Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL


INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA

TUGAS
GEOFISIKA
TITIK UKUR MAGNETIK

Disusun Oleh :
NAMA LENGKAP : FEBRYANTO
NOMOR MAHASISWA : 4100190022
KELAS : 01
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Geofisika
Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral,
Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

YOGYAKARTA
2020
Potensi Panasbumi Parangwedang Sebagai Sumber Energi Alternatif Dan
Penunjang Perekonomian Daerah Kabupaten Bantul

Energi merupakan sumber kehidupan, jika energi habis maka kehidupan akan
musnah. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia maka
kebutuhan akan energi pun semakin meningkat. Pemanfaatan dan pengembangan
energi terbarukan menjadi semakin penting mengingat semakin terbatasnya sumber
energi fosil atau sumber energi non-terbarukan. Saat ini pemerintah Indonesia
mengembangkan sumber-sumber energi alternatif diantaranya energi panasbumi.
Parangwedang di desa Parangtritis, kabupaten Bantul merupakan salah satu daerah
yang memiliki potensi untuk pemanfaatan energi panasbumi terlihat ditemukannya
manifestasi panasbumi yaitu mata air panas. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
mengetahui potensi energi alternatif dan industri pariwisata di Parangwedang, desa
Parangtritis, Kabupaten Bantul. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
analisis geologi, analisis geofisika dan analisis geokimia, serta analisis teknis dan
sosial.

Gambar peta
geologi daerah parangwedang kabupaten bantul.
Pengelolaan Penambangan Bahan Galian Golongan C Di Kabupaten Bantul

Gambar
peta geologi bahan galian golongan c kabupaten bantul

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengelolaan


penambangan bahan galian golongan C dan faktor-faktor yang mempengaruhi
pengelolaan penambangan bahan galian C di Kabupaten Bantul. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif adalah prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa dokumen, tertulis,informasi lisan
dari gambar/foto. Pengumpulan data mengunakan metode wawancara, observasi dan
kajian dokumen. Aspek yang diteliti adalah pengelolaan penambangan bahan galian
golongan C yaitu pengaturan, perizinan dan pengawasan usaha penambangan di
Kabupaten Bantul. e. Masalah yang dihadapi dalam pengelolaan penambangan bahan
galian golongan C adalah didominasi oleh tambang rakyat yang lokasi penambangan
tersebar sementara kompensasi yang di berikan belum sepenuhnya dipenuhi oleh
pengusaha penambang galian C untuk dapat membuat sejahtera rakyat setempat.
Kawasan khusus penambangan belum ada, karena belum dilakukan inventarisasi
wilayah penambangan, tidak ada peraturan daerah, dinas terkait lebih fokus pada
bidang energi. Inventarisasi usaha dan lokasi penambangan dan pemberian ijin
penambangan lebih menitikberatkan pada unsur penerimaan pajak dan retribusi.
Pengaturan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UPL) belum menjadi syarat pengusahaan pertambangan. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pengelolaan penambangan bahan galian golongan C adalah
faktor ekonomi, pendidikan masyarakat, peraturan daerah yang belum ada, dan
sosialisasi yang kurang. Diperlukan segera peraturan daerah yang mengatur secara
teknis pengelolaan penambangan bahan galian golongan C di Kabupaten Bantul,
untuk pengendalian dampak.

Contoh titik pengukuran motode magnetik Parangwedang kabupaten


bantul

Pengukuran metode magnetik ini tujuannya untuk mengetahui anomali


magnetik Metode ini cocok untuk mengetahui potensi mineralisasi, potensi panas
bumi (survey awal), potensi pahan galian C

Gambar Design survei geomagnetik overlay dengan citra DEM daerah


Parangwedang kabupaten bantul

Metode looping, menggunakan 1 unit PPM


• Desain survei grid, spasi 200 x 100 m

• 5 line: A, B, C, D, dan E (spasi 100 m)

• 5 titik pengukuran dalam satu line (spasi 100 m)

Anda mungkin juga menyukai