Anda di halaman 1dari 2

BAB 7

PENUTUP

7.1 Kesimpulan

1. Ada hubungan antara Indeks

Massa Tubuh (IMT) dengan Pre-Menstrual Syndrome (PMS) pada mahasiswi

angkatan 2015 dan 2016 di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Malang.

2. Mahasiswi angkatan 2015

dan 2016 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang yang

menjadi responden sebagian besar mempunyai IMT normal.

3. Frekuensi mahasiswi di

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang yang mengalami

Pre-Menstrual Syndrome (PMS) dengan tidak ada gejala (4.0%), gejala

sedang (85.3%) dan gejala berat (10.7%).

7.2 Saran

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dari penelitian ini, maka

diberikan beberapa saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan

sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan

pertimbangan bagi remaja putri untuk berupaya membangun pengetahuan

tentang Indeks Massa Tubuh sehingga mengarahkan kepada kesiapan yang

lebih positif dalam menghadapi Pre-Menstrual Syndrome.

40
41

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi orang tua untuk

membantu remaja membangun pengetahuan tentang Indeks Massa Tubuh

sehingga remaja lebih siap dalam menghadapi Pre-Menstrual Syndrome.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan

pertimbangan bagi institusi pendidikan khususnya sekolah dalam menentukan

program-program yang dapat menyebarluaskan informasi tentang kesehatan

reproduksi khususnya tentang Pre-Menstrual Syndrome sehingga siswi dapat

lebih siap dalam menghadapi Pre-Menstrual Syndrome.

4. Bagi peneliti selanjutnya hasil penelitian ini dapat sebagai

bahan pertimbangan untuk meneliti faktor-faktor yang lebih kompleks

terhadap Pre-Menstrual Syndrome.

Anda mungkin juga menyukai