Anda di halaman 1dari 11

VI.

HASIL SIMULASI PERCOBAAN

No Va (Volt) Ia (A) Vf (Volt) If (A) n (rpm) rad/s


1 120 1.12 120 1.6 1246 130.41
2 120 1.01 130 1.73 1151 120.47
3 120 0.94 140 1.87 1069 111.89
4 120 0.87 150 1.99 998 104.46
5 120 0.82 160 2.13 936 97.97
Perhitungan :

1. Saat Vf = 120 Volt

2. Saat Vf = 130 Volt

3. Saat Vf = 140 Volt

4. Saat Vf = 150 Volt

5. Saat Vf = 160 Volt


1. Ketika Va = 120 V dan Vf = 120 V
2. Ketika Va = 120 V dan Vf = 130 V
3. Ketika Va = 120 V dan Vf = 140 V
4. Ketika Va = 120 V dan Vf = 150 V
5. Ketika Va = 120 V dan Vf = 160 V
VII. ANALISA
Pada praktikum yang berjudul “Pengaturan Flux Motor DC Penguat Terpisah”
ini, telah dilakukan simulasi percobaan dengan menggunakan PSIM agar dapat
mengetahui karakteristik perubahan kecepatan putar terhadap perubahan fluks pada
motor DC penguat terpisah. Sebelum melakukan percobaan, terlebih dahulu
rangkailah rangkaian percobaan pada PSIM dan masukkan parameter sesuai dengan
parameter yang sudah diketahui. Pada percobaan ini akan diamati nilai kecepatan
putar motornya dengan tegangan medan bervariasi dan tegangan jangkar bernilai
konstan. Setelah rangkaian sudah dirangkai dan parameter sudah dimasukkan pada
PSIM, run simulasi pada PSIM dan amati hasilnya.
Pada simulasi percobaan yang telah dilakukan, didapatkan lima data seperti
pada table data hasil percobaan. Dari data hasil percobaan, dapat diketahui bahwa
kecepatan putar motor dc dapat diatur melalui besaran fluks. Pengaturan fluks dapat
dilakukan dengan mengatur arus yang terdapat pada medan (If), karena fluks akan
timbul bila terdapat arus yang mengalir pada kumparan medan.
Perubahan nilai tegangan medan akan mempengaruhi nilai arus medan berdasarkan
persamaan :

Semakin besar tegangan medan yang di suplai pada kumparan medan maka
arus mengalir akan semakin besar. Jadi nilai tegangan medan (Vf) dan arus medan (If)
berbanding lurus. Grafik hubungan antara tegangan medan dan arus medan
ditunjukkan pada Gambar 6.1.

Grafik Hubungan Vf dan If


180
160
Tegangan Medan/Vf (Volt)

140
120
100
80
60
40
20
0
0 0,5 1 1,5 2 2,5
Arus Medan/If (Ampere)

Gambar 6.1. Grafik hubungan tegangan medan dan arus medan


Nilai arus yang mengalir pada kumparan medan (If) juga mempengaruhi
kecepatan putar yang dihasilkan oleh motor DC penguat terpisah.
Ketika arus yang mengalir pada kumparan medan semakin besar maka
kecepatan yang dihasilkan motor DC akan semakin kecil. Jadi nilai arus medan (If)
berbanding terbalik dengan kecepatan putar motor DC (n). Grafik hubungan antara
kecepatan putar motor dan arus medan ditunjukkan pada Gambar 6.2.

Grafik Hubungan n dan If


1400
1200
Kecepatan/n (RPM)

1000
800
600
400
200
0
0 0,5 1 1,5 2 2,5
Arus Medan/If (Ampere)

Gambar 6.2. Grafik hubungan kecepatan dan arus medan

VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa
pengaturan kecepatan motor DC dapat dilakukan dengan mengatur tegangan pada
kumparan medan yang akan mempengaruhi nilai arus yang mengalir pada kumparan
medan. Perubahan nilai arus tersebut akan mempengaruhi kecepatan putar yang
dihasilkan oleh motor DC. Semakin besar arus medan maka kecepatan motor akan
semakin lambat.

Anda mungkin juga menyukai