Anda di halaman 1dari 9

HASIL DAN PEMBAHASAN

 Hasil

No Bahan Komposisi Fungsi


1. PDA Takaran dalam kemasan adalah 39gr Untuk menumbuhkan kapang dan
(Potato untuk 1L, untuk pembuatan 300 ml jamur.
Dextrose (perhitungan di bawah)
Agar)

2. MCA Dalam label kemasan media MCA Untuk menumbuhkan mikroba


(Mac tertera 53gr bubuk dengan 1L atau bakteri pada permukaan
Conkey’s aquadest. Dan diminta untuk sehingga mudah diisolasi dan
Agar) menggunakan 150ml aquadest. diidentifikasi.
(perhitungan dibawah).

 Perhitungan
1. Dalam pembuatan media PDA. Takaran dalam kemasan adalah 39gr untuk 1L. Untuk
pembuatan media 300ml hitung berapa gr media yang harus ditambahkan?
Dik : takaran pada kemasan 39gr = 1L
Dit : takaran pembuatan media 300ml?
Jawab :

x=
x = 11,7 gr
2. Dalam label kemasan media MCA tertera 53gr bubuk dengan 1L aquadest. Jika
menggunakan 150 ml aquadest, berapakah berat bubuk MCA yang harus ditimbang ?
Dik : takaran MCA 53gr = 1L aquadest
Dit : takaran MCA untuk 150ml aquadest?
Jawab :

x
x=
x = 7,95 gr

 Pembahasan

Medium adalah media pertumbuhan mikoorganisme yang mengandung semua zat yang
diperlukan untuk pertumbuhana mikroorganisme itu sendiri, antara lain : senyawa organik
(protein, karbohidrat, lemak), mineral dan vitamin. Media pertumbuhan adalah suatu bahan
yang tediri dari suatu campuran nutrisi yang digunakan oleh suatu organisme untuk
berkembang biak pada media yang akan kita buat. Fungsi dan manfaat media itu sendiri
sebagai sumber makanan, sebagai penyedia nutrisi, sebagai tempat berkembang biaknya
mikroorganisme, dan juga juga sebagai tempat kita menyimpan mikroorganisme dalam waktu
yang lama didalam laboratorium. Pembuatan medium harus memenuhi syarat-syarat berikut :
1. Medium harus memenuhi semua kebutuhan nutrient yang mudah digunakan oleh
mikroorganisme

2. Medium tidak mengadung zat penghambat pertumbuhan

3. Mendium harus steril artiya sebelum ditanam suatu bakteri, bakteri trsebut tidak
ditumbuhin mikroba lainnya.

4. Medium harus memiliki tekanan osmosis, pH dll yang sesuai dikarenakan jika
pH tidak akan mengganggu pertumbuhan bakteri yang akan ditanam. Kebanyakan
mikroba tumbuh baik pada pH sekitar netral dan pH 4,6 – 7,0 merupakan kondisi
optimum untuk pertumbuhan bakteri, sedangkan kapang dan khamir tumbuh pada pH
yang lebih rendah.

Pada percobaan ini bahan-bahan yang diperlukan untuk pembuatan medium dapat
dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu :

1. Bahan dasar
a. Air yang berfungi sebagai pelarut
b. Agar ( berasal dari rumput laut) yang tidak terurai oleh mikroba, membeku pada
suhu 15°C dan mencair pada suhu relative rendah (45°C). Agar berfungsi sebagai
pemadat media yang akan kita buat.
c. Gelatin yaitu protein yang dapat diurai oleh mikroba, sifatnya seperti agar. Gelatin
juga berfungsi sebagai pemadat media. Kekurangannnya adalah lebih banyak jenis
mikroba yang mampu menguraikannya dibanding agar.
d. Silica gel yaitu bahan yang mengandung natrium silikat khusus untuk menumbuhkan
mikroba bersifat otonom obligat
2. Untuk nutrisi atau makanan
a. Sumber karbon yaitu molekul organik umumnya mengandung karbon sebagai tulang
punggungnya seperti karbohidrat, lemak, protein yang terdapat pada pepton, glukosa,
dll. Bahan organik inilah yang menjadi sumber karbon utama untuk mikroorganisme
heterotrof yang umum dikultivasi. contoh : karbohidrat, lemak, asam organic
b. Sumber nitrogen yaitu mencakup asam amino, protein atau senyawa bernitrogen lain
yang terkandung pada peptone, meat extract, atau tryptose. Sejumlah mikroba juga
dapat menggunakan sumber N anorganik seperti urea. contoh : pepton, protein
c. Garam-garam mineral, contoh :K, Na, Fe, Mg
d. Vitamin
e. Bahan alami, contoh : sari buah, ekstrak sayur, susu, darah
3. Bahan tambahan, yaitu bahan yang sengaja ditambahkan ke dalam medium untuk tujuan
tertentu, seperti : bahan indikator, antibiotik.
Bahan indikator yang ditambahkan ke medium tertentu misalnya ada bahan phenolred
bertujuan untuk melihat perubahan pH akibat produksi asam organik hasil meabolisme
dari mikroorganisme tersebut. dan kegunaan antibiotik yang ditambahkan untuk
menghambat pertumbuhan mikroba pada media tersebut.
Pada percobaan ini medium juga dibagi menjadi beberapa golongan, sebagai berikut :
1. Menurut bahan yang digunakan :

a. Medium alamiah atau substrat atau non-sintesis yaitu media yang disusun terdiri dari
bahan-bahan alam. Pada medium alamiah terdapat kekurangan komposisi yang
tidak dapat kita ketahui secara pasti, seperti : susu, nasi, jagung, kentang, dll.
Misalnya terhadap nasi yang kita biarkan selama 24 jam diruangan terbuka dapat
menimbulkan pertumbuhan mikroba atau fungi proses tersebut dapat kita katakan
medium alami dalam mikroorganisme.

b. Medium semi alamiah atau semi sintesis yaitu media yang disusun dari bahan alami
dan bahan-bahan sintesis ditambah dengan senyawa kimia contohnya Potato
Dextrose Agar (PDA) Dan Tauge Extract Agar (TEA), dll
c. Medium buatan atau sintesis yaitu media yang disusun dari senyawa-senyawa kimia
yang komposisi dan jumlahnya sudah ditentukan, seperti : Nutrien Agar (NA),
Sabourraud Dextrose Agar (SDA), dll

2. Menurut kegunaanya :

a. Medium umum

Medium yang dapat ditumbuhi oleh mikroorganisme secara umum atau dengan kata
lain banyak jenis mikroorganisme yang dapat tumbuh pada media ini, contoh :

 NA (Nutrien Agar) : digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari


miroorganisme yang tidak selektif khususnya pada bakteri dalam artian
mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat
dari ekstrak beef, pepton, dan agar. Na merupakan salah satu media yang umum
digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk
pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri,
dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni.

 PDA (Potato Dextrose Agar) : PDA digunakan untuk menumbuhkan atau


mengidentifikasi yeast dan kapang. Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast
dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. PDA cocok untuk
pertumbuhan jamur.  PDA yang mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah
yang cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% mukosa sehingga baik
untuk pertumbuhan kapang atau fungi namun tidak baik dalam pertumbuhan
bakteri.

b. Medium selektif

Medium yang komposisinya sedemikian rupa, sehingga hanya jenis mikooorganisme


tertentu yang dapat hidup. Contoh :

 Salmonella Shigella Agar (SSA) : seperti Escherichia coli mampu


mempermentasikan laktosa sehingga muncul koloni kecil berwarna merah muda
atau merah, jadi bakteri yang tidak dapat mempermentasikan laktosa seperti
Salmonella dan Shigella muncul sebagai koloni yang tidak berwarna namun
Salmonella mampu memproduksi H2S sehingga Salmonella dapat merubah
media menjadi warna agak kehitaman.
 Briliant Green Lactose Bile Broth (BGLBB) : media yang digunakan untuk
mendekteksi jumlah bakteri Coliform (bakteri negatif) . GBLBB digunakan
dengan maksud untuk media penyubur sekaligus sebagai media selektif bagi
bakteri Coliform. Dengan komposisi media yang mengandung laktosa dan garam
empedu yang dapat mengizinkan dan mendorong bakteri-bakteri Coliform untuk
tumbuh secara optimal.

 (Manitol Salt Agar) MSA : dapat mengidentifikasi bakteri Staphylococcus maka


media mengandung garam natrium sebesar 7,5% sehingga media ini menjadi
media yang selektif dikarenakan sebagian besar bakteri tidak dapat tumbuh pada
konsentrasi garam 7,5% kecuali pada bakteri Staphylococcus. MSA juga
mengandung manitor dan indikator pH phenolred yang dapat membuat media
diferensial maka MSA dapat menjadi media diferensial.

 Mac Conkey Agar : suatu jenis media yang digunakan untuk suatu identifikasi
mikroorganisme yang merupakan medium kultur yang dirancang untuk
mengetahui bakteri negatif dengan cirri-ciri yang mampu memfermentasikan
laktosa sehingga media dapat berubah warna menjadi merah, hanya garam negatif
yang dapat tumbuh pada media ini dan menghambat pertumbuhan
mikroorganisme garam positif. Maka Mac Conkey Agar dikenal sebagai media
selektif diferensial. Bakteri yang tidak dapat memfermentasikan laktosa bersifat
patogen.

 (deMann Rogosa Sharpe) MRSA : media untuk memperkaya, menumbuhkan,


dan mengisolasi jenis Lactobacillus dari seluruh jenis bahan. MRSA mengandung
polysorbat, asetat, magnesium, dan mangan yang diketahui untuk
beraksi/bertindak sebagai faktor pertumbuhan bagi Lactobacillus, sebaik nutrien
diperkaya.

c. Medium diferensial

Memudahkan untuk mengenal koloni dari mikroba yang berbeda. Mengandung


senyawa kimia yang dapat membedakan secara spesifik jenis prokariotik, medium
yang digunakan untuk membedakan jenis mikroorganisme satu dengan yang lain,
disebabkan adanya satu reaksi/ ciri yang khas, dimana mikroorganisme mampu
mengurai salah satu bahan dalam medium. Contoh :
 Blood Agar (BA) : digunakan untuk membedakan organisme hemolitik dan
organisme non-hemolitik.

 Eosin Methylen Blue Agar (EMBA) : Media Eosin Methylene Blue mempunyai
keistimewaan mengandung laktosa dan berfungsi untuk memilah mikroba yang
memfermentasikan laktosa seperti S. aureus, P. aerugenosa, dan Salmonella.
Mikroba yang memfermentasi laktosa menghasilkan koloni dengan inti berwarna
gelap dengan kilap logam. Sedangkan mikroba lain yang dapat tumbuh koloninya
tidak berwarna.

d. Medium pengkayaan atau enrichment medium

Medium yang dipakai untuk menumbuhkan mikroorganisme tertentu dan diharapkan


memiliki jumlah sel yang lebih banyak, umumnya dipakai sebelum proses
fermentasi. Bertujuan untuk mengaktifkan mikroorganisme tersebut. Contoh :
medium YMA (Yeast Malt Agar) untuk khamir 19

3. Menurut fisiknya :

a. Medium padat (agar) merupakan media yang mengandung banyak agar atau zat
pemadat kurang lebih 15% agar sehingga media menjadi padat. Medium yang
diberikan agar, sehingga pada suhu ruang akan mengeras. Contoh : NA (Natrien
Agar), PDA (Potato Extrose Agar), dll

b. Medium cair (broth) merupakan media yang mengandung agar kurang dari yang
seharusnya kurang lebih 0,3% - 0,4% sehingga media menjadi kenyal, tidak padat
dan tidak begitu cair. Umumnya digunakan untuk pertumbuhan mikroba yang banyak
memerlukan air dan hidup anerobik dan untuk melihat pergerakan mikroba. Medium
yang tidak diberi agar, sehingga bentuknya cair. Contoh: NA, PDB, dll

Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai untuk
menumbuhkan mikroba. Selain untuk menumbuhkan mikroba, medium dapat digunakan pula
untuk isolasi, memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologi. Medium merupakan bahan yang
terdiri atas campuran nutrisi yang digunakan untuk menumbuhkan mikroba. Medium yang
dibuat dalam percobaan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan mikroba. Oleh karena itu,
proses pembuatannya dilakukan dalam kondisi steril. Dalam percobaan ini medium yang
dibuat ada 2 macam berdasarkan konsistensinya, yaitu medium padat dan medium cair.
Adapun medium yang dibuat dalam praktikum ini adalah medium Nutrien Agar (NA),
Nutrie Broth (NB), Potato Dekstrosa Agar (PDA), Potato Dekstrosa Broth, dan (LB).

Nutrien Agar (NA) merupakan medium padat dilihat dari konsistensinya.


Berdasarkan fungsinya termasuk dalam medium umum dan berwarna coklat yang digunakan
untuk pertumbuhan bakteri, dimana bahan-bahannya terdiri dari :

a) Aquadest berfungsi melarutkan bahan-bahan yang telah dicampurkan.


b) Agar merupakan zat pemadat/pengeras medium yang bukan sebagai bahan
makanan mikroba.
c) Ekstrak daging, merupakan ramuan dasar dalam media biakan yang larut dalam
air dan berfungsi sebagai sumber protein dan mineral.
d) Pepton adalah protein yang terdapat pada susu kedelai, putih telur. Pepton banyak
mengandung nitrogen sehingga baik digunakan sebagai bahan dalam pembuatan
medium.
Nutrien Broth (NB) merupakan medium cair dilihat dari konsistensinya.
Berdasarkan fungsinya termasuk dalam medium umum dan berwarna coklat yang digunakan
untuk pertumbuhan bakteri, dimana bahan-bahannya terdiri dari :

a) Aquadest berfungsi melarutkan bahan-bahan yang telah dicampurkan.


b) Ekstrak daging, merupakan ramuan dasar dalam media biakan yang larut dalam
air dan berfungsi sebagai sumber protein dan mineral.
c) Pepton adalah protein yang terdapat pada susu kedelai, putih telur. Pepton banyak
mengandung nitrogen sehingga baik digunakan sebagai bahan dalam pembuatan
medium.
Potato Dekstrosa Agar (PDA) merupakan medium padat dilihat dari
konsistensinya. Berdasarkan fungsinya termasuk dalam medium umum dan berwarna creame
yang digunakan untuk pertumbuhan jamur, dimana bahan-bahannya terdiri dari :

a) Aquadest berfungsi melarutkan bahan-bahan yang telah dicampurkan.


b) Agar merupakan zat pemadat/pengeras medium yang bukan sebagai bahan
makanan mikroba.
c) Kentang merupakan sumber karbohidrat bagi mikroba, tapi memiliki kekurangan
yaitu substrat tidak tembus cahaya sehingga sulit untuk menentukan koloni bakteri dan
jamur.
d) Dekstrosa merupakan sumber karbon dan energi untuk pertumbuhan aerob.
Potato Dekstrosa Broth (PDB) merupakan medium cair dilihat dari konsistensinya.
Berdasarkan fungsinya termasuk dalam medium umum dan berwarna cream yang digunakan
untuk pertumbuhan jamur, dimana bahan-bahannya terdiri dari :

a) Aquadest berfungsi melarutkan bahan-bahan yang telah dicampurkan.


b) Kentang merupakan sumber karbohidrat bagi mikroba, tapi memiliki kekurangan
yaitu substrat tidak tembus cahaya sehingga sulit untuk menentukan koloni bakteri dan
jamur.
c) Dekstrosa merupakan sumber karbon dan energi untuk pertumbuhan aerob.
Laktosa Broth (LB) merupakan medium padat dilihat dari konsistensinya.
Berdasarkan fungsinya termasuk dalam medium umun yang digunakan untuk pertumbuhan
bakteri, dimana bahan-bahannya terdiri dari : Aquadest berfungsi melarutkan bahan-bahan
yang telah dicampurkan.

Agar digunakan sebagai pemadat karena tidak diuraikan oleh mikroorganisme dan
juga karena sifat kimianya, dimana agar tidak larut dalam air dingin akan tetapi sangat mudah
larut dalam air mendidih, lalu jika melarut maka akan segera memadat kembali pada suhu
kamar tanpa adanya perlakuan khusus. Kandungan agar sebagai bahan pemadat dalam
medium adalah 1,5 – 2 %.

Dalam membuat suatu medium, harus dipenuhi semua kebutuhan yang diperlukan
oleh mikroba untuk dapat tumbuh, baik bakteri maupun kapang/khamir dan harus disesuaikan
dengan jenis mikroba yang akan ditumbuhkan seperti medium padat umumnya digunakan
untuk pertumbuhan bakteri sedangkan medium cair umumnya untuk pertumbuhan bakteri
coliform. Medium padat juga dapat digunakan untuk menumbuhkan kapang/khamir,
misalnya PDA. Selain kandungan itu, factor lain yang perlu diperhatikan adalah kondisi
steril. Alat maupun medium yang akan digunakan untuk menumbuhkan mikroba harus
disterilkan terlebih dahulu dalam autoklaf agar tidak ditumbuhi oleh mikroba lain yang tidak
diharapkan. Sterilisasi dengan menggunakan otoklaf dilakukan pada suhu 121 0C selama + 15
menit. Karena pada suhu ini mikroba akan mengalami denaturasi atau koagulasi, sehingga
mikroba yang tidak diharapkan tersebut akan mati dengan sendirinya.

Medium merupakan suatu wadah bagi mikroorganisme untuk tumbuh ,seperti pada
pembuatan medium NA yang ditambahkan dengan pepton dimaksudkan agar mikroba cepat
tumbuh,karena mengandung banyak N2 (Nitrogen). NA komposisinya berasal dari bahan
olahan seperti beef extract dan juga peptone,sehingga nutrisi yang dimilikinya lebih
banyak.Hal ini menyebabakan pertumbuhan mikrobanya menjadi lebih singkat,yaitu selama 1
x 24 jam.Pada Ekstract beef dalam NA digunakan sebagai sumber nutrisi atau juga protein
yang diambil dari lingkungan kemudian di transformasikan melalui membran plasma setelah
itu menuju sel. Di sel beberapa nutrisi diolah menghasilkan energi yang digunakan dalam
proses selular,Selain itu mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-
molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel . Dengan media pertumbuhan
dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi
komposisis media pertumbuhannya.

Medium juga dianggap merupakan tempat dimana terjadi perkembangan dan


pembentukan organisme. Organisme menyerap karbohidrat dari kaldu kentang dan gula serta
dari agar yang telah bercampur .Pada medium PDA terdiri dari kentang yang digunakan
dalam pembuatan media karena kentang kaya akan karbohidrat yang sangat diperlukan oleh
suatu mikroorganisme.Hal inilah yang menyebabkan mengapa kentang harus dipotong
dadu,dimaksudkan agar karbohidrat pada kentang dapat keluar dan menyatu dengan air
sehingga menjadi kaldu. Semaki kecil permukaan ,maka semakin besar daya osmosisnya.
Selain itu medium PDA juga terdiri dari agar karena merupakan suatu bahan yang
cocok,meskipun padat,akan tetapi lunak dan mudah ditembus oleh biakan. Juga cenderung
lebih stabil bila dibandingkan dengan air yang lebih mudah menguap dan berubah. Dextrosa
dalam hal ini digunakan karena mengandung semua zat hara yang mudah digunakan oleh
jamur sebagai sumber karbon yang cocok bagi pertumbuhan dan perkembang biakan jamur
tersebut.

Daftar Pustaka

 Hadioetomo, R. S.1993.Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta: PT Gramedia


 Sutedjo.1991.Mikrobiologi Tanah. Jakarta : Rineka Cipta
 Volk.1993. Mikrobiologi Dasar. Jakarta : Penerbit Erlangga
 Roger,Y.S. dkk., (1982), “Dunia Mikroba I”, PT.Bhratara Karya Aksara, Jakarta.
 Bibiana W.L., Hastowo,S., (1992), “Mikrobiologi”, Rajawali Pers, Jakarta.
 Dirjen POM, (1979), “Farmakope Indonesia Edisi III”, Depkes. RI, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai