Anda di halaman 1dari 4

Nama : Popy Desiyantie

NPM : 4301 17 184


Kelas : Khusus
Mata kuliah : Hukum Perlindungan Konsumen
Dosen : Dr. Endang Pujiastuti, S.H., M.H
Prihal : Tugas Contoh kasus melanggar UUPK

CONTOH Pertanggungjawaban Kontraktual


Leasing/ perjanjian fidusia
“Konsumen berkewajiban mendahulukan setiap kewajiban berdasarkan perjanjian ini,
termasuk tidak terbatas membayar angsuran yang jatuh tempo tepat pada waktunya,
dalam jumlah yang penuh sesuai dengan PERJANJIAN ini, dan KONSUMEN tidak
dapat menggunakan alasan atau peristiwa-peristiwa apapun juga termasuk karena
keadaan memaksa (force majeure) yang terjadi pada KONSUMEN untuk menunda
pembayaran angsuran tersebut. Lewatnya waktu suatu pembayaran angsuran
sebagaimana dimaksud dalam PERJANJIAN merupakan bukti yang sempurna
mengenai kelalaian KONSUMEN untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya menururt
PERJANJIAN ini, dan untuk itu tidak dibutuhkan teguran atau somasi apapun dari
PELAKU USAHA atau juru sita pengadilan atau pihak lain yang ditunjuk oleh
PELAKU USAHA”.

Klausula diatas melanggar ketentuan Pasal 18 ayat (1) huruf d UndangUndang


Perlindungan Konsumen.

Pasal 18 ayat (1) point d

(1) Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa yang ditujukan untuk
diperdagangkan dilarang membuat atau mencantumkan klausula baku pada setiap
dokumen dan/atau perjanjian apabila:
d. menyatakan pemberian kuasa dari konsumen kepada pelaku usaha baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk melakukan segala tindakan sepihak
yang berkaitan dengan barang yang dibeli oleh konsumen secara angsuran;

CONTOH Pertanggungjawaban Produk (Product Liability)

Saya baru saja membeli MacBook Air bekas, pas saya COD-an secara fisik barang
terlihat tidak mempunyai cacat sedikit pun, dan penjual memberikan garansi personal
7 hari, terapi saya memakai macbooknya baru dua kali pemakaian di hari ke 2 dan di
hari ke 8, pada saat di hari ke 8 saya hanya memakai MacBooknya hanya untuk
mengerjakan tugas (ngetik) dan pada saat itu MacBooknya langsung error dan layarnya
berwarna biru, dan si penjual tidak mau bertanggung jawab atas kerusakan yang saya
sendiri tidak merasa merusak barang tersebut, kita saya bawah MacBooknya ke tukang
servis profesional MacBooknya di nyatakan rusak di karnakan chargenya tidak sesuai
dengan kebutuhan MacBooknya yang mengakibatkan macnya menjadi rusak (charger
tidak ori) dalam kasus saya apa saya berhak memnta tanggung jawab si penjual
walapun garansi personalnya sudah lewat satu hari, saya merasa dirugikan dikarenakan
MacBooknya mempunyai cacat yang tersembunyi,

Kasus ini melanggar pasal 19 UUPK ayat 1

(1) Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan,
pencemaran, dan/atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang
dan/atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan.

CONTOH Pertanggungjawaban Profesional/Professional Liability

Extra Joss, produk keluaran PT BINTANG TOEDJOEH ini membuat sebuah tulisan
promosi yang memakai nama POM sebagai bagian dari etiket yang beredar. Kejadian
ini terjadi setelah secara tidak sengaja Adi Roy, salah seorang konsumen produk
minuman suplemen tersebut mengatakan,”Mendingan minum Extra Joss, khan ada
tulisan minum 3 kali sehari dari POM”. Adi Roy mengatakan biasa mengkonsumsi
minuman suplemen agar tenaganya lebih fit setelah seharian menyetir mobil keliling
kota.

Setelah secara teliti memang ada tertera tulisan “ 3 kali Sehari DITETAPKAN POM
SD 051 219 991 ”. Tulisan pada box kemasan serta sachet disusun sedemikian rupa
sehingga menghasilkan persepsi bahwa ada penetapan dari POM untuk mengkonsumsi
3 kali sehari. Pencantuman tulisan ‘3 kali sehari’ diletakkan diatas tulisan
‘DITETAPKAN’ lalu dibawahnya ada tulisan ‘POM SD 051 219 991’ yang
menghasilkan tulisan “ 3 kali Sehari DITETAPKAN POM SD 051 219 991 ”. Tulisan
tersebut menghasilkan kesan POM menetapkan mengkonsumsi 3 kali sehari. Hal ini
jelas merupakan cara beriklan yang menyesatkan. Selain menggunakan badan Negara
demi kepentingan pihak pemilik produk juga menghasilkan pemikiran yang
menyimpang.

Melanggar pasal 8 UUPK ayat 1 point E

(1) Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang


dan/atau jasa yang :
e. tidak sesuai dengan mutu, tingkatan, komposisi, proses pengolahan, gaya,
mode, atau penggunaan tertentu sebagaimana dinyatakan dalam label atau
keterangan barang dan/atau jasa tersebut;

CONTOH Pertanggjungjawaban Kriminal

(1) Pelaku usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8,
Pasal 9, Pasal 10, Pasal 13 ayat (2), Pasal 15, Pasal 17 ayat (1) huruf a, huruf b,
huruf c, huruf e, ayat (2), dan Pasal 18 dipidana dengan pidana penjara paling lama
5 (lima) tahun atau pidana denda paling banyak Rp 2.000.000.000,00 (dua miliar
rupiah).
(2) Pelaku usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11,
Pasal 12, Pasal 13 ayat (1), Pasal 14, Pasal 16, dan Pasal 17 ayat (1) huruf d dan
huruf f dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau pidana denda
paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
(3) Terhadap pelanggaran yang mengakibatkan luka berat, sakit berat, cacat tetap atau
kematian diberlakukan ketentuan pidana yang berlaku.

Menurut Pasal 62 UUPK di atas bisa di simpulkan bahwa setiap melanggar pasal pasal
di atas bisa dilakukan tindak pidana contoh kasusnya hampir sama seperti kasus di atas
yang produk extrajoss bisa di kenakan 5 tahun pidana ataupun dengan paling banyak 2
miliar rupiah

Anda mungkin juga menyukai