Anda di halaman 1dari 11

BAB II

PEMBAHASAN

A. Archaebacteria
1. Pengertian
Archaebacteria berasal dari bahasa Yunani, archaio yang berarti kuno.
Archaebacteria merupakan sel-sel paling awal (kuno) yang mempunyai hubungan
kekerabatan dengan organisme eukariotik (memiliki membran inti). archaebacteria
hidup di lingkungan ektrim yang mirip dengan lingkungan awal bumi, misal
sumber air panas dan daerah dengan kdar garam yang tinggi.
2. Klasifikasi
Berdasarkan tempat hidupnya, kelompok Archaebacteria dibagi menjadi tiga
kelompok :

1. Bakteri metanogenik

Memiliki sifat anaerobik dan kemoautotrof. Bakteri


metanogenik mempunyai metabolisme yang unik, yakni menggunakan
H2 dan CO2 untuk membentuk metana (CH4 ). Bakteri ini bisa mati
apabila di sekitarnya terdapat oksigen. Oleh karena itu, bakteri ini
hidup di tempat-tempat yang mengandung sangat sedikit oksigen.

Adapun ciri – ciri metanogen ialah:


1) Anaerob obligat 
Biasa ditemukan pada dasar rawa atau di dalam perut
hewan herbivora. Akan mati jika terdapat oksigen.
2)  Menghasilkan metana (CH4)
Metana adalah senyawa buangan dari metabolisme
karbondioksida menjadi makanan. Metana buangan
archaebacteria dapat dimanfaatkan sebagai bahan bahar
(Biogas). 
3) Berperan sebagai pengurai atau pembusuk

2. Bakteri halofilik

Diberi nama berdasarkan habitatnya. Halofilik berasal dari kata


Yunani, halo yang berarti garam, dan philos yang berarti suka. Bakteri
halofilik hidup di tempat yang memiliki salinitas (kadar garam) tinggi,
seperti di Great Salt Lake, Amerika Serikat

Ciri–ciri halofil:
1) Habitatnya di perairan dengan kadar garam tinggi
2)  Aerobik dan fotosintetik
3. Bakteri termofilik

Biasanya hidup di tempat yang bersuhu tinggi. Kondisi optimal


bagi Archaebacteria ini berkisar antara 60°C hingga 80°C. Contoh dari
bakteri ini adalah Sulfolobus. Sulfolobus hidup pada kolam geiser yang
mengandung sulfur di kawah-kawah gunung, seperti di Taman
Nasional Yellowstone, Amerika. Bakteri ini mendapatkan energi
dengan cara mengoksidasi sulfur. Aktivitas dari bakteri termofilik
dapat menyebabkan warna hijau pada kolam geiser.

Ciri umum termofil ialah:


1) Hidup pada wilayah dengan suhu diatas 60°C
2)   Kemoautotrofd

3. Ciri-ciri Archaebacteria
Prokariota terbagi menjadi dua domain: archaea dan bakteri. Kita pertama-
tama akan melihat archaebacteria. Archaebacteria merupakan prokariota pertama
dan tinggal di lingkungan yang ekstrim. Secara Evolusioner, mereka memiliki
beberapa hal yang sama dengan bakteri dan beberapa hal dengan organisme
eukariotik (seperti kita). Archaea dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan
lingkungan di mana mereka tinggal. Ciri-Ciri umum Archaebacteria:
a. Ukuran archaebacteria 0,1-15 mikron.
b. Archaebacteria memiliki dinding sel.
c. Dinding sel terdiri dari polisakarida dan protein bukan peptidoglikan
d. Archaebacteria adalah organisme uniseluler prokariotik (tidak memiliki
nukleus dan membran inti sel).
e.  Asam nukleat archaebacteria berupa RNA
f.  Archaebacteria dapat tinggal di lingkungan ekstrim: lingkungan dengan
derajat keasaman, suhu, dan kadar garam yang sangat tinggi.
g. Reproduksi dengan cara pembelahan biner, pembentukan tunas,
fragmentasi
4. Peran Arcahebacteria bagi Kehidupan Manusia
1. Enzim yang berasal dari Archaebacteria akan ditambahkan ke dalam
sabun cuci atau detergen untuk meningkatkan kemampuan sabun
cuci dan deterjen pada suhu dan pH tinggi. 
2. Beberapa enzim Archaebacteria digunakan dalam industri makanan
untuk mengubah pati jagung menjadi dekstrin (sejenis karbohidrat). 
3. Beberapa jenis Archaebacteria dapat digunakan untuk mengatasi
pencemaran, misalnya tumpahan minyak.
B. EUBACTERIA
Eubacteria atau bakteri merupakan organisme bersel satu. Bakteri berukuran
0,5-1 milimikron dan panjang 0,1-10 milimikron. Bakteri mampu hidup
diberbagai media sehingga disebut bersifat kosmopolitan.
1. Ciri-ciri Struktur Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup
yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya
tidak memiliki klorofil dan berukuran renik (mikroskopis). (Moch
Ansori,2009)
Ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lainnya, yaitu
organisme uniseluler, prokariot (tidak memiliki membran inti sel ), umumnya
tidak memiliki klorofil, memiliki ukuran tubuh bervariasi, memiliki bentuk
tubuh yang beraneka ragam, hidup bebas/parasit, dapat hidup di lingkungan
ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak
mengandung peptidoglikan, sedangkan yang hidup diberbagai lingkungan
dinding (kosmopolit) selnya mengandung peptidoglikan. (Moch Ansori,2009)

Struktur tubuh pada setiap bakteri, antara lain materi genetik, ribosom,
plasma sel, dinding sel, membran sel, dan cadangan makanan. (Campbell,
N.A. 2003)
Struktur dasar bakteri :
a. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan polisakarida
dan protein
b. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma
tersusun atas lapisan protein dan fosfolipid.
c. Ribosom adalah organel ini tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas
protein dan RNA.
d. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada
jenis bakteri tertentu, jika lapisannya tebal disebut kapsul dan jika
lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Tersusun atas polisakarida dan
air.

e. Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau


spiral yang menonjol dari dinding sel.digunakan untuk bergerak

f. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang
terdapat dinding sel, pilus mirip flagelum tetapi lebih pendek, kaku,
berdiameter lebih kecil, tersusun dari protein dan hanya terdapat pada
bakteri gram negatif.

g. Klorosom adalah struktur yang berada dibawah membran plasma dan


mengandung pigmen klorofil untuk proses fotosintesis. Klorosom
hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis. (Campbell,
N.A. 2003)

2. Macam Bentuk Bakteri


Bentuk dasar bakteri terdiri atas beberapapa bentuk, yaitu : bentuk
bulat (kokus), spiral (spirilia), dan batang (basil), (Istamar Syamsuri. 2004)
Berbagai macam bentuk bakteri :
a. Bakteri Kokus

a) Monokokus yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal.


b) Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan.
c) Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk
segi empat.
d) Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk
kubus.
e) Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan
membentuk rantai.
f) Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan
seperti buah anggur. (Istamar Syamsuri. 2004).

b. Bakteri Basil

a) Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal.

b) Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan.

c) Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan


membentuk rantai.(Istamar Syamsuri. 2004).

c. Bakteri Spirilia
a) Spiral yaitu bentuk sel bergelombang.

b) Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup.

c) Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma.(Istamar


Syamsuri. 2004).

Alat Gerak Bakteri


Bakteri memiliki alat gerak berupa flagellum atau bulu cambuk.
flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral
yang menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan bakteri
bergerak menuju lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari
lingkungan yang merugikan bagi kehidupannya.
Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang
berbeda-beda pula yaitu:
a. Monotrik : bila hanya berjumlah satu
b. Lofotrik : bila banyak flagellum disatu sisi
c. Amfitrik : bila banyak flagellum dikedua ujung
d. Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri

3. Perkembangbiakan Bakteri
Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara
aseksual dengan membelah diri. Pembelahan sel yang terjadi pada bakteri
adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah diri menjadi dua.
Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik
dengan bakteri lainnya. (Campbell, N.A. 2003)
Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi
DNA. Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
a. Transformasi
Transformasi merupakan perpindahan materi genetik berupa
materi genetic/ DNA dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri yang
lain tanpa kontak langsung. Pada proses transformasi, saat sel
bakteri donor mengalami lisis, maka akan menyebarkan materi
genetik ke lingkungan sebagian dari materi genetik akan bergabung
dengan materi genetik bakteri penerima. Misalnya pada bakteri
Pneumococci yang menyebabkan Pneumonia dan pada bakteri
yang semula tidak kebal antibiotik dapat berubah menjadi kebal
antibiotik karena transformasi. (Campbell, N.A. 2003)
b. Transduksi adalah pemindahan materi genetik dari bakteri ke
bakteri lain dengan menggunakan virus sebagai perantaraan.
Selama transduksi, sel bakteri donor yang terinfeksi oleh virus
bakteri sehinggga bakteri mengalami siklus litik yang diakhiri
dengan pecahnya sel bakteri/lisis. Kemudian bkteri akan
mengeluarkan virus-virus baru hasil reproduksi virus dalam sel
bakteri dan virus-virus baru ini juga membawa materi genetik dari
bakteri. Virus-virus baru yang nonvirulen (menimbulkan siklus
lisogen) akan memindahkan materi genetik/DNA yang dibawanya
dan bersatu dengan DNA bakteri inangnya. Materi genetik/DNA
dari virus ini disebut profag. (Campbell, N.A. 2003)

c. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid.


konjugasi secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk
struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan.
Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.
4. Klasifikasi Bakteri
berdasarkan cara mendapatkan makanan :
a. Bakteri heterotrof
Bakteri heterotrof yaitu bakteri yang tidak dapat membuat
makanan sendiri. Bakteri heterotrof dibagi lagi menjadi 2 yaitu :
bakteri saprofit dan parasit. Bakteri saprofit merupakan bakteri yang
mendapatkan makanan dari sisa-sisa makhluk hidup. Sedangkan
bakteri parasit memperoleh makanan dari mengambil makanan
makhluk hidup inangnya (Prawirohartono, Slamet. 2003)
b. Bakteri autotrof 
Bakteri autotrof Yaitu bakteri yang dapat menyusun zat
makanan sendiri dari zat anorganik yang ada. Bakteri autotrof 
dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: bakteri  fotoautotrof dan
kemoautotrof. 
 Bakteri fotoautrotof  yaitu bakteri yang memanfaatkan cahaya
sebagai energi untuk mengubah zat anorganik menjadi zat organik
melalui proses fotosintesis. Contoh bakteri ini adalah: bakteri
hijau, bakteri ungu. (Prawirohartono, Slamet. 2003)
 Bakteri kemoautrotof adalah bakteri yang menggunakan energi
kimia yang untuk memperoleh makananya. Energy ini diperoleh
pada saat terjadi perombakan zat kimia dari molekul yang
kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan melepaskan
hidrogen. (Prawirohartono, Slamet. 2003)

Berdasaekan kebutuhan terhadap oksigen


a. Bakteri aerob
Bakteri aerob membutuhkan oksigen bebas dalam proses respirasi.
Bakteri ini hanya dapat tumbuh di tempat yang cukup tersedia oksigen..
Bakteri jenis ini menyukai tempat hidup yang dapat berhubungan dengan
udara bebas. Contohnya adalah Bacillus substilis, Pseudomonas
aeruginosa, Mycobacterium tuberculosis, dan Thiobacillus ferooxidans.
(Prawirohartono, Slamet. 2003)
b. Bakteri anaerob
Bakteri anaerob tidak memerlukan oksigen bebas untuk melangsungkan
proses respirasi. Bakteri ini hanya dapat tumbuh di tempat yang tidak
terdapat oksigen bebas.. Contoh bakteri anaerob adalah Clostridium tetani,
Methanobacterium, dan Bacteroides. (Prawirohartono, Slamet. 2003)
Bakteri merupakan organisme bersel-tunggal yang bereproduksi dengan
cara sederhana, yaitu dengan pembelahan biner. Sebagian besar hidup
bebas dan mengandung informasi genetik dan memiliki sistem biosintetik
dan penghasil –
energi yang penting untuk pertumbuhan dan reproduksinya.
(Prawirohartono, Slamet. 2003)
a. Bakteri gram-positif
Bakteri gram-positif, dinding sel lebih sederhana, banyak
mengandung peptidoglikan. Misalnya Micrococcus, Staphylococcus,
Leuconostoc, Pediococcus dan Aerococcus. (Prawirohartono, Slamet.
2003)
b. Bakteri gram-negatif
Bakteri gram-negatif, dinding sel lebih kompleks, peptidoglikan
lebih sedikit. Misalnya Vibrio, Aeromonas, Photobacterium,
Chromabacterium, Escherichia, Citrobacter, Salmonella, Shigella,
Enterobacter, Flavobacterium. (Prawirohartono, Slamet. 2003)
5. Peran Bakteri dalam Kehidupan Manusia
Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang
menguntungkan maupun yang merugikan. Bakteri yang menguntungkan
adalah sebagai berikut :
a. Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya
Escherichia colie).
b. Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya
Acetobacter pada pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus
pada pembuatan yoghurt, Acetobacter xylinum pada pembuatan
nata de coco dan Lactobacillus casei pada pembuatan keju yoghurt.
c. Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen
yaitu Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan
akar tanaman kacang-kacangan dan Azotobacter chlorococcum.
d. Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang
berperan dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang
dibutuhkan tanaman.
e. Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa
(penghasil antibiotik polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri
gram negatif, Bacillus subtilis penghasil antibioti untuk pengobatan
infeksi bakteri gram positif, Streptomyces griseus penghasil
antibiotik streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif
termasuk bakteri penyebab TBC dan Streptomyces rimosus
penghasil antibiotik terasiklin untuk berbagai bakteri.
f. Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium
acetobutylicum.
g. Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan
sehinggga menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas.
Contohnya methanobacterium.
h. Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh
dalam bidang kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk kimia
bermanfaat yang disintesis oleh bakteri, misalnya enzim, vitamin
dan hormon.
Bakteri yang merugikan sebagai berikut :
a. Pembusukan makanan contohnya Clostridium botulinum
b. Penyebab penyakit pada manusia contohnya Mycobacterium
tuberculosis (penyebab penyakit TBC), Vibrio cholerae (penyebab
kolera atau muntaber), Clostridium tetani (penyebab penyakit
tetanus) dan Mycobacterium leprae (penyebab penyakit lepra)
c. Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc antrachis
(penyebab penyakit antraks pada sapi)
d. Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya
Pseudomonas solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman
tomat, lombok, terung dan tembakau) serta Agrobacterium
tumafaciens (penyebab tumor pada tumbuhan)

Anda mungkin juga menyukai