PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
THALITA IMANIA TIURMAIDA
NIM 18010664130
Pengaruh gaya hidup hedonis begitu nyata di kalangan masyarakat terutama pada
mahasiswa. Gaya hidup (life style) berbeda dengan cara hidup (way of life). Cara
hidup ditampilkan dengan ciri – ciri seperti norma, ritual, pola – pola tatanan sosial,
dan mungkin juga cara seseorang berbahasa. Sedangkan gaya hidup bisa
diekspresikan melalui apa yang dikenakan seseorang, apa yang mereka konsumsi, dan
bagaimana cara mereka bersikap atau berperilaku ketika di hadapan orang lain. Gaya
hidup hedonis dapat terlihat dari berbagai aspek, dari berpenampilan, berbicara, dan
dalam membeli produk fashion. Produk – produk fashion pada masa sekarang ini
memiliki banyak model dan menarik perhatian para pembeli. Mulai dari jenis pakaian,
tas, sepatu, alat make up, dan lainnya. Selain model dan warna yang menarik, harga
produk fashion sekarang terjangkau sehingga masyarakat khususnya mahasiswa yang
mana mereka memiliki keinginian untuk mengikuti “mode” mudah untuk membeli
produk – produk fashion tersebut dengan uang jajan mereka sendiri. Harga terjangkau
bukan berarti tidak memiliki kualitas barang yang baik. Setiap orang pasti ingin
dirinya terlihat cantik dan menarik. Bagi hampir seluruh wanita mengidamkan
penampilan yang baik, terlebih lagi apabila berkaitan dengan wajah. Menunjang
berpenampilan menarik bagi wanita pasti menggunakan kosmetik. Kosmetik
merupakan alat untuk membantu seseorang dalam mengekspresikan wajahnya dan
memperlihatkan sehat dan tidaknya sesorang. Kosmetik juga merupakan pesan
nonverbal artefaktual yang dapat terlihat pada mahasiswa. Meluasnya pemakaian
kosmetik yang dipengaruhi oleh gaya hidup masyarakat pada akhir-akhir ini telah
menyebabkan meningkatnya insidensi penyakit atau kelainan kulit akibat pemakaian
kosmetik. Pengaruh tersebut berupa reaksi yang dikehendaki atau efek samping yang
tidak dikehendaki. Kelainan kulit yang terjadi antara lain disebabkan cara pemakaian
kosmetik yang salah atau berlebihan, pengolahan kosmetik yang kurang baik,
penggunaan bahan-bahan aktif dalam kosmetik yang tidak tepat.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
1.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu, yang berjudul Hubungan antara Konsep Diri dengan
Kecenderungan Gaya Hidup Hedonisme pada Mahasiswa Psikologi UST Yogyakarta.
Dengan menggunakan penelitian kuantitatif dan jumlah subjek berjumlah 87 siswa
kisaran usia 18-22 tahun berjenis kelamin. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ada
hubungan negatif antara konsep diri dengan gaya hidup hedonisme pada mahasiswi
Psikologi UST Yogyakarta. Semakin rendah konsep diri maka akan semakin tinggi
gaya hidup hedonisme. Sebaliknya semakin rendah tingkat konsep diri maka akan
semakin tinggi gaya hidup hedonisme. Hipotesis ini dapat diterima, artinya terdapat
hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan gaya hidup hedonisme pada
mahasiswi Psikologi UST Yogyakarta. Sumbangan efektif konsep diri terhadap gaya
hidup hedonisme sebesar 14,6%. Artinya 85,4% variabel gaya hidup hedonisme
ditentukan oleh faktor-faktor lain. Faktor-faktor lain tersebut yaitu minat, aktivitas,
dan opini.
1.2 Konsep Diri
Menurut Burns (2003) secara umum konsep diri berasal dari Bahasa inggris yaitu
“self concept” merupakan suatu konsep mengenai diri individu itu sendiri yang
meliputi bagaimana seseorng memandang, memikirkan, dan menilai dirinya sehingga
tindakantindakannya sesuai dengan konsep tentang dirinya tersebut. Konsep diri
adalah pandangan dan sikap individu terhadap diri sendiri. Pandangan diri terkait
dengan dimensi fisik, karakteristik individual, dan motivasi diri. Menurut Hurlock
(2009) konsep diri adalah gambaran yang dimiliki seseorang mengenai bagaimana
yang dicita-citakan dan bagaimana dirinya yang sesungguhnya baik secara fisik
maupun psikologis. Konsep diri merupakan inti dari pola kepribadian dan menjadi
faktor penentu perilaku individu. Menurut Rogers (dalam Matt Jarvis, 2000) konsep
diri adalah harga diri (self-esteem) harga diri dapat didefinisikan sebagai seberapa
besar kita menyukai diri kita sediri.
BAB 3
METODE PENELITIAN