Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS JURNAL

“Reducing healthcare conflict: outcomes from using the conflict


management framework”
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keperawatan

OLEH:
ERLITA HAFIDHATI
1920096

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN
MALANG
2020
Judul Artikel : Reducing healthcare conflict: outcomes from using the conflict
management framework
Penulis : Liz Forbat, Sarah Barclay

Abstract

Aim
Untuk menguji kerangka kerja manajemen konflik (Confllict Management Framwork) baru
untuk membantu staf mengidentifikasi dan mengurangi konflik antara staf dan pasien /
keluarga
Methods
Sebelum / sesudah studi yang melaporkan kualitas hidup staf, frekuensi / tingkat keparahan
konflik dan wawancara kualitatif tentang penggunaan kerangka kerja. Data dikumpulkan dari
Mei 2017 hingga September 2017
Result
Staf berpendapat bahwa kerangka kerja manajemen konflik (Confllict Management
Framwork) dapat membantu dalam mengidentifikasi dan mengurangi konflik. Jumlah
konflik yang dilaporkan menurun 64% dari baseline ke tindak lanjut. Komunikasi tentang
identifikasi konflik ditingkatkan. Laporan kelelahan staf menurun antara dua titik waktu (n =
55 pada awal, n = 31 pada tindak lanjut; p = 0,001). Skor tentang kasih sayang dan stres
traumatis sekunder tidak berubah.

Conclusions
Kerangka kerja manajemen konflik (Confllict Management Framwork) secara substansial
mengurangi insiden konflik dan merupakan pendekatan yang dapat diterima oleh staf.
Penggunaan kerangka kerja yang berkelanjutan akan membutuhkannya untuk diintegrasikan
sepenuhnya ke dalam pekerjaan bangsal, yang akan perlu menyertakan dukungan medis
senior

Keywords:
Konflik, Kerangka kerja manajemen konflik,
Analisa PICOT:

No Kriteria Jawab Pembenaran & Critical thinking


.
1 P Ya Pasien harian departemen onkologi pediatrik dan bangsal rawat inap
sejumlah 23 tempat tidur
Konflik yang terjadi pada pelayanan onkology pediatrik antara staff,
pasien dan keluarga
2 I Ya Dengan diberikan pelatihan kepada tim pada beberapa kesempatan
untuk membantu mereka dalam menggunakan alat pengumpulan data
ini. Empati dan kasih sayang staf diukur menggunakan Professional
Quality of Life Scale (ProQOL). Ini memiliki tiga subskala: kepuasan
kasih saying, kelelahan, dan stres traumatis sekunder.
Penelitian tentang Pengaruh Pelaksanaan Manajemen Konflik oleh
Kepala Ruangan pada Motivasi Kerja Perawat Pelaksana
menggunakan pengumpulan data pelaksanaan manajemen konflik
oleh kepala ruangan dan motivasi kerja perawat pelaksana yang
digunakan dalam waktu yang sama (Gulo, 2019)
Pada penelitian Analisis Hubungan Kemampuan Manajemen Konflik
Kepala Ruangan dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Tk. III Reksodiwiryo Padang
dilakukan intervensi dengan pemberian kuisioner, data diperoleh
dengan melakukan pengisian kuesioner yang terdiri dari kuesioner
karakteristik perawat, kuesioner untuk mengetahui strategi
manajemen konflik. Adapun komposisi dari masing masing
komponen antara lain: kompromi, kompetisi, akomodasi,
menghindar, kolaborasi kuesioner C tentang kepuasan kerja perawat
(Doris, 2019)
Metode tinjauan integratif digunakan untuk menganalisis temuan.
Yang utama database yang digunakan untuk mengakses artikel yang
diterbitkan dari tahun 2000 dan seterusnya adalah CINAHL, Medline,
Info Psik, ERIC, Embase dan SCOPUS. Kata pencarian dan istilah
MESH meliputi: konflik, manajemen, keperawatan, manajer perawat,
perawat, gaya, dan strategi (Labrague, 2018)
3 C Ya Mengukur penilaian pre dan post penggunaan konsep manajemen
konflik
4 O Ya Prinsip-prinsip konsep manajemen konflik dari intervensi dini dan
de-eskalasi merupakan pendorong utama dalam mengurangi gejala
sisa negatif konflik. Karena banyak konflik yang terfokus pada
komunikasi, akan bijaksana bagi rumah sakit untuk memastikannya
pelatihan berkelanjutan dalam komunikasi staf / keluarga. Pendekatan
terstruktur untuk mengidentifikasi masalah utama dan tindakan
selanjutnya bisa menggabungkan konsep manajemen konflik sebagai
pendekatan yang efektif untuk mengelola konflik dalam kasus yang
kompleks
Penelitian dengan judul Conflict Resolution Styles In The Nursing
Profession (Iglesias danVallejo, 2014, p.1) menjelaskan bahwa
manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil para
pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke
arah hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin menciptakan
ketenangan, mufakat, hal positif atau agresif (Julianto)
Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara kemampuan
manajemen konflik, strategi kompromi, strategi kompetisi, strategi
kolaborasi, strategi akomodasi dan strategi menghindar terhadap
kepuasan kerja perawat pelaksana (Doris, 2019)
Dalam literature review tentang Konflik dan Manajemen Konflik di
Rumah Sakit menyimpulkan bahwa beberapa faktor yang
mempengaruhi kejadian konflik seperti faktor individu, kontekstual
dan interpersonal, namun hal ini dapat dicegah dengan meningkatkan
aktifitas antarprofesi. Selain itu, didapatkan bahwa pilihan perawat
dan dokter dalam mengelola konflik lebih menggunakan pendekatan
yang tidak koperatif dan asertif yaitu menghindar dibandingkan
strategi konstruktif yaitu kolaborasi. Beberapa faktor yang
mempengaruhi seseorang dalam menggunakan strategi manajemen
konflik seperti seperti usia, kecerdasan emosional, lama kerja, jenis
kelamin, tingkat pendidikan, pelatihan terkait manajemen konflik,
jabatan manajerial dan kepribadian sehingga dianjurkan untuk
memberikan pelatihan dan pendidikan interprofesional. Oleh karena
konflik dan pengelolaannya dilatarbelakangi banyak faktor, maka
penting untuk menilai secara tepat faktor tersebut sehingga
diharapkan dapat mempengaruhi pendekatan manajemen konflik
yang digunakan oleh perawat maupun dokter (Mardiyanthi, 2019)
Integrasi adalah gaya yang paling sering digunakan oleh profesional
keperawatan saat menangani dan mengelola konflik, diikuti oleh
akomodasi. Menghindari dan bersaing ditemukan menjadi gaya
yang kurang digunakan. Studi diperlukan untuk memeriksa
bagaimana faktor organisasi dan interpersonal mempengaruhi pilihan
gaya perawat untuk penanganan konflik (Labrague, 2018)
Belajar tentang konflik dan manajemen konflik melalui drama
memungkinkan mahasiswa keperawatan untuk membentuk
pengetahuan baru dengan beralih antara kedekatan dan jarak, untuk
terlibat dalam dunia fiksi dan dunia nyata pada saat yang bersamaan.
Ini membantu iswa untuk membentuk pemahaman pribadi teoritis
konsep dan kesiapan tentang bagaimana mengelola masa depan
konflik
5 T Ya Penelitian dilakukan mulai Mei – September tahun 2017

Daftar Pustaka
Doris, A. (2019). Analisis Hubungan Kemampuan Manajemen Konflik Kepala Ruangan
dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inpa Rumah Sakit Tk.III
Reksodiwiryo Padang. Jurnal Keperawatan Volume.15 No. 2, 155-162.
Gulo, A. R. (2019). Pengaruh Pelaksanaan Manajemen Konflik oleh Kepala Ruangan pada
Motivasi Kerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Martha Friska Medan. Indonesian
Trust Health Journal Volume 2.
Julianto, M. (n.d.). Peran dan Fungsi Manajemen Keperawatan dalam Manajemen Konflik.
Labrague, L. J. (2018). An integrative review on conflict management styles among nursing
professionals : implications for nursing management. Wiley.
Mardiyanthi, I. (2019). Literatur Review : Konflik dan Manajemen Konflik di Rumah Sakit.
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 4 (2).

Anda mungkin juga menyukai