Anda di halaman 1dari 1

Kebutaan merupakan masalah serius yang ada di Indonesia.

Informasi dari
Kurniawan dalam WHO tahun 2010 menyebutkan bahwa kebutan di Indonesia
menempati posisi kedua di dunia, dari 45 juta penduduk dunia yang mengalami
kebutaan, 2,5 juta yang merupakan penduduk Indonesia. Penggunaan tongkat
sebagai alat yang digunakan penyandang tunanetra dalam beraktivitas mengalami
beberapa kendala untuk menentukan jarak obyek yang ada disekitarnya, misalnya
teman yang di ajak bicara dan lain-lain. Seiring dengan semakin canggihnya era
teknologi, terdapat juga beberapa alat yang diciptakan oleh peneliti untuk
memudahkan mobilitas seorang tunanetra. Salah satunya adalah alat navigasi
berbasis sensor ultrasonic, serta ada pula yang mencoba memanfaatkan teknologi
smartphone.
Berdasarkan kelemahan serta kekurangan pada penelitian sebelumnya, tim
PKM bertujuan untuk mengembangkan alat bantu mobilitas tunanetra yang dapat
mendeteksi halangan pada banyak sisi. Namun dalam pengembangannya, tim tidak
lagi menggunakan tongkat tetapi jaket berbasis multisensor. Jaket ini dilengkapi
dengan berbagai macam sensor yang dapat memaksimalkan kerja jaket dalam hal
mobilitas tunanetra. Selain itu, penggunaan jaket pintar ini sangat mudah sehingga
mempermudah tunanetra menggunakannya tanpa harus latihan terlebih dahulu
seperti penggunaan tongkat yang memerlukan latihan khusus untuk membuat
pengguna terbiasa. Pengembangan alat bantu mobilitas tunanetra dalam hal ini
yang digunakan adalah jaket diharapkan dapat membantu mobilitas tunanetra
dengan lebih baik lagi dan mempermudah segala aktivitas tunanetra baik di dalam
ruangan maupun di luar ruangan.

Informasi lebih lanjut hubungi Masriani (Ketua tim) :

Anda mungkin juga menyukai