Anda di halaman 1dari 3

NAMA : VINKA SULISTIAWATI

JUR/FAK :MPI/FTIK

KELAS :MPI-4

MATA KULIAH :ULUMUL HADIS

Judul buku : Anregurutta Ambo Dalle Maha Guru Dari Bumi Bugis

Ditulis oleh : H.M Nasruddin Anshoriy Ch.

Penyunting : D.Zawawi Imron

Epilog : Dr. Anhar Gonggong

Penerbit : Tiara Wacana

Warna sampul : putih

Jumlah halaman : 179

Jumlah bab : 7 bab


“ BERINGSUT MENCARI WUJUD”

Gurutta Ambo Dalle mulai beringsut mencari wujud, ia mulai melangkah untuk
menggapai cita cita. Ia harus tersandung sandung berbagai persoalan di masyarakatnya, tak
jarang pula ia harus terjungkal jungkal dalam menempuh perjalanannya. Tekadnya telah bulat,
bahwa dengan bakti dan jasa, maka ia akan sampai ke gerbang cita cita dan kebahagiaan. Ia tak
memerdulikan keadaan ekonomi nya sendiri, asalkan ia bisa hidup dan membawa
masyarakat,dari kondisi social yang lemah dan tak berdaya kea rah hidup yang penuh
kesajetrahan, maka itu lah yang menjadi kebahagiaannya. Beban penanggungannya kian hari
kian menumpuk di pundaknya. Meskipun tersebut ia tetap tegar dalam melaksanakan tekad dan
cita cita nya.

Masa kecil ambo Dalle adalah masa keprihatinan dalam setiap desah nafasnya. Ambo
dale begitu giat belajar membaca huruf huruf zaman dan abjad-abjad sejarah untuk mengutuhkan
budi pekertinya. Kiat ambo dalle adalah kiat yang sederhana, yakni menjalankan perintahya dan
menjahui segenap larangannya. Makna yang tersirat ialah, bahwa kita harus bersih dari segala
prasangka buruk untuk bisa sampai dipintu gerbang ampunannya, Cita-cita yang mulia, artinya,
manusia tidak boleh kehilangan kesejatian manakalah ada godaan demi godaan yang mendatangi
dirinya. Diri ini harus tetap utuh dan tidak boleh hanyut kedalam sungai sungai khayal yang tak
tentu kemana arah tujuannya.

Dalam suku bugis Makassar, tiap keluarga mengajarkan huruf al-quran dan huruf lontara
(huruf bugis) kepada anak anak nya dan ponakannya. Kalau diantara keluarga terdekat tidak ada
yang bisa mengajar barulah anak itu diserahkan orang tuanya ke orang lain.

Wajo muncul sebagai salah satu pusat pendidikan islam disulawesi selatan, karena
kepedulian ambo dalle untuk mendorong perkembangan ilmu-ilmu agama kepada masyarakat
wajo. Awal mula berdirinya pasantren wajo tahun 1930M. kemudian didirikannlah pasantren “
Al-madrasah al-arabiyah al-islamiyah” dan disingkat MAI . pasantren MAI telah mampu
mengaktifkan kegiatan internalnya,juga telah memberi pandangan baru bagi masyarakat melalui
pengkaderan ulama, pendidik, mubaligh, serta ahli pidato.
Pasantren MAI telah mampu memandu pola fikir masyarakat, terbukti dengan berdirinya
pasantren-pasantren lain yang meniru langkahnya. Diantara lain ialah Darud ad-Da’wah wal
irsyad atau yang lebih dikenal dengan sebutan DDI dan pasantren Darul arqam .

Abdulrahman ambo dalle bertambah gigih untuk mewujudkan cita-citanya. Ia banyak


membaca berbagai kitab dan buku-buku, baik yang menyangkut hukum,pendidikan,etika,serta
filsafat dan politik. Disamping itu ia juga berkeyakinan, bahwa didalam al-quran terkandung
segala macam disiplin ilmu,dan tak pernah kering direguk. Maka ia telaah secara serius kandu
gan Al-quran, ia kaji segenap ilmu yang tersimpan di dalamnya, hingga pada akhirnya ia amal
kan pelan-pelan kepada masyarakatnya.

Ambo dalle selalu mengajar agama secara klasikal dengan ilmu yang diperolehnya di
sekolah Guru syarikat islam. Itulah cikal bakal pendidikan madrasah didaerah wajo.

Anda mungkin juga menyukai