NIM : C93218082
Link Kasus :
https://www.jpnn.com/news/detik-detik-perempuan-belia-menikam-pria-yang-hendak-
memperkosanya
A. Pendahuluan
Pembelaan terpaksa melampaui batas yaitu pembelaan yang langsung disebabkan oleh
guncangan jiwa yang hebat karena serangan atau ancaman serangan itu, tidak dipidana. Dalam
hal ini terdapat suatu serangan yang melawan hukum yang dapat mengancam keselamatan atau
jiwa, sehingga seseorang tersebut dapat melakukan suatu pembelaan yang dilakukan di dalam
keadaan darurat atau istilah lain menyebutnya dengan “noodweer” sedangkan perlampauan
batas atas perbuatan pembelaan diri disebut dengan noodweer excess.
Tersangka MKS tetap dikenai Pasal 338 KUHP (15 tahun penjara) sub Pasal 351 (3)
KUHP (7 tahun penjara) mengacu pada Pasal 81 (2) UU No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem
Peradilan Pidana Anak yang menyebutkan pidana penjara yang dapat dijatuhkan kepada
anak paling lama 1/2 dari masa hukuman orang dewasa.
H. Kesimpulan
a. Bahwa penanganan kasus a quo oleh Kapolres Timor Tengah Utara adalah sudah tepat
sesuai tupoksi Polri ( Pasal 1, angka 14 UU no 8 tahun 1981 tentang HAP dan Pasal 66
Ayat (1) dan (2) PERKAP 12 tahun 2009).
b. Bahwa alasan MKS membunuh karena membela diri (Pasal 49 KUHP) tidak bisa
digunakan sebagai pembenar alasan penghapus sifat melawan hukum yang
membebaskan tersangka dari pertanggungan jawab pidana.
c. Tersangkan tetap dijatuhi hukuman pidana menurut pasal Pasal 338 KUHP namun
karena MKS mash dibawah umur, jadi ada pengurangan hukuman menjadi 1/2 dari
masa hukuman orang dewasa menurut sub Pasal 351 (3) KUHP (7 tahun penjara)
mengacu pada Pasal 81 (2) UU No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana
Anak.
d. Jadi penyidik tidak hanya melakukan proses penyidikan berdasarkan KUHP semata,
tetapi juga memperhatikan dan menjalankan UU tentang perlindungan anak dan UU
tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.
I. Saran-Saran
Bahwa demi kemaslahatan kemanusian dan demi keamanan, sebaiknya MSK
diamankan di direhabilitasi di Balai Rehabilitasi Sosial Anak Yang Memerlukan
Perlindungan Khusus (BRSAMPK) guna mendapatkan pendampingan dari psikolog, untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, dan demi mengurangi tekanan psikologis
karena trauma atas pelecehan seksual yang dialaminya.