Anda di halaman 1dari 7

RINGKASAN ARTIKEL ILMIAH PENELITIAN

(Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia)

R. AISYAFA RAMADHANI
226121232
Tadris Bahasa Indonesia
Hari Kusmanto, S.Pd., M.Pd.

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS ADAB DAN BAHASA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA
2022
A. Identitas

Judul :Religiusitas Dengan Gaya Hidup Hedonisme


Penulis : Ardilla Saputri, Risana Rachmatan
Tahun : 2016
Jurnal : Jurnal Psikologi
URL : https://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/psikologi/article/view/3230/2031
Ringkasan Artikel
Abstrak yang disajikan artikel ini disajikan secara lengkap meliputi aspek tujuan
penelitian, metode penelitian, serta hasil penelitian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
hubungan antara religiusitas dengangaya hidup hedonis pada mahasiswa S1 Universitas Syiah
Kuala. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik
random stratified sampling proportional. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa aktif S1
Unsyiah, berusia 18-22 tahun (remaja akhir). Data dalam penelitian ini diperoleh dari skala
religiusitas dan skala gaya hidup hedonism yang peneliti susun sendiri. Hasil analisis data
dengan teknik korelasi Spearman Product Moment mendapatkan koefisien korelasi (r)
sebesar -0,40 dengan nilai p = 0,00 (p < 0,05). . Hasil analisa menunjukkan bahwa sebanyak
98.7% mahasiswa Unsyiah memiliki tingkat religiusitas yang tinggi, dan sebesar 78,4%
memiliki tingkat hedonisme yang rendah.
Latar belakang penelitian ini ditulis secara gamblang, dimulai dari tokoh utama yang
dibicarakan yaitu mahasiswa, menjelaskan peran mahasiswa diera globalisasi saat ini,
Menurut Glock dan Stark (dalam An- cok & Suroso, 2011), pada dasarnya secara harfiah
seseorang yang religius akan selalu berusaha untuk berbuat kebaikan, tidak hanya untuk
dirinya sendiri tetapi juga untuk orang lain. Religiusitas adalah suatu simbol sistem
keyakinan, nilai, dan perilaku yang memusatkan berbagai persoalan-persoalan duniawi yang
keseluruhan maknanya disimpulkan dalam suatu keyakinan hakiki. Hal tersebut didukung
oleh peneli- tian yang dilakukan Rocca (dalam Mulia, 2010) yang menunjukkan bahwa
seseorang yang memiliki religiusitas yang tinggi lebih berkomitmen dengan ajaran agamanya
seh- ingga relatif memiliki keinginan yang rendah untuk mengikuti gaya hidup yang hanya
mementingkan kesenangan. Berdasarkan pernyataan tersebut terlihat jelas bagaimana
religiusitas menjadi salah satu aspek yang dapat menurunkan tingkat gaya hidup hedonis.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini hedonis di era globalisasi (Halim 2008).
Kedua, pengertian gaya hidup hedonis (Chatijah dan Purwadi 2007;, Ancok dan Suroso
2011;, Hurlock 2009;, Kunto 1999). Ketiga, prinsip gaya hidup hedonis (Salam 2002;,
Santrock 2005). Keempat, mengontrol gaya hidup hedonis (Hartini 2011;,Mulia).
Metode penelitian yang digunakan dalam pen elitian adalah dengan menggunakan teknik
random stratified sampling proportional. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa aktif S1
Universitas Syiah Kuala, berusia 18-22 tahun (remaja akhir). penelitian ini diperoleh dari
skala religiusitas dan skala gaya hidup hedonism yang peneliti susun sendiri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara religiusitas
dengan gaya hidup hedonisme pada maha- siswa Unsyiah. Hal ini menjelaskan bahwa
semakin tinggi religiusitas mahasiswa maka akan semakin rendah pula gaya hidup
hedonismenya. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah religiusitas mahasiswa maka semakin
tinggi pula gaya hidup hedonismenya. Penelitian ini memperlihatkan bahwa mahasiswa
Unsyiah memiliki tingkat religiusitas yang tinggi dan memiliki tingkat gaya hidup hedonisme
yang rendah. Saran kepada mahasiswa Unsyiah yaitu agar mahasiswa dapat mengisi waktu
luang dengan memperbanyak melakukan kegiatan yang positif seperti, mengikuti kajian-
kajian keagamaan yang diadakan di kampus maupun di tempat-tempat lainnya.
Simpulan
Hal menarik dari artikel ini adalah sebagai berikut. Pertama, penulis pada latar belakang
mengungkapkan gaya hidup hedonisme kerap terjadi dikalangan mahasiswa,dan
hubungannya dengan sikap religiusitas seorang mahasiswa itu sendiri. Selanjutnya, penulis
menjelaskan bahwa penelitian menggunakan metode yang disusunya sendiri, yang disajikan
penulis sesuai dengan konteks penelitian, yaitu berkaitan dengan hubungan religiusitas dan
gaya hidup hedonisme dikalangan mahasiswa. Ketiga, penulis telah menyajikan hasil
penelitian dengan jelas berkaitan dengan hubungan antara gaya hidup hedonisme dan
religiusitas seorang mahasiswa . Keempat, pembahasan sudah dikaitkan dengan teori yang
mendasari penelitian ini.
A. Identitas

Judul : Perilaku Pengguna dan Informasi Hoax di Media Sosial


Penulis : Dedi Rianto Rahadi
Tahun : 2017
Jurnal : Jurnal Manajemen dan Kewirausahaaan
URL : https://jurnal.unmer.ac.id/index.php/jmdk/article/view/1342/933
Ringkasan Artikel
Abstrak yang disajikan artikel ini disajikan kurang lengkap yakni hanya meliputi aspek
metode penelitian, dan tujuan penelitian. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif
kualitatif. Dengan objek penelitian sivitas akademika lingkungan President University. Hasil
penelitian menunjukkan perilaku sosial pengguna media dalam menanggapi informasi Hoax
cukup beragam dengan beragam pengguna latar belakang.
Latar belakang penelitian ini dsusun dengan , lengkap, dan didampingi oleh teori yang
sesuai. Latar belakang dibuka dengan penjabaran bahwa media sosial merupakan media
komunikasi yang efektif, tranparasi dan efisien serta memiliki peran penting sebagai agen
perubahan dan pembaharuan, media sosial digunakan secara produktif oleh seluruh ranah
masyarakat, bisnis, politik, media, periklanan, polisi, dan layanan gawat darurat. Media sosial
telah menjadi kunci untuk memprovokasi pemikiran, dialog, dan tindakan seputar isu-isu
sosial.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini pengertian dasar media sosial (Taprial dan
Kanwar 2012). Kedua, bagian- bagian media sosial (Howard dan Parks 2012). Ketiga, jenis
dan fungsi media sosial (Kaplan dan Haenlein 2010;, Kietzmann, etl 2011). Keempat,
kecenderungan mudahnya menerima infirmai hoax (Respati, 2017). Kelima, fakta- fakta
penyebab hoax (Convelo G. Cevilla, dkk, 1993).
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dirancang untuk
mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan yang sementara berlangsung. Penelitian
deskriptif kualitatif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu
objek dengan tujuan membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai fakta-fakta atau fenomena yang diselidiki (Convelo G. Cevilla, dkk, 1993).
Hasil penelitian menunjukkan hasil sebagai berikut : Profesi responden menunjukkan 42
responden sebagai pekerja baik sebagai pegawai dan dosen, 24 responden sebagai
wirausahawan, 43 respoden sebagai mahasiswa, serta 13 responden tidak memiliki pekerjaan.
Pertanyaan diawali dengan “ Apakah saudara memiliki akun media sosial ?”. Jawaban
responden 100% memiliki akun di media sosial. Pertanyaan berikutnya “akun media sosial
apa saja yang anda miliki ?” Jawaban responden mereka memiliki lebih dari satu akun mulai
dari WA, Line, Facebook, Instagram, Path, Twitter. Pertanyaan berikutnya “ Tujuan saudara
menggunakan Media sosial ?, Jawaban responden memilih lebih dari satu jawaban. Empat
jawaban terbanyak dari responden adalah untuk melakukan komunikasi antara teman-teman,
happy fun (bersenang-senang), menyebarkan informasi dan mencari penghasilan, da nada
masing- masing diagram yang dibuat dengan sangat sedrhana namun memahamkan di artikel.
B. Simpulan
Kekuatan dari artikel ini adalah sebagai berikut. Pertama, penulis pada latar belakang
menjelaskan pasal maraknya kabar hoax yang terjadi dilingkungan kita akibat mudahnya
akses dimedia sosial, tanpa pemfilteran tertentu pada sebuah berita yang ada. Kedua, konsep
pembahasan yang jelas dan runtut, serta topic pembahasan yang menarik buat diulas. Ketiga,
penulis telah menyajikan hasil penelitian dengan jelas, yang mana menyertakan tabel diagram
disetiap hasil penelitian yang diambil, mulai dari fungsi sampai responden seseorang terhadap
informasi hoax yang ada. Keempat, pembahasan dijabarkan secara menditail.
A. Identitas

Judul :Pengaruh Promosi Media Sosial, Harga Dan E-Wom Terhadap Minat Beli
Skincare Ms Glow
Penulis :Nur Aeni, Novi Fitria Hermiati, Tri Ayu Oktavani
Tahun : 2022
Jurnal : Jurnal Pemasaran Kompetitif
URL : https://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/psikologi/article/view/3230/2031
Ringkasan Artikel
Abstrak yang disajikan artikel ini disajikan secara lengkap meliputi aspek tujuan
penelitian, metode penelitian, dan hasil penelitian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh media online, biaya, dan eWOM terhadap minat pembelian perawatan kulit Ms
Glow. Metode yang pengujian ini menggunakan kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah
Universitas Pelita Bangsa dengan lingkup mahasiswa. Data dalam penelitian ini diperoleh
dari dengan memberikan jajak pendapat terhadap pare responden yang berupa pertanyaan
yang keputusan jawabannya telah diberikan dengan sistem skala Likert. Hasil penelitian Hasil
fraksional menunjukkan bahwa promosi media online tidak secara mendasar memengaruhi
minat beli pada perawatan kulit Ms Glow, sementara biaya dan e-wom secara signifikan
memengaruhi minat beli pada perawatan kulit Ms Glow. Hasilnya tetap menunjukkan
pengaruh penting antara promosi media berbasis web, biaya, dan eWOM terhadap minat
membeli perawatan kulit Ms Glow.
Latar belakang penelitian ini ditulis dengan akurat dan ringkas, memahamkan isi artikel
yang akan dibahas. Latar belakang dimulai pembahasan begitu ketatnya persaingan dalam
pemasaran suatu produk, muali dari harga mempengaruhi kualitas. Limit memberikan
beberapa keuntungan termasuk memiliki pilihan untuk memicu pelanggan untuk membeli
dalam jumlah besar, mengharapkan pesaing, dan mendukung pertukaran dalam jumlah yang
lebih besar (Belch dan Belch (2009). Ms. Glow juga menjual barang dengan membantu para
artis merek ternama dan orang-orang terkenal seperti para VIP ternama Raffi Ahmad dan
Nagita Slavina yang sangat persuasif terhadap pencapaian kemajuan tersebut. Penilaian
akibat dari latihan periklanan biasanya disebut juga dengan pelaksanaan pameran.Selain itu,
Marek, Lucie dan Frantisek (2011), kisi-kisi periklanan ini dapat diperkirakan dengan dua
kelompok, yaitu pengukuran moneter dan pengukuran nonmoneter. dievaluasi sejauh mana
aset yang digunakan, sedangkan pengukuran non-moneter tidak dapat ditentukan sebagai
ukuran uang tunai.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini kisi –kisi periklanan (Marek, Lucie dan
Frantisek 2011) Keduaminat beli, dan pemasaran produk (Khan & Mehmood, 2018;, Abd-
Elaziz et al. 2015)). Ketiga, periklanan danpromosi (Gitosudarmo (2015:158;, Nasrullah
2016). Keempat, strategi penelitian (Surya Bintarti, 2015:04).
Metode penelitian Penelitian ini menggunakan strategi kuantitatif untuk menjawab
persoalan melalui metode estimasi yang cermat terhadap faktor-faktor tertentu, sehingga
menghasilkan tujuan yang dapat disimpulkan (Surya Bintarti, 2015:04).
Hasil penelitian Dalam membedah informasi ini berkonsentrasi dengan menyebarkan
polling kepada mahasiswa di Universitas Pelita Bangsa. Jumlah responden yang akan
menyelesaikan polling adalah 73 orang dengan 13 pertanyaan diberikan melalui media
online, biaya, eWOM pada minat beli. Hal ini untuk mengetahui perkembangan media online,
biaya, eWOM pada minat pembelian skincare Ms Glow (Studi Kasus pada Mahasiswa
Program Studi Manajemen Kelas B1, B2, B3 Universitas Pelita Bangsa Angkatan 2017). Ada
100 polling yang disebarluaskan dan 73 yang sudah menyelesaikan survei. Informasi
penyampaian polling menggunakan struktur Google yang dipimpin dalam penelitian ini dapat
dilihat pada tabel berikut ini : Uji validitas dibantu melalui bantuan PC yang melibatkan
program pemrograman varian penilaian SPSS 25 untuk Windows. Dalam ulasan ini,
pengujian validitas diselesaikan pada 73 responden. Dalam uji legitimasi, pilihan dibuat
berdasarkan nilai r hitung > r tabel. Nilai koneksi ini dikontraskan dengan r tabel. r tabel
dilihat pada kepentingan 0,05 dengan uji 2 sisi dan berapa keterangan (n) = 73 atau df = n-2
atau 73-2 = 71, r tabel pada 71 adalah 0,2303 maka hal tersebut dinyatakan substansial.
Mengingat estimasi bahwa semua asersi untuk variabel Minat Beli (Y), memiliki status sah
berdasarkan fakta bahwa nilai r hitung > r tabel adalah 0,2303.

B. Simpulan
Kekuatan dari artikel ini adalah sebagai berikut. Pertama, penulis pada latar belakang
menjelaskanpesatnya perkembangan skincare dimasa sekarang, dengan berbagai macam
merk, kualitas dan tentunya harga yang juga beragam. membuat rawannya prodak dengan
standar dibawah rata-rata. Kedua, pembahasan yang diangkat sangat menggambarkan
keadaan sekarang ini, begitu patut dibahas untuk berhati-hati dan memahami sebuah
sistematis pemasaran produk.. Ketiga penulis menyajikan banyak ulasan pentiknya promosi
dalam suatu produk,dan tentunya kualitas yang mengikutinya, patokan harga tidak akan
dipermasalahkan ketika yang ditawarkan sesuai. Keempat, pembahasan sudah terkait dengan
metode penelitian yang dipakai.

Anda mungkin juga menyukai