Anda di halaman 1dari 22

CRITICAL BOOK REVIEW

CRITICAL BOOK RIVIEW

MK. Geografi Tanah

SKOR NILAI :

NAMA : Rizky Fadilah

NIM : 3182131014

KELAS : C STAMBUK 2018

DOSEN PENGAMPU : Drs. Kamarlin Pinem, M.Si

MATA KULIAH : Geografi Tanah

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU


SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT tuhan yang maha esa karena
dengan rahmad dan karunianya penulis dapat menyelesaikan critical book review ini dengan
baik, penulis juga berterima kasih kepada Bapak Drs. Kamarlin Pinem, M.Si sebagai dosen
pengampu untuk mata kuliah Geografi Tanah yang memberikan tugas critical book review ini
kepada kami.

penulis berharap critical book review ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam critical book
review ini masih banayak kekurangan, oleh karena itu, penulis berharap adanya kritik, saran,
dan usulan yang membangun demi perbaikan critical book review yang telah penulis buat di
masa yang akan datang.

Semoga critical book review ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Terima kasih.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................i

Daftar Isi.........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah...........................................................................................1

1.2 Tujuan Penulisan.......................................................................................................1

1.3 Manfaat Penulisan.....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Informasi buku ( Identitas buku )..............................................................................2

2.2 Ringkasan buku utama..............................................................................................4

2.3 Ringkasan buku pembanding....................................................................................12

BAB III PENILAIAN

3.1 Keunggulan Buku Utama..........................................................................................17

3.2 Kekurangan Buku Utama..........................................................................................17

3.3 Keunggulan Buku Pembanding ...............................................................................17

3.4 Kekurangan Buku Pembanding................................................................................17

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ..............................................................................................................18

4.2 Saran.........................................................................................................................18

Daftar Pustaka.................................................................................................................19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Geografi tanah adalah bagian dari ilmu kebumian yang mengkaji secara komprehensif
fenomena-fenomena yang ada di permukaan bumi dan hubungan saling tindak dengan kehidupan
manusia melalui tipe pendekatan, Sebaran tanah yang membentuk hamparan di muka daratan
disebut pedosfer.

1.2 Tujuan
 Memberikan informasi terkait dengan Gepgrafi tanah
 Mengerjakan tugas critical book

1.3 Rumusan Masalah


 Dari deskripsi yang dikemukakan pada latar belakang di atas, dapat diformulasikan
permasalahan yaitu:

Bagaimana fenomena-fenomena yang ada di permukaan bumi dan hubungan saling


tindak dengan kehidupan manusia melalui tipe pendekatan, Sebaran tanah yang membentuk
hamparan di muka daratan disebut pedosfer.?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Identitas Buku Utama


Judul buku           : Pengantar Geografi Tanah

Pengarang            : Junun sartohadi, suratman, jamulya, nur indah sari

Kota/ Penerbit     : Pustaka Pelajar

ISBN : 9786022291190

2
2.2 Identitas Buku Pembanding
Judul buku           : Dasar Dasar Ilmu Tanah

Pengarang            : Dr. Ir. Kemas Hanafiah, M.s.

Jumlah Halaman : 360 halaman

Kota/ Penerbit     : Rajawali

Tahun                  : 2012

3
2.3 Ringkasan Buku Utama
BAB I PENDAHULUAN
Tanah adalah hasil dari pelapukan batuan yang disebabkan oleh faktor lingkungan.

Faktor lingkungan yang menyebabkan pelapukan tanah antara lain cuaca, suhu, dan tekanan
udara.

Geografi tanah memerlukan ilmu-ilmu pendukung lain baik dalam kelompok pasti alam
(fisika, kimia, biologi, matematika) maupun ilmu terapan yang berkaitan dengan pemanfaatan
tanah untuk memahami perwatakan tanah dan hubungannya dengan pemanfaatan tanah untuk
kehidupan. Kajian geografi tanah kental dengan analisis perkembangan tanah dari waktu ke
waktu selain juga analisis keruanagan berupa persebaran satuan-satuan tanah di dalam ruang.
Perkembangan tanah dari waktu ke waktu dapat karena faktor-faktor yang bersifat alami atau
faktor lain sebagai akibat dari pemanfaatan tanah oleh manusia.
Proses pembentukan tanah merupakan hal mendasar dalam kajian geografi tanah.
Geografi tanah adalah cabang ilmu geografi yang mengkaji persebaran satuan-satuan tanah di
permukaan bumi, sifat, dan karakteristik satuan-satuan tanah yang menyelimuti permukaan
bumi, dan pemanfaatan tanah untuk kehidupan. Jadi geografi tanah ialah ilmu tanah yang
menelaah tanah menurut sudut pandang geografi. Tujuan Geografi Tanah adalah untuk mencatat
(record) dan menjelaskan genesis, perkembangan, sifat-sifat dan agihan tanah-tanah di
permukaan bumi yang diwujudkan dalam peta tanah. 

BAB II FAKTOR, PPROSES PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN TANAH


Proses pembentukan tanah diawali dari pelapukan batuan, baik pelapukan fisik maupun
pelapukan kimia. Dari proses pelapukan ini, batuan akan menjadi lunak dan berubah
komposisinya. Pada tahap ini batuan yang lapuk belum dikatakan sebagai tanah, tetapi sebagai
bahan tanah (regolith) karena masih menunjukkan struktur batuan induk.

4
Proses pelapukan terus berlangsung hingga akhirnya bahan induk tanah berubah menjadi tanah.
Nah, proses pelapukan ini menjadi awal terbentuknya tanah. Sehingga faktor yang mendorong
pelapukan juga berperan dalam pembentukan tanah. Faktor apa sajakah itu? Curah hujan dan
sinar matahari berperan penting dalam proses pelapukan fisik, kedua faktor tersebut merupakan
komponen iklim. Sehingga dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor pembentuk tanah adalah
iklim. Ada beberapa faktor lain yang memengaruhi proses pembentukan tanah, yaitu:

1. Organisme, Organisme merupakan faktor pembentuk tanah aktif bersama-sama dengan


iklim. Peranan organisme sangat luas dalam pembentukan tanah, mulai dari
penghancuran batuan melalui aksi akar tanaman tingkat tinggi hingga pembentukan hara
oleh mikro organisme tanah. Keberadaan organisme tanah sangat terkait dengan kondisi
iklim. Pada umumnya dibawah kondisi iklim yang sesuai unttuk pertumbuhan tanaman
tingkat tinggi akan menjamin kehidupan organisme lain bak makro maupun mikro.
2. Bahan induk, Bahan induk tanah dapat berasal dari batuan induk yang langsung berada
di bawahnya (insitusoil parent materials), dapat pula berasal dari batuan induk yang
lokasinya jauh dari lokasi keberadaan bahan induk tanah saat ini (transported soil parent
materials). Batuan induk dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu : (1) batuan
beku, (2) batuan sedimen, dan (3) batuan metamorf.
3. Topografi, Topografi atau sering juga disebut relief, analisir relief yang penting
kaitannya dalam pembentukan tanah adalah sudut lereng dan tinggi tempat. Tinggi
tempat memengaruhi suhu udara, semakin tinggi suatu tempat maka akan mempunyai
suhu yang lebih rendah. Sudut lereng menentukan kesetimbangan antara limpasan
permukaan dan infiltrasi. Analisir relief yang juga berpengaruh terhadap pembentukan
tanah adalah hadap lereng serta posisi lereng terhadap wilayah sekitar (arrangement).
Hadap lereng merupakan faktor penting terutama pada wilayah lintang tinggi, karena
menentukan intensitas penyinaran matahari. Posisi lereng pada suatu kawasan
berpengaruh terhadap jumlah hujan dan jumlah air yang diterima.
4. Waktu,  Semua proses yang terjadi di permukaan bumi membutuhkan waktu untuk
menghasilkan tingkatan pengaruh yang kasat mata. Semakin panjang kurun waktu
berlangsungnya sebuah proses maka akibatnya kan semakin jelas terlihat.

5
BAB III SIFAT FISIKA TANAH
1.    Warna Tanah
Warna tanah merupakan salah satu sifat yang mudah dilihat dan menunjukkan sifat dari
tanah tersebut. Warna tanah merupakan campuran komponen lain yang terjadi karena
mempengaruhi berbagai faktor atau persenyawaan tunggal. Urutan warna tanah adalah hitam,
coklat, karat, abu-abu, kuning dan putih (Syarief, 1979).
Warna tanah dengan akurat dapat diukur dengan tiga sifat-sifat prinsip warnanya. Dalam
menentukan warna cahaya dapat juga menggunakan Munsell Soil Colour Chart sebagai pembeda
warna tersebut. Penentuan ini meliputi penentuan warna dasar atau matrik, warna karatan atau
kohesi dan humus. Warna tanah penting untuk diketahui karena berhubungan dengan kandungan
bahan organik yang terdapat di dalam tanah tersebut, iklim, drainase tanah dan juga mineralogi
tanah (Thompson dan Troen, 1978).

2.    Tekstur
Tekstur tanah adalah perbandingan relatif dalam persen (%) antara fraksi-fraksi pasir, debu
dan liat. Tekstur erat hubungannya dengan plastisitas, permeabilitas, keras dan kemudahan,
kesuburan dan produktivitas tanah pada daerah geografis tertentu (Hakim et al, 1986).
Jika beberapa contoh tanah ditetapkan atau dianalisa di laboratorium, maka hasilnya selalu
memperlihatkan bahwa tanah itu mengandung partikel-partikel yang beraneka ragam ukurannya,
ada yang berukuran koloi, sangat halus, halus, kasar dan sangat kasar.
Partikel-partikel ini telah dibagi ke dalam grup atau kelompok-kelompok atas dasar ukuran
diameternya, tanpa memandang komposisi kimianya, warna, berat atau sifat lainnya. Kelompok
partikel ini pula disebut dengan “separate tanah”. Analisa partikel laboratorium dimana partikel-
partikel tanah itu dipisahkan disebut analisa mekanis. Dalam analisa ini ditetapkan distribusi
menurut ukuran-ukuran partikel tanah (Hakim et al, 1986).

6
3.    Struktur
Struktur tanah digunakan untuk menunjukkan ukuran partikel-partikel tanah seperti pasir ,
debu dan liat yang membentuk agregat satu dengan yang lainnya yang dibatasi oleh bidang belah
alami yang lemah. Agregat yang terbentuk secara alami disebut dengan ped. Struktur yang
daapat memodifikasi pengaruh terkstur dalam hubungannya dengan kelembaban porositas,
tersedia unsur hara, kegiatan jasad hidup dan pengaruh permukaan akar.
4.    Kadar Air
Kadar dan ketersediaan air tanah sebenarnya pada setiap koefisien umum bervariasi
terutama tergantung pada tekstur tanah, kadar bahan organik tanah, senyawa kimiawi dan
kedalaman solum/lapisan tanah. Di samping itu, faktor iklim dan tanaman juga menentukan
kadar dan ketersediaan air tanah. Faktor iklim juga berpengaruh meliputi curah hujan, temperatur
dan kecepatan yang pada prinsipnya terkait dengan suplai air dan evapotranirasi. Faktor tanaman
yang berpengaruh meliputi bentuk dan kedalaman perakaran, toleransi terhadap kekeringan serta
tingkat dan stadia pertumbuhan, yang pada prinsipnya terkait dengan kebutuhan air tanaman
(Hanafiah, 2005).
5.    BULK DENSITY (KERAPATAN ISI)
Kerapatan isi adalah berat per satuan volume tanah kering oven, biasanya ditetapkan dalam
g/cc (Hakim et al, 1986). Menurut Hardjowigeno (1987), bulk density dapat digunakan untuk
menghitung ruang pori total dengan dasar bahwa kerapatan zarah tanah adalah 2,65 g/cc. Metode
penentuan bulk density yang paling sering digunakan adalah dengan ring sampel atau metode
clod gumpalan tanah yang dicelupkan ke dalam cairan plastik yang kemudian ditimbang dan di
dalam air untuk mengetahui berat dan volume dari clod gumpalan isi. Ditambahkan oleh
Hanafiah (2005), bahwa nilai kerapatan massa tanah berbanding lurus dengan tingkat kekasaran
partikel-partikel tanah, makin kasar akan makin berat.
6.    RUANG PORI TOTAL
Ruang pori total adalah volume dari tanah yang ditempati oleh udara dan air. Persentase
volume ruang pori total disebut porositas. Untuk menentukan porositas, contoh tanah
ditempatkan pada tempat berisi air sehingga jenuh dan kemudian cores ini ditimbang.

7
Perbedaan berat antara keadaan jenuh air dan core yang kering oven merupakan volume ruang
pori. Untuk 400 cm3 cores yang berisi 200 gr (200 cm3) air pada kondisi jenuh porositas tanahnya
akan mencapai 50% (Foth, 1988).
7.    Infiltrasi
Infiltrasi dari segi hidrologi penting, karena hal ini menandai peralihan dari air permukaan
yang bergerak cepat ke air tanah yang bergerak lambat dan air tanah. Kapasitas infiltrasi suatu
tanah dipengaruhi oleh sifat-sifat fisiknya dan derajat kemampatannya, kandungan air dan
permebilitas lapisan bawah permukaan, nisbi air, dan iklim mikro tanah. Air yang berinfiltrasi
pada sutu tanah hutan karena pengaruh gravitasi dan daya tarik kapiler atau disebabkan juga oleh
tekanan dari pukulan air hujan pada permukaan tanah.
Infiltrasi adalah proses masuknya air dari permukaan ke dalam tanah. Perkolasi adalah
gerakan aliran air di dalam tanah (dari zone of aeration ke zone of saturation). Infiltrasi
berpengaruh terhadap saat mulai terjadinya aliran permukaan dan juga berpengaruh terhadap laju
aliran permukaan (run off).

8.    Permeabilitas
Permeabilitas tanah menunjukkan kemampuan tanah dalam meloloskan air. Struktur dan
tekstur serta unsur organik lainnya ikut ambil bagian dalam menaikkan laju permeabilitas tanah.
Tanah dengan permeabilitas tinggi menaikkan laju infiltrasi dan dengan demikian, menurunkan
laju air larian. Koefisien permeabilitas terutama tergantung pada ukuran rata-rata pori yang
dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel, bentuk partikel dan struktur tanah. Secara garis
besar, makin kecil ukuran partikel, makin kecil pula ukuran pori dan makin rendah koefisien
permeabilitasnya.

8
9.    Stabilitas Agregat
Kemantapan agregat adalah ketahanan rata-rata agregat tanah melawan pendispersi oleh
benturan tetes air hujan atau penggenangan air. Kemantapan tergantung padaketahanan jonjot
tanah melawan daya dispersi air dan kekuatan sementasi atau pengikatan, Faktor-faktor yang
berpengaruh dalam kemantapan agregat antara lain bahan-bahan penyemen agregat tanah, bentuk
dan ukuran agregat, serta tingkat agregasi Stabilitas agregat yang terbentuk tergantung pada
keutuhan tanag permukaan agregat pada saat rehidrasi dan kekuatan ikatan antarkoloid-partikel
di dalam agregat pada saat basah. Pentingnya peran lendir (gum) microbial sebagai agen
pengikat adalah menjamin kelangsungan aktivitas mikroba dalam proses pembentukan ped dan
agregasi.

BAB IV SIFAT KIMIA TANAH

Beberapa Sifat Kimia Tanah

Beberapa sifat kimia tanah yang penting untuk diketahui dan dipahami, meliputi: (1) pH tanah,
(2) kandungan karbon organik, (3) kandungan nitrogen, (4) rasio karbon dan nitrogen (C/N), (5)
kandungan fosfor tanah, terdiri dari: P-tersedia dan P-total tanah, (6) kandungan kation basa
dapat dipertukarkan, (7) kandungan kation asam, (8) kejenuhan basa (KB), dan (9) kapasitas
tukar kation (KTK), mencakup: KTK liat, KTK tanah, KTK efektif, KTK muatan permanen dan
KTK muatan tergantung pH tanah, serta (10) kejenuhan aluminium.

BAB V SIFAT BIOLOGI TANAH


.     Total Mikroorganisme Tanah
Tanah dihuni oleh bermacam-macam mikroorganisme. Jumlah tiap grup mikroorganisme
sangat bervariasi, ada yang terdiri dari beberapa individu, akan tetapi ada pula yang jumlahnya
mencapai jutaan per gram tanah. Mikroorganisme tanah itu sendirilah yang bertanggung jawab
atas pelapukan bahan organik dan pendauran unsur hara. Dengan demikian mereka mempunyai
pengaruh terhadap sifat fisik dan kimia tanah (Anas 1989).

9
2.    Jumlah Fungi Tanah
Fungi berperan dalam perubahan susunan tanah. Fungi tidak berklorofil sehingga mereka
menggantungkan kebutuhan akan energi dan karbon dari bahan organik. Fungi dibedakan dalam
tiga golongan yaitu ragi, kapang, dan jamur. Kapang dan jamur mempunyai arti penting bagi
pertanian. Bila tidak karena fungi ini maka dekomposisi bahan organik dalam suasana masam
tidak akan terjadi (Soepardi, 1983).

3.    Jumlah Bakteri Pelarut Fosfat (P)


Fungsi bakteri tanah yaitu turut serta dalam semua perubahan bahan organik, memegang
monopoli dalam reaksi enzimatik yaitu nitrifikasi dan pelarut fosfat. Jumlah bakteri dalam tanah
bervariasi karena perkembangan mereka sangat bergantung dari keadaan tanah. Pada umumnya
jumlah terbanyak dijumpai di lapisan atas. Jumlah yang biasa dijumpai dalam tanah berkisar
antara 3-4 milyar tiap gram tanah kering dan berubah dengan musim (Soepardi, 1983).

4.    Total Respirasi Tanah


Respirasi mikroorganisme tanah mencerminkan tingkat aktivitas mikroorganisme tanah.
Pengukuran respirasi (mikroorganisme) tanah merupakan cara yang pertama kali digunakan
untuk menentukan tingkat aktifitas mikroorganisme tanah. Pengukuran respirasi telah
mempunyai korelasi yang baik dengan parameter lain yang berkaitan dengan aktivitas
mikroorganisme tanah seperti bahan organik tanah, transformasi N, hasil antara, pH dan rata-rata
jumlah mikroorganisrne (Anas 1989).

BAB VI MORFOLOGI, KLASIFIKASI DAN PEMETAAN TANAH


A. Morfologi tanah merupakan uraian mengenai ciri dan sifat umum yang dimiliki oleh
suatu profil tanah. Morfologi tanah berperan untuk mengetahui tingkat perkembangan
tanah, sebagai dasar melakukan klasifikasi tanah, serta sebagai acuan untuk mengetahui
kemampuan lahan. Parameter yang digunakan dalam mengenali morfologi tanah meliputi
warna, tekstur, struktur, konsistensi, pH, dan bentukan istimewa.
10
B. Klasifikasi tanah merupakan usaha untuk mengelompokkan tanah berdasarkan sifat-sifat
tertentu yang dimilikinya. Klasifikasi tanah sangat penting dilakukan mengingat sangat
banyaknya variasi perkembangan tanah serta wilayah persebarannya. Klasifikasi
dilakukan dengan mengelompokkan tanah-tanah yang memiliki sifat sama. Setiap sifat
tanah memerlukan perlakuan yang berbeda antara satu dengan lainnya. Dengan
klasifikasi, maka akan lebih mudah untuk mengenal, mengingat, dan memanfaatkan
tanah.
BAB VII PENGELOLAAN TANAH
Cara manusia dalam memperlakukan tanah agar dapat menghasilkan tanaman pangan, serat-
seratan dan tanaman makanan ternak ( The Encyclopedia of soil Science Dowden Hucthinson
Ross Inc Stroudsbuny Penysilvania) seluruh usaha pengolahan cara bercocok taanam,
pemupukan, pengapuran dan perlakuan lain yang dilakukan/ diterapkan pada tanah untuk
memproduksikan tanaman (Guswono Soepardi).

11
Ringkasan Buku Pembanding
BAB I PERKEMBANGAN DAN PENGERTIAN TANAH
Tanah sebagai bahan padat (bahan mineral atau bahan organik) yang terletak
dipermukaan, yang telah dan sedang serta terus menerus mengalami perubahan yang dipengaruhi
oleh faktor-faktor: (1) bahan induk, (2) iklim, (3) organisme, (4) topografi, dan (5) waktu

BAB II PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN TANAH


Proses pembentukan tanah diawali dari pelapukan batuan, baik pelapukan fisik maupun
pelapukan kimia. Dari proses pelapukan ini, batuan akan menjadi lunak dan berubah
komposisinya. Pada tahap ini batuan yang lapuk belum dikatakan sebagai tanah, tetapi sebagai
bahan tanah (regolith) karena masih menunjukkan struktur batuan induk.

BAB III SIFAT-SIFAT DASAR TANAH

Sifat Sifat Tanah

Di permukaan bumi ini, ada berbagai jenis tanah yang bisa ditemukan. Masing -masing tanah
yang terletak di tempat – tempat yang berbeda ini juga memiliki sifat sifat yang berbeda satu
sama lain. Sifat sifat tanah ini dibedakan dalam beberapa golongan, yakni sifat fisik tanah, sifat
kimia tanah dan sifat biologi tanah.

1. Sifat Fisik Tanah

Sifat – sifat fisik dari tanah ini meliputi beberapa hal, berupa tekstur tanah, struktur, konsistensi
tanah, warna, suhu, lengas, permeabilitas tanah, porositas tanah dan juga drainase tanah.

*Tekstur Tanah

Tekstur tanah merupakan perbandingan dari partikel debu, pasir, serta lempung dalam suaut
massa tanah. Tekstur tanah ini sangat mempengaruhi kemampuan tanah dalam hal daya serap air,
ketersediaan air dalam tanah, infiltrasi dan juga laju pergerakan air.

12
*Struktur Tanah
struktur tanah adalah susunan atau pengikatan dari butir -butir tanah yang membentuk agregat
tanah dalam berbagai bentuk, ukuran serta kemantapannya. Di lahan yang berupa gurun, struktur
tanah ini kurang atau tidak terbentuk dikarenakan butiran tanahnya yang sifatnya tunggal atau
tidak terikat satu sama lain.

Selain itu, struktur tanah ini juga bisa berubah dari struktur tanah aslinya dikarenakan tindakan
manusia. Misalnya saja, kegiatan para petani dalam melakukan pembajakan, pemupukan, serta
pengolahan tanah yang bisa mengubah struktur tanah aslinya.

*Konsistensi Tanah

konsistensi tanah merupakan sifat fisik tanah yang menunjukkan besar kecilnya gaya kohesi dan
adhesi tanah pada berbagai kelembapan. Sederhananya, konsistensi tanah bisa dipahami sebagai
reaksi tanah ketika terdapat tekanan, seperti gejala gelincir, kegemburan, keliatan dan juga
kelekatan tanah.

Konsistensi tanah ini dipengaruhi oleh tekstur tanah, kadar bahan organik dari tanah, kadar
koloid dan juga lengas tanah.

*Warna Tanah

Warna tanah merupakan suatu hal yang bisa menjadi petunjuk dari beberapa sifat tanah lain.
Penyebab umum dari adanya perbedaan warna permukaan tanah ini adalah karena adanya
perbedaan kandungan bahan organik dalam tanah. Semakin tinggi kandungan bahan organik,
maka tanah akan semakin gelap warnanya.

*Suhu Tanah

Suhu tanah merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kegiatan mikrobiologi dan
perkecambahan dari biji tanaman. Secara umum, semakin tinggi suhu suatu tanah hingga
mencapai batasan tertentu, maka semakin meningkat pula kegiatan mikrobiologi dan
perkecambahan yang bisa terjadi.

13
*Langas Tanah
Langas tanah juga disebut sebagai kelembapan tanah. Langas tanah ini adalah kandungan air
yang mengisi sebagian atau seluruh pori -pori tanah yang terdapat di atas muka air tanah. Air
yang ada di pori -pori tanah dan merupakan air tanah, tidak termasuk dalam lengas tanah ini.
Pada dasarnya, seberapa pun keringnya tanah, di dalam tanah tersebut selalu terkandung lengas
tanah (soil moisture).
*Permeabilitas Tanah

Permeambilitas tanah merupakan kecepatan air dalam merembes ke dalam tanah secara
horizontal dan vertikal melalui pori -pori tanah. Kecepatan perembesan air ini dipengaruhi oleh
tekstur tanah. Permeabilitas tanah juga diartikan sebagai kecepatan tanah dalam meresapkan air
dalam kondisi jenuh.

*Porositas Tanah

Porositas tanah merupakan perbandingan dari pori -pori dalam tanah terhadap volume massa
tanah. Porositas tanah ini dinyatakan dalam presentase. Untuk tanah yang mampu dengan mudah
atau cepat meresapkan air, maka tanah tersebut disebut tanah porous karena memiliki rongga
pori -pori yang diminan.

Tanah yang bersifat porous ini contohnya adalah tanah berpasir. Tanah yang tidak bersifat
porous contohnya tanah lempung.

*Drainase Tanah

Drainase tanah adalah kemampuan tanah dalam mengalirkan serta mengatuskan kelebihan air
yang ada di dalam tanah atau di permukaan tanah. Tanah yang memiliki drainase buruk akan
menyebabkan air cenderung menggenang.

Untuk mengatasi hal ini, pada tanah tersebut perlu dibuat saluran air. Hal yang dapat
mempengaruhi terjadinya genangan air ini di antaranya adalah topografi tanah, air tanah yang
dangkal dan curah hujan.

14
2. Sifat Kimia Tanah

Sifat kimia tanah ini meliputi beberapa hal yakni bahan organik, unsur hara dan juga pH tanah.

*Bahan Organik

Bahan organik tanah ini terdiri dari sisa -sisa tanaman serta hewan yang ada di dalam tanah,
pupuk hijau, pupuk kandang, kompos, kotoran dan lendir cacing, serangga, serta binatang
-binatang besar lain. Kandungan bahan organik tanah bisa dikenali dari warna tanahnya.

Tanah yang di dalamnya mengandung bahan organik tinggi relatif akan memiliki efek warna
tanah cokelat hingga hitam,

*Unsur Hara

Unsur hara merupakan unsur -unsur kimia yang diperlukan oleh tanaman untuk tumbuh. Unsur
hara yang disediakan oleh tanah ini dimanfaatkan oleh tanaman sebagai bahan makanan atau
nutrisi. Sebab, tanaman juga membutuhkan unsur hara (esensial), di samping kebutuhan akan
oksigen dan karbondioksida.

pH Tanah

pH tanah merupakan sifat kimia tanah menunjukkan derajat keasaman dari tanah. pH tanah ini
bisa disebut normal jika nilainya berkisar 6,6 hingga 7,5. Pada pH tanah inilah, seluruh unsur
hara tanah yang penting, seperti nitrogen tersedia dengan baik.

Sedangkan bila tanah pada kondisi sangat asam dengan pH kurang dari 4,0, maka reaksi kimia
dalam tanah bisa menyebabkan unsur -unsur dalam tanah seperti unsur AI, Mn dan Fe jadi
memiliki konsentrasi tinggi. Akibatnya, hal ini justru bisa bersifat meracuni.

3. Sifat Biologi Tanah

Sifat biologi tanah ini dibentuk oleh zat padat tanah yang berupa partikel -partikel tanah, bahan
-bahan organik serta organisme tanah. Sifat biologi tanah dipengaruhi oleh beberapa unsur,
meliputi :

15
*Total Mikroorganisme Tanah

Ini merupakan jumlah total dari mikroorganisme yang ada dalam tanah yang berpengaruh
terhadap tingkat kesuburan tanah. Ketersediaan mikroorganisme dalam jumlah yang tinggi
menunjukkan adanya keseimbangan komponen di dalam tanah. Komponen yang dimaksud
antara lain seperti suplai makanan, energi serta temperatur yang cukup.

*Jumlah Fungi atau Jamur Tanah

Jumlah fungi atau jamur tanah merupakan ketersediaan dari fungi di dalam tanah yang berperan
dalam membantu dekomposisi bahan organik pada tanah yang bersifat asam.

*Jumlah Bakteri Pelarut Fosfat (P)

Jumlah bakteri pelarut fosfat ini merupakan bakteri tanah yang berperan dalam mempengaruhi
perubahan organik dengan cara melarutkan kandungan fosfat yang ada dalam tanah.

*Total Respirasi Tanah

Total respirasi tanah merupakan pengukuran dari respirasi tanah yang akan menentukan tingkat
aktivitas mikroorganisme tanah. Jika tingkat sirkulasi tanah semakin tinggi, maka jumlah
organisme tanah juga akan semakin banyak.

BAB IV DASAR DASAR KESUBURAN TANAH

Faktor kesuburan tanah sangat menentukan keserhasilan kita dalam budidaya pertanian maupun
perkebunan. Faktor yang mempengaruhi kesuburan tanah yaitu :

1. Oksigen
2. Air
3. Unsur hara

Jadi unsur-unsur di atas sangat penting, jika tidak ada maka tanah akan tandus dan gersang.

16
BAB III

PENILAIAN BUKU

3.1 keunggulan buku utama :

1. Penulis memberikan materi berdasarkan pendapat para ahli/pakar sehingga tidak perlu
diragukan lagi kebenarannya.
2. Pembahasan selalu disertai dengan contoh yang berkaitan dengan kehidupan nyata.
3. Cover buku yang menarik perhatian pembaca dan pada buku disertai dengan gambar
ilustrasi .
4. Disertai dengan peta konsep .

3.2 Kekurangan Buku Uama :


1) Terdapat kata – kata yang diulang sehingga dapat membuat pembaca bingung dalam
memahami materi .
2) Ilustrasi gambar tidak berwarna .

3.3 Keunggulan Buku Pembanding


1. Buku ini memuat beberapa tokoh yang mana teorinya sangat bisa dipercayai oleh
pembaca. Penjelasan setiap bagian sangat detail, sehingga pembaca tidak kesulitan
dalam memahami materi.
2. Cover buku yang menarik perhatian pembaca dan pada buku disertai dengan gambar
ilustrasi

3.4 Kekurangan Buku Pembanding

1. Dalam penjelasan materi terdapat banyak kata- kata asing yang memungkinkan pembaca
juga kesulitan dalam memahami maksud dan arti yang mengarah pada materi.
2. Tidak dilengkapi dengan beberapa gambar penjelasan, sehingga memungkinkan para
pembaca cepat merasa bosan ketika sedang membacanya, apalagi ketebalan buku juga
sedikit lumayan, sehingga kebanyakn para pembaca masih ragu ketika mau membacanya.

17
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Kedua buku ini sangat baik untuk dijadikan pembelajaran ataupun sekedar referensi bacaan
bagi khalayak umum maupun bagi para calon pengajar ataupun yang memang sudah menjadi
pengajar khususnya pendidikan.

4.2 SARAN

Saran saya untuk kedua buku ini adalah penulis harus lebih memperhatikan ataupun
melakukan perbaikan terhadap kekurangan dari kedua buku tersebut.

18
DAFTAR PUSTAKA

Junun sartohadi dkk. .Pengantar Geografi. Pustaka Pelajar

Dr. Ir. Kemas Hanafiah, M.s.2012.Dasar Dasar Ilmu Tanah.Rajawali

19

Anda mungkin juga menyukai