Anda di halaman 1dari 6

Nama : Popy Desiyantie

NPM : 4301 17 184


Kelas : Khusus
Prihal : UAS Hukum Investasi
Dosen : Dr. Tuti Herawati, S.H., M.H

Jawaban
1. jelas dalam pembagian kewenangan berupa perijinan, dimana ada perijinan yang menjadi
milik pemerintah kota batam dan perijinan yang menjadi milik Badan pengusahaan
Batam. 2) Adanya dualisme kewenangan dalam pelayanan administrasi penanaman
modal dikota Batam sehingga investor menjadi bingung. 3) Tidak adanya kepastian
hukum bagi investor selaku penanam modal, apabila dikaitkan dengan UU No.25 Tahun
2007 tentang penanaman modal, dijelaskan bahwa penanaman modal diselenggarakan
berdasarkan beberapa ajas salah satunya adalah kepastian hukum. Sedangkan menurut
pasal 4 ayat 2 Undang-undang No.25 tahun 2007,Pemerintah diharuskan untuk : 1.
Memberikan perlakuan yang sama bagi penanam modal dalam negeri dan penanaman
modal asing dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional. 2. Menjalin kepastian
hukum kepastian berusaha, dan keamanan berusaha bagi penanam modal sejak proses
pengurusan perijinan sampai dengan berakhirnya kegiatan penanaman modal sesuai
dengan ketentuan dan peraturan perundangundangan. 3. Membuka Kesempatan bagi
perkembangan dan memberikan perlindungan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah.
4. Adanya biaya tambahan bagi investor dalam hal administrasi. 5. Tidak adanya
peraturan tentang hubungan kerja antarapemerintah kota Batam dan Badan Pengusaha
Batam. 6. Adanya tarik menarik kepentingan dalam pengelolaan keuangan atas sumber
daya dan perijinan yang ada di kota Batam. 7. Mudahnya produk asing masuk kedalam
negeri yang menyebabkan produk lokal harus bersaing keras dengan prouk impor. 8.
Banyaknya barang spillover kelebihan exspor yang tidak tertampung di singapura dan
Malaysia barang tersebut masuk tanpa pajak. 9. Adanya Tax Treaty (penghindaran pajak
berganda) antara singapura dan Indonesia yang menyebabkan penerimaan dari sektor
pajak di batam merosot.
2. Bank kustodian berarti lembaga yang bertanggung jawab untuk mengamankan aset
keuangan perusahaan maupun perorangan. Kustodian bertindak sebagai penitipan
kolektif dari aset, seperti saham, obligasi, dan penagih hasil penjualan serta menerima
deviden.
Di Indonesia, contoh bank kustodian di antaranya adalah PT Bank Central Asia Tbk, PT
Bank CIMB Niaga Tbk, dan PT Bank Mandiri Tbk.
Wali Amanat
Wali amanat adalah layanan jasa yang diberikan kepada pemegang efek untuk menjadi
wali investor dalam penerbitan suatu efek yang bersifat utang.
Contoh wali amanat di Indonesia adalah PT Bank Bukopin Tbk, PT Bank Mandiri Tbk,
PT Bank Negara Indonesia, dan PT Bank Rakyat Indonesia.
3. Lembaga penunjang pasar modal tersebut terdiri dari Biro Administrasi Efek, Bank
Kustodian, Wali Amanat, dan Pemeringkat Efek. Sedangkan, profesi penunjang pasar
modal terdiri dari antara lain Akuntan Publik, Notaris, Konsultan Hukum, dan Penilai.
Lembaga dan profesi penunjang tersebut memiliki tugas dan tanggung jawab masing-
masing yang telah diatur dalam peraturan pasar modal.Biro Administrasi Efek (BAE)
adalah lembaga, yaitu penunjang pasar modal dalam yang membantu 
mengadministrasikan efek, baik pada pasar perdana maupun pasar sekunder. Bentuk
pelayanan yang diberikan BAE antara lain dalam bentuk pencatatan dan pemindahan
kepemilikan efek.Namun peran BAE saat ini banyak dilakukan PT Kustodian Sentral
Efek Indonesia (KSEI) yang melakukan pemindahbukuan efek secara dengan
menggunakan book entry settlement system (sistem ini merupakan platform elektronik
terpadu yang mendukung penyelesaian transaksi Eefek secara
pemindahbukuan).Lembaga Kustodian adalah lembaga yang memberikan jasa penitipan
efek dan harta lainnya yang berkaitan dengan efek , serta jasa lainnya, seperti menerima
bunga (kupon) obligasi, menerima dividen saham, dan hak-hak lain, misalnya,
menyelesaikan transaksi efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi
nasabahnya. Investor institusi umunnya menggunakan jasa lembaga kustodian (bank
kustodian).Wali Amanat  adalah lembaga yang dipercaya untuk mewakili kepentingan
seluruh pemegang obligasi atau sekuritas kredit dalam proses.  Penerbitan obligasi
membutuhkan wali amanat. Selain itu, Wali Amanat juga berperan sebagai pemimpin
dalam rapat umum pemegang obligasi (RUPO).Pemeringkat Efek adalah perusahaan
swasta yang melakukan pemeringkatan peringkat/ranking atas efek yang bersifat utang
atau obligasi. Tujuan dari pemeringkatan atas efek yang bersifat utang atau obligasi 
tersebut adalah untuk memberikan pendapat  yang independen, obyektif dan jujur atas
risiko suatu efek utang. Pemeringkatan atas suatu efek utang atau obligasi akan
membantu investor untuk mengetahui risiko atas suatu  obligasi.Sedangkan profesi yang
banyak berperan dalam kegiatan yang ada di pasar modal antara lain akuntan publik,
notaris, konsultan hukum, appraiser, dan penasihat investasi. Profesi ini dibutuhkan pada
saat proses penawaran umum perdana saham, dan penerbitan surat utang, serta untuk
berbagai aktivitas perusahaan publik saat sudah tercatat di pasar sekunder.
4. Dalam interaksi antara konsumen dengan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) yang dinamis,
ditambah dengan jumlah produk dan layanan jasa keuangan yang selalu berkembang;
kemungkinan terjadinya sengketa tak terhindarkan. Hal tersebut disebabkan beberapa
faktor, di antaranya adalah adalah perbedaan pemahaman antara konsumen dengan LJK
mengenai suatu produk atau layanan jasa keuangan terkait. Sengketa juga dapat
disebabkan kelalaian konsumen atau LJK dalam melaksanakan kewajiban dalam
perjanjian terkait produk atau layanan dimaksud.Penyelesaian sengketa harus dilakukan
di LJK lebih dahulu. Dalam Peraturan OJK tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa
Keuangan diatur bahwa setiap LJK wajib memiliki unit kerja dan atau fungsi serta
mekanisme pelayanan dan penyelesaian pengaduan bagi konsumen. Jika penyelesaian
sengketa di LJK tidak mencapai kesepakatan, konsumen dapat melakukan penyelesaian
sengketa di luar pengadilan atau melalui pengadilan. Penyelesaian sengketa di luar
pengadilan dilakukan melalui Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa
(LAPS).berdasarkan UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
regulator pasar modal memang memiliki kewenangan yang lebih besar khususnya dalam
hal penyelesaian sengketa dibandingkan Bapepam-LK. Selain itu, OJK dapat menunjuk
pihak seperti BAPMI untuk menyelesaikan sengketa dan melakukan mediasi yang terjadi
di kedua belah pihak.APMI untuk lebih melihat secara strategis beberapa regulasi yang
ada di pasar modal agar dapat melakukan penyelesaian sengketa. sikap pro aktif juga
dapat dilakukan BAPMI terhadap Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) dan
Asosiasi Wakil Manajer Investasi Indonesia (AWMII) sehingga setiap sengketa yang
terjadi dapat diselesaikan di luar pengadilan.
5. Bidang Usaha Terbuka dan Bidang Usaha Tertutup adalah istilah yang dikenal dalam
Penanaman Modal. Bidang Usaha dalam kegiatan Penanaman Modal terdiri atas: Bidang
Usaha yang Terbuka; Bidang Usaha yang Tertutup; dan Bidang Usaha yang Terbuka
Dengan Persyaratan. Perbedaan antara Bidang Usaha Terbuka dengan Bidang Usaha
Tertutup terlihat dari bidang usaha tertentu yang dinyatakan dilarang atau bidang usaha
yang diperbolehkan untuk diusahakan sebagai kegiatan Penanaman Modal, baik yang
dilakukan oleh asing maupun dalam negeri yang bisa kita lihat dalam lampiran Peraturan
Presiden Nomor 44 Tahun 2016 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang
Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal

Bidang Usaha yang Terbuka;

Bidang Usaha yang Terbuka adalah Bidang Usaha yang dilakukan tanpa persyaratan
dalam rangka Penanaman Modal.

Bidang Usaha yang Tertutup; dan

Bidang Usaha yang Tertutup adalah Bidang Usaha tertentu yang dilarang diusahakan
sebagai kegiatan Penanaman Modal.

6. Keberadaan penanaman modal baik domestik maupun asing memberikan sejumlah


manfaat bagi pemerintah yakni dapat menyerap tenaga kerja di negara penerima modal,
dapat menciptakan tuntutan bagi produk dalam negeri sebagai bahan baku, menambah
devisa apalagi
investor asing yang berorientasi ekspor, dapat menambah penghasilan negara dari sektor
pajak, adanya alih teknologi (transfer of technology) maupun alih pengetahuan (transfer
of know how). Pemerintah harus dapat menarik minat investor untuk menanamkan
modalnya di Indonesia dengan diperlukan sejumlah faktor - faktor yang dapat menarik
minat investor, yakni :Faktor Politik Sebab dengan tidak adanya kestabilan politik sulit
untuk memprediksi kebijakan apa yang akan diambil oleh pemerintah yang berkaitan
dengan dunia usaha. Faktor Ekonomi Sebab pengusaha itu butuh ketenangan berusaha,
berharap mendapat intensif yang memadai dari pemerintah dimana ia berinvestasi dan
memperoleh peluang untuk berkembang dengan lingkungannya, dengan karyawannya,
dan dengan mitranya secara baik. . Faktor Hukum Sebab berbagai ketentuan hukum yang
terkait dengan investasi dirasakan perlu untuk menyesuaikan dengan berbagai perjanjian
multilateral, regional maupun bilateral yang diikuti oleh pemerintah Indonesia. Investor
akan mempertimbangkan kemana modalnya akan diinvestasikan dengan beberapa
pertimbangan bahwa calon host country hendaknya dapat memberikan jaminan atas
kepastian dan perlindungan hukum, adanya birokrasi yang sederhana dan konsisten, serta
tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. Sebaliknya host country pun
menginginkan agar dapat dihindari konsentrasi pasar yang meningkat, repatriasi
keuntungan yang berlebihan, adanya transfer pricing, transfer tekhnologi yang tidak
layak, serta ketergantungan yang tidak diinginkan kepada negara asing.3 Sehubungan
dengan hal tersebut, investasi di Indonesia sudah memiliki perangkat peraturan
perundang - undangan mengenai penanaman modal secara langsung sejak tahun 1967
dengan diundangkan Undang - Undang No. 1 Tahun 1967 jo Undang - Undang No. 11
Tahun 1970 Tentang Penanaman Modal Asing (UUPMA), dan Undang - Undang No. 6
Tahun 1968 jo Undang - Undang No. 12 Tahun 1970 Tentang Penanaman Modal Dalam
Negeri (UUPMDN) yang kemudian diganti dengan Undang - Undang No. 25 Tahun 2007
Tentang Penanaman Modal.
7. Tujuan resmi Bank Dunia adalah pengurangan kemiskinan. Menurut Articles of
Agreement Bank Dunia (sebagaimana telah diubah, efektif sejak 16 Februari 1989)
seluruh keputusannya harus diarahkan oleh sebuah komitmen untuk
mempromosikan investasi luar negeri, perdagangan internasional, dan memfasilitasi
investasi modal.
Bank Dunia berbeda dengan Grup Bank Dunia (World Bank Group), di mana Bank
Dunia hanya terdiri dari dua lembaga: Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan
Pembangunan (International Bank for Reconstruction and Development) (IBRD)
dan Asosiasi Pembangunan Internasional (International Development Association)
(IDA), sementara Grup Bank Dunia mencakup dua lembaga tersebut ditambah tiga lagi:
[5] International Finance Corporation (IFC), Multilateral Investment Guarantee
Agency (MIGA), dan International Centre for Settlement of Investment
Disputes (ICSID).Pengoperasian Bank Dunia dijaga melalui pembayaran sebagaimana
diatur oleh negara-negara anggota. Aktivitas Bank Dunia saat ini difokuskan dalam
bidang seperti pendidikan, pertanian dan industri. Bank Dunia memberi pinjaman dengan
tarif preferensial kepada negara-negara anggota yang sedang dalam kesusahan. Sebagai
balasannya, pihak Bank juga meminta bahwa langkah-langkah ekonomi perlu ditempuh
agar misalnya, tindak korupsi dapat dibatasi atau demokrasi dikembangkan.

Anda mungkin juga menyukai