Anda di halaman 1dari 4

Judul Cerpen : “Ulang Tahun dan Hari Kemerdekaan”

Di suatu pagi yang cerah Anisa bangkit dari tempat tidurnya,kali ini alarm yang dia

setel sukses besar membuatnya bangun,entah kenapa dirinya merasa bangga karena bisa

bangun sendiri tanpa dibangunkan ibunya. Saat itu jam masih menunjukkan pukul tujuh
pagi Anisa berjingkat-jingkat ke lantai bawah untuk mandi dan sarapan,lalu dia melihat

seseorang memasang sesuatu di depan rumahnya,saat ditengok ternyata orang tersebut

adalah Ayah Anisa,sepertinya beliau sedang memasang bendera merah putih Anisa lalu

teringat bahwa empat hari lagi adalah hari kemerdekaan Indonesia yang bertepatan pada
17 agustus,hari yang anisa nanti-nanti selain hari kelahiran bangsa Indonesia juga hari

kelahirannya sendiri.

“Loh Nis udah bangun ternyata” tegur Ibu Anisa yang muncul dari dapur

“Eh mama,udah dong kali ini aku bangun sendiri loh hehe”Ucap Anisa dengan bangga

“Waduh pinternya,yaudah sana mandi dulu terus sarapan,habis ini kan sekolah online”

Anisa menepuk jidat bisa-bisanya dia lupa mau mandi tadi,seketika dia langsung

berlari masuk kamar mandi,lalu dia mengintip lantai atas sepertinya kakaknya belum

bangun bisa ribut nanti kalau rebutan kamar mandi sama kakaknya. Setelah selesai mandi

Anisa langsung duduk di meja makan untuk sarapan seketika itu juga kakaknya turun dari

lantai atas menuju kamar mandi,di meja makan Anisa mengambil telur dan ayam goreng
serta sayur sop,dia menghabiskan makanannya secepat kilat setelah itu naik ke kamarnya

untuk kelas online.

Setelah kelas online selesai annisa membaringkan diri di atas kasur,dia jadi

kepikiran hari ulang tahunnya nanti,karena pandemi dia jadi tidak bisa mengundang

teman-temannya ntuk merayakan pesta ulang tahun bersama,dia juga tidak bisa
mengikuti upacara hari kemerdekaan,meskipun Anisa tidak terlalu menyukai upcara entah

kenapa upacara kemerdekaan Indonesia itu punya keistimewaan tersendiri,rasanya tidak


asik kalau hanya merayakan hari kemerdekaan di rumah saja,lomba-lomba yang seru itu

pun juga tidak diadakan,Anissa jadi ingat dulu dia suka sekali mengikuti lomba makan

kerupuk dan pernah dapat juara pertama,kalau ingat keseruan sebelum pandemic
memang tidak ada habisnya ya.

Karena bosan Anisa pun mengambil ponselnya dan membalas beberapa pesan di

whatsapp,salah satunya pesan dari teman yang paling dekat dengannya yaitu Tutik,teman

dekatnya itu mengirimkan sebuah foto alat-alat melukis,ternyata Tutik ingin membuat

lukisan mengenai hari kemerdekaan,hal itu membuat Anisa kagum,memang sih Tutik ini
dari dulu jago menggambar bahkan satu tahun lalu dia pernah dapat juara pertama lomba

menggambar yang diadakan kotanya padahal waktu itu dia masih kelas empat sekolah

dasar,dan sekarang dia bilang pada Anisa kalau dia juga ingin belajar melukis rasanya seru

sekali kalau dipikir-pikir. Kalau Annisa sendiri sih emang nggak jago gambar tapi dia jago
olahraga khususnya bermain voli selama dia main voli di sekolah saat pelajaran penjaskes

rasanya dia nggak pernah terkalahkan.

Keeseokan harinya setelah sekolah online,Doni kakak laki-laki Anisa tiba-tiba

mengajaknya bermain ular tangga di ruang tamu katanya sih kalau menang Anisa bakal

dibelikan baju baru,ngomong-ngomong Doni ini saudara satu-satunya yang dimiliki Anisa

meskipun terkadang sifat Doni sangat jahil padahal usia mereka terpaut 12 tahun tapi
Doni tetap baik karena tak jarang dia menaktrir Anisa makan MCD. Setengah jam

kemudian eprmainan pun usai Anisa lah yang memenagkan permainan ini,sesuai janjinya

Doni akan membelikan baju baru tapi untuk hadiah ulang tahunnya nanti. Setelah

permainan usai Doni pun bersiap-siap untuk bekerja sepertinya dia bermain ular tangga
dengan Anisa hanya untuk menunggu sift kerjanya.

Dua hari telah berlalu dan hari yang ditunggu-tunggunya telah tiba,yaitu hari

Kemerdekaan Indonesia dan juga hari ulang tahunnya yang bertepatan pada tanggal 17

Agustus,Anisa semangat sekali sehingga dia turun tangga sambil menari-nari dia
membuka pintu depan dan melihat berbagai perna-pernik kemerdekaan di pasang di luar

rumahnya,perasaan senang dan sedih entah kenapa campur aduk di ulang tahunnya kali

ini,tapi apa boleh buat pokoknya hari ini harus senang-senang saja. Anisa pun menuju
ruang keluarga yang letaknya di tengah-tengah ruangan,dia kaget karena pernak-pernik

kemerdekaan juga dipasang disini selain itu dia juga melihat balon-balon berbentuk huruf

yang bertuliskan Happy Birthday,saat Anisa terkagum-kagum,dari belakang muncul para

anggota keluarganya yaitu Mama,Papa dan Kakaknya yang membawa kue ulang tahun
dengan cream bewarna merah putih dan bergambar wajah Anisa. Mereka menyayikan

lagu selamat ulang tahun dengan raut wajah bahagia,melihat itu pun Anisa menghampiri

mereka dan meniup lilin di atas kuenya.

“Anisa suka banget sama hiasan ini” Ucap Anisa dengan mata berbinar-binar

“Papa tau kamu pasti terkejut,hiasan ini special karena campuran dari ulang tahun sama

hari kemerdekaan negara kita”

Kreatif juga keluarganya bisa memikirkan hal ini,lalu Anisa pun menerima berbagai

kado dari keluarganya,ternyata memang benar kalau Doni memberikan Anisa baju baru
yang cantik berupa dress bewarna biru. Anisa tahu meskipun pada akhirnya dia hanya

merayakan ulag tahun dirumah dengan anggota keluarganya saja tapi dia tetap bahagia,

setelah itu tiba-tiba bel pintu berbunyi dan ternyata seorang driver gojek mengantarkan

sesuatu untuknya,Anisa bingung dari siapa ini karena driver gojek tadi dilarang untuk
menyebutkan nama pengirimnya,barang yang diterima Anisa berukuran persegi dan

lumayan besar,karena rasa penasaran dia pun membuka barang tersebut dan betapa

terkejutnya ternyata isinya adalah sebuah lukisan.

Lukisan tersebut bergambar anak perempuan yang memakai pakaian adat Jawa

seperti kebaya sambil memegang bendera merah putih,didalam tas yang tadinya wadah
lukisan tersebut terdapat surat,Anisa membuka surat itu dan ternyata pengirimnya tidak

lain ialah teman dekatnya Tutik. Wah Anisa tidak kepikiran bahwa Lukisan yang dibuat
dengan sangat indah ini untuk dirinya,setelah itu dengan rasa bahagia Anisa pun naik ke

kamar dan mengambil ponsel rasanya ingin sekali dia mengucapkan terima kasih sambil

memeluk Tutik saat itu juga.

-Tamat-

Anda mungkin juga menyukai