Pelayanan Kesehatan di fasyankes pemerintah pusat/daerah saat ini belum
optimal, dikarenakan beberapa hal seperti di bawah ini.
Variabel Masalah Solusi Man 1. Motivasi dan semangat 1. Menciptakan motivasi dan kerja petugas yang minim. semangat kerja yang tinggi. Petugas banyak terlena Petugas memiliki kesadaran dengan lingkungan puskesmas tentang pentingnya peran mereka yang terlihat seolah-olah di fasyankes, dan kesadaran santai. Sikap petugas yang menjalankan pelayanan sesuai Money-oriented, jika ada uang standard operasional (SOP) baru petugas akan menyelesaikan tugasnya 2. Mengusulkan penambahan SDM 2. SDM (sumber daya manusia) masih terbatas, 3. Meningkatkan kesadaran contohnya beberapa disiplin petugas, memberikan puskesmas belum memiliki punishment kepada petugas yang dokter gigi. Selain itu, tidak disiplin, dan reward bagi terdapat jumlah petugas yang petugas yang disiplin terbatas di masing-masing unit pelayanan sehingga 4. Menyediakan sarana refreshing banyak pekerjaan rangkap atau seminar tentang yang dilakukan, membuat pengembangan karir kepada petugas menjadi tidak fokus petugas, sehingga petugas tidak melayani jenuh dan akhirnya mencetuskan ide dan inovasi yang baru bagi 3. Disiplin/etos kerja petugas unit kerjanya yang masih kurang. Petugas sering terlambat 5. Meningkatkan kemampuan datang sehingga masyarakat komunikasi interpersonal yang dibiarkan menunggu. Hal ini baik, memberikan senyum bisa membuat masyarakat kepada pasien/klien yang sedang menjadi jenuh, marah, dan dilayani akhirnya kecewa 6. Meningkatkan rasa 4. Kurangnya ide, inovasi dari tanggungjawab terhadap program petugas sehingga yang dikelola, menjalankan tugas menyebabkan pelayanan yang perencanaan yang baik, berproses diberikan just so so (begitu- dengan baik, serta rutin begitu saja), dengan mutu menganalisa dan mengevaluasi yang seadanya sendiri hasil kerjanya
5. Kurangnya komunikasi 7. Memahami peran, fungsi, visi,
interpersonal petugas terhadap dan misi dari fasyankesnya, pasien/klien yang dihadapi, memberikan pelayanan secara sehingga petugas fasyankes komprehensif dan menyeluruh, cenderung terlihat tidak ramah mulai dari promotif, preventif, dan tidak berempati kuratif, hingga rehabilitatif
6. Kurangnya tanggungjawab 8. Menyediakan sarana pelatihan
petugas pemegang program. dan seminar ilmiah untuk Banyak program fiktif yang mendukung kualitas SDM yang dijalankan, banyak kamuflase bermutu data yang dituliskan, semata- mata hanya untuk hasil yang baik
7. Petugas jarang berkunjung
ke rumah warga, kalaupun berkunjung itu karena ada warga yang terkena penyakit serius seperti gizi buruk. Berarti kunjungan ini lebih kepada kuratifnya saja 8. Kurangnya upaya pengembangan kualitas SDM, baik petugas internal maupun para kader, seperti dukungan pelatihan-pelatihan atau seminar ilmiah untuk memperluas wawasan
Methode 1. Manajemen fasyankes yang 1. Revitalisasi peran menejerial
kurang menjalankan fungsi menejerialnya dalam hal planning, organizing, leading, dan controlling, sehingga bisa menghambat kinerja fasyankes untuk melayani masyarakat
Machine 1. Media promosi, 1. Menyediakan leaflet, brosur
komunikasi, dan edukasi yang atau media komunikasi lainnya masih kurang. Masih banyak yang bervariasi, yang informatif, masyarakat yang belum tahu dan menarik minat pengunjung alur pendaftaran, persyaratan- untuk membaca persyaratan pelayanan, hak dan kewajiban pasien/klien, 2. Mengusulkan penambahan alat hak dan kewajiban fasyankes, kesehatan dan obat-obatan yang penyakit-penyakit spesialistik sesuai dengan kebutuhan yang perlu dirujuk, dan lain fasyankes, meningkatkan sebagainya menejemen pengelolaan sarana prasarana 2. Kurangnya sarana prasarana fasyankes, seperti kebutuhan alat pemeriksaan darah, rapid test, dan kurang baiknya pengelolaan sarana prasarana yang ada sehingga banyak sarana prasarana yang dibutuhkan pasien malah rusak dan terbengkalai. Selain itu, persediaan obat-obatan di fasyankes juga terbatas sehingga pasien/klien terpaksa membeli obat di apotek
Money 1. Sumber keuangan dari 1. Mengurangi bahkan
pemerintah pusat maupun menghilangkan birokratisasi daerah yang didapat tidak penyaluran keuangan dari sebanding dengan pemerintah sampai ke pengeluaran operasional fasyankesnya serta meningkatkan fasyankes. Terbatasnya responsibilitas pengelola sumber keuangan menejemen fasyankes menyebabkan mutu pelayanan menjadi rendah karena tidak sesuai dengan standard kesehatan
Environmen 1. Fasyankes hanya dapat 1. Petugas aktif menjangkau
t dijangkau oleh penduduk masyarakat yang terpelosok, yang bermukim di dekatnya membuat jadwal kunjungan rutin ke desa-desa 2. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam 2. Petugas aktif memberikan menciptakan masyarakat penyuluhan-penyuluhan tentang Indonesia sehat dikarenakan kesehatan, dan mengedukasi terbatasnya pengetahuan masyarakat tentang mitos dan tentang kesehatan dan dan fakta seputar kesehatan kecenderungan untuk mengikuti sifat-sifat 3. Meningkatkan kerjasama lintas tradisional yang sejak dulu sektoral, baik ke dinas kesehatan, dipegang oleh masyarakat dan maupun perangkat lingkungannya desa/kecamatan, mengadakan musyawarah kerja, dan 3. Kurangnya dukungan lintas mensosialisasikan program- sektoral, kurangnya program kerja fasyankes kepada koordinasi dan pengawasan masyarakat terhadap pelaksanaan program-program yang sudah ada di fasyankes