Anda di halaman 1dari 5

Kasus IV: Kehamilan dengan penyakit kardiovaskuler

Ny. R, umur 37 tahun, hamil 20 minggu, masuk RS N dengan keluhan mudah lelah, lemas,
dan sesak nafas. Hasil pemeriksaan fisik awal menunjukkan bahwa: TD 130/90mmHg, P:
28x/mnt, N: 115x/mnt dan tidak teratur, sianosis (+), konjungtiva anemis, dan terdapat edema
pada ekstremitas bawah. Bibir klien kering dan pecah-pecah. Diagnosa medis: penyakit
jantung + hamil 20 minggu. Hasil pemeriksaan lanjutan menunjukkan bahwa: Ny. R tidak
pernah mengalami sakit jantung sebelum kehamilan. Ny. R membutuhkan bantuan orang lain
untuk makan dan berjalan ke kamar mandi. Ibu mengalami insomnia karena sesak nafas yang
dialaminya. Pasien mengatakan bahwa nafsu makannnya menurun dan lebih sering merasa
haus. Pengeluaran urin per 24 jam; 100 ml. Hasil foto thoraks menunjukkan adanya edema
paru.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN KARDIOVASKULER

1) Identitas
 Nama : Ny. R
 Umur : 37 tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 Usia kehamilan : 20 minggu
2) Pengkajian
 Data Fokus
a. Data Subjektif
- Pasien mengatakan mudah lelah, lemas dan sesak nafas.
- Ny. R tidak pernah mengalami sakit jantung sebelum kehamilan.
- Ny. R membutuhkan bantuan orang lain untuk makan dan berjalan
ke kamar mandi.
- Ny.R mengalami insomnia karena sesak nafas yang dialaminya.
- Pasien mengatakan bahwa nafsu makannya menurun.
- Pasien mengatakan lebih sering merasa haus.

b. Data Objektif.
- Hasil pemeriksaan fisik awal menunjukkan bahwa:
TD : 130/90mmHg,
P : 28x/mnt,
N: 115x/mnt dan tidak teratur
- sianosis (+)
- konjungtiva anemis
- terdapat edema pada ekstremitas bawah.
- Bibir klien kering dan pecah-pecah
Hasil pemeriksaan lanjutan :
- Pengeluaran urin per 24 jam; 100 ml.
- Hasil foto thoraks menunjukkan adanya edema paru

3) Diagnosa medis : penyakit jantung + hamil 20 minggu


4) Diagnosa Keperawatan :
1. Gangguan pertukaran gas bd ketidaksimbangan ventilasi-perfusi.
2. Penurunan curah jantung bd perubahan irama jantung.
3. Defisit perawatan diri bd gangguan muskuloskeletal
4. Gangguan pola tidur bd kurang kontrol tidur.
5. Resiko ketidakseimbangan elektrolit bd ketidakseimbangan cairan.

5) Intervensi Keperawatan :

No Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi


1 Gangguan pertukaran gas bd Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor frekuensi, irama,
ketidakseimbangan ventilasi keperawatan selama 3x24 jam kedalaman dan upaya napas
perfusi diharapkan masalah 2. Monitor pola napas (spt
DS : gangguan pertukaran gas bd dispnea, bradipnea,
 Pasien mengatakan ketidakseimbangan ventilasi takipnea, hiperventilasi,
mudah lelah, lemas dan perfusi dapat teratasi. Dengan kussmaul dll)
sesak nafas. kriteria hasil : 3. Monitor gejala peningkatan
Do :  Pertukaran gas membaik pernapasan (mis.
 TD : 130/90mmHg,  Perfusi paru membaik Peningkatan denyut jantung
 P : 28x/mnt,  Respon ventilasi / pernapasan, peningkatan

 N: 115x/mnt dan tidak mekanik membaik tekanan darah, diaforesis,

teratur perubahan status mental)


4. Atur posisi kepala 45-600
untuk mencegah aspirasi.
5. Auskultasi bunyi napas
6. Berikan oksigen tambahan
(jika perlu)
7. Kolaborasi penggunaan
oksigen saat aktivitas /
tidur.
2. Penurunan curah jantung bd Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi tanda/gejala
perubahan irama jantung. keperawatan selama 3x24 primer penurunan curah
Ds : jam diharapkan penurunan jantung (meliputi dispnea,
 Pasien mengatakan curah jantung bd perubahan kelelahan, edema)
mudah lelah, lemas dan irama jantung dapat teratasi. 2. Monitor tekanan darah
sesak nafas.
Do : Dengan kriteria hasil : 3. Monitor intake dan output
 TD : 130/90mmHg,  Curah jantung membaik cairan.
 P : 28x/mnt,  Irama jantung membaik 4. Periksa tekanan darah dan

 N: 115x/mnt dan tidak frekuensi nadi sebelum dan

teratur sesudah beraktifitas.

 Hasil foto thoraks 5. Posisikan semi fowler atau


menunjukkan adanya fowler dengan kaki
edema paru
kebawah atau dengan posisi
 Pengeluaran urin per 24
jam; 100 ml. nyaman.
6. Berikan oksigen untuk
mempertahankan saturasi
oksigen >94%
7. Ajarkan pasien dan
keluarga mengukur intake
dan output cairan harian
8. Kolaborasi pemberian
antiaritmia (jika perlu)
3. Defisit perawatan diri bd Setelah dilakukan tindakan 1. identifikasi kebiasaan
gangguan muskuloskeletal keperawatan selama 3x24 jam aktivitas perawatan diri
Ds : diharapkan Defisit perawatan sesuai usia
 Pasien mengatakan diri bd gangguan 2. monitor tingkat
membutuhkan bantuan muskuloskeletal dapat kemandirian
orang lain untuk makan
dan berjalan ke kamar teratasi. Dengan kriteria 3. identifikasi kebutuhan alat
mandi. hasil : bantu kebersihan diri,
Do:
 perawatan diri mandiri berhias, berpakaian dan
 terdapat edema pada
ekstremitas bawah.  koordinasi pergerakan makan
membaik 4. fasilitasi
kemandirian, bantu jika
tidak mampu melakukan
perawatan diri
5. anjurkan melakukan
perawatan diri secara
konsisten sesuai
kemampuan.
4. Gangguan pola tidur bd Setelah dilakukan tindakan 1. identifikasi pola aktifitas
kurang kontrol tidur. keperawatan selama 3x24 jam tidur
Ds : diharapkan Gangguan pola 2. identifikasi faktor
 pasien mengatakan tidur bd kurang kontrol tidur pengganggu tidur
mengalami insomnia dapat teratasi. Dengan kriteria (fisik/psikologis)
karena sesak nafas yang hasil : 3. modifikasi lingkungan
dialaminya  pola tidur membaik ( mis. Pencahayaan,
Do : -  status kenyamanan kebisingan, suhu, matras,
tempat tidur.)
4. fasilitasi menghilangkan
stres sebelum tidur
5. tetapkan jadwal rutin tidur
6. lakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan
(mis. Pijit, pengaturan
posisi, terapi akupuntur).
7. Jelaskan pentingnya tidur
cukup selama sakit.
8. Kolaborasi pemberian
oksigen saat tidur.
5. Resiko ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi kemungkinan
elektrolit bd
keperawatan selama 3x24 jam penyebab
ketidakseimbangan cairan.
Ds : diharapkan Resiko ketidakseimbangan
 Pasien mengatakan lebih ketidakseimbangan elektrolit elektrolit
sering merasa haus. bd ketidakseimbangan cairan 2. Monitor kehilangan cairan
Do :
 Bibir klien kering dan dapat teratasi. Dengan kriteria (jika perlu)
pecah-pecah hasil : 3. Monitor status hidrasi (mis.
 TD : 130/90mmHg,
 P : 28x/mnt,  Keseimbangan Frekuensi nadi, kekuatan
 N: 115x/mnt dan tidak elektrolit membaik nadi, akral, pengisian
teratur
 Pengeluaran urin per 24  Keseimbangan cairan kapiler, kelembapan
jam; 100 ml. membaik mukosa, turgor kulit,
 Eliminasi fekal tekanan darah)
normal. 4. Catat intake-output dan
hitung balance cairan 24
jam
5. Berikan asupan cairan
(sesuai kebutuhan)
6. Berikan cairan intravena
(jika perlu)

Anda mungkin juga menyukai