Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MODERNISASI DAN WETERNISASI DI INDONESIA

Dosen pembimbing :

Dr. Adi Sumandiyar, S. Sos., M. Si

Disusun oleh :
Nawir
2017210023

UNIVERSITAS SAWERIGADING MAKASSAR


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan Sosiologi
2020
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji hanya milik Allah SWT, atas segala berkat, rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya yang tak terhingga besarnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah yaitu pembuatan makalah dengan
judul “Modernisasi dan Westernisasi di Indonesia”. Dalam menulis makalah ini,
Penulis mengalami banyak kendala dan mendapatkan banyak bantuan dari
berbagai pihak sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis pun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu, kami minta maaf
atas segala kekurangan yang ada. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan masyarakat luas. Semoga Allah selalu membimbing kita dalam
menapaki setiap jalan yang akan kita tempuh. Aamiin.

Makassar, 04 April 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................. 1
1.3. Tujuan Makalah ..................................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI ...........................................................................3
2.1. Definisi Interaksi Sosial ......................................................................... 3
2.2. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial .............................................................. 3
2.3. Faktor Penyebab Pola Hidup Kebarat-baratan ...................................... 4
BAB III PEMBAHASAN .................................................................................... 6
3.1 Pengertian Modernisasi..................................................................7
3.2 Dampak positif dan negatif modernisasi..........................................8
3.3 Pengertian Westernisasi .......................................................................... 9
3.4 Faktor-faktor yang dapat terjadinya Westernisasi ................................ 10
3.5 Dampak Westernisasi ........................................................................... 11
3.6 Contoh Pengaruh Westernisasi ............................................................. 12
3.7 Solusi Penyelesaian Westernisasi ........................................................ 12
BAB IV PENUTUPAN ...................................................................................... 14
4.1 Kesimpulan .......................................................................................... 14
4.2 Saran .....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Saat ini merupakan zaman globalisasi, dimana setiap Negara di dunia
dapat dengan mudah berinteraksi dan saling mempengaruhi yang tidak lagi terlalu
memperhatikan batasan-batasan Negara. Dengan semakin mudahnya setiap
Negara di dunia berinteraksi maka tidak akan lepas dari munculnya pengaruh-
pengaruh baru di masing-masing Negara yang berinteraksi. Pengaruh-pengaruh
tersebut dapat berupa masuknya budaya baru (budaya asing), berubahnya pola
pikir dan paradigma masyarakat, perubahan pola tingkah laku dan prilaku
masyarakat, dan sebagainya. Indonesia merupakan salah satu Negara yang ikut
terjun dalam globalisasi, karena tuntutan kondisi dan perkembangan zaman
menyebabkan Indonesia harus terus mampu beradaptasi dan terus mengikuti
perkembangan zaman.
Globalisasi sangatlah memberikan pengaruh besar kepada Negara
Indonesia, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Pengaruh positif yang
ditimbulkan akibat globalisasi adalah menyebabkan kemajuan Negara Indonesia
baik dalam bidang perekonomian, pendidikan maupun ilmu pengetahuan dan
teknologi, dan mudahnya pengaksesan informasi tentang kondisi Negara lain.
Sedangkan pengaruh negatif adalah munculnya adopsi budaya dimana terkadang
budaya Indonesia diakui tanpa izin sebagai milik Negara lain dan munculnya
sikap westernisasi.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
a. Apa yang dimaksud dengan westernisasi?
b. Apa saja faktor-faktor yang dapat terjadinya westernisasi?
c. Bagaimana dampak dari westernisasi?
d. Bagaimana upaya untuk menghadapi westernisasi?
1.3. Tujuan Makalah
Dilihat dari rumusan masalah tersebut, adapun tujuan makalah ini yaitu:
a. Untuk mengetahui pengertian westernisasi
b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat terjadinya westernisasi
c. Untuk mengetahui dampak westernisasi
d. Untuk mengetahui upaya untuk menghadapi westernisasi.
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1. Definisi Interaksi Sosial


Interaksi berasal dari kata inter dan action. Menurut Soekanto (2007:62)
“Interaksi sosial merupakan hubungan yang dinamis, menyangkut hubungan
antara individu, antar kelompok maupun antar individu dengan kelompok”.
Dengan kata lain, interaksi sosial akan melibatkan dua individu atau lebih untuk
dapat melakukan kontak sosial, baik dengan cara interaksi sesama individu dalam
kelompoknya, kelompoknya dengan kelompok lain, atau individu dengan
kelompok lain diluar kelompoknya.
Senada dengan hal ini, Young dan Raymond W. Mack (Becca, 2011: 5)
berpendapat bahwa interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang
dinamis dan menyangkut hubungan-hubungan antar individu, baik antara individu
dengan kelompok, maupun antara kelompok dengan kelompok.
2.2. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Soekanto (2007:65-97) menjelaskan bahwa proses-proses interaksi yang
pokok adalah sebagai berikut:
a. Proses Asosiatif
1) Kerja Sama (Cooperation)
Kerja sama yaitu suatu usaha bersama antara orang perorangan atau
kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama yang
timbul karena orientasi orang perorangan terhadap kelompoknya dan kelompok
lainnya.
2) Akomodasi (Accomodation)
Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia
untuk meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha untuk mencapai
kestabilan. Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan
tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan
kepribadiannya.
3) Asimilasi (Assimilation)
Asimilasi merupakan proses social dalam taraf lanjut. Ia ditandai dengan
adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara
perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-
usaha mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses-proses mental dengan
memperhatikan kepentingan-kepentingan dan tujuan-tujuan bersama.
b. Proses Disosiatif
1) Persaingan (Competition)
Persaingan (Competition) dapat diartikan sebagai suatu proses social,
dimana individu atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing mencari
keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu
menjadi pusat perhatian umum dengan cara menarik perhatian public atau dengan
cara mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman ata
kekerasan. Gillin dan Gillin (Soekanto, 2007:83)
2) Kontravensi (Contravention)
Kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk proses social yang
berada antara persaingan dan pertentangan. Kontravensi terutama ditandai oleh
gejala-gejala adanya ketidakpastian diri seseorang atau suatu rencana dan
perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian, atau keraguan-keraguan
terhadap kepribadian seseorang.
3) Pertentangan (Pertikaian atau Conflict)
Pertentangan merupakan suatu proses social dimana individu atau
kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak
lawan yang disertai dengan ancaman dan atau kekerasan.
2.3. Faktor Penyebab Pola Hidup Kebarat-Baratan
Adapun factor penyebab terjadinya pola hidup kebarat-baratan oleh
masyarakat Indonesia diantaranya yaitu:
a. Masyarakat yang bersifat konsumtif terhadap barang-barang luar negeri
Saat ini telah ada perdagangan bebas sehingga para produsen asing dapat
mudah memasukan barang-barang produksinya ke negara-negara lain. Hal ini
dapat menyebabkan masyarakat cenderung konsumtif dan lebih menyukai produk
asing daripada produk dalam negeri sehingga hal ini dapat menyebabkan
westernisasi mudah berkembang.
b. Masuknya budaya barat dan akulturasi budaya
Saat ini banyak bangsa asing yang masuk ke negara indonesia baik tinggal
di indonesia maupun hanya berwisata, mereka masuk ke Indonesia dengan
membawa budaya mereka yang tak sedikit dari budaya mereka itu ditiru dan
diserap oleh bangsa lokal. Dan terkadang budaya yang ditiru itu justru budaya
yang tidak sesuai dengan budaya lokal sehingga budaya westernisasilah yang
bekembang yang dapat menghancurkan budaya lokal.
c. Kurangnya kesadaran masyarakat akan memilah budaya yang baik atau buruk
Masyarakat tak jarang yang meniru budaya asing tanpa melihat sisi baik
maupun sisi buruknya, mereka hanya berfikir bahwa mereka akan terlihat keren
dan dianggap modern jika mengikuti budaya bangsa asing.
d. Munculnya keinginan untuk mencari kebebasan, seperti negara-negara barat
Negara-negara asing (negara-negara barat) memiliki keinginan untuk
menguasai dunia sehingga mereka mengirimkan paham-paham yang mereka anut
ke berbagai negara terutama negara berkembang.
e. Meniru gaya berbusana, rambut serta gaya hidup kebarat-baratan
Masyarakat terutama para pemuda mudah sekali terpengaruh oleh gaya-
gaya hidup orang-orang barat, mereka sering kali meniru para artis-artis luar
negeri yang mereka sukai, yang justru itu membuat mereka menjadi bergaya
hidup yang tak wajar, pakaian seksi dan ketat, rambut acak-acakan tidak rapi,
serta gaya hidup yang tidak sesuai dengan budaya lokal.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Modernisasi


Modernisasi diartikan sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang
bergerak dari keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju
kepada suatu masyarakat yang modern. Pengertian modernisasi berdasar pendapat
para ahli adalah sebagai berikut :
a. Wilbert E Moore, modernisasi adalah suatu transformasi total kehidupan
bersama yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta
organisasi social kea rah pola-pola ekonomis dan politis yang menjadi cirri
Negara barat yang stabil.
b. J W School, modernisasi adalah suatu transformasi, suatu perubahan
masyarakat dalam segala aspek-aspeknya.
Berdasar pada dua pendapat diatas, secara sederhana modernisasi dapat
diartikan sebagai perubahann masyarakat dari masyaraat tradisional ke
masyarakat modern dalam seluruh aspeknya. Bentuk perubahan dalam pengertian
modernisasi adalah perubahan yang terarah yang didasarkan pada suatu
perencanaan yang biasa diistahkan dengan social planning.
Selain itu, modernisasi menurut beberapa pakar lainnya yaitu :
a. Widjojo Nitisastro, modernisasi adalah suatu transformasi total dari
kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern dalam arti teknologi
serta organisasi sosial, ke arah pola-pola ekonomis dan politis.
b. Soerjono Soekanto, modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial
yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan yang biasanya
dinamakan social planning. (dalam buku Sosiologi: suatu pengantar)
Dengan dasar pengertian di atas maka secara garis besar istilah modern
mencakup pengertian sebagai berikut :
a. Modern berarti berkemajuan yang rasional dalam segala bidang dan
meningkatnya tarat penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan merata.
b. Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam
pergaulan hidup dalam masyarakat.
Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa sebuah modernisasi
memiliki syarat-syarat tertentu, yaitu sebagai berikut :
a. Cara berpikir yang ilmiah yang berlembaga dalam kelas penguasa ataupun
masyarakat.
b. Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan
birokrasi.
c. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada
suatu lembaga atau badan tertentu.
d. Penciptaan iklim yang menyenangkan dan masyarakat terhadap modernisasi
dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa.
e. Tingkat organisasi yang tinggi yang di satu pihak berarti disiplin, sedangkan
di lain pihak berarti pengurangan kemerdekaan.
f. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial.

3.2 Dampak Positif dan Negatif Modernisasi


1. Dampak Positif
a. Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran
nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional.
b. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi
lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
c. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi
yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan
meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2. Dampak Negatif
a. Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan
masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk
mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
b. Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka
merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka
lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
c. Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya
negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada
orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
d. Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu
yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam
jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini
menimbulkan kesenjangan sosial.
3.3. Pengertian Westernisasi
Westernisasi berasal dari kata west yang dalam bahasa inggris yang berarti
barat jadi westernisasi itu berarti kebarat-baratan. Westernisasi merupakan gaya
atau tingkah laku seseorang yang mengikuti gaya prilaku dan gaya hidup bangsa
asing yaitu bangsa-bangsa barat. Dimana seseorang atau sekelompok itu
mengikuti tingkah laku, cara berpakaian atau berpenampilan dan bahkan juga
mengikuti budaya bangsa-bangsa barat seperti inggris dan negara-negara dibenua
Eropa dan Amerika lainnya.
Menurut Samuel.P.Huntington dalam bukunya yang berjudul ”The Clash Of
Civilization” Westernisasi adalah Proses yang mengikuti segala bentuk gaya
hidup bangsa barat. Adapun pengertian lain, Westernisasi adalah suatu perbuatan
seseorang yang mulai kehilangan jiwa nasionalisme yang meniru atau melakukan
aktivitas bersifat kebarat-baratan.
Westernisasi sekarang ini sangat terlihat dan mempengaruhi kehidupan
masyarakat Indonesia tanpa kita sadari,dilihat dari gaya hidup yang bermewah-
mewahan,gaya rambut kepirang-pirangan dan sifat konsumerisme dan glamorisme
yang mulai timbul pada tiap diri masyarakat.
Westernisasi sudah berkembang di masyarakat luas. Dan hal ini menuntut
kita untuk mewaspadai manakah yang bisa diterima dan mana yang tidak perlu
diikuti. Pemikiran Westernisasi adalah sebuah arus besar yang mempunyai
jangkauan politik sosial kultural dan teknologi. Arus ini bertujuan mewarnai
kehidupan bangsa-bangsa terutama kaum muslimin dengan gaya Barat. Dengan
banyak cara, westernisasi menggusur kepribadian suatu bangsa yang merdeka dan
memiliki karakteristik yang unik. Kemudian bangsa tersebut dijadikan boneka
yang meniru secara total peradaban Barat.
3.4. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan westernisasi
Ada berbagai faktor yang dapat menimbulkan westernisasi diantaranya
adalah sebagai berikut:
a. Kurang penguasaan atas perkembangan IPTEK
Di zaman globalisasi dan kemajuan zaman ini kita dituntut untuk mengikuti
perkembangannya jika kita tidak mampu menyesuaikan diri dan beradaptasi pada
kemajuan zaman maka kita akan ketinggalan zaman dan kurang pengetahuan dan
teknologi atau sering disebut gaptek (gagap teknologi) sehingga kita dapat mudah
terpengaruh oleh paham-paham bangsa barat yang tidak sesuai karena kita tidak
memahami dan memiliki pngetahuan yng luas. Sehingga tidak mampu
membedakan mana yang perlu diambil dan apa yang tidak perlu diambil.
b. Masyarakat yang bersifat konsumtif terhadap barang-barang luar negeri
Saat ini telah ada perdagangan bebas sehingga para produsen asing dapat
mudah memasukan barang-barang produksinya ke negara-negara lain. Hal ini
dapat menyebabkan masyarakat cenderung konsumtif dan lebih menyukai produk
asing daripada produk dalam negeri sehingga hal ini dapat menyebabkan
westernisasi mudah berkembang.
c. Masuknya budaya barat dan akulturasi budaya
Saat ini banyak bangsa asing yang masuk ke negara indonesia baik tinggal
di indonesia maupun hanya berwisata, mereka masuk ke Indonesia dengan
membawa budaya mereka yang tak sedikit dari budaya mereka itu ditiru dan
diserap oleh bangsa lokal. Dan terkadang budaya yang ditiru itu justru budaya
yang tidak sesuai dengan budaya lokal sehingga budaya westernisasilah yang
bekembang yang dapat menghancurkan budaya lokal.
d. Kurangnya kesadaran masyarakat akan memilah budaya yang baik atau buruk
Masyarakat tak jarang yang meniru budaya asing tanpa melihat sisi baik
maupun sisi buruknya, mereka hanya berfikir bahwa mereka akan terlihat keren
dan dianggap modern jika mengikuti budaya bangsa asing.
e. Munculnya keinginan untuk mencari kebebasan, seperti negara-negara barat
Negara-negara asing (negara-negara barat) memiliki keinginan untuk
menguasai dunia sehingga mereka mengirimkan paham-paham yang mereka anut
ke berbagai negara terutama negara berkembang.
f. Meniru gaya berbusana, rambut serta gaya hidup kebarat-baratan
Masyarakat terutama para pemuda mudah sekali terpengaruh oleh gaya-gaya
hidup orang-orang barat, mereka sering kali meniru para artis-artis luar negeri
yang mereka sukai, yang justru itu membuat mereka menjadi bergaya hidup yang
tak wajar, pakaian seksi dan ketat, rambut acak-acakan tidak rapi, serta gaya hidup
yang tidak sesuai dengan budaya lokal.
3.5. Dampak Westernisasi
Westernisasi memberikan banyak dampak baik memberikan dampak positif
maupun dampak negatif. Dampak positif adanya westernisasi adalah sebagai
berikut :
a. Dapat menguasai IPTEK
b. Perubahan Tata Nilai & Sikap
c. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan & Teknologi
d. Terjadi Akulturasi budaya sehingga tidak mengalami kebosanan budaya karena
masyarakat selalu menginginkan hal-hal yang baru
e. Dapat mengikuti mode pakaian dan gaya hidup yang sedang populer
f. Pengunaan bahasa-bahasa lain dalam komunikasi dalam meningkatkan
wawasan ilmu pengetahuan
g. Munculnya ide-ide baru yang dapat membantu kemajuan IPTEK
Sedangkan, Dampak negatif yang dimunculkan akibat adanya westernisasi
adalah sebagai berikut :
a. Masuknya paham-paham barat yang dapat merusak moral bangsa
b. Lunturnya jiwa nasionalisme bangsa
c. Sikap Individualistik
d. Kesenjangan Sosial
e. Melunturkan semangat cinta akan bangsa dan budaya sendiri
f. Gaya hidup yang bersifat konsumtif
g. Mencari segala sesuatu yang instan
h. Budaya barat yang dikenal dengan konsep liberalisme, yang mengakibatkan
munculnya seks bebas, pornografi, dan lain-lain.
3.6. Contoh pengaruh Westernisasi
Contoh-contoh pengaruh westernisasi yang terjadi di Indonesia antara lain
sebagai berikut:
a. Mengkonsumsi makanan siap saji (fast food)
b. Gaya hidup yang glamorisasi (bermewah-mewahan)
c. Pemaknaan simbol secara berlebihan
d. Adanya masyarakat yang menganut paham kapitalisme, hedonisme, ataupun
sekularisme
e. Meniru cara berpakaian gaya barat
f. Men-cat warna rambut yang kepirang-pirangan seperti orang barat
g. Mencampur bahasa indonesia dengan inggris sebagai gaya bahasa
h. Banyaknya kosakata bahasa indonesia yang diambil dari bahasa lain
(khususnya bahasa inggris)
3.7. Solusi penyelesaian Westernisasi
Untuk mengurangi dan menghindari perkembangan westernisasi di
Indonesia semakin meningkat ada beberapa solusi yang dapat dilakukan di
antaranya adalah :
a. Memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama para pemuda akan arti
penting nasionalisme.
b. Mengenalkan budaya-budaya asli Indonesia dan mengajarkan atau melatih para
pemuda untuk mencintai dan melestarikan budaya Indonesia.
c. Melakukan penyaringan-penyaringan terhadap budaya asing yang masuk di
Indonesia, manakah yang dapat diambil dan manakah yang tidak boleh diambil.
d. Memberikan pembekalan keimanan kepada masyarakat terutama pemuda agar
tidak terpengaruh oleh budaya atau gaya hidup yang tidak sesuai.
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Modernisasi diartikan sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang
bergerak dari keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju
kepada suatu masyarakat yang modern. Sedangkan westernisasi merupakan gaya
atau tingkah laku seseorang yang mengikuti gaya prilaku dan gaya hidup bangsa
asing yaitu bangsa-bangsa barat. Dimana seseorang atau sekelompok itu
mengikuti tingkah laku, cara berpakaian atau berpenampilan dan bahkan juga
mengikuti budaya bangsa-bangsa barat seperti inggris dan negara-negara dibenua
Eropa dan Amerika lainnya.
Westernisasi yang berkembang di Indonesia memberikan dampak, baik
berupa dampak positif maupun dampak negatif. dampak positifnya yaitu
perkembangan IPTEK semakin luas dan masuknya ide-ide baru yang membuat
masyarakat Indonesia terutama pengusaha dan pemuda memiliki motivasi
melakukan inovatif. Dan dampak negatifnya yaitu lunturnya jiwa nasionalisme
dan munculnya sikap hedonisme, sekularisme dan konsumtif. Meski banyak
dampak positif yang di timbulkan tetap saja westernisasi itu sangat
membahayakan nasionalisme bangsa dan negara serta hilangnya kebudayaan
bangsa dan identitas bangsa.
Solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi perkembangan
westernisasi salah satunya adalah memberikan pemahaman yang mendalam
tentang arti penting nasionalisme dan melakukan penyaringan atau pemilahan
budaya atau pengaruh yang masuk di indonesia.
4.2. Saran
Agar kebudayaan Indonesia dan kebudayaan asing dapat
berkesinambungan dengan baik, yakni tanpa merusak nilai-nilai kebudayaan
Indonesia, maka bangsa Indonesia sendiri harus benar-benar pintar dalam
menyikapi dan menyeleksi budaya asing yang masuk ke Indonesia. Sebagai warga
negara Indonesia hendaknya kita tidak melupakan budaya asli kita walaupun kita
menyukai atau merasa budaya Barat lebih modern, budaya Indonesia juga tidak
kalah dengan budaya Barat. Indonesia memiliki banyak hasil karya seperti batik,
lagu-lagu daerah, bahasa daerah dan lain-lain. Kita juga perlu menerapkan upaya-
upaya pencegahan dari dampak negatif westernisasi supaya tidak ada penyesalan
dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA

Andhiyana, Mita. 2012, Westernisasi [online]. Tersedia:


http://mithaandhiyana2.wordpress.com/2012/01/25/westernisasi/ [10
November 2015]
Choku. 2011, Makalah Pengaruh Budaya Asing [online]. Tersedia:
http://chokyboel.blogspot.com/2011/07/makalah-pengaruh-budaya-asing-
di.html [10 November 2015]
Fatma. 2012, Westernisasi [online]. Tersedia:
http://dumorafatma.blogspot.com/2012/03/westernisasi.html [10
November 2015]
Tim Dosen MKDU FPIPS UPI. 2015. “Pendidikan Sosial Budaya”. Bandung:
CV. Maulana Media Grafika

Anda mungkin juga menyukai