Anda di halaman 1dari 14

PENGANTAR MANAJEMEN

MANAJEMEN DI TEMPAT KERJA

ANDI MAULINA

A031181329

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen menurut Ricky W. Griffin merupakan proses


perencanaan/planning, pengorganisasian, pengoordinasian, serta
pengontrolan setiap sumber daya yang ada guna mencapai tujuan
ataupun goals yang telah ditentukan dengan efektif dan efisien. Efektif
berarti tujuan dapat dicapai sesuai dengan rencana yang ada, dan efisien
berarti dilaksanakan dengan benar dan terorganisis yang sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan.

Dalam manajemen dibutuhkan seseorang yang mampu mengatur


dan mengarahkan orang lain dalam sebuah kelompok agar proses
tersebut dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuannya yang
disebut manajer. Manajer yang baik dapat memberikan contoh positif
kepada anggotanya dan memberi pengaruh yang besar terhadap proses
mengerjakan sebuah target.

Seorang manajer sebaiknya dapat menyesuaikan dirinya dengan


keadaan yang seringkali berubah-ubah. Mereka dituntut untuk dapat
berpikir cepat. Namun, membuahkan hasil seperti yang diharapkan jika
tiba-tiba keadaan tersebut berubah.

Manajemen juga memiliki manfaat yang penting jika ditinjau dengan


benar oleh setiap individu. Maka dari itu manajemen tidak hanya harus
dipelajari oleh seseorang yang ingin menjadi manajer. Dalam contoh
sederhananya, seorang pelajar yang memahami manajemen dapat
dengan baik mengatur waktunya, sehingga tidak ada kegiatan yang
terbengkalai.
2. PERMASALAHAN

A. Mengapa manajer memiliki peran yang penting?

B. Siapa yang disebut manajer dan dimana tempatnya bekerja?

C. Apa saja kewajiban dari seorang manajer?

D. Bagaimana pekerjaan seorang manajer telah berubah?

E. Apa pentingnya mempelajari manajemen?

F. Bagaimana manajemen di masa lampau? Teori dan pendekatan


apa saja yang telah digunakan?
3. PEMBAHASAN

A. Manajer Berperan Penting

Dalam menghadapi tantangan masa kini, sebuah organisasi pasti


memerlukan seseorang yang terampil dan memiliki jiwa kepemimpinan.
Terutama ketika kondisi sebuah organisasi sedang tidak menentu, kacau,
dan kompleks. Pada saat seperti itu seorang manajer mengambil peran
dalam mengidentifikasi isu-isu. Contohnya pada bisnis kerajinan
membutuhkan tim inovator yang memiliki kreativitas. Namun, di samping
itu dibutuhkan juga orang-orang yang dapat memikirkan apakah produk
tersebut dapat menarik keuntungan yang besar. Tim manajerlah yang
bertugas memikirkan hal tersebut. Maka dibutuhkan kerja sama agar
menciptakan bisnis yang sukses.

Mereka mengoordinasikan lingkungan dan sistem kerja sehingga


orang-orang yang bekerja dapat menyelesaikan tugas mereka. Jika
pekerjaan tidak terselesaikan, manajerlah yang bertugas mencari tahu
mengapa dan memperbaikinya. Sebuah riset menyatakan bahwa keahlian
manajerial penting untuk menciptakan nilai organisasi.
B. Siapa Manajer dan Dimana Tempatnya Bekerja

Manajer adalah anggota-anggota organisasi yang berhak memerintah


orang lain untuk melakukan sesuatu dan dengan cara yang sesuai
kehendak mereka. Dahulu, mungkin pernyataan seperti itu sudah dapat
dikatakan defenisi dari manajer. Namun, sekarang lain halnya. Banyak
pekerjaan yang bersifat nonmanajerial mencakup kegiatan manajerial.
Karyawan biasapun dapat diminta menjalankan kerja sebagai ketua tim,
operator, teknisi, atau perencana peningkatan dan perbaikan. Bahkan ada
sebuah perusahaan yang tidak memiliki manajer, tetapi para karyawan
memiliki tanggung jawab untuk bersama-sama mengelola pekerjaan
tersebut.

Maka defenisi dari manajer dimasa ini adalah seseorang yang


melakukan koordinasi terhadap pekerjaan orang lain sehingga sasaran-
sasaran organisasi dapat dicapai. Tujuannya untuk berupaya membantu
orang lain menyelesaikan tugasnya dengan baik. Baik dengan
mengoordinasi maupun mengawasi.

Manajer bekerja di dalam suatu organisasi. Yang dimaksud organisasi


adalah sekumpulan orang yang dengan sengaja berkumpul untuk
mencapai tujuan bersama. Organisasi dapat berupa sekolah, badan,
ikatan mahasiswa, pemerintahan, toko, sekelompok penggemar, tim
olahraga, dan lainnya. Organisasi memiliki tiga sifat umum, yaitu memiliki
tujuan yang jelas, kemudian mempunyai struktur yang mengatur hak dan
kewajiban angggotanya, dan terakhir terdiri dari orang-orang karena
dibutuhkannya SDM untuk menjalankan berbagai pekerjaan.

Manajemen dikelompokkan atas beberapa jenjang, yaitu manajer lini


pertama, manajer tingkat menengah, dan manajer puncak. Manajer lini
pertama merupakan jenjang terbawah yang mengelola pekerjaan para
karyawan nonmanajerial dan biasanya terlibat secara langsung atau tidak
langsung dalam aktivitas produksi barang atau jasa untuk pelanggan.
Kedua, manajer tingkat menengah yang menduduki posisi antara jenjang
terbawah dan teratas organisasi, yang mengelola manajer lini pertama.
Terakhir adalah manajer puncak yang merupakan jenjang tertinggi di
dalam struktur organisasi, yang bertanggung jawab dalam pengambilan
keputusan organisasi yang memengaruhi seluruh organisasi dan
menetapkan sasaran dan rencana kerja bagi organisasi.
C. Tugas Manajer

Secara singkat, manajer melaksanakan manajemen (pengelolaan).


Dalam manajemen terdapat kegiatan mengoordinasi dan mengawasi
pekerjaan orang lain untuk mengetahui apakah pekerjaan tersebut dapat
diselesaikan secara efisien dan efektif. Efisien berarti mengerjakan
sesuatu dengan mendapatkan output (hasil) yang besar dari
mengeluarkan input (biaya) yang kecil. Sedangkan efektif berarti
mencapai tujuan dengan tepat. Apabila efisiensi berkaitan dengan cara
mencapai tujuan, efektif berkaitan dengan hasilnya.

Menurut Henri Fayol, setiap manajer menjalankan lima fungsi, yaitu


perencanaan (planning), penataan (organizing), penugasan
(commanding), pengoordinasian (coordinating), dan pengendalian
(controlling). Akan tetapi, saat ini dipadatkan menjadi empat fungsi saja,
yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
kepemimpinan (leading), dan pengendalian (controlling).

Seorang pakar manajemen ternama, Henry Mintzberg, menggagas 10


peran dasar manajemen yang dikelompokkan menjadi peran jembatan
antarpribadi, peran penyambung informasi, dan peran pengambil
keputusan.

Sebagai seorang manajer, menurut Robert L. Kartz membutuhkan tiga


keterampilan dasar, yaitu keterampilan teknis (pengetahuan dan
keterampilan yang berkaitan dengan sebuah pekerjaan yang spesifik),
keterampilan hubungan antarmanusia (kemampuan bekerja sama dengan
orang lain), dan keterampilan konseptual (kemampuan untuk berpikir dan
memahami hal-hal yang bersifat abstrak dan kompleks).
D. Pekerjaan Manajer Telah Berubah

Di era yang sudah berkembang seperti saat ini, manajer justru


dihadapkan pada tempat kerja yang tidak tetap, ancaman keamanan, isu-
isu etika, ketidakpastian politik, perekonomian global, dan kemajuan
teknologi sehingga mereka harus senantiasa waspada dan mempunyai
rencana baru.

Memberikan pelayanan yang berkulitas kepada pelanggan adalah hal


yang amat menentukan kelangsungan hidup suatu bisnis. Tanpa
pelanggan, sebuah organisasi tidak akan ada lagi.

Selain memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan,


menguasai media sosial juga penting untung menghadapi era modern
seperti saat ini. Media sosial digunakan untuk mempermudah komunikasi
untcvuk berbagi ide, informasi, pesan pribadi, dan konten lainnya.
Keuntungannya dapat memperoleh kerja sama dengan perusahaan lain
dan mempermudah hubungan dengan pelanggan. Namun, dapat
berdampak negatif jika digunakan oleh karyawan yang tidak bertanggung
jawab untuk berdebat ataupun mengeluh tentang sesuatu yang tidak ia
senangi di tempat kerja.

Inovasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam


menentukan keberhasilan sebuah bisnis. Inovasi adalah sebuah gagasan
atau ide yang diperhitungkan mampu membuat orang-orang tertarik dan
belum pernah digunakan sebelumnya.

Selain itu, sebuah perusahaan harus mempunyai kemampuan untuk


mencapai tujuan bisnis dan meningkatkan nilai pemegang saham dalam
jangka panjang dengan cara mengintegrasikan peluang ekonomi,
lingkungan, dan social ke dalam strategi bisnisnya. Kemampuan tersebut
disebut dengan keberlanjutan (sustainability). Konsep ini berdampak pada
pelebaran tanggung jawab perusahaan untuk tidak hanya sekadar
mengelola secara efisien dan efektif, tetapi juga untuk menanggapi secara
strategis berbagai tantangan lingkungan dan social dalam rentang yang
luas.
E. Fungsi Belajar Manajemen

Mempelajari manajemen dapat membantu dalam karir kita nantinya.


Melalui tiga hal, yaitu universalitas manajemen, realitas dunia kerja, serta
imbalan dan tantangan dalam menjadi seorang kita dapat memahami nilai
dan manfaat studi manajemen.

Manajemen merupakan kebutuhan universal di dalam sebuah


organisasi. Manajemen dibutuhkan dalam semua ukuran organisasi,
semua jenis organisasi semua jenjang organisasi, dan semua bidang kerja
organisasi.

Selanjutnya adalah realitas dunia kerja. Saat lulus dari perguruan


tinggi dan ingin memulai karir, kita harus mempunyai tujuan apakah ingin
mengelola atau dikelola. Ilmu manajemen merupakan fondasi yang kuat
jika memilih untuk mengelola. Namun, walaupun tidak tertarik untuk
mengelolapun tetap harus bekerja sama dengan manajer. Sehingga,
kemungkinan besar kita juga memikul beban tanggung jawab manajerial.

Terakhir, imbalan dan tantangan dalam menjadi seorang manajer.


Menjadi seorang manajer merupakan pekerjaan yang keras dan sering
kali tak mengenal balas budi. Seorang manajer megerjakan pekerjaan-
pekerjaan yang bersifat administratif, serta menghabiskan cukup banyak
waktu dalam rapat dan menangani bermacam masalah. Mereka seringkali
dihadapkan dengan beragam karakter yang harus diajak bekerja sama.
Sulitnya mengombinasikan pengetahuan, keahlian, ambisi, dan
pengalaman dari kelompok orang yang beragam merupakan tantangan
untuk manajer. Selain tantangan, juga ada imbalan yang didapatkan atas
pekerjaannya sebagai seorang manajer. Manajer mendapatkan
pengakuan, status, serta penghargaan di dalam organisasi karena
memiliki peran yang memengaruhi pencapaian hasil organisasi.
F. Manajemen Awal, Pendekatan, dan Teori

Piramida dan Tembok Raksasa Cina merupakan sebagian contoh


telah terjadinya manajemen yang berhasil diselesaikan di masa lampau.
Dalam pembuatan bangunan tersebut pasti ada orang yang bertanggung
jawab untuk mengkoordinir para pekerja lainnya.

Buku The Weath of Nations, karya Adam Smith mengemukakan


keunggulan yang dapat diperoleh organisasi dan masyarakat dari
penerapan pembagian kerja atau spesialisasi kerja yang berarti
pemisahan tugas dan tanggung jawab ke dalam bidang yang khusus
secara berulang-ulang. Yang kedua adalah revolusi industri. Ketika tenaga
mesin sudah banyak menggeser tenaga kerja karena disimpulkan lebih
ekonomis. Namun tidak menghilangkan sumber daya manusia dalam
prosesnya karena masih dibutuhkannya orang-orang untuk berpikir
berapa perkiraan barang yang diminta, tersedianya bahan baku,
mengelola jadwal, dan lainnya tidak bisa dilakukan mesin.

Pengkajian formal manajemen baru dimulai awal abad ke 20. Kajian


awal yang dikenal sebagai pendekatan klasik, yaitu stud-studi formal awal
tentang manajemen, yang berfokus pada rasionalitas dan menjadikan
organisasi dan pekerja berfungsi seefisien mungkin. Principles of
Scientific Management yang diterbitkan ketika manajemen modern lahir
menjabarkan teori manajemen ilmiah yang merupakan sebuah
pendekatan manajemen yang menerapkan metode-metode ilmiah dalam
rangka menemukan satu cara terbaik untuk melakukan sebuah pekerjaan.
Kemudian, ada teori administrasi umum yang berarti sebuah pendekatan
manajemen yang menitikberatkan pada menjabarkan hal-hal yang
dikerjakan oleh seorang manajer dan hal-hal apa yang disebut sebagai
praktik manajemen yang baik.

Para manajer menyelesaikan berbagai pekerjaan dengan bekerja


bersama orang lain. Maka penting rasanya untuk mempelajari studi untuk
mengenal perilaku orang yang bekerja disebuah organisasi yang disebut
sebagai perilaku organisasi. Cara manajer mendefinisikan desain
pekerjaan, hingga cara mereka bekerja dan berkomunikasi dengan para
karyawan merupakan unsur pendekatan perilaku.

Pendekatan selanjutnya yakni pendekatan kuantitatif, yang


menerapkan teknik-teknik kuantitatif untuk memperbaiki proses
pengambilan keputusan. Pendekatan ini melibatkan penggunaan
statistika, model-model optimasi, model-model informasi, simulasi
komputer, dan berbagai teknik kuantitatif lainnya dalam kegiatan
manajemen. Bidang lainnya yang mengambil manfaat dari penggunaan
teknik-teknik kuantitatif adalah apa yang dikenal sebagai manajemen mutu
total. Manajemen mutu total meruapakan sebuah gagasan manajemen
yang sepenuhnya memusatkan pada usaha perbaikan secara continue
dan skill menjawab cepat berbagai kebutuhan dan harapan pelanggan.

Tahun 1960-an, para peneliti ilmu manajemen mulai memindahkan


perhatiannya ke hal-hal yang terjadi di luar lingkup organisasi. Pendekatan
kontemporer, yaitu kesisteman dan kontinjensi merupakan bagian dari
arus perubahan tersebut. Teori sistem adalah sebuah sekumpulan bagian
yang saling terkait, yang ditata sebaik mungkin hingga membentuk suatu
kesatuan yang utuh. Ada sistem terbuka yang berinteraksi dengan
lingkungan, sedangkan sistem lingkungan yang tidak dipengaruhi dan
tidak berinteraksi dengan lingkungan. Pendekatan sistem mengisyaratkan
bahwa keputusan dan tindakan disalah satu bidang organisasi akan
memengaruhi bidang-bidang lainnya. Pendekatan kontijensi adalah
sebuah pendekatan manajemen yang menyatakan bahwa setiap
organisasi bersifat unik, menghadapi situasi yang berlainan, dan
membutuhkan cara pengelolaan yang berbeda-beda. Era informasi telah
membawa perubahan dramatis yang terus memengaruhi cara
pengelolaan organisasi.
4. KESIMPULAN

Organisasi memerlukan orang yang bersedia bekerja lebih dari para


pekerja biasa, yang memiliki keterampilan dalam memimpin, mengelola,
mengawasi, maupun memberi contoh positif terhadap orang lain agar
tujuan organisasi tersebut dapat tercapai dengan mudah. Dapat dikatakan
bahwa deretan tanggung jawab tersebut merupakan tugas seorang
manajer. Fungsi utama seorang manajer, yaitu sebagai perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leading), dan
pengendalian (controlling). Manajer seharusnya dapat memperhatikan
layanan pelanggan, menguasai media sosial, selalu mempunyai inovasi,
dan peduli terhadap keberlanjutan bersamaan dengan berkembangnya
tujuan bisnis. Hanya ada dua pilihan dalam dunia kerja, yaitu mengelola
atau dikelola. Berencana untuk menjadi seorang manajer ataupun tidak,
mempelajari ilmu manajemen tetaplah penting untuk dipelajari agar di
dalam diri setiap individu mempunyai mutu dalam bekerja diaspek
manapun. Manajemen bahkan telah teraksana sejak 3000 SM. Sejak itu
sampai saat ini, terciptalah beberapa pendekatan untuk mempermudah
dalam manajemen, seperti pendekatan klasik yang berfokus pada
rasionalitas dan lebih efisien dipekerjaan, pendekatan perilaku yang
menelusuri perilaku orang dalam organisasi, pendekatan kuantitatif yang
mempermudah pengambilan keputusan, dan terakhir pendekatan
kontemporer yang menjadi acuan para manajer hingga saat ini.
DAFTAR PUSTAKA

Robbins, Stephen P., dan Mary Coulter. 2016. Manajemen edisi


ketigabelas jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen

https://rocketmanajemen.com/20-definisi-manajemen-menurut-para-
ahli/

https://id.wikihow.com/Menjadi-Manajer-yang-Baik

Anda mungkin juga menyukai