PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hal yang tidak pernah berubah adalah perubahan itu sendiri. Semua hal
akan mengalami perubahan. Perubahan yang dilakukan tentunya kearah yang
lebih baik. Salah satu perubahan yang dimaksud adalah perubahan standar
kualitas manusia, yang diciptakan dari tuntutan-tuntutan yang timbul akibat
dari perkembangan zaman. Perubahan tersebut bisa dilakukan oleh setiap
elemen dalam masyarakat, salah satunya adalah Aparatur Sipil Negara (ASN).
Pegawai ASN adalah Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan
diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara
lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.Peraturan
tentang ASN tertuang dalam UU No.5 Tahun 2014.
Guru sebagai salah satu ASN yang bergerak dalam bidang pendidikan.
Guru memiliki peran besar dalam pembentukan karakter dan pengembangan
sumber daya generasi penerus bangsa sehingga menjadi pribadi tangguh yang
memiliki jiwa kebangsaan yang tinggi, kompeten, jujur, bertanggung jawab,
adil, memilki rasa tenggang rasa serta nilai-nilai luhur bangsa. Pembentukan
karakter para generasi penerus tentunya bukanlah hal yang mudah.
Pembentukan karakter dan peningkatan kompetensi generasi penerus harus
diawali dengan pemantapan karakter dan kompetensi seorang Guru.
Banyak persoalan yang dialami ASN untuk membentuk diri menjadi
pegawai yang kompeten, profesional, berintegritas, dan berkomitmen baik atas
tugas dan fungsi yang diembannya. Kompetensi inilah yang kemudian
berperan dalam membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang mampu
bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat.
1
Guru sebagai ASN perlu menanamkan nilai dasar PNS agar
terbentuknya seorang Guru yang profesional, nilai-nilai dasar tersebut dikenal
dengan “ANEKA”, yaitu:
1. Akuntabilitas
2. Nasionalisme
3. Etika Publik
4. Komitmen Mutu
5. Anti Korupsi
Nilai-nilai dasar ini akan diaktualisasikan melalui kegiatan-kegiatan
pembelajaran disekolah. Dalam pelaksanaan kewajibannya, Guru memiliki
tugas pokok dan fungsi khusus sehingga dapat dikatakan bahwa Guru
memiliki peran yang sangat strategis dalam bidang pendidikan. Namun jika
ditinjau dari pelaksanaannya masih terdapat beberapa hal yang masih perlu
diperbaiki untuk meningkatkan minat belajar peserta didik yang berdampak
pada hasil belajarnya. Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 1
Busungbiu, terdapat beberapa permasalahan dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi Guru, khususnya dalam pembelajaran. Permasalahan yang dimaksud
diantaranya adalah penggunaan pembelajaran dengan metode yang
konvensional atau ceramah. Metode pembelajaran yang konvensional
merupakan pembelajaran yang berpusat pada Guru (Teacher Centre).
Pembelajaran konvensional yang berpusat pada Guru dapat
menimbulkan rasa jenuh bagi peseta didik dan menyebabkan kreatifitas
peserta didik kurang berkembang. Padahal jika kita mengacu pada Kurikulum
2013, pembelajaran itu diharapkan bisa berpusat pada peserta didik (student
centre). Persoalan diatas bisa dilihat juga melalui hasil angket yang penulis
sebarkan dibeberapa kelas sebagai hal yang mendasari penulis mengangkat
permasalahan ini. Dan hasilnya menunjukkan bahwa peserta didik tidak setuju
dengan metode pembelajaran yang konvensional (ceramah).
Metode ceramah sering kali membuat peserta didik kurang antusias
terhadap pembelajaran. Melalui persoalan diatas, penulis mencoba merancang
pembelajaran yang lebih kreatif, inovatif, menarik dan menyenangkan bagi
2
peserta didik, sehingga diharapkan dapat meningkatkan minat belajar, hasil
belajar dan kreatifitas peserta didik.
Perancangan dan pelaksanaan pembelajaran yang maksimal merupakan
salah satu bentuk aktualisasi dari nilai-nilai dasar ASN yang dikenal dengan
ANEKA seperti yang dipaparkan diatas.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan kegiatan aktualisasi ini adalah sebagai aksi nyata dalam
melaksanakan tugas dan fungsi penulis sebagai seorang Guru yang memiliki
nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) kedalam pribadinya sebagai Aparatur
Sipil Negara dan merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan visi dan
misi SMA Negeri 1 Busungbiu.
3
Adapun isu yang ditemukan di SMA Negeri 1 Busungbiu adalah sebagai berikut:
Tabel 1: Analisis Issue dengan metode Urgent, Serious, dan Growth
Pemilihan Issue Total
No. Core Issue Issue
Urgent Serious Growth
Terpilih
Kurangnya minat belajar peserta
1. 3 4 4 11
didik
Kurangnya Pengembangan media
2. 4 4 5 13
pembelajaran
Keterangan:
1 = Tidak penting; 2 = Kurang penting; 3 = Biasa saja, 4 = Penting; 5 = Sangat
penting.
Melihat core issue yang ada dengan metode USG, maka core issue yang dipilih
adalah kurangnya pengembangan media pembelajaran.
BAB II
4
DESKRIPSI UNIT ORGANISASI TEMPAT AKTUALISASI
2.1 Unit Kerja
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ini dilaksanakan di SMA Negeri 1
Busungbiu, jalan Amerta nomor XX kecamatan Busungbiu kabupaten
Buleleng.
A. Profil SMA Negeri 1 Busungbiu
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Busungbiu
Alamat : Jalan Amerta Nomor XX Kecamatan
Busungbiu Kabupaten Buleleng
NPSN : 50100389
Status : Negeri
Bentuk Pendidikan : SMA
Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
SK Pendirian Sekolah : 13a 0 1998
Tanggal SK Pendirian : 1998-01-29
SK Izin Operasional : 13a/ O/1998
Tanggal SK Izin Operasional : 1998-01-29
B. Struktur Organisasi
5
PNS CPNS Non PNS
1 Kepala Sekolah 1 - - 1
2 Wakasek 4 4
3 Guru 35 3 15 53
4 Pegawai 15 - 10 25
Sumber: Dapodik SMA Negeri 1 Busungbiu
6
6) Meningkatnya rerata nilai hasil penilaian akhir
7) Tercapainya SKL sesuai dengan tuntutan kurikulum
8) Meningkatkan prestasi lomba akademik
9) Meningkatkan prestasi lomba non akademik
10) Mengembangkan potensi siswa
11) Meningkatkan budaya disiplin warga sekolah
12) Menumbuhkembangkan kehidupan beretika
13) Menerapkan Nilai Pendidikan Karakter Bangsa
14) Menumbuhkembangkan kebersamaan berdasarkan kekeluargaan
15) Menumbuhkembangkan semangat keunggulan dan bersaing dengan
sehat antar warga sekolah
16) Menumbuhkan minat baca warga sekolah
17) Menumbuhkembangkan budaya daerah
18) Menerapkan pembelajaran yang berbasis TIK
19) Meningkatkan penguasaan bahasa asing
7
2) Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2014 Tentang Aparatur Sipil Negara Pasal 5 Ayat (2)
Kode etik dan kode perilaku sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat
yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN; dan
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin Pegawai ASN.
BAB III
RENCANA AKTUALISASI NILAI DASAR
2.1 Rencana Aktualisasi
8
Setiap Calon Pegawai Negeri Sipil dibekali nilai-nilai dasar ASN melalui
Latihan Dasar (Latsar).Nilai-nilai dasar yang dimaksud adalah akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi, yang sering
disebut dengan ANEKA.Setiap ASN harus memahami dan bisa
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar tersebut. Aktualisasi nilai-nilai dasar
tersebut akan dilakukan dilingkungan kerja, melalui kegiatan-kegiatan yang
kongkret. Adapun rancangan kegiatan-kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar
ANEKA tersebut adalah sebagai berikut:
1. Membuat Bank Soal
2. Membuat Mading Sekolah
3. Melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan dengan membuat
power point dan dengan permainan talking stick
4. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan artikel
5. Melaksanakan model pembelajaran Make a Match
6. Melaksanakan pembelajaran berbasis video yang disertai dengan ice
break
7. Merancang dan melaksanakan pembelajaran dengan media ular
tangga.
9
2.1.1 Formulir Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : SMA Negeri 1 Busungbiu
Identifikasi Isu : Kurangnya minat belajar peserta didik
Isu yang Diangkat : Mengembangkan media pembelajaran
Gagasan Pemecahan Isu : Pengembangan media pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar peserta didik.
Tabel 2: Rancangan aktualisasi kegiatan tersebut akan dijelaskkan dalam tabel berikut:
KONTRIBUSI PENGUATAN
NO. KEGIATAN TAHAP OUTPUT/HASIL KETERKAITAN TERHADAP NILAI
KEGIATAN KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI MISI OGANISASI
PELATIHAN ORGANISASI
1. Membuat Mencari dan Adanya bank soal Akuntabilitas Meningkatan -
bank soal menggumpulkan mencantumkan sumber hasil belajar
soal dari berbagai soal sebelum belajar peserta
sumber dimodifikasi didik melalui
Memodifikasi latihan soal
soal yang sudah Nasionalisme
dikumpulkan memodifikasi soal
dengan menggunakan
bahasa Indonesia yang
baik dan benar
10
Etika Publik
memodifikasi soal secara
kontekstual
Komitmen Mutu
memodifikasi soal-soal
yang mengacu pada
HOTS sesuai dengan
tuntutan kurikulum
2013.
Anti Korupsi
mencantumkan sumber
atau referensi
pengumpulan soal
11
mading sesuai dalam pembuatan
dengan moment mading sekolah
tertentu setiap
bulan Komitmen Mutu
(misalnya bulan inovasi untuk
Agustus khusus meningkatkan kreatifitas
tentang dilingkungan sekolah
kemerdekaan )
Anti Korupsi
disiplin dalam
menggunakan waktu
dalam penyelesaian
mading sekolah
12
stick aktivitas tanya jawab
dalam pembelajaran
Komitmen Mutu
memastikan peserta
didik sudah memahami
materi yang baru
dipelajari melalui
permainan talking stick
Anti Korupsi
memberikan sanksi yang
adil terhadap peserta
didik yang melakukan
pelanggaran
5. Melaksanakan Mempersiapkan Adanya artikel Akuntabilitas Meningkatkan -
pembelajaran artikel yang sesuai pembelajaran mempersiapkan artikel kemampuan
dengan dengan materi yang besesuaian dengan berpikir
menggunakan pelajaran materi pembelajaran peserta didik
artikel Membagi peserta dalam
didik menjadi Nasionalisme menganalisis
beberapa menunjukkan kepedulian artikel
kelompok secara terhadap keaktifan
heterogen peserta didik, khususnya
saat diskusi berlangsung
Etika Publik
mengawasi dan menegur
dengan sopan peserta
13
didik yang tidak fokus
dalam belajar
Komitmen Mutu
memperhatikan konten
serta kesesuaian artikel
Anti Korupsi
memberikan penilaian
dengan jujur dan objektif
terhadap hasil kerja
peserta didik
Etika Publik
memberikan latihan untk
berkomunikasi dengan
bahasa yang santun
14
Komitmen Mutu
memastikan ketercapaian
materi pelajaran melalui
make a Match
Anti Korupsi
memberikan penilaian
yang objektif terhadap
peserta didik tanpa
membedakan SARA
Etika Publik
menayangkan video
yang layak
dipertontonkan untuk
peserta didik
15
Komitmen Mutu
menciptakan proses
pembelajaran yang tidak
membosankan sehingga
proses pembelajaran
berlangsung lebih efektif
Anti Korupsi
menggunakan alokasi
yang waktu dengan tepat
dalam menayangkan
video dan memberikan
penjelasan materi
16
Mempersiapkan dibuat pada ular tangga
soal-soal yang
akan dipakai Komitmen Mutu
dalam permainan pembuatan media ular
ular tangga tangga dapat
meningkatkan minat
belajar
Anti Korupsi
melaksanakan
pembelajaran sesuai
dengan alokasi waktu
17
Kegiatan aktualisasi nilai dasar PNS dilaksanakan di SMA Negeri 1 Busungbiu pada minggu ke tiga bulan Juli sampai minggu
pertama September 2019. Berikut jadwal aktualisasi kegiatan:
Tabel 3: Jadwal Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar Profesi ASN
Juli Agustus Septem
No Kegiatan ber
I II III IV, V I II III IV V II
1. Membuat Bank Soal
18
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI NILAI DASAR
19
dibuat terstruktur, dan lengkap. Soal-soal ini disusun dengan menggali berbagai literatur,
baik melalui buku maupun internet, yang kemudian dimodifikasi sehingga menjadi soal-
soal HOTS sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Hal ini merupakan wujud
pengaktualisasian nilai dasar Komitmen Mutu. Manfaat BANK SOAL ini adalah
sebagai bentuk pengingat bagi Guru dalam melaksanakan salah satu tugas pokok dan
fungsinya yaitu pembuatan soal ulangan sehingga Guru lebih disiplin. Penulis juga
mencantumkan daftar pustaka atau referensi penyusunan soal. Hal ini merupakan wujud
pengaktualisasian nilai dasar Anti Korupsi.
Manfaat Kegiatan
BANK SOAL ini bermanfaat bagi Guru dalam pembuatan soal ulangan. BANK
SOAL ini memudahkan Guru dalam penyusunan soal ulangan. Soal-soal yang ada di
BANK SOAL juga bisa digunakan sebagai bahan latihan peserta didik mulai dari kelas X
sampai kelas XII.
Analisis Dampak
Apabila nilai dasar profesi (ANEKA) tidak digunakan sebagai dasar dalam
penyusunan BANK SOAL ini, maka isi BANK SOAL ini tidak akan berkualitas. Soal-
soal yang disusun dengan tidak maksimal akan berdampak pada peserta didik. Karena
BANK SOAL ini salah satu referensi Guru untuk penyusunan soal ulangan.
20
peserta didik untuk ikut ambil bagian dalam menyumbangkan ide, pendapat,
dan kreativitasnya serta menumbuhkan rasa saling percaya. Adanya keterlibatan
peserta didik dan Guru tentu akan memperkuat persatuan antara warga sekolah
sehingga nilai-nilai Nasionalisme tercermin dalam kegiatan ini.
Dengan saling berbagi ide antar peserta didik dan Guru maka rasa
kepedulian, saling menghargai, dan toleransi tercermin dalam kegiatan ini dan
ini merupakan salah satu bentuk nilai-nilai dasar dari Etika Publik. Pembuatan
majalah dinding ini telah meningkatkan mutu Guru dan peserta didik dengan
membaca berbagai sumber wacana sebagai bahan artikel dalam majalah dinding
serta meningkatkan kemampuan menulis peserta didik sehingga dapat
disimpulkan bahwa kegiatan ini merupakan cerminan perwujudan nilai dasar
Komitmen Mutu. Pembuatan majalah dinding ini selain meningkatkan
kemampuan Guru dan peserta didik, juga menumbuhkan semangat kerja keras
dan disiplin dalam pembuatannya karena pembuatannya dilakukan diakhir
kegiatan belajar pembelajaran sehingga dapat dikatakan bahwa kegiatan ini
merupakan salah satu wujud nilai dasar Anti Korupsi.
Namun demikian dari kelima nilai dasar tersebut, nilai yang dibangun
dalam kegiatan adalah nilai Etika dimana terjalin komunikasi yang baik antara
Guru dengan peserta didik, menumbuhkan rasa saling menghargai pendapat,
dan menumbuhkan rasa toleransi anta peserta didik dan Guru.
Manfaat Kegiatan
Kegiatan pembuatan majalah dinding ini bermanfaat bagi Guru dan
peserta didik dalam menyediakan sarana baca dan tulis, serta sebagai sarana
untuk mengembankan kreativitas bagi warga sekolah. Kegiatan ini juga
bermanfaat membangun hubungan yang harmonis antara Guru dan peserta
didik.
Analisis Dampak
Apabila nilai dasar profesi (ANEKA) tidak digunakan sebagai dasar
dalam pembuatan majalah dinding ini, maka tentu akan menghasilkan sarana
baca tulis yang tidak bermutu dan terjadinya jarak antara peserta didik dengan
Gurunya. Hal ini tentu akan menyulitkan bagi Guru untuk mengetahui potensi-
potensi yang dimilki oleh peserta didiknya terutama dalam hal membaca,
menulis, dan berkarya.
21
3. Melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan dengan membuat
power point dan dengan permainan talking stick
Hari/Tangg
12, 23 Agustus 2019
al
Output Tersedianya media presentasi pembelajaran power point
Dokumenta
Foto 3.1 dan 3.3 (terlampir)
si Kegiatan
Keterkaitan Nilai Dasar dengan Kegiatan
Media pembelajaran merupakan salah satu alat bantu dalam pelaksanaan
proses pembelajaran di dalam kelas. Media power point ini bisa dalam bentuk
gambar, audio visual, maupun dalam bentuk tayangan sehingga memudahkan
Guru dalam menyampaikan materi agar lebih efektif dan efisien.
Pembuatan media power point ini merupakan salah satu wujud
pengaktualisasian nilai dasar Akuntabilitas Guru terhadap penyediaan alat
bantu pembelajaran yang efektif yang mengarahkan Guru dalam melaksanakan
proses pembelajaran. Pembuatan media ini memerlukan kreativitas Guru
sehingga media yang dibuat bisa memotivasi peserta didik dalam belajar.
Dedikasi penulis dalam pembuatan media ini juga merupakan wujud
pengaktualisasian nilai dasar Nasionalisme karena diperlukan kerja keras
dalam pembuatannya. Penulis berupaya untuk membuat power point yang
menarik dan mempersiapkan lagu atau video untuk permainan talking stick.
Penulis juga membuat stick (tongkat) yang akan digunakan dalam permainan
talking stick.
Pembuatan media ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Guru
dalam menciptakan alat bantu pembelajaran yang mempermudah Guru dalam
proses pembelajaran dan pengelolaan kelas. Hal ini mencerminkan perwujudan
nilai dasar dari Etika Publik. Pembuatan media pembelajaran power point
membantu meningkatkan kemampuan penulis dalam penggunaan komputer
sehingga dapat dikatakan kegiatan ini merupakan cerminan perwujudan nilai
dasar Komitmen Mutu dari penulis untuk menghasilkan sebuah media
pembelajaran yang efektif dan efisien dalam penyampaian materi pembelajaran.
Pembuatan media ini memerlukan kerja keras dan keteguhan mengingat
aplikasi power point yang digunakan bukan merupakan keahlian dari penulis.
22
Dengan demikian dapat dikatakan kegiatan pembuatan media ini memerlukan
kerja keras dan displin dan ini merupakan wujud nilai dasar Anti Korupsi.
Manfaat Kegiatan
Adapun manfaat yang bisa diperoleh melalui kegiatan ini adalah
menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan media presentasi
pembelajaran dan membantu peserta didik memahami materi pembelajaran
menjadi lebih baik. Selain itu, pembuatan media powe point ini juga dapat
meningkatkan keterampilan penulis dalam menggunakan aplikasi power point.
Analisis Dampak
Apabila nilai dasar profesi (ANEKA) tidak digunakan sebagai dasar
dalam pembuatan media pembelajaran ini tentu media ini tidak akan
terselesaikan dan tidak akan meningkatkan kemampuan Guru dalam
menciptakan alat bantu pembelajaran yang efektif membantu proses kelancaran
pembelajaran.
23
dasar Akuntabilitas Guru terhadap perencanaan kegiatan pembelajaran yang
efektif dan menyenangkan. Dedikasi Guru dalam mempersiapkan artikel
pembelajaran ini merupakan wujud pengaktualisasian nilai dasar Nasionalisme
karena dilandasi dengan rasa bangga bisa mempersiapkan pembelajaran yang
menyenangkan.
Penyusunan artikel pembelajaran ini dibuat dengan penuh integritas dan
rasa tanggung jawab sehingga hal ini mencerminkan perwujudan nilai dasar
dari Etika Publik. Ditinjau dari penggunaan media artikel, hal ini merupakan
cerminan perwujudan nilai dasar Komitmen Mutu dari Guru untuk
menghasilkan sebuah rencana pembelajaran yang efektif dan efisien dalam
penyampaian materi pembelajaran. Pengumpulan artikel pembelajaran ini
memerlukan waktu yang lama sehingga diperlukan kerja keras dan disiplin
dalam pengerjaannya agar dalam pelaksanaan di dalam proses pembelajaran
menjadi lebih terarah dan sesuai dengan langkah-langkah kegiatannya. Kerja
keras dan displin merupakan wujud nilai dasar Anti Korupsi.
Manfaat Kegiatan
Kegiatan pembuatan artikel pembelajaran ini bermanfaat bagi Guru
dalam merancang kegiatan pembelajaran yang variatif dan menarik sehingga
diharapkan mampu memotivasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
Kegiatan ini juga membantu Guru merencanakan kegiatan yang lebih inovatif
dan terarah.
Analisis Dampak
Apabila nilai dasar profesi (ANEKA) tidak digunakan sebagai dasar
dalam penyusunan media pembelajaran artikel ini, maka tentu akan
menghasilkan proses pembelajaran yang kurang menarik dan membosankan.
Secara tidak langsung, hal ini tentunya akan membuat kurangnya motivasi
belajar peserta didik sehingga akan mempengaruhi pemahaman, kemampuan,
serta kreativitas peserta didik.
24
Media pembelajaran merupakan alat bantu yang digunakan dalam proses belajar
mengajar. Segala sesuatu yang digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian,
ataupun kemampuan peserta didik dapat dikatakan sebagai media pembelajaran. Dalam
proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan
media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan sehingga pemilihan salah satu
metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai.
Salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut
mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh
Guru. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan
dan minat yang baru, membangkitkan minat dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan
membawa pengaruh psikologis terhadap peserta didik.
Setelah memastikan media yang akan dibuat, Guru menyiapkan alat dan bahan yang
akan digunakan dalam pembuatan media. Keseluruhan proses ini merupakan bentuk
tanggung jawab Guru terhadap kewajibannya sebagai tenaga pendidik dan pengajar,
sekaligus sebagai wujud pengaktualisasian nilai dasar Akuntabilitas.
Kegiatan ini menunjukkan bentuk dedikasi Guru dalam kegiatan pembelajaran,
dimana Guru berkomitmen terhadap pekerjaannya dan Guru berkemauan untuk
membantu peningkatan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran melalui
pembuatan media pembelajaran. Hal ini merupakan wujud pengaktualisasian nilai dasar
Nasionalisme. Dalam membuat media pembelajaran, Guru juga tetap memperhatikan sisi
estetika/ keindahan media yang dibuat. Hal ini merupakan wujud pengaktualisasian nilai
Etika Publik. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan media juga tetap
diperhatikan oleh Guru. Hal ini merupakan cerminan nilai dasar Komitmen Mutu.
Penggunaan bahan-bahan dalam pembuatan media juga berdasarkan kebutuhan yang
sebenarnya tanpa rekayasa, yang merupakan cerminan nilai dasar Anti Korupsi.
Manfaat Kegiatan
Kegiatan pembelajaran dengan make a match ini bermanfaat bagi Guru dalam
merancang kegiatan pembelajaran yang menarik sehingga diharapkan mampu
memotivasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, serta melatih peserta didik untuk
mampu bekerja sama.
Analisis Dampak
Apabila nilai dasar profesi (ANEKA) tidak digunakan sebagai dasar dalam
pembuatan kartu soal untuk make a match ini, maka tentu tidak akan menghasilkan
25
media pembelajaran bagi peserta didik. Tanpa media pembelajaran, maka peserta didik
akan mudah merasa bosan, yang menyebabkan rendahnya minat belajar, dan juga hasil
belajar.
26
7. Merancang dan melaksanakan pembelajaran dengan media ular tangga
Hari/Tanggal 2, 4, 24, 26 Agustus 2019
Output tersedianya RPP dan media pembelajaran ular tangga
Dokumentasi
Foto 7.1 sampai 7.6 (terlampir)
Kegiatan
Keterkaitan Nilai Dasar dengan Kegiatan
Media pembelajaran merupakan alat bantu yang digunakan dalam proses belajar
mengajar. Segala sesuatu yang digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian,
ataupun kemampuan peserta didik dapat dikatakan sebagai media pembelajaran. Dalam
proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan
media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan sehingga pemilihan salah satu
metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai.
Salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut
mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh
Guru. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan
dan minat yang baru, membangkitkan minat dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan
membawa pengaruh psikologis terhadap peserta didik.
Dalam pembuatan media, Guru harus menyesuaikan media yang digunakan dengan
materi dan indikator pembelajaran. Dengan kata lain, media yang dibuat harus relevan.
Maka dari itu, sebelum pembuatan media, Guru terlebih dahulu harus melakukan analisis
KI dan KD materi kelas XII dan analisis indikator pembelajaran yang harus dikuasai
pesert didik. Setelah itu barulah Guru dapat memperkirakan media-media yang
diperlukan dalam proses pembelajaran. Setelah memastikan media yang akan dibuat,
Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan media.
Keseluruhan proses ini merupakan bentuk tanggung jawab Guru terhadap kewajibannya
sebagai tenaga pendidik dan pengajar, sekaligus sebagai wujud pengaktualisasian nilai
dasar Akuntabilitas.
Kegiatan ini menunjukkan bentuk dedikasi Guru dalam kegiatan pembelajaran,
dimana Guru berkomitmen terhadap pekerjaannya dan Guru berkemauan untuk
membantu peningkatan pemahaman Peserta didik dalam pembelajaran melalui
pembuatan media pembelajaran. Hal ini merupakan wujud pengaktualisasian nilai dasar
Nasionalisme. Dalam membuat media pembelajaran, Guru juga tetap memperhatikan sisi
estetika/ keindahan media yang dibuat. Hal ini merupakan wujud pengaktualisasian nilai
Etika Publik. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan media juga tetap
27
diperhatikan oleh Guru, dimana dalam pembuatan media tersebut Guru memilih bahan-
bahan yang berkualitas baik sehingga diharapkan media dapat dimanfaatkan lebih lama.
Hal ini merupakan cerminan nilai dasar Komitmen Mutu. Penggunaan bahan-bahan
dalam pembuatan media juga berdasarkan kebutuhan yang sebenarnya tanpa rekayasa,
yang merupakan cerminan nilai dasar Anti Korupsi.
Manfaat Kegiatan
Kegiatan pembuatan pembelajaran dengan media ular tangga ini bermanfaat bagi
Guru dalam merancang kegiatan pembelajran yang menarik sehingga diharapkan mampu
meningkatkan minat belajar peserta didik. Kegiatan ini juga bisa melatih kemampuan
peserta didik untuk bekerja sama serta meningkatkan kedisiplinan, melalui permainan
ular tangga.
Analisis Dampak
Apabila nilai dasar profesi (ANEKA) tidak digunakan sebagai dasar dalam
pembuatan media ular tangga ini, maka tentu akan menghasilkan media yang kurang
berkualitas. Tanpa adanya media pembelajaran ini maka proses pembelajaran kurang
sesuai dengan harapan. Karena tidak adanya media pembelajaran sebagai pendudung. Hal
ini berdampak pada minat dan hasil belajar peserta didik.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
28
Berdasarkan permasalahan yang ditemukan di SMA Negeri 1 Busungbiu,
maka dibuat tujuh kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yang meliputi:
1. Membuat Bank Soal
2. Membuat Mading Sekolah
3. Melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan dengan membuat
power point dan dengan permainan talking stick
4. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan artikel
5. Melaksanakan model pembelajaran Make a Match
6. Melaksanakan pembelajaran berbasis video yang disertai dengan ice
break
7. Merancang dan melaksanakan pembelajaran dengan media ular tangga
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini menggunakan nilai-nilai dasar ASN
yang disebut dengan ANEKA yaitu aktualisasi, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi.
Adapun manfaat pelaksanaan aktualisasi ini adalah sebagai wujud nyata
aktualisasi nilai-nilai ANEKA. Dengan terlaksananya kegiatan aktualisasi
tersebut, PNS ke depannya diharapkan mampu menjadi pelaksana kebijakan dan
pelayan publik yang berintegritas tinggi serta dapat menyelesaikan berbagai
permasalahan yang masih terjadi, khususnya di tempat tugas. Sementara itu,
manfaat yang diperoleh penulis adalah semakin mampu, dan siap dalam
melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai PNS.
Selain itu pelaksanaan kegiatan ini juga memberikan manfaat bagi peserta
didik, yaitu dapat meningkatkan minat belajar peserta didik melalui pembelajaran
yang inovatif dengan menggunakan media-media pembelajaran. Hal ini bisa
dilihat melalui hasil angket yang penulis sebarkan kepada peserta didik. Hasil
analisis angket yang penulis sebarkan kebeberapa kelas sebagai sampel
menunjukkan bahwa peserta didik lebih senang belajar dengan mengunakan
media pembelajaran dibandingkan dengan pembelajaran yang konvensional
(ceramah).
5.2 Saran
a. Kepada Seluruh PNS di SMA N 1 Busungbiu
29
Diharapkan seluruh PNS di lingkungan di SMA N 1 Busungbiu dapat ikut
serta mengaktualisasikan nilai dasar profesi PNS dalam menjalankan
kewajiban, tugas pokok, serta fungsi sebagai pendidik dan pengajar di
sekolah.
30