama negara Indonesia. Ini juga menjadi nilai landasan penyelenggraan pemerintahan agar
amanat menjalankan tugasnya dan tidak semena-mena terhadap orang lain.
 Penyelenggara pemerintah harus dapat mewujudkan keadilan dalam peradaban yang kuat.
Dapat bijaksana dalam mengambil kebijakan dan sikap terhadap segala masalah yang terjadi dalam negara.
Artinya, penyelenggara pemerintah Indonesia juga tidak pasif terhadap segala penyimpangan yang terjadi
dalam masyarakat.
 Nilai dari sila kedua ini menjadi jiwa untuk sila-sila Pancasila selanjutnya. Penyelenggara
pemerintahan akan dapat menerapkan nilai persatuan dan kesatuan, kerakyatan, dan keadilan, apabila nilai
sila pertama dan kedua dapat bermakna bagi mereka.
 Nilai Sila Persatuan Indonesia
Persatuan Indonesia adalah persatuan yang mencakup seluruh wilayah Indonesia dan seluruh suku, rasa
dan agama yang mendiami seluruh wilayah tersebut. Bangsa yang memiliki keanekaragaman yang banyak
seperti Indonesia, tentu sulit untuk membangun apabila tidak diiringi sikat persatuan dan kesatuan.
Penyelenggaraan pemerintah yang tidak mengimplementasikan nilai persatuan juga sulit untuk
berkomunikasi dengan masyarakatnya. Sehingga seluruh kebijakan dan rencana yang dibuat tidak dapat
terlaksana. Makna nilai sila persatuan Indonesia dalam penyelenggarana pemerintahan, antara lain:
1) Mengakui adanya Bhinneka Tunggal Ika. Tugas pemerintahan dalam hal ini adalah melakukan
pembinaan dan fasilitator terhadap semua perbedaan yang ada, agar menjadi satu kesatuan yang bersifat
maju. Keanekaragaman diolah menjadi sebuah kekayaan Bangsa Indonesia yang bersifat membangun,
bukan merusak keutuhan bangsa.
2) Penyelenggaraan pemerintahan harus mempunyai nilai pengertian asionalisme. Nilai yang
menganggap kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan. Bangga menjadi Bangsa
Indonesia. Bangsa yang bangga dengan bangsanya sendiri akan menjadi bangsa yang besar dan lebih
dihargai di kalangan bangsa-bangsa di dunia.
3) Cinta bangsa dan tanah air. Merupakan bagian dari nilai dan rasa nasionalisme. Penyelenggaraanan
pemerintah dapat menciptakan dan mensosialisaikan rasa cinta bangsa dan tanah air Indonesia. Cinta
terhadap tanah air dan bangsa Indonesia, yang akan membuat semua warga negara dengan segala prestasi
dan kemampuan yang dimilikinya di mana pun mereka berada akan kembali ke Indonesia. Mereka akan
mengabdikan seluruh hidup dan ilmu yang dimiliki untuk kejayaan Bangsa Indonesia.
4) Menggalang persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. Sebagai perwakilan dan tokoh bangsa yang
dipercaya oleh rakyat untuk membuat rencana dan kebijakan untuk mencapai tujuan pembangunan
nasional, maka pemerintahan dapat mengajak semua pihak untuk selalu bersatu. Pemerintah dapat
menghimbau semua komponen bangsa agar dapat bersatu. Dan apabila terjadi pertikaian, pemerintah
menjadi mediator untuk menyelesaikan pertikaian demi terjaganya persatuan Indonesia.
5) Penyelenggaraanan pemerintah, menghilangkan penonjolan kekuatan dan kekuasaan berdasarkan
suku, keturunan, dan warna kulit. Penyelenggara pemerintah, dapat diambil dari semua komponen bangsa
sesuai kemampuan dan prestasinya untuk Indonesia. Bukan kekuasaan yang berdasarkan keturunan atau
suku tertentu.
6) Setelah memahami semua nilai persatuan Indonesia, penyelenggaraan pemerintahan menumbuhkan
nilai rasa senasib dan sepenanggungan di antara rakyat Indonesia. Siapapun, apapun suku, ras, dan
agamanya, serta di wilayah manapun dia berada harus dibela . Tentu saja sesuai aturan dan ketentuan
hukum yang berlaku.

 Nilai Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan /
Perwakilan
Nilai yang terkandung dalam sila keempat Pancasila mengandung makna demokrasi, di mana kedaulatan
berada di tangan rakyat dan musyawarah dalam setiap keputusan. Nilai-nilai Pancasila dalam
penyelenggaraan Pemerintahan sila keempat dalam penyelenggara pemerintahan, yaitu:
a) Mengakui adanya nilai kedaulatan berada di tangan rakyat sebagai ciri-ciri negara demokrasi.
Pemerintahan yang berasal dari rakyat, di mana semua penyelenggaraan pemerintahan adalah wakilwakil
rakyat yang dipilih melalui proses pemilihan umum. Pemerintahan oleh rakyat, karena penyelenggara
pemerintah adalah wakil rakyat, hendaknya menyuarakan kepentingan rakyat secara umum, bukan
menyuarakan kepentingan golongan / kelompok maupun pribadi. Pemerintah untuk rakyat, semua
kebijakan yang dibuat oleh penyelenggara pemerintah yang sebenarnya adalah wakil rakyat bertujuan
untuk rakyat. Sebesar-besarnya dengan tujuan kesejahteraan rakyat.
b) Pemimpin penyelenggara pemerintahan dari level paling bawah sampai level paling tinggi adalah
seseorang yang dapat membuat kebijakan berdasarkan kebijaksanaan yang dilandasi oleh akal sehat. Bukan
pemimpin yang tidak dapat menerima usul dan kritik dari rakyat yang memilihnya.
c) Dalam penyelenggara pemerintahan, semua warga negara Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan
kweajiban yang sama. Misalnya, dalam fungsi pemilu, semua warga negara yang sudah memenuhi syarat
mempunyai hak dipilih (pemilih aktif) maupun hak memilih (pemilih pasif).
d) Di setiap keputusan, penyelenggaraan pemerintahan selalu berdasarkan manfaat musyawarah untuk
mencapai mufakat. Dalam tingkat tertinggi musyawarah dilakukan oleh wakil-wakil rakyat yang duduk di
lembaga-lembaga negara yang ada, terutama DPR. Musyawarah mufakat lebih utama dan didahulukan
daripada keputusan cara lain. Dimana dalam musyawarah setiap orang berhak menyuarakan pendapat dan
usulannya dan peserta harus saling menghargai
e) Gotong royong juga merupakan nilai yang harus dianut oleh penyelenggaraan pemerintahan. Gotong
royong dimaksud adalah semua penyelenggara pemerintahan mempunyai tujuan yang sama, sehingga harus
secara bersama, bersatu, agar tujuan dapat terlaksana dengan segera.

 Nilai Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Perwujudan nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia meliputi seluruh rakyat Indonesia.
Selain itu, keadilan juga harus mencakup semua bidang kehidupan seperti sosial, ekonomi,ideologi, politik,
sosial dan kebudayaan. Maka nilai-nilai sila kelima Pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahan,
meliputi :
1) Kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia yang bersifat dinamis, selalu berubah
menuju lebih baik dan bergrak semakin cepat sesuai perkembangan zaman. Penyelenggara pemerintahan
harus mewujudkan yang demikian, dengan pembangunan yang merata sampai ke pelosok-pelosok daerah
dan perbatasan degan negara lain.
2) Seluruh sumber daya alam dan kekayaan alam yang dimiliki Bangsa Indonesia, menjadi milik
negara, dan dipergunakan sebaik-baiknya untuk kebahagiaan bersama. Pelaksanaanya diatur oleh
pemerintah daerah sesuai potensi dan kemampuan masing-masing daerah.
3) Penyelenggaraan pemerintahan melindungi segenap Bangsa Indonesia agar masing-masing dapat
bekerja dan ikut membangun Indonesia sesuai bidangnya masing-masing. Misalnya, dengan memfasilitasi
ketrampilan dan fasilitas umum untuk orang-orang yang cacat. Jika mereka diberi kesempatan dan
ketrampilan yang sesuai kemampuan mereka, maka mereka juga dapat ikut membangun negeri.
4) Cita-cita masyarakat yanga adil dan makmur berusaha diwujudkan oleh penyelenggara
pemerintahan. cita-cita tersebut tidak hanya mencakup tujuan secara fisik / materil, tetapi juga mencakup
spiritual.
5) Penyeleggara peemrintahan mempunyai prinsip yang cinta akan kemajuan dan pembangunan.
Dengan demikian, tidak akan terjadi penyelewengan dalam pelaksanaan pembangunan tersebut.
6) Nilai keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta dengan menjunjung penghormatan terhadap hal
orang lain. Pada akhirnya akan membuat semua warga negara juga akan saling menghargai.
Nilai-nilai sila kelima Pancasila ini diliputi dan dijiwai oleh sila-sila sebelumnya, yatiu sila pertama
sampai keempat.

Anda mungkin juga menyukai