Anda di halaman 1dari 10

Nama : Farah Cindy Adilah

Kelas : HPI-B (Semester 5)

NIM : C93218082

Matkul : UAS Hukum Pidana di Negara-Negara Islam

1. Review Kelompok 1 (Pemerkosaan di Yordania)

Pada penulisan makalah ini kelompok satu membahas tentang hukum pemerkosaan di
negara Yordania. Dimana makalah ini pertujuan agar pembaca dapat mengetahui bagaimana
hukum bagi pelaku pemerkosan di negara islam khususnya Yordania dan apa yang menjadi
perbedaan dengan hukum islam.Dalam makalah ini penulis menjabarkan mengenai pemerkosaan
dalam hukum islam secara garis besar.Penulis juga menerangkan bagaimana hukum
pemerkosaan yang ada di negara Yordania dan pembahasan yang terakhir penulis menyajikan
kasus pemerkosaan yang ada di Yordania. Dalam makalah ini pula penulis memaparkan tentang
hukum pemerkosaan di Indonesia sebagai pelengkap. Islam mengatur segala hukum yang
bertentangan dengan segala kebaikan dan selalu mencekam segala perbuatan keji yang ada pada
manusia, seperti halnya dalam perkosaan yang sangatlah memprihatikan seorang manusia,
disamping itu Allah juga menciptakan hukuman bagi mereka yang berperilaku keji agar mereka
bertaubat, mereka takut untuk melakukannya. Dalam hukum Islam pelaku pemerkosaan di
ancam dengan hukuman dijatuhi had zina dan juga mendapat sanksi tambahan. Sang pelaku
diharuskan membayar mahar kepada wanita. Negara Yordania menentang adanya perilaku
kejahatan perkosaan dinegara sesuia dengan Hukum islam, sehingga benar bahwa Negara
yordania melarang dan menghukum bagi siapa saja yag melakukan tindak kejahatan perkosaan.
Akan tetapi jenis hukuman yan diberikan oleh negara Yordania berbeda dengan hukum islam
Adakalanya semua norma yang diciptakan juga memiliki manfaat dan tujuan untuk melindungi
segala warga negaranya dari kejahatan.

2. Review Kelompok 2 (Pembunuhan di Yordania)

Pada penulisan makalah ini kelompok dua membahas tentang hukum pembunuhan di
negara Yordania. Dimana makalah ini pertujuan agar pembaca dapat mengetahui bagaimana
hukum bagi pelaku pembunuhan di negara islam khususnya Yordania Dalam makalah ini penulis
menjabarkan mengenai pengertian pembunuhan dalam hukum pidana di Indonesia. Penulis juga
menerangkan bagaimana hukum pembunuhan yang ada di negara Yordania dalam malakah ini
penulis juga memaparka fenomena yang sangat konrofersi yang menjadi isu Internasional yaitu
pembunuhan demi kehormatan atau hour killngs di Yordania Kesengajaan menghilangkan nyawa
orang lain oleh Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang saat ini berlaku adalah disebut
sebagai suatu pembunuhan. Hal tersebut sangat bertentangan dan melanggar Hak Asasi Manusia,
sehingga harus diberikan sanksi hukuman pidana. Di Yordania, berlaku hukum pidana yang
diatur dalam KUHP baru Yordania yang bersumber dari KUHP Mesir 1948 dan KUHP Suriah
1949. Pembunuhan dalam Pembunuhan demi kehormatan merupakan salah satu bentuk
pembunuhan dimana motif dibaliknya adalah alasan yang terhormat yaitu untuk mengembalikan
harga diri keluarga setelah dilanggar oleh korban. Di Yordania pembunuhan ini dilakukan untuk
memulihkan keseimbangan adat. Meski bermotif terhormat dan religius, tidak ada agama yang
pernah mengajarka npengikutnya menjadi sadis yang mampu membunuh manusia lain. Itu masih
melanggar hak asasi manusia dan hak perempuan dan merupakan pembunuhan apapun yang
terjadi.
3. Review Kelompok 3 (Pembunuhan di Sudan)

Pada penulisan makalah ini kelompok tiga membahas tentang hukum pembunuhan di
negara Sudan. Dimana makalah ini pertujuan agar pembaca dapat mengetahui bagaimana hukum
bagi pelaku pembunuhan di negara islam khususnya Sudan dan apa yang menjadi perbedaan
dengan hukum islam.Dalam makalah ini penulis menjabarkan mengenai pengertian pembunuhan
dalam hukum pidana islam secara garis besar. Penulis juga menerangkan bagaimana hukum
pembunuhan yang ada di negara Sudan beserta perbedaan dengan hukum islam dan pembahasan
yang terakhir penulis menyajikan kasus pembunuhan yang ada di Sudan. Hukum Islam adalah
hukum yang dibangun berdasarkan pemahaman terhadap nas al-Quran atau as-Sunnah untuk
mengatur kehidupan manusia. Ulama sepakat menyatakan bahwa perbuatan menghilangkan
nyawa orang lain tersebut hukumnya haram. Selanjutnya pada Kode Penal Sudan hukuman yang
diberikan oleh pelaku kejahatan juga diancam dengan hukuman mati, penjara seumur hidup dan
apabila ahli waris korban memaafkan maka pengadilan memberikan hukuman 10 tahun penjara
dan atau membayar uang kompensasi.

4. Review Kelompok 4 (Pemerkosaan di Sudan)


Pada penulisan makalah ini kelompok empat membahas tentang hukum pemerkosaan di
negara Sudan. Dimana makalah ini pertujuan agar pembaca dapat mengetahui bagaimana hukum
bagi pelaku pemerkosan di negara islam khususnya Sudan dan apa yang menjadi perbedaan
dengan hukum islam.Dalam makalah ini penulis menjabarkan mengenai pemerkosaan dalam
hukum islam secara garis besar.Penulis juga menerangkan bagaimana hukum pemerkosaan yang
ada di negara Sudan, penulis juga menyajikan kasus pemerkosaan yang ada di Sudan. Di
pembahasan terakhir penulis membandingkan hukum islam dan hukum di sudan bagi pelaku
pemerkosaan. Salah satu perbedaannya adalah, dalam hokum islam hukuman bagi pelaku tindak
pidana pemerkosaan adalah rajam, sebagaimana dijelaskan didalam hadits Nabi SAW.
Sedangkan didalam hokum yang berlaku di Sudansebagaimana terdapat dalam kode penal Sudan
1991 Pasal 149 KUHP yang diperbaharui dengan kode penal Sudan 2003 Pasal 317 lalu
diperbaharui dengan UU pidana Sudan 2008 Pasal 247 yang hukumannya adalah penjara.

5. Review Kelompok 5 (zinah di Mesir)

Makalah dari kelopok ini menjelaskan tentang Hukum zinah di mesir yang diatur dalam code
penal mesir, didalam paragraf awal menjelaskan tentang pengertian yang mengambil dari kalimat
zinah serta pendapat dari ulama imam mazhab, hanya saja dalam pengertian ini pemakalah tidak
menjelaskan tentang pemahaman pemakalah sebagai penyampaian materi yang juga dapat
memiliki beberapa manfaat bagi pembaca untuk lebih memahaminya.Kemudian dalam sub bab
selanjutnya menjelaskan tentang hukuman zinah dalam hadist lalu berulang kembali hanya
mencantumkan hadits dan pengertiannya saja tidak menjelaskan lagi melalui pemahaman
pemakalah untuk memdahkan pembaca dalm mengambil poin penting di isi makalah tersebut,
seharusnya dalam hadits tersebut dibagi lagi antara pengertiannya zinah, hukuman dalam zinah
sehingga dapat dijadikan pembaca muda memahami isinya , kemudian dalam hal ini ditemukan
unsur zinah didalam RKUHP yang dimasukkan pemakalah dalam materinya yang seharusnya
tidak perlu karena dalam materi ini hanya menjelaskan tentang zinah di mesir, Pada bab penal
mesir pasal-pasal yag di cantumkan cukup lengkap hanya saja pemakalah tidak memberi jabaran
pada pasal yang telah ia cantumkan tersebut sehingga masih kurang jika tanpa pemahaman si
pemakalah dalam penal code tersebut yang seharusnya dijelaskan sedikit-dikit untuk
memudahkan pembaca dalam memahami.

6. Review Kelompok 6 (Pembunuhan di Mesir)

Awal bab yang disampaikan cukup bagus karena tidak hanya mengacu pada satu sumber
pengertian pembunuhan saja akan tetapi beberapa, sehingga pembaca dapat membandingkan
antara perbedaan tersebut, dan pemakalah menambahi beberpa pemahaman dari mereka tentang
hal tersebut, lalu dalam peletakkan antara dasar hukum code penal seharusnya berada di bawah
macam-macam pembunuhan agar tidak kebalik seperti pada makalah ini, sehingga pembaca
dapat mengerti urutan yang benar antara pengertian lalu macam-macam, unsur, kemudian
hukuman. Penyampaian dalam dasar hukum penal mesir sudah cukup rapi dan memudahkan
pembaca untuk membaca dan memahaminya. Lalu seharusnya diberi tentang pemahaman
kontekstualisasi kasusny dengan hukum pidana islam dan mesir guna mencari tahu seberapa
pemahaman pemakalah mengenai materi yang disampaikan.

7. Review Kelompok 7 (perzinahan brunei)

Awal materi pemakalah sangat simpel dalam menyampaikan perihal pengertian perzinahan
dengan menggunakan beberapa penjelasan menurut islam dan mencantumkan macam-macam
perzinahan menurut islam dan mengambil dari beberapa nash, akan lebih bagus apabila
pemakalah juga memberi keterangan diantara sumbe yang diberikan sperti perbedaan pada
macam-macam perzinahan yang berada dalam materi yang disebutkan, pada materi selanjutnya
mengenai dasar hukum yaitu pada code penal dan hukum islam dalam penyampaian pasal yang
telah dsebutkan juga cukup rinci yang kemudian dalam hal ini pemakalah tidak menjelaskan
tentang kontekstualisasi antara hukum islam dengan code penal yang ada pada materi
selanjutnya, lalu pemakalah mencantumkan kasus mengeai perzinahan. dalam menganalasisnya
sudah cukup bagus dengan dicantum kan jenis perzinahannya hanya saja kurang dalam
menjelaskannya.

8. Review Kelompok 8 Hukum Pencurian di Negara Brunei Darussalam


Kelompok 8 membahas Hukum Pencurian di Negara Brunei Darusalam bahwa Pada
Oktober 2013 pihak pemerintah Brunei Darussalam mengumumkan mengenai nasionalisasi
tentang hukum syariah Islam tanpa pandang agama. Hukum Syariah Islam tersebut berlaku pada
siapapun tanpa terkecuali yang diterapkan pada 1 Mei 2014.

Menurut saya Kelompok 8 sudah sangat bagus mempresentasikan hukuman pencurian yang
ada di negara tersebut karena pemakalah sudah mencantumkan contoh kasus dan pasal-pasal
yang berkaitan dengan hukuman pencurian seperti pasal 379-382. Dan menjelaskan tahapan-
tahapan berlakunya Code Penal di negara Brunei.

9. Review Kelompok 9 Hukum Pemerkosaan di Yaman

Membahas Kasus pemerkosaan di Yaman yang diatur pada Undang-Undang No 12 Tahun


1994 Tentang Kejahatan dan Hukuman pasal 269 yang berbunyi :

“Hukuman penjara untuk jangka waktu tidak lebih dari tujuh tahun bagi siapapun yang
melakukan pemerkosaan terhadap siapapun baik itu laki-laki atau perempuan tanpa persetujuan.

Kelompok 9 sudah mempresentasikan dengan sangat bagus materinya yaitu kasus


pemerkosaandi Yaman, pemakalah juga memberi kontekstualisasi antara hukum pidana di
yaman dan hukum pidana Islam dan juga memberikan contoh kasus akan tetapi menurut saya
pemakalah kurang menjelaskan Code Penal pemerkosaan di Yaman karena di makalah hanya
menyebutkan 1 Code Penal.

10. Review Kelompok 10 Hukum Pembunuhan di Yaman

Jika di terapkan dengan code penal yaman seseorang yang melakukan pembunuhan di hukum
dengan hukuman mati, yang dimana hukuman negara tersebut mengikuti dengan ajaran hukum
islam yang berdasarkan kentutan hukum agama islam yaitu qhisas yang artinya dibalas dengan
hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.

Dalam Makalah kelompok 10 membahas tentang Pembunuhan di negara Yaman namun


menurut saya pemakalah tidak menjelaskan dengan rinci bagaimana pembunuhan di Yaman
sendiri, memang benar pemakalah sudah mencantumkan contoh kasus nya di Makalah dan juga
Code Penalnya tapi code penal ini sendiri juga kurang jelas menurut saya.
11. Review Kelompok 11 Tindak Pidana Perzinahan di Saudi Arabia

Makalah Kelompok 11 membahas tentang Hukuman Zinah di negara Saudi Arabia, Islam
sebagai dasar Negara Arab Saudi, Al-Quran dan Sunnah Rasulullah merupakan Undang-Undang
Dasar (the constitution) negara, dan syari’ah sebagai hukum dasar yang dilaksanakan oleh
mahkamah-mahkamah (pengadilan-pengadilan) syari’ah. Dengan ulama sebagai hakim dan
penasehat-penasehat. Dalam makalah ini dijelaskan secara lengkap bagaimana hukuman tindak
pidana perzinahan di Saudi Arabia, mulai dari pasal-pasal dan syarat-syarat bagaimana
membuktikan bahwa seseoang telah melakukan zinah, dan contoh kasus nya pun sudah
dijelaskan secara lengkap pada makalah kelompok 11 ini.

12. Review Kelompok 12 Hukum Pembunuhan di Arab Saudi

Makalah Kelompok 12 membahas Hukum Pembunuhan di Arab Saudi, Dalam praktik acara
dalam kasus Pembunuhan di Arab Saudi terdapat beberapa prosedur yang harus dilakukan dan
ditentukan oleh perundang-undangan yang ditentukan Kerajaan Arab Saudi.

Seperti makalah sebelumnya yaitu kelompok 11 yang sama dengan kelompok 12 membahas
tentang negara Arab Saudi, di makalah ini pun menurut saya sudah dijelaskan secara rinci
tentang hukuman dan pasal-pasalnya, mungkin karena negara Arab Saudi adalah negara Islam
yang umum jadi gampang sekali mencari sumbernya.

13. Review Kelompok 13 Hukum Pemerkosaan di Negara Maroko

Makalah Kelompok 13 membahas Hukum Pemerkosaan di Negara Maroko bahwa, Maroko


sendiri menganut hukum islam yang telah dikodifikasi karena terpengaruh oleh kolianisme
Perancis dan Spanyol. Menurut saya pemakalah sudah sangat baik dalam menjelaskan pasal-
pasalnya secara rinci namun saya menyarankan mungkin lebih baik lagi jika diberi
kontekstualisasi Hukum Islam dengan Hukum Pidana Pemerkosaan di Maroko.

14. Review Kelompok 14 Hukum Perzinahan di Maroko

Dalam Makalah kelompok 14 membahas tentang Hukum Perzinahan di Maroko, Dalama


Hukum Maroko Perzinahan dimuat di KUHP pasal 490-493. bagi pezina Ghairu Muhsan:
Dengan tersedianya dua unsur materil dan Moral dan dengan bukti hukum yang diperlukan,
maka tindak pidana tersebut sah menurut hukum, dan dapat dijatuhi pidana menurut Pasal 490
diancam dengan pidana penjara mulai satu bulan sampai satu tahun. Sedangkan bagi pezina
Muhson: Dengan memenuhi unsur-unsur materil, adanya hubungan pernikahan, dan moral maka
hukumannya sesuai dengan Pasal 491, yaitu penjara satu sampai dua tahun.

Dalam makalah ini pemakalah sudah sangat bagus menjelaskan bagaiman perzinahan di
Maroko dan bagaimana keadaan negara Maroko dalam mengatasi kasus perzinahan bahkan
pemakalah juga menjelaskan bagaimana cara pembuktian zinah tersebut, pasal-pasal yang
dicantumkan di makalah pundi jelaskan secara rinci.

15. Review Kelompok 15 Pembunuhan di Libya

Pada makalah kelompok 15 yang berjudul hukuman bagi pembunuhan di negara Libya cukup
baik, baik dalam segi penulisan maupun segi isi pemakalah menjelaskan secara rinci mulai dari
pengertian pembunuhan, dasar hukum pembunuhan, macam-macam pembunuhan, hingga penal
code pembunuhan di libya. Tidak hanya itu pemakalah juga menjelaskan secara rinci
kontekstualisasi antara hukum pidana Islam dengan hukum pidana di negara Libya begitupun
dalam menganalisis contoh kasusnya juga baik.

Dasar hukum pembunhan terbagi dari dua bagian yaitu pertama, dalam Hukum Pidana Islam
yang meliputi dari Al-Qur’an dan, kedua, dalam code penal Libya yang terbagi dalam beberapa
pasal yakni pasal 296, 368, 372, bagi pelaku akan dihukum penjara tidak kurang dari sepuluh
tahun hingga hukuman mati

16. Review Kelompok 16 Pencurian di Libya

Pada makalah kelompok 16 yang berjudul Tindak Pidana Pencurian di Negara Libya cukup
baik, baik dalam segi penulisan maupun segi isi pemakalah menjelaskan secara rinci mulai dari
pengertian Pencurian, dasar hukum Pencurian, macam-macam Pencurian, Unsur-Unsur
Pencurian, hingga penal code pencurian di libya. Tidak hanya itu pemakalah juga menjelaskan
secara rinci kontekstualisasi antara hukum pidana Islam dengan hukum pidana di negara Libya
begitupun dalam menganalisis contoh kasusnya juga baik.
Pencurian ditinjau dari segi hukumannya dibagi menjadi dua macam yaitu Pencurian yang
hukumannya had dan Pencurian yang hukumannya ta’zir. hukuman bagi pelaku pencurian diatur
dalam penal code libya pasal 323 dan 324.

17. Review Kelompok 17 Pembunuhan di Turki

Pada makalah kelompok 17 yang berjudul Pembunuhan di Negara Turki cukup baik, baik
dalam segi penulisan maupun segi isi pemakalah menjelaskan secara rinci mulai dari pengertian
pembunuhan, Bentuk dan Sistem Hukum Negara Turki, hingga penal code pembunuhan di turki.
Tidak hanya itu pemakalah juga menjelaskan secara rinci Sinkronisasi dan Perbandingan Antara
Hukum Pidana Islam Dengan Hukum Pidana di Turki begitupun dalam menganalisis contoh
kasusnya juga baik. namun dalam isi makalah tidak dijelaskan unsur-unsur pembunuhan,
sebaiknya pemakalah menambahkan unsur-unsur pembunuhan dalam pembahasanya.

Hukum Pidana Negara Turki dalam penerapan hukumnya tidak murni mengikuti Hukum
Islam atau Syari’ah, melainkan dipengaruhi oleh sistem hukum barat atau eropa, dikarenakan
letak geografis Turki berada di antara benua Eropa dan Asia, sehingga secara tidak langsung
kondisi tersebut menuntut Negara Turki untuk harus mengikuti keadaan sekitar. Namun
demikian bukan berarti Turki tidak menggunakan syariah dalam penerapan hukumnya,
melainkan mengadopsi antara hukum islam dan hukum eropa, terlebih hukum pidana negara
Turki yaitu menggunakan code penal.

18. Review Kelompok 18 Pembunuhan di Al-Jazair

Dalam Makalah Kelompok 18 menjelaskan tentang pembunuhan di Al-Jazair, Pembunuhan


adalah berasal dari kata “bunuh” yang mendapatkan awalan “pem” dan akhiran “an” yang
menjadi “pembunuhan” dengan suara sengau “m” berarti “mati”. Maka pembunuhan berarti
perkara atau perbuatan membunuh kata bunuh berarti mematikan, menghilagkan nyawa,
membunuh artinya membuat supaya mati, pembunuhan artinya orang atau alat yang membunuh,
pembunuh berarti perkara membunuh, perbuatan atau hal membunuh.

Dalam Makalah ini menurut saya pemakalah bagus dalam memberikan contoh kasus
pembunuhan di Al-Jazair, namun pasal-pasal yang dicantumkan dalam makalah ada yang tidak
jelas dalam menyebutkan hukumannya, dan itu menjadi penyebab makalah kelompok 18 tidak
menjelaskan secara baik bagaimana hukuman pembunuhan dinegara tersebut

19. Review Kelompok 19 Pemerkosaan di Negara Malaysia

Makalah kelompok 19 menjelaskan tentang Hukum Pidana Pemerkosaan di Malaysia,


Dalam penerapan hukum silam di Malaysia, kerajaan merupakan bagian terpenting demi
berlakunya hukum islam di Malaysia. Tapi banyak pihak yang memandang negatif tentang peran
kerajaan dalam menjalankan hukum islam di Malaysia. Malaysia adalah salah satu negara
tetangga yang berbatasan langsung dengan Indonesia. Malaysia mengikuti sistem hukum Anglo
Saxon. Terkait alasan kedua, asas- asas hukum pidana yang berlaku di Malaysia sama dengan
yang berlaku di Indonesia.

Dalam makalah kelompok 19 menurut saya pemakalah menjelaskan hukum pemerkosaan


di Malaysia dengan sangat jelas, karena semua pasal-pasal yang dicantumkan dalam makalah
sudah dijelaskan secara rinci dan mudah dipahami oleh. Jadi menurut saya siapapun yang
membaca makalah kelompok ini tidak akan merasa bingung.

KESIMPULAN

Di dalam Negara Islam atau Negara-negara berpenduduk muslim, dapat di kelompokkan


menjadi tiga kelompok besar, sebagaimana yang di petakan Tahir Mahmud dalam memandang
pemberlakuan hukum Islam khususnya dalam hukum keluarga :

1. Kelompok Negara-negara yang mengikuti (memberlakukan) hukum kelurga Islam secara


tradisioanal, di mana hukum keluarga Islam klasik /tradisioanal diberlakukan menurut
madhab yang bervariasi sebagai warisan yang bersifat turun-temurun, tidak pernah
berubah dan tidak pernah dikodifikasi hingga masa-masa sekarang. Di antara Negara-
negara yang tergolong kelompok ini ialah Saudi Arabia, Yaman, Bahrai dan Kuwait
2. Kelompok Negara-negara yang telah melakukan pembaharuan hukum keluarga Islam.
Kelompok kelompok Negara ini adalah Negara yang telah melakukan pembaharuan
hukum keluarga. Misalnya Negara Mesir tahun 1920-1946 yang mulai mengadakan
reformasi dengan memadukan madhab Hanafi, Syafi’i. Negara lain yang melakukan hal
serupa adalah Sudan, Jordan , Siria, Tunisia, Maroco, Algeria, Irak, Iran dan Pakistan.
3. Kelompok Negara-negara sekuler di mana hukum keluarga Islam telah ditinggalkan dan
digantikan dengan undang-undang hukum modern yang berlaku untuk seluruh penduduk
dan dapat dikatakan terlepas dari agama mereka. Di antara contohnya adalah Negara
Turki yang oleh Edward Mortimer dijuluki sebagai bangsa muslim dengan Negara
sekuler yang memberlakukan kode sipil yang didasarkan pada hukum-hukum Barat.

Kesimpulannya, Semua pemakalah membahas tentang berbagai negara Islam di Dunia,


ada 9 negara yang dibahas yaitu Yordania, Sudan, Mesir, Saudi Arabia, Maroko, Libya, Turki,
Al-Jazair, Malaysia, kesembilan negara tersebut ialah negara islam yang Hukum Pidananya
menggunakan Hukum Pidana Islam dari Al-Qur’an, Hadis, Ijma dan Qiyas, meskipun ada
beberapa negara yang mendapat campuran dari hukum pidana di negara barat seperti Malaysia
Maroko dan Mesir, yang didapatkanya dari penjajahan, namun kedua negara tersebut lebih
memilih memepertahankan Hukum Islam untuk menghukum kejahatan di Negaranya.

Yang saya dapat semua kelompok dari kelompok 1 sampai kelompok 19 membuat
makalah dengan sangat baik dari berbagai macam tema dari pembunuhan, pemerkosaan,
pencurian dan perzinahan, meskipun ada beberapa negara islam yang menurut saya susah dcari
sumbernya seperti negara Yordania, Maroko dan Al-Jazair dan pemakalah yang kedapatan
membahas negara tersebutlah yang menurut saya memangada kekurangan di makalahnya namun
saya paham karena negara tersebut negara yang sumber hukumnya susah dicari seperti misalnya
pasal-pasal negara tersebut.

Anda mungkin juga menyukai