0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan14 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen di tempat kerja. Secara singkat, dibahas mengenai definisi manajer dan peran pentingnya dalam mengoordinasikan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi, tugas-tugas manajer yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, serta bagaimana pekerjaan manajer telah berubah dengan adanya tantangan zaman modern seperti pelanggan, teknologi, dan
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen di tempat kerja. Secara singkat, dibahas mengenai definisi manajer dan peran pentingnya dalam mengoordinasikan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi, tugas-tugas manajer yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, serta bagaimana pekerjaan manajer telah berubah dengan adanya tantangan zaman modern seperti pelanggan, teknologi, dan
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen di tempat kerja. Secara singkat, dibahas mengenai definisi manajer dan peran pentingnya dalam mengoordinasikan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi, tugas-tugas manajer yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, serta bagaimana pekerjaan manajer telah berubah dengan adanya tantangan zaman modern seperti pelanggan, teknologi, dan
Manajemen menurut Ricky W. Griffin merupakan proses
perencanaan/planning, pengorganisasian, pengoordinasian, serta pengontrolan setiap sumber daya yang ada guna mencapai tujuan ataupun goals yang telah ditentukan dengan efektif dan efisien. Efektif berarti tujuan dapat dicapai sesuai dengan rencana yang ada, dan efisien berarti dilaksanakan dengan benar dan terorganisis yang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Dalam manajemen dibutuhkan seseorang yang mampu mengatur
dan mengarahkan orang lain dalam sebuah kelompok agar proses tersebut dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuannya yang disebut manajer. Manajer yang baik dapat memberikan contoh positif kepada anggotanya dan memberi pengaruh yang besar terhadap proses mengerjakan sebuah target.
Seorang manajer sebaiknya dapat menyesuaikan dirinya dengan
keadaan yang seringkali berubah-ubah. Mereka dituntut untuk dapat berpikir cepat. Namun, membuahkan hasil seperti yang diharapkan jika tiba-tiba keadaan tersebut berubah.
Manajemen juga memiliki manfaat yang penting jika ditinjau dengan
benar oleh setiap individu. Maka dari itu manajemen tidak hanya harus dipelajari oleh seseorang yang ingin menjadi manajer. Dalam contoh sederhananya, seorang pelajar yang memahami manajemen dapat dengan baik mengatur waktunya, sehingga tidak ada kegiatan yang terbengkalai. 2. PERMASALAHAN
A. Mengapa manajer memiliki peran yang penting?
B. Siapa yang disebut manajer dan dimana tempatnya bekerja?
C. Apa saja kewajiban dari seorang manajer?
D. Bagaimana pekerjaan seorang manajer telah berubah?
E. Apa pentingnya mempelajari manajemen?
F. Bagaimana manajemen di masa lampau? Teori dan pendekatan
apa saja yang telah digunakan? 3. PEMBAHASAN
A. Manajer Berperan Penting
Dalam menghadapi tantangan masa kini, sebuah organisasi pasti
memerlukan seseorang yang terampil dan memiliki jiwa kepemimpinan. Terutama ketika kondisi sebuah organisasi sedang tidak menentu, kacau, dan kompleks. Pada saat seperti itu seorang manajer mengambil peran dalam mengidentifikasi isu-isu. Contohnya pada bisnis kerajinan membutuhkan tim inovator yang memiliki kreativitas. Namun, di samping itu dibutuhkan juga orang-orang yang dapat memikirkan apakah produk tersebut dapat menarik keuntungan yang besar. Tim manajerlah yang bertugas memikirkan hal tersebut. Maka dibutuhkan kerja sama agar menciptakan bisnis yang sukses.
Mereka mengoordinasikan lingkungan dan sistem kerja sehingga
orang-orang yang bekerja dapat menyelesaikan tugas mereka. Jika pekerjaan tidak terselesaikan, manajerlah yang bertugas mencari tahu mengapa dan memperbaikinya. Sebuah riset menyatakan bahwa keahlian manajerial penting untuk menciptakan nilai organisasi. B. Siapa Manajer dan Dimana Tempatnya Bekerja
Manajer adalah anggota-anggota organisasi yang berhak memerintah
orang lain untuk melakukan sesuatu dan dengan cara yang sesuai kehendak mereka. Dahulu, mungkin pernyataan seperti itu sudah dapat dikatakan defenisi dari manajer. Namun, sekarang lain halnya. Banyak pekerjaan yang bersifat nonmanajerial mencakup kegiatan manajerial. Karyawan biasapun dapat diminta menjalankan kerja sebagai ketua tim, operator, teknisi, atau perencana peningkatan dan perbaikan. Bahkan ada sebuah perusahaan yang tidak memiliki manajer, tetapi para karyawan memiliki tanggung jawab untuk bersama-sama mengelola pekerjaan tersebut.
Maka defenisi dari manajer dimasa ini adalah seseorang yang
melakukan koordinasi terhadap pekerjaan orang lain sehingga sasaran- sasaran organisasi dapat dicapai. Tujuannya untuk berupaya membantu orang lain menyelesaikan tugasnya dengan baik. Baik dengan mengoordinasi maupun mengawasi.
Manajer bekerja di dalam suatu organisasi. Yang dimaksud organisasi
adalah sekumpulan orang yang dengan sengaja berkumpul untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dapat berupa sekolah, badan, ikatan mahasiswa, pemerintahan, toko, sekelompok penggemar, tim olahraga, dan lainnya. Organisasi memiliki tiga sifat umum, yaitu memiliki tujuan yang jelas, kemudian mempunyai struktur yang mengatur hak dan kewajiban angggotanya, dan terakhir terdiri dari orang-orang karena dibutuhkannya SDM untuk menjalankan berbagai pekerjaan.
Manajemen dikelompokkan atas beberapa jenjang, yaitu manajer lini
pertama, manajer tingkat menengah, dan manajer puncak. Manajer lini pertama merupakan jenjang terbawah yang mengelola pekerjaan para karyawan nonmanajerial dan biasanya terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam aktivitas produksi barang atau jasa untuk pelanggan. Kedua, manajer tingkat menengah yang menduduki posisi antara jenjang terbawah dan teratas organisasi, yang mengelola manajer lini pertama. Terakhir adalah manajer puncak yang merupakan jenjang tertinggi di dalam struktur organisasi, yang bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan organisasi yang memengaruhi seluruh organisasi dan menetapkan sasaran dan rencana kerja bagi organisasi. C. Tugas Manajer
Secara singkat, manajer melaksanakan manajemen (pengelolaan).
Dalam manajemen terdapat kegiatan mengoordinasi dan mengawasi pekerjaan orang lain untuk mengetahui apakah pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efisien dan efektif. Efisien berarti mengerjakan sesuatu dengan mendapatkan output (hasil) yang besar dari mengeluarkan input (biaya) yang kecil. Sedangkan efektif berarti mencapai tujuan dengan tepat. Apabila efisiensi berkaitan dengan cara mencapai tujuan, efektif berkaitan dengan hasilnya.
Menurut Henri Fayol, setiap manajer menjalankan lima fungsi, yaitu
perencanaan (planning), penataan (organizing), penugasan (commanding), pengoordinasian (coordinating), dan pengendalian (controlling). Akan tetapi, saat ini dipadatkan menjadi empat fungsi saja, yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leading), dan pengendalian (controlling).
Seorang pakar manajemen ternama, Henry Mintzberg, menggagas 10
peran dasar manajemen yang dikelompokkan menjadi peran jembatan antarpribadi, peran penyambung informasi, dan peran pengambil keputusan.
Sebagai seorang manajer, menurut Robert L. Kartz membutuhkan tiga
keterampilan dasar, yaitu keterampilan teknis (pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan sebuah pekerjaan yang spesifik), keterampilan hubungan antarmanusia (kemampuan bekerja sama dengan orang lain), dan keterampilan konseptual (kemampuan untuk berpikir dan memahami hal-hal yang bersifat abstrak dan kompleks). D. Pekerjaan Manajer Telah Berubah
Di era yang sudah berkembang seperti saat ini, manajer justru
dihadapkan pada tempat kerja yang tidak tetap, ancaman keamanan, isu- isu etika, ketidakpastian politik, perekonomian global, dan kemajuan teknologi sehingga mereka harus senantiasa waspada dan mempunyai rencana baru.
Memberikan pelayanan yang berkulitas kepada pelanggan adalah hal
yang amat menentukan kelangsungan hidup suatu bisnis. Tanpa pelanggan, sebuah organisasi tidak akan ada lagi.
Selain memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan,
menguasai media sosial juga penting untung menghadapi era modern seperti saat ini. Media sosial digunakan untuk mempermudah komunikasi untcvuk berbagi ide, informasi, pesan pribadi, dan konten lainnya. Keuntungannya dapat memperoleh kerja sama dengan perusahaan lain dan mempermudah hubungan dengan pelanggan. Namun, dapat berdampak negatif jika digunakan oleh karyawan yang tidak bertanggung jawab untuk berdebat ataupun mengeluh tentang sesuatu yang tidak ia senangi di tempat kerja.
Inovasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
menentukan keberhasilan sebuah bisnis. Inovasi adalah sebuah gagasan atau ide yang diperhitungkan mampu membuat orang-orang tertarik dan belum pernah digunakan sebelumnya.
Selain itu, sebuah perusahaan harus mempunyai kemampuan untuk
mencapai tujuan bisnis dan meningkatkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan cara mengintegrasikan peluang ekonomi, lingkungan, dan social ke dalam strategi bisnisnya. Kemampuan tersebut disebut dengan keberlanjutan (sustainability). Konsep ini berdampak pada pelebaran tanggung jawab perusahaan untuk tidak hanya sekadar mengelola secara efisien dan efektif, tetapi juga untuk menanggapi secara strategis berbagai tantangan lingkungan dan social dalam rentang yang luas. E. Fungsi Belajar Manajemen
Mempelajari manajemen dapat membantu dalam karir kita nantinya.
Melalui tiga hal, yaitu universalitas manajemen, realitas dunia kerja, serta imbalan dan tantangan dalam menjadi seorang kita dapat memahami nilai dan manfaat studi manajemen.
Manajemen merupakan kebutuhan universal di dalam sebuah
organisasi. Manajemen dibutuhkan dalam semua ukuran organisasi, semua jenis organisasi semua jenjang organisasi, dan semua bidang kerja organisasi.
Selanjutnya adalah realitas dunia kerja. Saat lulus dari perguruan
tinggi dan ingin memulai karir, kita harus mempunyai tujuan apakah ingin mengelola atau dikelola. Ilmu manajemen merupakan fondasi yang kuat jika memilih untuk mengelola. Namun, walaupun tidak tertarik untuk mengelolapun tetap harus bekerja sama dengan manajer. Sehingga, kemungkinan besar kita juga memikul beban tanggung jawab manajerial.
Terakhir, imbalan dan tantangan dalam menjadi seorang manajer.
Menjadi seorang manajer merupakan pekerjaan yang keras dan sering kali tak mengenal balas budi. Seorang manajer megerjakan pekerjaan- pekerjaan yang bersifat administratif, serta menghabiskan cukup banyak waktu dalam rapat dan menangani bermacam masalah. Mereka seringkali dihadapkan dengan beragam karakter yang harus diajak bekerja sama. Sulitnya mengombinasikan pengetahuan, keahlian, ambisi, dan pengalaman dari kelompok orang yang beragam merupakan tantangan untuk manajer. Selain tantangan, juga ada imbalan yang didapatkan atas pekerjaannya sebagai seorang manajer. Manajer mendapatkan pengakuan, status, serta penghargaan di dalam organisasi karena memiliki peran yang memengaruhi pencapaian hasil organisasi. F. Manajemen Awal, Pendekatan, dan Teori
Piramida dan Tembok Raksasa Cina merupakan sebagian contoh
telah terjadinya manajemen yang berhasil diselesaikan di masa lampau. Dalam pembuatan bangunan tersebut pasti ada orang yang bertanggung jawab untuk mengkoordinir para pekerja lainnya.
Buku The Weath of Nations, karya Adam Smith mengemukakan
keunggulan yang dapat diperoleh organisasi dan masyarakat dari penerapan pembagian kerja atau spesialisasi kerja yang berarti pemisahan tugas dan tanggung jawab ke dalam bidang yang khusus secara berulang-ulang. Yang kedua adalah revolusi industri. Ketika tenaga mesin sudah banyak menggeser tenaga kerja karena disimpulkan lebih ekonomis. Namun tidak menghilangkan sumber daya manusia dalam prosesnya karena masih dibutuhkannya orang-orang untuk berpikir berapa perkiraan barang yang diminta, tersedianya bahan baku, mengelola jadwal, dan lainnya tidak bisa dilakukan mesin.
Pengkajian formal manajemen baru dimulai awal abad ke 20. Kajian
awal yang dikenal sebagai pendekatan klasik, yaitu stud-studi formal awal tentang manajemen, yang berfokus pada rasionalitas dan menjadikan organisasi dan pekerja berfungsi seefisien mungkin. Principles of Scientific Management yang diterbitkan ketika manajemen modern lahir menjabarkan teori manajemen ilmiah yang merupakan sebuah pendekatan manajemen yang menerapkan metode-metode ilmiah dalam rangka menemukan satu cara terbaik untuk melakukan sebuah pekerjaan. Kemudian, ada teori administrasi umum yang berarti sebuah pendekatan manajemen yang menitikberatkan pada menjabarkan hal-hal yang dikerjakan oleh seorang manajer dan hal-hal apa yang disebut sebagai praktik manajemen yang baik.
Para manajer menyelesaikan berbagai pekerjaan dengan bekerja
bersama orang lain. Maka penting rasanya untuk mempelajari studi untuk mengenal perilaku orang yang bekerja disebuah organisasi yang disebut sebagai perilaku organisasi. Cara manajer mendefinisikan desain pekerjaan, hingga cara mereka bekerja dan berkomunikasi dengan para karyawan merupakan unsur pendekatan perilaku.
Pendekatan selanjutnya yakni pendekatan kuantitatif, yang
menerapkan teknik-teknik kuantitatif untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan. Pendekatan ini melibatkan penggunaan statistika, model-model optimasi, model-model informasi, simulasi komputer, dan berbagai teknik kuantitatif lainnya dalam kegiatan manajemen. Bidang lainnya yang mengambil manfaat dari penggunaan teknik-teknik kuantitatif adalah apa yang dikenal sebagai manajemen mutu total. Manajemen mutu total meruapakan sebuah gagasan manajemen yang sepenuhnya memusatkan pada usaha perbaikan secara continue dan skill menjawab cepat berbagai kebutuhan dan harapan pelanggan.
Tahun 1960-an, para peneliti ilmu manajemen mulai memindahkan
perhatiannya ke hal-hal yang terjadi di luar lingkup organisasi. Pendekatan kontemporer, yaitu kesisteman dan kontinjensi merupakan bagian dari arus perubahan tersebut. Teori sistem adalah sebuah sekumpulan bagian yang saling terkait, yang ditata sebaik mungkin hingga membentuk suatu kesatuan yang utuh. Ada sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan, sedangkan sistem lingkungan yang tidak dipengaruhi dan tidak berinteraksi dengan lingkungan. Pendekatan sistem mengisyaratkan bahwa keputusan dan tindakan disalah satu bidang organisasi akan memengaruhi bidang-bidang lainnya. Pendekatan kontijensi adalah sebuah pendekatan manajemen yang menyatakan bahwa setiap organisasi bersifat unik, menghadapi situasi yang berlainan, dan membutuhkan cara pengelolaan yang berbeda-beda. Era informasi telah membawa perubahan dramatis yang terus memengaruhi cara pengelolaan organisasi. 4. KESIMPULAN
Organisasi memerlukan orang yang bersedia bekerja lebih dari para
pekerja biasa, yang memiliki keterampilan dalam memimpin, mengelola, mengawasi, maupun memberi contoh positif terhadap orang lain agar tujuan organisasi tersebut dapat tercapai dengan mudah. Dapat dikatakan bahwa deretan tanggung jawab tersebut merupakan tugas seorang manajer. Fungsi utama seorang manajer, yaitu sebagai perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leading), dan pengendalian (controlling). Manajer seharusnya dapat memperhatikan layanan pelanggan, menguasai media sosial, selalu mempunyai inovasi, dan peduli terhadap keberlanjutan bersamaan dengan berkembangnya tujuan bisnis. Hanya ada dua pilihan dalam dunia kerja, yaitu mengelola atau dikelola. Berencana untuk menjadi seorang manajer ataupun tidak, mempelajari ilmu manajemen tetaplah penting untuk dipelajari agar di dalam diri setiap individu mempunyai mutu dalam bekerja diaspek manapun. Manajemen bahkan telah teraksana sejak 3000 SM. Sejak itu sampai saat ini, terciptalah beberapa pendekatan untuk mempermudah dalam manajemen, seperti pendekatan klasik yang berfokus pada rasionalitas dan lebih efisien dipekerjaan, pendekatan perilaku yang menelusuri perilaku orang dalam organisasi, pendekatan kuantitatif yang mempermudah pengambilan keputusan, dan terakhir pendekatan kontemporer yang menjadi acuan para manajer hingga saat ini. DAFTAR PUSTAKA
Robbins, Stephen P., dan Mary Coulter. 2016. Manajemen edisi