PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak. Agar mencapai
hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternative untuk mencegah ataupun menunda
kehamilan. Cara-cara tersebut diantaranya termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan
dan perencanaan keluarga.
Sekitar 60% penduduk Indonesia mendiami pulau jawa yang luasnya hanya 6,88 % dari
seluruh wilayah Indonesia. Persebaran penduduk yang tidak merata menyebabkan sangat
timpang.
Keluarga berencana merupakan salah satu pelayanan kesehatan prenvetif yang paling
dasardan utama bagai wanita. Meskipun tidaak selalu diakui demikian, peningkatan dan
perluasan KB merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematiaan
ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita yang
harus menentukan pemilihan alat kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya
jumlah metode yang tersedia tetapi juga metode-metode tertentu mungkin tidak dapat
diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB. Kesehatan individual, dan seksualitas
wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi.
Sebelum ibu memilih alat kontrasepsi sebaiknya mencari informasi terlebih dahulu
tentang cara-cara KB berdasarkan informasi yang lengkap benar dan akurat. Semua metode
kontrasepsi mempunyai efek samping yang harus diketahui akseptor sebelum memakainya
.Ada bermacam-macam jenis kontrasepsi yang ada sehingga ibu harus menetukan pilihan
kontrasepsi yang dianggap sesuai.
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana progam keluarga berencana
2. Bagaimana Jenis-jenis keluarga berencana
3. Bagaimana Asuhan keperawatan dengan aseptor keluarga berencana
3. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan progam keluarga berencana
2. Mendeskripsikan Jenis-jenis keluarga berencana
3. Mendeskripsikan Asuhan keperawatan dengan aseptor keluarga berencana
4 . Manfaat Penelitian
1. Menambah pengetahuan Mendeskripsikan progam keluarga berencana
2. Mengertahui Jenis-jenis keluarga berencana
3. Mengetahui Asuhan keperawatan dengan aseptor keluarga berencana
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Menurunnya pasanagan usia subur (PUS) yang ingin melaksanakan KB namun pelayanan
KB tidak terlayani (unmet need) menjadi sekitar 6,5%.
2. Meningkatnya partisipasi laki-laki dalam melaksanakan KB menjadi sekitar 8%.
3. Menurunnya angka kelahiran total (TFR) menjadi 2,4% per perempuan.
Hal ini memungkinkan perempuan untuk menghindari kehamilan ketika mereka tidak
ingin hamil, merencanakan kehamilan ketika mereka melakukan dan mendorong
kesehatan mereka sendiri; sehingga dalam prosesnya akan menghasilkan kesehatan yang
signifikan , serta mamfaat ekonomi dan sosial bagi individu perempuan itu
sendiri,keluarga, komunitas, dan keseluruhan masyrakat.
Kontrasepsi oral ( Pil pengendalian kelahiran ) adalah gabungan estrogen sintesis dan
progresteron sintesis yang dikonsumsikan perempuan selama 21 hari siklus mentruasi.
a. Pil pengendali kelahiran menghalangi ovulasi, mungkin dengan menekan LH.
b. Efek sekunder pil adalah perubahan transpor tubal dan perubahan endometrial yang
menghalangi implantasi. Pil berdosis rendah bekerja melalui efek sekunder ini tanpa
harus menghalangi ovulasi.
Norplant adalah implan progesteron sintesis subdermal yang memberikan kontrasepsi
selama lima tahun.
Depoprovera adalah kontrasepsi yang dapat diinjeksikan. Injeksi tunggal progresteron
sintesis 150 mg memberikan kontrasepsi selama tiga bulan. Norplant dan depoprovera
mengakibatkan efek samping seperti pendarahan ireguler, berat badan turun, sakit kepala,
atau mual.
Mekanisme kerja :
Komponen progesterone menghambat ovulasi, mengubah endometrium, mengentalkan lendir
serviks, menghambat peristaltik tuba, menghindari implantasi.
Keuntungan pil :
a. Bila sesuai dan teratur kberhasilan 100 %.
b. Dapat dipakai untuk pengobatan.
c. Dapat meningkatkan libido.
Kerugian pil :
a. Harus minum secara teratur.
b. Dalam waktu panjang menekan fungsi ovarium.
c. Penyulir ringan : BB bertambah, rambut rontok, tumbuh acne, mual muntah.
d. Mempengaruhu fungsi hati dan ginjal.
Macam pil :
a. Pil kombinasi : progesterone dan estrogen.
b. Pil sekuensial :
Mengandung komponen yang disesuaikan dengan sistem hormonal tubuh.
12 pil pertama hanya mengandung estrogen.
Pil ke – 13 dan seterusnya mrupakan kombinasi.
2. Suntik
Kontrasepsi ini disuntik pada pantat atau bokong sebelah kanan atau kiri 1 atau 3 bulan
sekali tergantung jenis suntikan.
Macam :
Keuntungan :
a. Pemberiannya sederhana.
b. Tingkat efektifitasnya tinggi.
c. Hubungan seks bebas.
d. Pengawasan medis ringan.
e. Dapat diberikan pasca persalinan, pasca keguguran, pasca menstruasi.
f. Tidak mengganggu laktasi dan tumbang bayi.
g. Suntikan KB syclon diberikan setiap bulan dan mengalami menstruasi.
Kerugian :
a. Perdarahan yang tidak menentu.
b. Amenore berkepanjangan.
c. Masih terjadi kemungkinan hamil.
3. Implan/susuk
Mekanisme kerja :
Setiap kapsul susuk KB 36 MG levonorgestrel yang akan dikeluarkan setiap harinya
sebanyak 80 mg. Konsep mekanisme kerja sebagai progesterone yang dapat mengurangi
pengeluaran LH sehingga tidak terjadi ovulasi, mengentalkan lendir serviks, menghalangi
migrasi spermatozoa, perubahan suasana endometrium.
Keuntungan :
Kerugian :
a. Menimbulkan gangguan menstruasi.
b. Berat badan bertambah.
c. Menimbulkan acne, ketegangan payudara.
d. Liang senggama terasa kering.
Pencabutan susuk KB :
a. Metode standar.
b. Tehnik U.
c. Tehnik susuk ( Ma ) pencabutan susuk.
Mekanisme kerja
a. AKDR merupakan benda asing dalam rahim sehingga menimbul reaksi benda asing
dengan timbunan leokosit.
b. Menimbulkan perubahan pengeluaran cairan, prostaglandin, yang menghalangi kepastian
spermatojoa.
c. Pemadatan endometrium.
d. Gangguan gerak spermatozoa.
Keuntungan.
a. Dapat diterima masyarakat dengan baik.
b. Pemasangan tidak sulit.
c. Kontrol medis ringan.
d. Penyulit tidak terlalu berat.
e. Pulihnya kesuburan setelah AKDR dicabut berlangsung baik.
Kerugian.
a. Masih dapat terjadi kehamilan dengan AKDR insitu.
b. Terdapat perdarahan.
c. Leokosit.
d. Infeksi.
e. Kemandulan primer, skunder, KET.
f. Tali AKDR dapat menimbulkan perlukaan porsio uteri dan mengganggu hubungan seksual.
Waktu pemasanagan.
a. Bersamaan dengan menstruasi.
b. Segera setelah bersih menstruasi.
c. Akhir purperium.
d. Tiga bulan pasca persalinan.
e. Bersamaan dengan SC.
f. Hari ke 2-3 pasca persalinan.
Jenis AKDR.
a. Lippes loop.
b. Cupper T.
c. Multi load.
3.2. Saran
Salah satu cara pemerintah untuk membatasi kenaikan angka penduduk adalah dengan
pengunaan alat kotrasepsi. Seharusnya pemerintah dan tenaka kesehatan lebih memberikan
edukasi atau penyuluhan pada masyarakat agar masyarakat mengerti kegunaan kontrasepsi.
DAFTAR PUSTAKA
Sulistyawati, Ari. (2013). Pelayanan keluarga Berencana. Jakarta : Salemba Medika
Depkes RI, 2000. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga.Pusat
Pendidikan Tenaga Kesehatan, Jakarta
Sloane, Ethel. 2012. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta : EGC
Departemen Kesehatan RI. 2006. Buku kesehatan ibu dan anak. Jakarta : Departemen
kesehatan dan Japan international cooperation agency