Angka Satuan hingga Puluhan

dalam Bahasa Inggris

Bilangan
Terdapat dua jenis bilangan, yaitu Cardinal Numbers (Bilangan Biasa) dan Ordinal
Numbers (Bilangan Bertingkat). Bilangan Biasa digunakan untuk menunjukkan
jumlah atas suatu objek, sedangkan bilangan bertingkat digunakan untuk
menujukkan suatu posisi, urutan, dan tahapan.

Cardinal Numbers (Bilangan Biasa)

0 zero / o / nought / nil 10 ten 20 twenty

1 one 11 eleven 21 twenty-one

2 two 12 twelve 22 twenty-two

3 three 13 thirteen 30 thirty

4 four 14 fourteen 40 forty

5 five 15 fifteen 50 fifty

6 six 16 sixteen 60 sixty

7 seven 17 seventeen 70 seventy

8 eight 18 eighteen 80 eighty

9 nine 19 nineteen 90 ninety

▪ Untuk membaca agka 0 terdapat empat cara pengucapan:
- “Zero”
Diucapkan untuk nol yang berdiri sendiri, desimal, persentase, dan nomor
telepon
- “O”

Diucapkan untuk nomor kamar hotel, tahun, waktu, alamat, dan suhu.

Contoh: Kamar nomor “308” → “three o eight”

- “Nought” (Umumnya hanya digunakan pada bahasa Inggris

Britania)

Dicapkan untuk angka decimal. Contoh: 0.1% → “nought point one percent.”

- “Nil”

Diucapkan untuk membacakan skor olahraga. Contoh: 1 - 0 → “one - nil.”

▪ Pada bilangan belasan dicirikan dengan penambahan -teen setelah angka

dasar (kecuali bilangan 11 dan 12)
14 = Four (Empat) + teen → Fourteen
▪ Pada bilangan puluhan dicirkan dengan penambahan -ty setelah angka dasar
90 = Nine (Sembilan) + ty → Ninety
▪ Pada bilangan puluhan yang berjumlah dua digit, aturan penulisannya
adalah
[ angka puluhan + angka satuan ]
49 = Forty (Empat Puluh) + Nine (Sembilan) → Forty Nine
51 = Fifty (Lima Puluh) + One (Satu) → Fifty One
Ordinal Numbers (Bilangan Bertingkat)

1st first 11th eleventh 21st twenty-first

2nd second 12th twelfth 22nd twenty-second

3rd third 13th thirteenth 23rd twenty-third

4th fourth 14th fourteenth 30th thirtieth

5th fifth 15th fifteenth 40th fortieth

6th sixth 16th sixteenth 50th fiftieth

7th seventh 17th seventeenth 60th sixtieth

8th eighth 18th eighteenth 70th seventieth

9th ninth 19th nineteenth 80th eightieth

10th tenth 20th twentieth 90th ninetieth

▪ Pada bilangan bertingkat terdapat perbedaan bunyi akhir hanya pada angka:
1 : –st 2 : –nd 3 : –rd
Sedangkan pada angka 4 s/d seterusnya selalu berakhiran –th
▪ Pada bilangan yang terdiri dari dua digit atau lebih, maka hanya perlu
menggunakan aturan bilangan bertingkat pada angka paling terakhir.
Pengecualian pada Sebelas (11th), dua belas (12th), dan tiga belas (13th),
tetap menggunakan akhiran –th.
42nd = 40 (Forty) + 2nd (Second) = Forty Second, bukan Fortieth Second
64th = 60 (Sixty) + 4th (Fourth) = Sixty Fourth, bukan Sixtieth Fourth
Angka sebagai Penunjuk Waktu
Tidak ada perbedaan dalam pelafalan angka ketika digunakan sebagai penunjuk
waktu, namun terdapat beberapa kaidah dalam membaca waktu (jam dan menit) di
dalam bahasa Inggris.

1. Menyebutkan jam, lalu kemudian menit.

Contoh: 01:25 = One Twenty-Five // 08:03 = Eight O Three
2. Menyebutkan menitnya terlebih dahulu, kemudian diikuti jam. Lalu
menambahkan kata past di antara menit dan jam tersebut.
Contoh: 04.10 : Ten past four // 08.25 : Twenty five past eight
3. Menggunakan AM (Ante Meridiem/before noon) & PM (Post Meridiem/after
noon)
AM digunakan saat jam menunjukkan pukul 00:00 sampai 11:59 (siang).
Contoh: 09:00 AM (Jam 9 pagi)
PM digunakan saat jam menunjukkan 12:00 sampai 11:59 (malam).
Contoh: 02:00 PM (Jam 2 siang)
4. Jika waktu menunjukkan pada menit 31 sampai dengan 59, maka terdapat
cara pembacaan yang berbeda, yakni dengan menggunakan to.
Contoh: 09.50 : Ten to ten (Jam 10 kurang 10) // 11.45 : Fifteen to twelve (Jam
12 kurang 15)
5. Jika waktu menunjukkan lewat 30 menit, maka menggunakan half past. Bila
kurang seperempat atau 15 menit disebut a quarter to, dan lewat
seperempat menggunakan a quarter past.
Contoh: 02.45 : A quarter to three (Jam 3 kurang 15 menit) // 08.30 : Half past
eight (Jam 8 lewat 30 menit)
6. Untuk membaca waktu yang “pas” atau tepat dapat menggunakan kata sharp
atau exactly.
Contoh: 10.00 : It’s exactly ten o’clock // 05.00 : It’s five o’clock sharp.