Anda di halaman 1dari 2

MANUSIA ROH PASTI BERSAKSI

Kisah Para Rasul 4:29 Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam
kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-
Mu.

A. PENDAHULUAN

Tidak mungkin sesuatu yang ilahi tidak melaksanakan apa yang juga ilahi. Ketika manusia roh seseorang
menjadi kuat, maka gairah dalam dirinya pun berubah. Orang yang kuat manusia dagingnya akan
mencari kepuasan duniawi, manusia roh akan mengejar kehendak Allah. Daya tarik kehendak Allah akan
begitu kuat didalam dirinya sehingga dia di “drive” untuk melakukannya.

Apa kehendak Allah yang paling kelihatan menjadi gairah terbesar dari mereka yang kuat rohnya?

1. Jiwa-jiwa. Ya, betul. Akibat persekutuan dengan Allah, roh kita kita akan menerima apa yang
saya sebut dengan istilah: “pembagian isi hati” dari Allah. Tentu saja ada banyak hal dalam hati
Allah yang bisa dibagikan kepada kita. Ingin memberkati kita adalah salah satu contoh. Allah
ingin memberkati kita supaya kita dapat berdampak dalam kehidupan. Tetapi bila yang anda
tanyakan adalah apa isi hati Allah yang paling berharga? Saya kira jawabanya adalah belas-
kasihan-Nya kepada mereka yang terhilang. Manusia roh mengerti ini, peka dan digerakkan
untuk menjawab kerinduan Allah.

2. Rela berkorban demi menjangkau yang terhilang.


Dengan tidak dibuat gentar oleh tantangan bahkan ancaman dalam pelayanan mereka, para
Rasul Allah telah pergi ke seluruh penjuruh dunia untuk bersaksi tentang Yesus Kristus, Tuhan
dan Juruselamat manusia. Menghadapi penolakan mereka tidak kecewa, menghadapi ancaman
mereka tidak menyerah. Manusia roh mereka terlalu kuat untuk dapat dihentikan ancaman
semacam itu.

Suatu hari dalam perjalanan ke sebuah distrik di pedalaman Papua, saya di ceritakan
kisah seorang hamba Tuhan, Pendeta Marsel. Saudara kita yang satu ini harus berjalan
kaki 3 hari untuk sampai ke Distrik Kasawi dari Oksibil, Kab. Pegunungan Bintang.
Sahabat saya yang mengantar saya ke Distrik Kasawi menceritakan kisah perjalanan dan
menunjukan tempat Pendeta Marsel tidur malam hari. Mulai dari yang di celah
batu,sampai yang dipinggir kali di dalam hutan. Saya sangat terinspirasidengan kisah ini.
Kenapa? Saya kira yang dimiliki oleh pendeta Marsel bukan hanya ketahanan fisik yang
baik, lebih dari itu dia memiliki belas-kasih kepada jiwa-jiwa yang terhilang. Manusia roh
pasti punya itu. Mari kita renungkan sejenak, apa gairah terkuat kita saat ini? Apapun
jawabannya, menunjukan sekuat apa manusia roh didalam kita.

3. Hidupnya jadi berkat bukan beban.


Manusia roh itu kreatif, rajin dan suka menolong. Hidupnya jadi kesaksian bukan pesakitan
(selalu diurus orang lain). Hidup yang dikobarkan oleh Roh adalah hidup yang bersemangat
bukan pemalas dan lambat. Allah memanggil kita untuk menjadi saksi (KPR 1:8), menjadi berkat
bukan beban.

B. Kesimpulan:

“MANUSIA ROH BUKAN GELAR, ITU ADALAH KUALITAS DIDALAM KITA DAN
BUAHNYA ADALAH MELAKUKAN ISI HATI TUHAN.”

Anda mungkin juga menyukai