Ketergantungan umat manusia terhadap lingkungan hidup telah berlangsung sejak keberadaan manusia
itu sendiri akan tetapi kepedulian umat manusia terhadap pelestarian lingkungan hidup relatif belum
terlampau lama . Secara historis kaidah-kaidah hukum dalam Code Of Hamarabi pada masa sebelum
masehi telah memuat ketentuan-ketentuan tentang keamanan bangunan demikian juga pada zaman
Romawi telah dikenal peraturan tentang sanitasi dan perlindungan lingkungan akan tetapi peraturan-
peraturan tersebut pada dasarnya tidak bertujuan untuk melindungi lingkungannya melainkan lebih
bertujuan untuk melindungi nyawa badan kejahatan atau harta benda
Kebijakan global pengelolaan lingkungan hidup ditetapkan pertama kali dalam United Nations
Conference on the Human Environment (UNCHE 1972), di antaranya disahkan Deklarasi tentang
Lingkungan Hidup Manusia, terdiri atas Preamble dan 26 asas yang lazim disebut Stockholm Declaration.
Kebijakan global dalam pengelolaan lingkungan tersebut telah memberikan dorongan yang kuat ke arah
dikembangkannya Hukum Lingkungan. Di samping itu, pengembangan ke arah Sistem Hukum
Lingkungan Nasional juga telah ditopang oleh landasan konstitusional dan GBHN, serta dengan telah
diundangkannya Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Secara umum dapat dikemukan bahwa yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah segala benda,
kondisi, keadaan, dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi hal
yang hidup termasuk kehidupan manusia
di dalam Pasal 65 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup sebagai berikut: