PENDAHULUAN
Any Nurhasanah
Referensi
• Port Engineering (Planning, Construction, Maintenace, and Security): Gregory
P. Tsinker
• Port Designer’s Handbook: Carl A. Thoresen
• Technical Standards for Port and Harbor Facilities in Japan, OCDI of Japan
• Pelabuhan: Prof. Bambang Triatmodjo
• Perencanaan Pelabuhan: Soedjono Kramadibrata
Pelabuhan
• Merupakan
tempat
melempar
sauh
Kegiatan
pada
pelabuhan :
1. Proses bongkar
muat barang
2. Tempat menaik
turunkan
penumpang
3. Tempat
berpindah antar
moda
transportasi.
4. Dan lain-lain
Syarat lokasi pelabuhan:
1. Kedalaman air dan lebar alur yang mencukupi.
2. Daerah berlabuh yang cukup memadai
3. Pintu masuk pelabuhan sesuai dengan ukuran kapal.
4. Perlindungan dari gelombang.
5. Hubungan dengan jenis moda lain harus baik.
6. Pelabuhan harus punya fasilitas reparasi kapal.
7. Pelabuhan harus punya fasilitas bongkar muat dan
gudang.
Daerah berlabuh yang memadai, tergantung :
CONTOH :
Pelabuhan Batubara Tarahan
Pelabuhan LNG Arum – Aceh
Pelabuhan Semen Gresik, dll
Pelabuhan Alam
Pelabuhan dengan kondisi pantai yang secara alami dan sudah
memenuhi standar serta mempunyai kedalaman yang
diperlukan bagi kapal tertentu.
Contoh : Pelabuhan Cilacap, Pontianak, Pelabuhan Belawan.
Ditinjau dari segi kegunaannya
Pelabuhan Ikan
Pelabuhan Barang
Pelabuhan Penumpang
Pelabuhan Ikan
Letak pelabuhan ini tersendiri dan tidak dapat dicampur dengan
pelabuhan umum.
Fasilitas :
• Tambatan
• Gudang & penumpukan
• TPI ( tempat pelelangan ikan )
• Perkampungan nelayan
• Lapangan yang luas
• Tempat penyediaan bahan bakar
• Servis ( air bersih, dll )
7
7
1 1
8
2
3 6
4
9
11
5 10
7. Pemecah gelombang
8. Dermaga
1. Supply bahan bakar / air 4. Lap. Untuk merawat jala 9. Toko “ spare part “
2. Pabrik es 5. Perkampungan nelayan 10. Jalan ekonomi
3. Gudang pendingin 6. Pasar pelelangan ikan 11. Perkantoran
Pelabuhan Minyak
Pelabuhan yang khusus untuk berlabuhnya
kapal-kapal pengangkut minyak / tanker.
Letak pelabuhan harus berjauhan dengan
kepentingan umum, karena keamanan.
Pelabuhan Alam,
Pelabuhan Buatan
Pelabuhan Semi alam
Pelabuhan Semi Alam
Pelabuhan yang masih memerlukan fasilitas tambatan, tetapi tidak selengkap
pelabuhan alam
Contoh : Pelabuhan Bengkulu
Pelabuhan Buatan
Pelabuhan yang terjadi karena terlebih dahulu dilakukan proses pengerukan
untuk mendapatkan kedalaman yang dibutuhkan dan pembuatan bangunan
pelindung terhadap gelombang.
Contoh : Pelabuhan Tanjung Priok, Perak, Emas
Pelabuhan Dubai
Pelabuhan Sungai
Pelabuhan yang terletak di sungai dan memerlukan pemeliharaan
kedalaman kolam alur pelayaran dengan cara pengerukan, karena
adanya proses erosi dan pengendapan sungai.
Pelabuhan Merak
PELABUHAN DI INDONESIA
Gate Way Port (Tanjung Priok, Tanjung Perak, Belawan, Ujung Pandang)
Pelabuhan Tanjung Priok
• Regional Colletion Port (Teluk Bayur, Palembang, Balikpapan, Dumai, Lembar,
Pontianak, Cirebon, Panjang, Ambon, Kendari, Lhok Seumawe, Sorong, Bitung,
Semarang)
Pelabuhan Teluk Bayur
• Trunk Port: Kategori I (Banjaramasin, Samarinda, Meneng, Cilacap, Tarakan,
Donggala, Tenau, Ternate, Krueng Raya, Sibolga, Jayapura, Gorontalo, Bengkulu,
Batam) dan II (Kuala Langsa, Sampit, Benoa, Pakanbaru, Jambi, Pare‐pare, Sintete,
Biak,Merauke, Toli‐toli, Kalianget)
• Feeder Port: pelabuhan kecil dan perintis yang jumlahnya lebih dari
250 buah di seluruh Indonesia, melayani pelayaran di daerah terpencil
dan untuk membuka kegiatan ekonomi daerah terpencil
FASILITAS UTAMA PELABUHAN
• Water way
• Harbor Basin
• Break water
• Berth, Pier
Water way
Harbor Basin
Break Water
BERTH
Fasilitas pendukung
• Ware house
• Stock Yard
• Road
• Office
Crane service
LANJUT KE KULIAH II