Anda di halaman 1dari 7

NAMA: AYU ANDINA

KELAS: IIIB PENDIDIKAN TATABOGA

UTS PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

1. tuliskan perbedaan bahasa baku dan non baku beserta contoh

2. jelaskan perbedaan teks akaademik dan non akaademik

3. adakah hubungan teks ulasan buku dengan teks akademik. jelaskan

4. jelaskan teknik penulisan proposal penelitian. dan buat sebuah contoh proposal
penelitian

Jawaban

1. Pengertian kata baku ini merupakan suata kata yang aturan dan ejaan kaidah bahasa
Indonesianya sudah benar serta bersumber dari bahasa baku yakni Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI).

Kiriman dari ayah sudah saya terima

Fungsi kata baku sangat beragam, seperti membuat karya ilmiah, membuat surat resmi,
dan sebagainya. Kata baku juga digunakan pada pembuatan laporan, lamaran pekerjaan,
serta persuratan antar lembaga.

Sedangkan suatu kata dianggap tidak baku apabila kata yang digunakan tidak sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia. Tidak bakunya sebuah kata tidak hanya diakibatkan
oleh salah penulisan saja, melainkan juga diakibatkan oleh pengucapan yang salah dan
juga karena penyusunan suatu kalimat yang tidak tepat.

Sedangkan fungsi kata tidak baku adalah Kata tidak baku lebih menekankan pada
fungsinya sebagai bahasa percakapan sehari-hari. Fungsi kata tidak baku sebenarnya
membuat suasana lebih santai, terutama jika diterapkan pada percakapan. Penggunaan
kata tidak baku juga bisa membuat orang yang berbicara semakin santai.
Saya sudah terima kiriman dari ayah

2. Teks akademik adalah teks yang berwujud dalam berbagai jenis, maksud dari berbaga
jenis disini ialah teks tersebut dapat berupa jenis buku, ulasan buku, proposal penelitian,
laporan penelitian, laporan praktikum, dan artikel ilmiah. Jenis-jenis tersebut adalah
genre mikro seperti deskrisi, laporan, prosedur, eksplansi, laporan, prosedur, eksposisi
dan diskusi.

Teks non akademik adalah sebuah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang
pengalaman dan kehidupan sehari-hari.

3. Pemahaman terkait teks akademik dengan buku yang diulas dapat memberikan informasi
permulaan tentang gaya bahasa dan penulisan yang umum diterapkan pada teks akademik
yang bersangkutan serta konsistensi penulis dalam menghadirkan cerita sesuai dengan
teks tulisan yang dipilih

4. Teknik penulisan proposal

 Nama atau Judul Proposal

 Pendahuluan: Tujuan, Rumusan Masalah dan Manfaat Penelitian

 Dasar Teori

 Penelitian

 Jadwal pelaksanaan kegiatan

 Orang-orang yang terlibat dalam proposal

 Rincian kegiatan
CONTOH PROPOSAL

Judul: Analisis Stabilitas Tegangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan akan energi, khususnya energi listrik di Indonesia, merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari kebutuhan hidup masyarakat sehari – hari seiring dengan pesatnya
pembangunan di bidang teknologi, industri dan informasi. Menurut PT Perusahaan Listrik
Negara, jumlah pelanggan selama tahun 2009 – 2013 mengalami peningkatan dari 39,9 juta
menjadi 53,7 juta atau rata – rata 3 juta tiap tahunnya (RUPTL 2015- 2025).

Disamping itu, energi fosil yang selama ini merupakan sumber energi utama ketersediaannya
mulai menipis. Cadangan minyak bumi di indonesia pada tahun 2004 diperkirakan akan habis
dalam kurun waktu 18 tahun, sedangkan gas akan habis dalam kurun waktu 61 tahun dan
batubara 147 tahun (DESDM, 2005).

Ketersediaan energi yang tidak sebanding dengan kebutuhan yang terus meningkat, sehingga
dibutuhkan implementasi energi terbarukan dalam meminimalisir penggunaan energi fosil.
Sumber energi terbarukan diharapkan memiliki peran aktif dalam skenario diversifikasi energi
dimasa sekarang dan yang akan datang.

Sumber energi terbarukan juga bersifat ramah lingkungan dan memiliki cadangan yang tidak
pernah habis. Indonesia memiliki potensi sumber energi terbarukan dalam jumlah besar yaitu
seperti biodisel, mikrohidro, tenaga surya, biomassa, dan juga energi angin yang dapat
dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.

Angin adalah salah satu sumber energi melimpah yang tersedia di Alam. Pemanfatan sumber
energi angin di Indonesia sangat perlu dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik
yang semakin tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) pada 122
lokasi menunjukan bahwa beberapa wilayah di Indonesia memiliki kecepatan angin diatas 5 m/s
yaitu di wilayah Nusa 2 Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan dan Pantai
Selatan Jawa.

Pembangkit listrik tenaga angin mempunyai prinsip kerja yang sama seperti pada pembangkit
listrik pada umumnya. Pembangkit listrik tenaga angin memanfaatkan kecepatan angin untuk
memutar kincir angin yang di poros dengan rotor dari generator. Permasalahan yang muncul dari
pembangkit ini yaitu kecepatan angin yang tidak stabil, salah satunya dapat mempengaruhi
tegangan yang dihasilkan oleh generator dapat tidak stabil.

Mengingat suplai yang dibutuhkan oleh beban harus stabil sesuai dengan ratingnya yaitu 220
volt untuk satu fasa sedangkan 380 untuk tiga fasa, jika tidak stabil dapat menggangu beban
bahkan dapat merusak peralatan listrik.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh kecepatan angin terhadap tegangan listrik yang dihasilkan oleh
Pembangkit Listrik Tenaga Angin?

2. Bagaimana tegangan yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Angin dengan
Pengontrol Tegangan, pada saat beban berubah dan kecepatan angin berubah?

1.3 Batasan Masalah

Agar dalam penulisan skripsi ini dapat mencapai sasaran dan tujuan uang diharapkan, maka
dalam pemahasana penilitian ini dibatasi sebagi berikut :

Sistem yang akan dirancang dalam penelitian ini adalah Sistem Pembangkit Listrik Tenaga
Angin, yang akan di analisis stabilitas tegangan listrik terhadap kecepatan angin dan beban.

Tidak dibahas penggunaan baterai sebagai penyimpanan dari pembangkit listrik tenaga angin.

Pengujian dilakukan hanya dengan pemodelan sistem atau simulasi dengan menggunakan
Matlab.
1.4 Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Analisis Stabilitas Tegangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin.

Mengetahui perbandingan Tegangan listrik pada pembangkit listrik tenaga angin dengan dan
tanpa pengedali tegangan pada saat kecepatan angin dan beban bervariasi.

1.5 Manfaat

Penelitian Adapun mannfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya tentang
stabilitas tegangan PLTA.

Penelitian ini dapat dijadikan referensi awal dalam pembelajaran dikemudian hari, tentang energi
terbarukan serta penerapanya secara langsung untuk sistem kelistrikan skala kecil upaya
pemanfaatan energi terbarukan secara nyata.

BAB 2 DASAR TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

Penelitian mengenai sistem frekuensi kontrol pembangkit listrik tenaga angin telah dilakukan
oleh Maumita Deb, dkk (2014), dengan judul “Control of Voltage and Frequency of a Wind
Electrical System using Frequency Regulator” penelitian ini bertujuan untuk mengontrol
tegangan dan frekuensi ketika beban tambahan diaktifkan menggunakan Frekuensi Regulator.

Dalam paper tersebut , Maumita menyimpulkan pada waktu t=0,5, beban tambahan diaktifkan
frekuensi sesaat turun menjadi 49,85 Hz dan frekuensi regulator bereaksi untuk mengurangi daya
yang diserap oleh beban sekunder untuk menjadikan frekuensi kembali 50 Hz.

Blok frekuensi regulator digunakan untuk mempertahankan frekuensi konstan pada 50 Hz. Suatu
fungsi pengendali frekuensi menggunakan tiga Phase Locked Loop (PLL) sistem standar untuk
mengukur frekuensi sistem.
2.2.Dasar Teori

2.2.1. Angin (Wind)

Angin adalah udara yang bergerak dari tekanan udara yang lebih tinggi ke tekana udara yang
lebih rendah. Perbedaan tekana udara disebabkan oleh perbedaan suhu udara akibat persamaan
atmosfir yang tidak merata oleh sinar matahri. Akibat perbedaan suhu maka terjadi perputaran
udara dari kutub utara ke garis khatulistiwa menyusuri bumi ataupun sebaliknya.

2.2.2. Turbin Angin

Turbin angin adalah alat yang berfungi untuk mengubah energi kinetik angin menjadi energi
angin gerak berupa putaran rotor dan poros generator untuk menghasilkan energi listrik. Energi
derak yang berasal dari angin akan diteruskan menjadi gaya gerak dan torsi pada poros generator
yang kemudian dihasilkan energi listrik. Turbin angin merupakan mesin penggerak yang energi
penggeraknya berasal dari angin.

2.2.3. Sistem Kontrol

Sistem kontrol adalah proses pengaturan atau pengendalian satu atau beberapa besaran
sehinggaberada pada suatu harga atau rangkuman harga tertentu. Fungsi dasar siste, kontrol
adalah mencakup “pengukuran (measurement), perbaikan (comparison), pencatatan dan
perhitungan (computation), dan perbaikan (corection)”.

Komponen – komponen dasar sistem kendali terdiri dari input, kontroler, elemen kontroler akhir,
proses, sensor atau transmiter dan output.

2.2.4. Motor Sinkron

Motor Sinkron adalah mesin sinkron yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik. Mesin sinkron mempunyai kumparan jangkar pada stator dan kumparan medan
pada rotor.

Kumparan jangkarnya berbentuk sama dengan mesin induksi, sedangkan kumparan medan mesin
sinkron dapat berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara sama rata (rotor
silinder). Arus searah (DC) untuk menghasilkan fluks pada kumparan medan dialirkan ke rotor
melalui cincin dan sikat.

2.2.5 MATLAB

MATLAB (matemathics laboratory atau matrix laboratory) adalah sebuah program untuk analisis
dan komputasi numerik, merupakan suatu bahasa pemrograman matematika lanjutan yang
dibentuk dengan dasar pemikiran menggunakan sifat dan bentuk matriks.

Dalam ilmu komputer, MATLAB didefinisikan sebagai bahasa pemrograman yang digunakan
untuk mengerjakan operasi matematika atau operasi aljabar matrix.

MATLAB (MATrix LABoratory) yang merupakan bahasa pemrograman tingkat berbasis pada
matrix sering digunakan untuk teknik komputasi numerik, digunakan untuk menyelesaikian
masalah – masalah yang melibatkan operasi matematika elemen, matriks, optimasi, aproksimasi,
dan lain – lain.

DAFTAR PUSTAKA

Subrata, 2014. Pemodelan Pembangkit Listrik Tenaga Angin 1 Kw berbantuan Simulink Matlab.
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura Pontianak.

Muchsin, Ismail. Elektronika dan Tenaga Listrk 1 “Mesin Sinkron”. Pusat Pengembangan Bahan
Ajar – UMB.

Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. 2006.Blueprint Pengelolaan Energi Nasional
2015-2025. Jakarta: ESDM

Deb, Maumita, at All. 2014. Control of Voltage and Frequency of a wind Electrical System using
Frequency Regulator. Division Electrical Engineering Science, Tripura University(A central
University), Suryamaninagar. India

Anda mungkin juga menyukai