Ubi Kayu
Ubi kayu (Manihot esculenta), selain sebagai bahan pangan, dapat juga
digunakan sebagai bahan baku industri, dan obat-obatan. Sebagai bahan pangan,
umbi-umbian dan sagu dapat dimanfaatkan sebagai substitusi terigu dan mengurangi
ketergantungan terhadap beras, karena mengandung karbohidrat dalam jumlah tinggi.
Umbi-umbian dan sagu bahkan dapat diandalkan sebagai sumber pangan pokok,
sehingga jika budidaya dan pemanfaatan tanaman umbi-umbian dan sagu
dikembangkan menjadi tanaman komersil di bidang pertanian, maka paling tidak
tanaman umbi-umbian dan sagu dapat setara popularitasnya dengan pangan lain
(Polnaya dkk, 2015). Ubi kayu merupakan komoditas pangan lokal yang banyak
dibudidayakan di Indonesia. Kandungan pati yang tinggi memungkinkan untuk
menjadikan ubi kayu sebagai pangan sumber karbohidrat alternatif pengganti beras
(Adelina dkk, 2019).
DAFTAR PUSTAKA
Polnaya, FJ., Breemer, R., Augustyn, GH., Tuhumury, HCD. 2015. Karakteristik
Sifat-Sifat Fisiko-Kimia Pati Ubi Jalar, Ubi Kayu, Keladi Dan Sagu.
Agrinimal. Vol. 5(1) Hal. 37-42
Adelina, F., Estiasih, T., Widyaningsih, TD., Harijono. 2019. Beras Tiruan Berbasis
Ubi Kayu Studi Kepustakaan. Jurnal Teknologi Pertanian. Vol. 20(1)
Hal. 11-24.
Thalib, B. 2008. Analisis Hubungan Status Gigi Dengan Pola Makan Dan
Asupan Nutrisi Pada Manula Suku Bugis Dan Suku Mandar.
Dentofasial. Vol. 7(1) Hal. 26-37.
Mustofa, KA., Suyanto. 2011. Kadar Kalsium, Daya Kembang, Dan Sifat
Organoleptikkerupuk Onggok Singkong Dengan Variasi
Penambahantepung Cangkang Rajungan (Portunus Pelagicus). Jurnal
Pangan dan Gizi .Vol.02(03)