Anda di halaman 1dari 1

2.

Tujuan Agama Islam


Tujuan agama islam bersifat melintasi batas-batas ( passing over) kebutuhan manusiawi
yang bersifat material. Yang bersifat humanis sekaligus transendental, lebih tinggi dan abadi.
Dikatakan humanis karena islam mencakup kebutuhan manusia, baik individu, masyarakat, dan
kemanusiaan. Agama islam memiliki tujuan yang bersifat transendental karena ia mencakup
dimensi terdalam dalam diri manusia yaitu ibadah sebagai perwujudan ikatatan primordialnya
dengan allah swt. Dalam bidang akidah, islam menganjurkan shalat, puasa, zakat, dan ibadah
lainnya sebagai kewajiban, karena kewajiban ini memiliki tujuan untuk membersihkan jiwa
manusia dan mempertemukannya dengan tuhannya demi kedamaian manusia itu sendiri. Dengan
anjuran itu pula manusia dapat bertindak secara adil baik dalam memenuhi kepentingan dengan
sesama manusia, kepentingan sendiri, dan kepentingan dengan allah swt agar tecapai
kemaslahatan.
Dengan prinsip dan asas tersebut, agama islam dipersiapkan untuk mencapai satu tujuan
yaitu kondisi manusiawi tertentu yang disebut al-maslahat. Al-maslahat ialah kondisi kehidupan
manusia yang ditandai dengan terpeliharanya kebutuhan-kebutuhan dasar (al-dharuriyat) berupa
fasilitas dan peluang yang aman dan bebas untuk melaksanakan ajaran islam (al-din), menjamin
kelangsungan hidup (al-rafs), memperoleh pendidikan yang memadai (al-`aqil), memperoleh
penghasilan yang layak (al-mal), dan memiliki keluarga yang terhormat (al-`irdh). Tugas ajaran
islam dalam hal ini adalah menjaga dan mengendalikan sisi social sehingga masyarakat memiliki
fasilitas dan peluang yang aman dan bebas untuk memnuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut secara
adil dan manusiawi.1

1
Rois Mahfud, Al-Islam, (Jakarta: Erlangga, 2011), hal. 125-126

Anda mungkin juga menyukai