SEMESTER : GANJIL
NAMA GURU : LISNAWATI, S.PD
(Tgl 2 Maret 2021)
1. Bendera Negara.
Bendera adalah sepotong kain atau kertas segi empat atau segitiga (diikatkan pada ujung tongkat, tiang, dan
sebagainya) dipergunakan sebagai lambang negara, perkumpulan, badan, dan sebagainya atau sebagai tanda;
panji-panji; tunggul:sering dikibarkan di tiang, umumnya digunakan secara simbolis untuk memberikan sinyal .
Bendera Negara Indonesia yang secara singkat disebut bendera negara adalah Sang Merah Putih. Sang Saka
Merah Putih, Merah Putih, atau kadang disebut Sang Dwiwarna (dua warna). Bendera Negara Sang Merah Putih
berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran lebar 2/3 (dua-pertiga) dari panjang serta bagian atas berwarna
merah dan bagian bawah berwarna putih yang kedua bagiannya berukuran sama. Bendera kebanggaan Indonesia
ini merangkum nilai-nilai kepahlawanan, patriotisme, dan nasionalisme.
Bendera Indonesia memiliki makna filosofis. Merah berarti keberanian, sedangkan putih berarti kesucian. Selain
itu, warna merah pun dikatakan melambangkan tubuh manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia.
Kedua warna tersebut dianggap saling melengkapi dan menyempurnakan Indonesia.
Ketentuan Ukuran
Letak Penggunaan
(cm)
Ukuran
Bendera negara diatur menurut UUD '45 pasal 35, UU No 24/2009, dan Peraturan Pemerintah No.40/1958 tentang
Bendera Kebangsaan Republik Indonesia.
Pengibaran dan/atau pemasangan Bendera Negara dilakukan pada waktu antara matahari terbit hingga matahari
terbenam. Dalam keadaan tertentu, dapat dilakukan pada malam hari. Bendera Negara wajib dikibarkan pada
setiap peringatan Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus oleh warga negara yang menguasai hak
penggunaan rumah, gedung atau kantor, satuan pendidikan, transportasi umum, dan transportasi pribadi di
seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan di kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.
Bendera Negara juga dikibarkan pada waktu peringatan hari-hari besar nasional atau peristiwa lain, yaitu :
1. Merusak, merobek, menginjak-injak, membakar, atau melakukan perbuatan lain dengan maksud
menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan Bendera Negara;
2. Memakai Bendera Negara untuk reklame atau iklan komersial;
3. Mengibarkan Bendera Negara yang rusak, robek, luntur, kusut, atau kusam;
4. Mencetak, menyulam, dan menulis huruf, angka, gambar atau tanda lain dan memasang lencana atau
benda apapun pada Bendera Negara; dan
5. Memakai Bendera Negara untuk langit-langit, atap, pembungkus barang, dan tutup barang yang dapat
menurunkan kehormatan Bendera Negara.
Bendera negara Indonesia dikibarakan setengah tiang di Istana Negara pada saat hari berkabung
Bendera Negara digunakan sebagai tanda berkabung apabila Presiden atau Wakil Presiden, mantan Presiden atau
mantan Wakil Presiden, pimpinan atau anggota lembaga negara, menteri atau pejabat setingkat menteri, kepala
daerah, dan/atau pimpinan dewan perwakilan rakyat daerah meninggal dunia. Bendera Negara yang akan
dikibarkan setengah tiang, dinaikkan hingga ke ujung tiang terlebih dahulu, dihentikan sebentar dan diturunkan
tepat setengah tiang. Jika Bendera Negara yang dikibarkan setengah tiang hendak diturunkan, maka dinaikkan
terlebih dahulu hingga ujung tiang, dihentikan sebentar, kemudian diturunkan.
Durasi pengibaran bendera setengah tiang dijelaskan sebagai berikut:
Bendera negara dikibarkan setengah tiang selama tiga hari setelah wafatnya Presiden atau Wakil
Presiden, mantan Presiden atau mantan Wakil Presiden di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan semua kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri. Ini wajib dilakukan oleh seluruh
instansi baik pemerintah atau swasta, serta warga negara yang menguasai hak penggunaan rumah, gedung,
kantor dan/atau satuan pendidikan.
Bendera negara dikibarkan setengah tiang selama dua hari setelah wafatnya pimpinan lembaga negara
dan menteri atau pejabat setingkat menteri. Pengibaran Bendera Negara setengah tiang hanya terbatas pada
gedung atau kantor pejabat negara yang bersangkutan
Bendera negara dikibarkan setengah tiang selama satu hari setelah wafatnya anggota lembaga negara,
kepala daerah dan/atau pimpinan dewan perwakilan rakyat daerah. Pengibaran Bendera Negara setengah
tiang hanya terbatas pada gedung atau kantor pejabat yang bersangkutan.
Bendera negara juga dapat dikibarkan setengah tiang pada:
1. Tanggal 26 Desember — memperingati Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004
2. Tanggal 30 September — memperingati tragedi pengkhianatan G30S/PKI.
3. Tanggal 12 Oktober — memperingati peristiwa Bom Bali I
4. Berkala — pada hari setiap terjadinya bencana nasional maupun aksi terorisme yang menewaskan banyak
nyawa.
5. Hari berkabung lainya yang ditentukan pemerintah.
2. Bahasa Negara
Catatan : - Minggu depan kita lanjutkan dengan materi tentang simbol negara (Bahasa Negara)
“Selamat belajar”