Anda di halaman 1dari 24

TRANFUSI

DARAH
KELOMPOK TUTORIAL M1
Kelompok Tutorial M1
1. Nathasa Handayani 220210190013
2. Ranti Mardiyanti N 220210190014
3. Yulia Agnia N 220210190023
4. Nisa Nizhan N 220210190024
Tujuan

Tujuan transfusi darah secara umum untuk


mengembalikan serta mempertahankan volume normal
peredaran darah, mengganti kekurangan komponen
seluler darah, meningkatkan oksigenasi jaringan, serta
memperbaiki fungsi homeostasis pada tubuh.
Indikasi
Lima indikasi umum transfusi darah:
● Kehilangan darah akut, bila 20–30% total volume darah hilang dan
perdarahan masih terus terjadi.
● Anemia berat
● Syok septik (jika cairan IV tidak mampu mengatasi gangguan sirkulasi
darah dan sebagai tambahan dari pemberian antibiotik)
● Memberikan plasma dan trombosit sebagai tambahan faktor pembekuan,
karena komponen darah spesifik yang lain tidak ada
● Transfusi tukar pada neonatus dengan ikterus berat.
Kontraindikasi

01 02
Darah utuh(whole blood) Darah utuh (whole blood)
sebaiknya tidak diberikan pada sebaiknya tidak diberikan pada
pasien dengan anemia kronik pasien yang memiliki resiko
yang normovolemik atau yang overload cairan misalnya pada
bertujuan untuk meningkatkan pasien anemia kronik atau gagal
sel darah merah jantung
Konsep Secara
Singkat
Transfusi darah adalah proses pemindahan
atau pemberian darah dari seseorang (donor)
kepada orang lain (resipien). Transfusi darah
bertujuan mempertahankan volume darah
yang normal pada peredaran darah (stabilitas
peredaran darah), mengganti kekurangan
komponen seluler atau kimia darah,
meningkatkan oksigenasi jaringan,
memperbaiki fungsi hemostatis, tindakan
terapi kasus tertentu
Hal yang perlu diperhatikan
Sebelum Tranfusi
● Pastikan golongan darah donor sama dengan golongan darah resipien dan nama pasien
serta nomornya sudah tercantum pada label dan formulir (pada kasus gawat darurat,
kurangi risiko terjadinya ketidakcocokan atau reaksi transfusi dengan melakukan uji
silang golongan darah spesifik atau beri darah golongan O bila tersedia)
● Pastikan kantung darah transfusi tidak bocor
● Pastikan antung darah tidak berada di luar lemari es lebih dari 2 jam, plasma darah tidak
berwarna merah jambu atau menggumpal dan sel darah merah tidak terlihat keunguan
atau hitam.
● Periksa tanda gagal jantung, Jika ada beri furosemid 1mg/kgBB IV saat awal transfusi
darah pada pasien yang sirkulasi darahnya normal. Jangan menyuntik ke dalam kantung
darah.
● Lakukan pemeriksaan awal tentang suhu badan, frekuensi napas dan denyut nadi pada
pasien.
● Jumlah awal darah yang ditransfusikan harus sebanyak 20 ml/kgBB darah utuh, dan
diberikan selama 3-4 jam.
Selama Transfusi
● Gunakan alat infus yang dapat mengatur laju transfusi jika
tersedia
● Periksa apakah darah mengalir pada laju yang tepat atau tidak
● Monitor tanda reaksi transfusi, terutama pada 15 menit pertama
transfusi
● Periksa dan catat keadaan umum pasien selama transfusi seperti
suhu badan, denyut nadi dan frekuensi napas setiap 30 menit
● Catat waktu permulaan dan akhir transfusi dan berbagai reaksi
yang timbul pada saat tranfusi.
Sesudah Transfusi

Periksa kembali pasien, jika masih diperlukan


tambahan darah, maka jumlah yang sama harus
ditransfusikan dan dosis furosemid (jika diberikan)
diulangi kembali.
Alat yang dibutuhkan

Alcohol Pads Blood Tubing Blood 500 cc Bag


(Y Tubing Product of NS
Biohazard bag Handscoon 10 Ml normal saline flush
SOP
Transfusi
Darah
1. Pengertian

Memasang transfusi darah adalah memberikan darah dari flabot darah ke


dalam tubuh melalui intravena.

2. Tujuan

Tujuan transfusi darah secara umum untuk mengembalikan serta


mempertahankan volume normal peredaran darah, mengganti
kekurangan komponen seluler darah, meningkatkan oksigenasi jaringan,
serta memperbaiki fungsi homeostasis pada tubuh.
Peralatan

Alcohol pads Handscoon Blood Tubing Biohazard Bag

Blood Product 500cc Bag of NS 10ml Normal Saline flush


Proses Transfusi
Tahap Pra Interaksi
1. Mencuci tangan
2. Melakukan verifikasi terhadap darah yang akan ditransfusikan
3. Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan
4. Perhatikan keamanan lingkungan di sekitar pasien
5. Menjaga privasi pasien
Tahap Orientasi
1. Beri salam, panggil klien dengan namanya
2. Verifikasi identitas pasien
3. Verifikasi status alergi pasien
4. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
5. Beri kesempatan pada klien untuk bertanya
6. Memposisikan pasien pada posisi yang nyaman
Tahap Kerja
1. Ukur vital sign 30 menit sebelum pemberian transfusi, terutama suhu tubuh.
Lapor dokter jika ada peningkatan suhu tubuh.
2. Kosongkan urine bag
3. Buka set transfusi, letakkan klem 2-4 cm di bawah tabung drip dalam keadaan
off / terkunci.
4. Buka tutup botol, lakukan desinfeksi tutup botol cairan, dan tusukkan set infus
ke botol / kantong cairan dengan benar.
5. Gantungkan botol cairan infus pada tiang infus, isi tabung drip infus ⅓-½
penuh.
6. Buka penutup jarum dan buka klem untuk mengalirkan cairan sampai ke ujung
jarum hingga tidak ada udara dalam selang, klem kembali, dan tutup kembali
jarum.
Lanjutan
7. Pilih jarum intravena / abbocath.

8. Atur posisi pasien dan pilih vena.

9. Bebaskan daerah yang akan diinsersi, letakkan tourniquet 10-15 cm proksimal tempat insersi.

10. Bersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar dari dalam ke luar).

11. Pertahankan vena pada posisi stabil

12. Pegang IV kateter (abbocath) dengan sudut 20-30º, tusuk vena dengan lubang jarum menghadap ke atas,
dan pastikan IV kateter masuk intravena dengan tanda darah masuk ke abbocath, kemudian tarik mandrin
± 0.5 cm

13. Masukkan IV kateter secara perlahan, tarik mandrin, dan sambungkan IV kateter dengan selang infus

14. Lepas tourniquet, kemudian alirkan cairan infus


Lanjutan

15. Lakukan fiksasi IV kateter, kemudian beri desinfektan daerah tusukan


dan tutup dengan kasa
16. Klem selang infus, lepaskan selang infus dari flabot infus dan
memindahkan ke kantong darah
17. Hitung jumlah tetesan sesuai program
18. Observasi vital sign dan reaksi pasien setiap 5 menit selama 15 menit,
dan kemudian setiap 15 menit
Tahap Terminasi
1. Evaluasi hasil / respon klien
2. Dokumentasikan hasilnya
3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Akhiri kegiatan, membereskan alat-alat
5. Cuci tangan
Daftar Pustaka
Sunarsih Rahayu, A. M. (2016, Desember). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan
Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia 2. Retrieved from
http://bppsdmk.kemkes.go.id/:
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Praktikum-
KDM-2-Komprehensif.pdf

Wahidiyat, P. A., & Adnani, N. B. (2017). Transfusi Rasional pada Anak. Sari
Pediatr, 18(4), 325.

PPDS FK UB. (n.d.). Retrieved from FK UB:


http://ppds.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/TRANSFUSI-DARAH.pdf
Thanks!
Do you have any
questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik and
illustrations by Stories

Anda mungkin juga menyukai