ovarium sejak dini, contohnya dengan penanda tumor HE4 atau CA 125 dan algoritma
RMI (Risk of Malignancy Index) atau ROMA (Risk of Ovarian Malignancy Algorithm).
Uji serum CA125 memiliki sensitivitas rendah pada stadium awal dan nilainya dapat
meningkat pada kondisi menstruasi atau endometriosis. Tingkat HE4 diekspresikan
berlebih pada tumor ovarium. Kombinasi Ca 125 dan HE4 dapat menjadi pilihan
meskipun dapat terjadi variasi HE4 yang disebabkan oleh merokok atau kontrasepsi
estrogen dan progestin.13
Indeks Risk of Malignancy (RMI) menggunakan status menopause, karakteristik
ultrasound, dan level CA 125 dalam rumus untuk memprediksi kemungkinan keganasan.
Meski ada RMI yang diterima secara umum ambang batas lebih dari 200, penelitian
menunjukkan bahwa ras dan etnis yang berbeda mungkin memiliki nilai batas yang
berbeda untuk memprediksi risiko keganasan. Misalnya studi tentang Populasi Asia
Pasifik menunjukkan nilai 250 menunjukkan prediktabilitas lesi ganas yang lebih tinggi
dari batas 200 yang digunakan pada populasi lain.9