Anda di halaman 1dari 4

MATERI PKN MINGGU KE-9 KELAS : 8B,C,D,E,F,G,H

SEMESTER : GANJIL
NAMA GURU : LISNAWATI, S.PD
(Tgl 2 Maret 2021)

BAB 5 : SUMPAH PEMUDA DALAM BINGKAI BHINEKA TUNGGAL IKA

D. Memahami Simbol-simbol Negara.


Simbol-simbol negara menurut UU no. 24 tahun 2009 adalah : Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang disebut Sang Merah Putih. Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu Bahasa Indonesia. Lagu
kebangsaan yaitu lagu Indonesia Raya. Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu Garuda Pancasila
dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika serta lagu kebangsaan. Berikut penjelasannya :

1. Bendera Negara.
Bendera adalah sepotong kain atau kertas segi empat atau segitiga (diikatkan pada ujung tongkat, tiang, dan
sebagainya) dipergunakan sebagai lambang negara, perkumpulan, badan, dan sebagainya atau sebagai tanda;
panji-panji; tunggul:sering dikibarkan di tiang, umumnya digunakan secara simbolis untuk memberikan sinyal .

Bendera Negara Indonesia yang secara singkat disebut bendera negara adalah Sang Merah Putih. Sang Saka
Merah Putih, Merah Putih, atau kadang disebut Sang Dwiwarna (dua warna). Bendera Negara Sang Merah Putih
berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran lebar 2/3 (dua-pertiga) dari panjang serta bagian atas berwarna
merah dan bagian bawah berwarna putih yang kedua bagiannya berukuran sama. Bendera kebanggaan Indonesia
ini merangkum nilai-nilai kepahlawanan, patriotisme, dan nasionalisme.

Bendera Indonesia memiliki makna filosofis. Merah berarti keberanian, sedangkan putih berarti kesucian. Selain
itu, warna merah pun dikatakan melambangkan tubuh manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia.
Kedua warna tersebut dianggap saling melengkapi dan menyempurnakan Indonesia.

Ukuran Sang Merah Putih[16]

Ketentuan Ukuran
Letak Penggunaan
(cm)
Ukuran

a 200 × 300 Lapangan istana kepresidenan


b 120 × 180 Lapangan umum
c 100 × 150 Ruangan
d 36 × 54 Mobil presiden dan wakil presiden
e 30 × 45 Mobil pejabat negara
f 20 × 30 Kendaraan umum
g 100 × 150 Kapal
h 100 × 150 Kereta api
i 30 × 45 Pesawat udara
j 10 × 15 Meja
Peraturan tentang Bendera Merah Putih

Bendera Indonesia yang terdapat pada mobil kepresidenan dengan ukuran 36 cm x 54 cm

Bendera negara diatur menurut UUD '45 pasal 35, UU No 24/2009, dan Peraturan Pemerintah No.40/1958 tentang
Bendera Kebangsaan Republik Indonesia.

Pembentangan bendera saat Upacara Detik-Detik Proklamasi di Istana Merdeka

Pengibaran dan/atau pemasangan Bendera Negara dilakukan pada waktu antara matahari terbit hingga matahari
terbenam. Dalam keadaan tertentu, dapat dilakukan pada malam hari. Bendera Negara wajib dikibarkan pada
setiap peringatan Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus oleh warga negara yang menguasai hak
penggunaan rumah, gedung atau kantor, satuan pendidikan, transportasi umum, dan transportasi pribadi di
seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan di kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.
Bendera Negara juga dikibarkan pada waktu peringatan hari-hari besar nasional atau peristiwa lain, yaitu :

1. Tanggal 2 Mei, Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas);


2. Tanggal 20 Mei, Hari Kebangkitan Nasional (hari berdirinya Boedi Oetomo);
3. Tanggal 1 Oktober, Hari Kesaktian Pancasila;
4. Tanggal 28 Oktober, Hari Sumpah Pemuda;
5. Tanggal 10 November, Hari Pahlawan;
6. Peristiwa lain (yang dimaksud dengan “peristiwa lain” adalah peristiwa besar atau kejadian luar biasa
yang dialami oleh bangsa Indonesia, misalnya pada kunjungan Presiden atau Wakil Presiden ke daerah
dan pada perayaan dirgahayu daerah).

Bendera Negara wajib dikibarkan setiap hari di:

1. Istana presiden dan wakil presiden;


2. Gedung atau kantor lembaga negara;
3. Gedung atau kantor lembaga pemerintah;
4. Gedung atau kantor lembaga pemerintah nonkementerian;
5. Gedung atau kantor lembaga pemerintah daerah;
6. Gedung atau kantor dewan perwakilan rakyat daerah;
7. Gedung atau kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri;
8. Gedung atau halaman satuan pendidikan;
9. Gedung atau kantor swasta;
10. Rumah jabatan presiden dan wakil presiden;
11. Rumah jabatan pimpinan lembaga negara;
12. Rumah jabatan menteri;
13. Rumah jabatan pimpinan lembaga pemerintahan nonkementerian;
14. Rumah jabatan gubernur, bupati, wali kota, dan camat;
15. Gedung atau kantor atau rumah jabatan lain;
16. Pos perbatasan dan pulau-pulau terluar di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
17. Lingkungan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia; dan
18. Taman Makam Pahlawan Nasional.
Bendera Negara sebagai penutup peti atau usungan jenazah dapat dipasang pada peti atau usungan jenazah
presiden atau wakil presiden, mantan presiden atau mantan wakil presiden, anggota lembaga negara, menteri
atau pejabat setingkat menteri, kepala daerah, anggota dewan perwakilan rakyat daerah, kepala perwakilan
diplomatik, anggota Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Republik Indonesia yang meninggal dalam
tugas, dan/atau warga negara Indonesia yang berjasa bagi bangsa dan negara.
Bendera Negara yang dikibarkan pada Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan
Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta disebut Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih. Bendera Pusaka Sang Saka
Merah Putih disimpan dan dipelihara di Monumen Nasional Jakarta.

Bendera yang luntur dan kusam dilarang untuk digunakan

Setiap orang dilarang :

1. Merusak, merobek, menginjak-injak, membakar, atau melakukan perbuatan lain dengan maksud
menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan Bendera Negara;
2. Memakai Bendera Negara untuk reklame atau iklan komersial;
3. Mengibarkan Bendera Negara yang rusak, robek, luntur, kusut, atau kusam;
4. Mencetak, menyulam, dan menulis huruf, angka, gambar atau tanda lain dan memasang lencana atau
benda apapun pada Bendera Negara; dan
5. Memakai Bendera Negara untuk langit-langit, atap, pembungkus barang, dan tutup barang yang dapat
menurunkan kehormatan Bendera Negara.

Bendera setengah tiang


Bendera setengah tiang §  Bendera setengah tiang di Indonesia

Bendera negara Indonesia dikibarakan setengah tiang di Istana Negara pada saat hari berkabung

Bendera Negara digunakan sebagai tanda berkabung apabila Presiden atau Wakil Presiden, mantan Presiden atau
mantan Wakil Presiden, pimpinan atau anggota lembaga negara, menteri atau pejabat setingkat menteri, kepala
daerah, dan/atau pimpinan dewan perwakilan rakyat daerah meninggal dunia. Bendera Negara yang akan
dikibarkan setengah tiang, dinaikkan hingga ke ujung tiang terlebih dahulu, dihentikan sebentar dan diturunkan
tepat setengah tiang. Jika Bendera Negara yang dikibarkan setengah tiang hendak diturunkan, maka dinaikkan
terlebih dahulu hingga ujung tiang, dihentikan sebentar, kemudian diturunkan.
Durasi pengibaran bendera setengah tiang dijelaskan sebagai berikut:

 Bendera negara dikibarkan setengah tiang selama tiga hari setelah wafatnya Presiden atau Wakil
Presiden, mantan Presiden atau mantan Wakil Presiden di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan semua kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri. Ini wajib dilakukan oleh seluruh
instansi baik pemerintah atau swasta, serta warga negara yang menguasai hak penggunaan rumah, gedung,
kantor dan/atau satuan pendidikan.
 Bendera negara dikibarkan setengah tiang selama dua hari setelah wafatnya pimpinan lembaga negara
dan menteri atau pejabat setingkat menteri. Pengibaran Bendera Negara setengah tiang hanya terbatas pada
gedung atau kantor pejabat negara yang bersangkutan
 Bendera negara dikibarkan setengah tiang selama satu hari setelah wafatnya anggota lembaga negara,
kepala daerah dan/atau pimpinan dewan perwakilan rakyat daerah. Pengibaran Bendera Negara setengah
tiang hanya terbatas pada gedung atau kantor pejabat yang bersangkutan.
Bendera negara juga dapat dikibarkan setengah tiang pada:
1. Tanggal 26 Desember — memperingati Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004
2. Tanggal 30 September — memperingati tragedi pengkhianatan G30S/PKI.
3. Tanggal 12 Oktober — memperingati peristiwa Bom Bali I
4. Berkala — pada hari setiap terjadinya bencana nasional maupun aksi terorisme yang menewaskan banyak
nyawa.
5. Hari berkabung lainya yang ditentukan pemerintah.

2. Bahasa Negara
Catatan : - Minggu depan kita lanjutkan dengan materi tentang simbol negara (Bahasa Negara)

“Selamat belajar”

Anda mungkin juga menyukai