Anda di halaman 1dari 2

Resume MK Kreativitas dan Keberbakatan

Nama : Whella Fatinda Ajengfitrandini


NIM : 18010664059
Kelas : 2018 D

Pabrik dan Struktur Otak Berbakat

Otak terdiri dari blueprint genetis dan pengaruh lingkungan. Dalam pertumbuhan
manusia, pembentukan neuron telah berhenti ketika manusia dilahirkan, namun kemudian
mengalami proses perampingan yang bersifat lateral atau vertikal. Otak manusia yang dianggap
mengalami perkembangan luar biasa, adalah yang memiliki perbedaan struktural.

Ciri otak normal dan berbakat memiliki perbedaan secara:


1. Morfologi (Bentuk, ukuran, kuantitas, dan batas struktur terdapat korelasi kekuatan otak
serupa kekuatan komputer, memiliki sel glia lebih banyak, makin tinggi potensi memori dan
belajar)
2. Operasi (efisiensi neuron, kecepatan keterhubungan internal dalam otak. Lebih kreatif dan
cepat membuat strategi)
3. Konektivitas (kecepatan pemrosesan dan konektivitas global. Lebih cepat mengangkap
informasi baru, menyingkirkan gangguan, dan lebih cepat dalam pemrosesan mental dengan
memanfaatkan bidang-bidang non-akademis)
4. Real Estatate (perbedaan strategi dalam penggunaan otak)
5. Electro-chemical cellular function (perbedaan aktivitas elektris dan aktivitas kimiawi. Lebih
tinggi kecepatan kerja otaknya terutama otak tengah dan amigdala yang mengelola emosi dan
stimulasi terhadap informasi sensor untuk pengambilan keputusan).

Neurosains menunjukkan anak cerdas berbakat, aktivitas otak dan mental mereka,
mengalami aktivitas sinaptik yang lebih kaya, yang memungkinkan berpikir kompleks, analitis,
dan imajinatif. Disebabkan tingginya tingkat aktivitas pre-frontal cortex dan lobus frontal karena
adanya produksi sel neurological yang menstimulus kerja kedua bagian otak tersebut.
Namun perlu dicatat, individu berbakat bukan merupakan kelompok yang homogen,
terdapat banyaknya karakteristik yang sering muncul, walaupun tidak setiap individu
menunjukan karakteristiknya. Ada beberapa karakteristik anak berbakat yang di golongkan
kedalam tiga karakteristik yaitu karakteristik kognitif, afektif, dan karakteristik sosial.
I. Karakteristik kognitif
Perkembangan kognitif terletak pada pemahaman sejumlah pengalaman dan integrasinya
dengan lingkungan (proses pembentukan pengertian yang telah berhubungan dengan factor
lingkungan).
Karakteristik kognitifnya antara lain sebagai berikut:
1.Membutuhkan informasi yang lebih banyak & Daya ingatnya istimewa
2.Minat dan rasa ingin tahunya kuat
3.Tingkat perkembangannya tinggi
4.Kapasitas yang tinggi dalam melihat hubungan yang tak lazim dan berbeda dengan
menggunakan metafor dan analog
5.Ide-idenya orisinil
6.Intensitas (maksud/ tujuan) khusus dan terarah (berorientasi pada sasaran)

II Karakteristik afektif:
Level perkembangan kognitif yang tinggi tidak menjamin perkembangan
afektifnya juga tinggi. Maka pendidikan bagi mereka harus memberikan peluang pemilihan
pengetahuan emosional untuk mengembangkan perkembangan afektifnya.
Karakteristiknya antara lain sebagai berikut:
1. Kepekaan khusus terhadap perasaan orang lain
2. Rasa humor yang tinggi atau tajam
3. Kesadaran diri tinggi, disertai dengan perasaan berbeda
4. Idealisme dan rasa adil tampak pada usia dini
5. Harapan yang tinggi akan diri sendiri dan orang lain (ingin sempurna)

III Karakteristik sosial


Individu berbakat, memerlukan peluang dari masyarakat yang mutlak
diperlukan oleh mereka untuk bisa memenuhi harapan masyarakat dengan tidak mengorbankan
kebutuhan individu berbakat juga tidak mengabaikan peran sosial mereka.
Karakteristiknya antara lain:
1. Termotivasi oleh kebutuhan untuk aktualisasi diri
2. Kapasitas lanjutan kognitif dan afektif dalam mengkonseptualisasikan dan
memecahkan masalah masyarakat.
3. Kepemimpinan
4. Keterlibatan dengan kebutuhan masyarakat (kebenaran, keadilan, dan
keindahan)

Pun memiliki otak berbakat, kondisi otak dan keseimbangan zat didalamnya harus
dikelola dan dirawat dengan baik dan tepat. Sebab tidak sedikit gangguan atau masalah
kesesuaian zat kimia otak yang dapat mengganggu proses kerjanya.
Seperti gangguan baseline Cortisol yaitu gangguan pada hormon kortisol dapat menyebabkan
otak mengecil, sehingga sambungan-sambungan di otak berkurang. Area otak yang bertanggung
jawab pada konsentrasi, pengambilan keputusan, dan interaksi sosial juga menciut. gangguan
kortisol juga menyebabkan hippocampus memproduksi lebih sedikit sel otak, yang membuat
kemampuan belajar dan mengingat bisa menurun. Selain itu juga bisa menyebabkan masalah
kesehatan mental, seperti depresi, dan alzheimer

Anda mungkin juga menyukai