Anda di halaman 1dari 1

Berita :

Menurut Supartini (2004) perawatan anak di rumah sakit merupakan pengalaman yang penuh dengan
stress, baik bagi anak maupun orang tua. Lingkungan rumah sakit itu sendiri merupakan penyebab
stress dan kecemasan pada anak. Pada anak yang dirawat di rumah sakit akan muncul
tantangan-tantangan yang harus dihadapinya seperti mengatasi suatu perpisahan, penyesuaian
dengan lingkungan yang asing baginya, penyesuaian dengan banyak orang yang mengurusinya, dan
kerapkali harus berhubungan dan bergaul dengan anak-anak yang sakit serta pengalaman mengikuti
terapi yang menyakitkan.

Essay :

Hospitalized adalah proses dimana individu karena suatu alasan yang berencana
atau darurat mewajibkan untuk dirawat inap di rumah sakit yang juga mengharuskan
melakukan terapi dan pengobatan sampai instruksi debit untuk pulang kerumah individu
itu sendiri. Hospitalisasi sendiri merupakan bentuk stress bagi anak-anak yang sedang
dirawat dirumah sakit

Telah banyak kasus yang ditemukan pada anak yang mengharuskan anak anak
dirawat di rumah sakit, diantaranya adalah data dari Dinkes Kabupaten Sikka
menyebutkan jumlah balita yang ke kurangan gizi tercatat sebanyak 7. 456 orang,
terdiri dari gizi buruk sebanyak 456 orang dan gizi kurang sebanyak 7.000 balita. Pada
kasus tersebut terbukti bahwa banyak anak yang tambah stress akibat harus masuk
rumah sakit itu.

Hosptalized stres adalah proses yang menyebabkan alasan bahwa anak mewajibkan
untuk tinggal temporarly di rumah sakit, mengalami terapi dan pengobatan sampai
instruksi debit untuk kembali ke rumah. stres di rumah sakit dapat menyebabkan
penurunan pengalaman anak pola tidur, terutama pra anak-anak sekolah. Dampak
negatif dari stres di rumah sakit untuk pra anak-anak sekolah termasuk gangguan fisik,
gangguan psikologis, gangguan sosial dan adaptasi terhadap lingkungan.

Pada anak usia pra sekolah, kecemasan yang paling besar dialami adalah ketika pertama
kali mereka masuk sekolah dan kondisi sakit yang dialami anak. Apabila anak
mengalami kecemasan tinggi saat dirawat di rumah sakit maka besar sekali
kemungkinan anak akan mengalami disfungsi perkembangan. Anak akan mengalami
gangguan, seperti gangguan somatik,emosional dan psikomotor (NelsoncitIsranil
Laili.2006).

Pada umumnya reaksi anak terhadap sakit adalah kecemasan karena perpisahan,
kehilangan, perlukaan tubuh, dan rasa nyeri. Pada masa prasekolah (usia 3-5 th) reaksi
anak terhadap hospitalisasi adalah menolak makan, sering bertanya, menangis perlahan,
tidak kooperatif terhadap petugas kesehatan. Sehingga perawatan di rumah sakit
menjadi kehilangan kontrol dan pembatasan aktivitas. Sering kali hospitalisasi
dipersepsikan oleh anak sebagai hukuman, sehingga ada perasaan malu, takut sehingga
menimbulkan reaksi agresif, marah, berontak, tidak mau bekerja sama dengan perawat
(Jovan, 2007).

Banyak anak menolak diajak ke rumah sakit, apalagi menjalani rawat inap dalam jangka
waktu yang lama. Peralatan medis yang terlihat bersih dirasakan cukup menyeramkan
bagi anak-anak. Begitu juga dengan Bau obat yang menyengat dan penampilan para
staf rumah sakit dengan baju putihnya yang terkesan angker (Imam, 2008) .

Anda mungkin juga menyukai