Disusun Oleh :
1. Lia Oktoviani (120100001)
2. Komalasari (120100019)
3. Niti Nugrahani (20012079)
4. Sri Wahyuni (190403008)
5. ApriliantyAbdullah (14732012013) Psikologi
6. Siti Muna Warah (14732012021) Psikologi
7. Ikrima Dianti Istiqomah (14732012024) Psikologi
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan
perlindungannya telah memberikan daya dan kekuatan sehingga penulisan
makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dalam khasanah
dunia pendidikan perguruan tinggi bagi mahasiswa-mahasiswi khususnya
perguruan tinggi yang dalam hal ini penulis tujukkan hasil dari penulisan makalah
ini diajukan untuk memenuhi tugas dengan judul ” Pembentukan Citra.”
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari pada kata
sempurna baik dalam penulisan, isi, maupun tata bahasa. Oleh karena itu, penulis
sangat terbuka dalam menerima kritik dan saran kedepan yang bertujuan untuk
membangun.
Akhirnya, penulis ucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah
membantu dan mendukung penyusunan makalah ini. Semoga Tuhan YME
membalas semua kebaikan kita dengan segala kebaikan di dunia dan akhirat.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan Makalah..............................................................................2
C. Manfaat Penulisan Makalah...........................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Opini Publik....................................................................................................3
1. Pengertian Opini Publik......................................................................................3
2. Karakteristik Opini Publik...................................................................................4
3. Opini Publik Dan Public Relations.......................................................................6
B. Citra................................................................................................................7
1. Pengertian Citra..................................................................................................7
2. Jenis-jenis Citra...................................................................................................8
3. Peran Citra..........................................................................................................8
4. Proses Pembentukan Citra.................................................................................9
BAB III...........................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................11
A. Kesimpulan...................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bagaimana peran public relation dalam mendukung strategi yang dijalankan guna
membentuk citra perusahaannya?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Opini Publik
Emory S. Bogardus, dalam The Making of Public Opinion, mengatakan bahwa opini
publik adalah hasil pengintegrasian pendapat berdasarkan diskusi dalam masyarakat
demokratis. Cutlip (2007 : 239) Herbert Blumer menyatakan opini publik merupakan
sekumpulan pandangan individu terhadap isu yang sama, berhubungan dengan arah
opini, pengukuran intensitas, stabilitas, dukungan informasi, dan dukungan sosial.
Leonard W. Doob (1948) dalam buku Opini Publik (Soemirat dan Yehuda 2001),
menyatakan bahwa opini publik menyangkut sikap orang orang mengenai suatu masalah,
di mana mereka merupakan anggota dari sebuah masyarakat yang sama. Doob juga
menyebutkan yang membentuk opini publik adalah sikap pribadi seseorang atau
kelompok yang berasal dari kelompoknya.
3
4. Unit sosial dalam jumlah yang besar dan aktif berkomunikasi sehingga semua
pihak terlibat dan mengenali masalah bersama.
5. Sikap pribadi seseorang atau kelompok yang berasal dari dalam kelompoknya.
6. Terbentuk dari proses awal yang belum nyata berubah menjadi nyata, kemudian
menetap kuat dan tidak mudah berubah.
4
Lebih lanjut, Nimmo (2009: 25) berpendapat opini publik mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut:
Selanjutnya, Susanto (1975: 170) dengan mengacu kepada pendapat Cultip dan Center,
menyatakan bahwa pembentukan opini publik terjadi karena:
1. Sejumlah orang menyadari suatu situasi dan masalah yang dianggap perlu
dipecahkan. Maka dari itu, mereka mencari beberapa alternatif sebagai pemecah
masalahnya berdasarkan pada fakta yang diperoleh.
2. Beberapa alternatif lain sebagai saran pemecahan masalah ditemukan
sehingga terjadilah diskusi tentang kemungkinan penerimaan salah satu
atau beberapa alternatif
3. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan pilihan terhadap salah satu atau
beberapa alternatif yang disetujui bersama melalui pelaksanaan keputusan yang telah
diambil, terbentuklah suatu pengelompokan baru dan dipupuklah kesadaran
kelompok.
4. Berdasarkan keputusan tersebut, dirumuskanlah suatu perincian pelaksanaan dan
tindakan dalam bentuk program sebagai konsep kerja yang mencari dukungan lebih
luas, bukan saja dalam kelompok yang telah menerimanya, melainkan di luar
kelompok sehingga terjadilah diskusi secara menjalar di kelompok-kelompok lain.
Berdasakan karakteristik opini publik, aktor politik sangat penting membentuk opini publik
yang dapat memudahkan, memperkuat, dan mampu memelihara kekuasaan. Emory S.
Bogardus (1949: 484 dalam Anwar Arifin, 2008: 16) mengemukakan bahwa opini publik
mempunyai tiga fungsi sebagai keutuhan dalam kehidupan sosial dan politik, yakni:
5
1. Penguat undang-undang dan peraturan-peraturan. Tanpa dukungan pendapat umum,
undang-undang dan peraturan-peraturan tidak akan berjalan.
2. Pendukung moral dalam masyarakat.
3. Pendukung eksistensi lembaga sosial dan lembaga politik.
Menurut Dan Nimmo (2005) fungsi kekuatan opini publik bagi komunikator politik dan
institusi politik, yakni:
Jika opini publik yang tercipta negatif maka masyarakat pun tidak akan mengizinkan
keberadaan organisasi tersebut di daerah tempat tinggal mereka. Selanjutnya, masyarakat
juga tidak akan mengizinkan anggota keluarga maupun kenalan mereka untuk bekerja
atau bergabung dengan organisasi tersebut.
6
E. Citra
1. Pengertian Citra
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian citra adalah: (1) kata benda.
Gambar, rupa, gambaran; (2) gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi,
perusahaan, organisasi, atau produk; (3) kesan mental atau bayangan visual yang
ditimbulkan oleh sebuah kata, frase atau puisi.
Menurut terjemahan Collins English Dictionary yang dikutip dalam buku Strategi
Public Relations memberikan definisi citra sebagai suatu gambaran tentang mental; ide
yang dihasilkan oleh imaginasi atau kepribadian yang ditunjukkan kepada publik oleh
seseorang, organisasi, dan sebagainya (Oliver,2007:50). Pengertian lain, citra adalah
perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan, organisasi, atau lembaga; kesan
yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi
(Ardianto,2011:62). Jadi dapat disimpulkan citra adalah gambaran diri baik personal,
organisasi maupun perusahaan yang sengaja dibentuk untuk menunjukkan kepribadian
atau ciri khas,
Menurut Siswanto Sutojo yang dikutip dalam buku Handbook of Public Relation
(2011:63) citra perusahaan dianggap sebagai persepsi masyarakat terhadap jati diri
perusahaan atau organisasi. Menurut Siswanto Sutojo yang dikutip Ardianto (2011:63)
manfaat citra perusahaan yang baik dan kuat yakni :
1. Daya saing jangka menengah dan panjang yang mantap Perusahaan berusaha
memenangkan persaingan pasar dengan menyusun stategi pemasaran taktis.
2. Menjadi perisai selama krisis Sebagian besar masyarakat dapat memahami atau
memaafkan kesalahan yang dibuat perusahaan dengan citra baik, yang
menyebabkan mereka mengalami krisis.
3. Menjadi daya tarik eksekutif handal, yang mana eksekutif handal adalah aset
perusahaan. 4. Meningkatkan efektivitas strategi pemasaran
4. Menghemat biaya operasional karena citranya yang baik.
Cara untuk mempopulerkan citra agar sesuai dengan apa yang dikehendaki
perusahaan, dapat dilakukan dengan bertahap :
1. Membentuk persepsi segmen sasaran Citra yang ingin dibentuk harus
mencerminkan jati diri perusahaan yang sebenarnya, tidak lebih dan tidak kuran
2. Memelihara persepsi Upaya mempertahankan citra dengan mempertahankan
pelaksanaan program periklanan dan PR sesuai dengan rencana perusahaan.
3. Mengubah persepsi segmen pasaran yang kurang menguntungkan Perusahaan
yang dikelola secara profesional akan berusaha keras mengubah persepsi segmen
sasaran yang tidak menguntungkan, dengan bebenah diri dari dalam.
Menurut Siswanto Sutojo (2004:42) yang dikutip dalam buku Handbook of Public
Relation (Ardianto,2011:72) ada tiga jenis citra yang dapat ditonjolkan perusahaan :
1. Citra eksklusif, yaitu citra yang dapat ditonjolkan pada perusahaanperusahaan
besar. Yang dimaksud eksklusif adalah kemampuan menyajikan berbagai macam
manfaat terbaik kepada konsumen dan pelanggan.
7
2. Citra inovatif, yaitu citra yang menonjol karena perusahaan tersebut pandai
menyajikan produk baru yang model dan desainnya tidak sama dengan produk
sejenis yang beredar di pasaran.
3. Citra murah meriah, yaitu citra yang ditonjolkan oleh perusahaan yang mampu
menyajikan produk dengan mutu yang baik, tapi harganya murah.
B. Jenis-jenis Citra
Menurut Frank Jefkins (Nova, 2011: 229-300), terdapat 6 jenis citra, yaitu:
Citra ini biasanya melekat kepada pemimpin oraganisasi yang terkait pandangan
orang lain. Pemimpin tersebut selalu merasa semua orang mempunyai pandangan
yang positif terhadap organisasi. Biasanya, perasaan pemimpin tersebut tidak tepat
karena hampir serupa dengan fantasi.
Citra yang berlaku merupakan merupakan kesan baik milik orang lain tentang
organisasi dan hal lain berkaitan dengan produk.
Citra yang diharapkan adalah citra yang diinginkan manajemen atau organisasi
Berkaitan dengan sosok perusahaan untuk menciptakan citra positif, lebih dikenal
serta diterma public
Citra ini merupakan pelengkap dari citra perusahaan, misalnya bagaimana pihak
PR, misalnya mengenalkan identitas perusahaan.
Citra penampilan ini lebih ditujukan kepada subjeknya, bagaimana kinerja atau
penampilan diri para profesional.
C. Peran Citra
Organisasi atau perusahaan pasti memiliki nilai-nilai atau karakteristik unik
yang ingin dijaga. Hal ini sering dikenal dengan citra perusahaan. Keberadaan citra
perusahaan bersumber dari pengalaman atau upaya komunikasi sehingga penilaian
maupun pengembangannya terjadi pada salah satu atau kedua hal tersebut. Upaya
perusahaan sebagai sumber informasi dan terbentuknya citra perusahaan memerlukan
dorongan yang kuat. Informan yang lengkap dimaksudkan sebagai informasi yang
dapat menjawab kebutuhan dan keinginan obyek sasaran.
8
Menurut Shirley Harrison (2004:71) informasi yang lengkap mengenai citra
perusahaan meliputi empat elemen sebagai berikut :
Personality
Keseluruhan karakteristik perusahaan yang dipahami publik sasaran seperti
perusahaan yang dapat dipercaya, perusahaan yang mempunyai tanggung
jawab sosial.
Reputation
Hal yang telah dilakukan perusahaan dan diyakini publik sasaran berdasarkan
pengalaman sendiri maupun pihak lain seperti kinerja keamanan transaksi
seluruh bank.
Value
Nilai-nilai yang dimiliki suatu perusahaan dengan kata lain budaya perusahaan
seperti sikap manajemen yang peduli terhadap pelanggan, karyawan yang
cepat tanggap terhadap permintaan maupun keluhan pelanggan.
Corporate Identity
Komponen-komponen yang mempermudah pengenalan publik sasaran
terhadap perusahaan seperti logo, warna, dan slogan
9
Persepsi : hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang langsung
dikaitkan dengan suatu pemahaman, pembentukan makna pada stimulus
indrawi.
Kognisi : aspek pengetahuan yang berhubungan dengan kepercayaan, ide dan
konsep.
Motivasi : kecenderungan yang menetap untuk mencapai tujuan tujuan
tertentu, dan sedapat mungkin menjadi kondisi kepuasan maksimal bagi
individu setiap saat.
Sikap : hasil evaluasi negatif atau positif terhadap konsekuensinya
penggunaan suatu objek.
Tindakan : akibat atau respons individu sebagai organism terhadap
rangsangan-rangsangan yang berasal dari dalam dirinya maupun lingkungan.
Respons : tindakan-tindakan seseorang sebagai reaksi terhadap rangsangan
atau stimulus.
Pada saat stimulus (rangsangan) diberikan, maka masyarakat akan lanjut ke tahap
selanjutnya yakni melakukan persepsi dimana persepsi ini memberikan makna
terhadap rangsang berdasarkan pengalamannya mengenai objek. 16 Selanjutnya akan
dilakukan kognisi, dimana ia mengerti akan rangsangan yang diberikan. Setelah itu
muncul dorongan untuk melakukan suatu kegiatan tertentu atau biasa disebut dengan
motif atau motivasi. Terakhir munculah sikap, yang merupakan kecenderungan
bertindak, berpersepsi, berpikir dan terdapat perasaan mendalam menghadapi objek,
ide, situasi, dan nilai
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Opini publik memiliki peranan yang besar trhadap pembentukan citra sebuah organisasi
atau produk dari organisasi tersebut. Opini publik terbentuk dari masyarakat yang menaruh
perhatian pada sebuah isu atau hal yang sama. Opini piblik harus dihimpun dan kemudian
dianalisa oleh Public Relations organisasi tersebut sebagai acuan dan pertimbangan dalam
pengambilan langkah selanjutnya. Melalui cara ini, akan diketahui seberapa baik atau buruk
citra sebuah organisasi di mata publik
Pada dasarnya sebuah perusahaan selalu menginginkan citra yang positif bagi
perusahaannya di mata publik. Tentunya untuk membangun suatu citra positif tidaklah mudah
dan membutuhkan berbagai upaya yang perlu direalisasikan dan perusahaan tidak ingin jika
citra perusahaannya di mata publik ini negatif karena akan berdampak pada seluruh kinerja
perusahaan dan mengancam hidup mati perusahaan. Oleh karena itu, setiap perusahaan
berupaya dengan keras untuk menciptakan citra yang positif di mata publik, hingga
perusahaanpun bersedia mengeluarkan tenaga dan biaya yang cukup besar untuk memperoleh
citra yang positif. Membangun dan mempertahankan citra dibutukan waktu yang cukup lama
dimana perlu adanya perjuangan yang ekstra bagi perusahaan untuk menjaga citranya di mata
publik. Namun jika perusahaan tidak berhati-hati, maka hal ini akan berdampak negatif bagi
perusahaan. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam menjaga
citranya di mata publik dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat dapat dilakukan dengan
menerapkan corporate social responsibility (CSR).
11
DAFTAR PUSTAKA
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2011-2-01241-MC%20Bab1001.pdf
https://core.ac.uk/download/pdf/11520749.pdf
https://maglearning.id/2021/01/09/opini-publik-dan-public-relations/
Dr. Umimah Wahid, M.Si. 2016. Buku Komunikasi Politik Bab 7 Opini Publik. Simbiosa
Rekatama Media
12