KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM WILLIAM BOOTH SEMARANG
NOMOR : 135/RSUWB/KEP/DIR/VI/2015
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN KAMAR JENASAH
MENETAPKAN :
PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR RSU WILLIAM BOOTH TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN KAMAR JENASAH RSU WILLIAM
BOOTH SEMARANG
KEDUA : Kebijakan pelayanan Kamar Jenasah RSU William Booth
sebagaimanana tercantum dalam lampiran keputusan ini.
KETIGA : Pembinaan dan pengawasan Pelayanan Kamar jenazah dilakukan
oleh Direktur RSU William Booth Semarang
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam peneyapan ini
maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Semarang
Pada Tanggal : 23 Juni 2015
Direktur RSU William Booth,
Kebijakan Umum
1. Pelayanan di unit harus selalu berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien.
2. Setiap petugas harus bekerja sesuai standar profesi, standar prosedur operasional yang
berlaku, etika profesi, etika umum dan menghormati hak pasien.
3. Peralatan di unit harus selalu dilakukan pemeliharaan secara teratur dan kalibrasi sesuai
ketentuan yang berlaku.
4. Semua petugas unit wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku
5. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
6. Pelayanan unit dilaksanakan dalam 24 jam kecuali unit-unit tertentu.
7. Penyediaan tenaga harus mengacu pada pola ketenagaan.
8. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin minimal
satu bulan sekali.
9. Semua unit wajib membuat laporan bulanan, triwulan dan tahunan.
Kebijakan khusus
1. Pemindahan Jenazah dilakukan dengan kereta dorong tertutup dan dibawa menuju kamar
jenazah menggunakan ambulance.
2. Pelayanan Kamar jenazah adalah perawatan Pasien / non pasien setelah dinyatakan
meninggal.
3. Perawatan jenazah dilakukan sebagai bentuk penghormatan terahkir dan menyiapkan
jenazah untuk diperlihatkan kepada keluarga.
4. Perawatan jenasah dimulai setelah dokter menyatakan kematian pasien. Jika pasien
meninggal karena kekerasan atau dicurigai akibat kriminalitas, perawatan jenasah
dilakukan setelah pemeriksaan medis lengkap melalui autopsy.
5. Setiap tindakan yang akan dilakukan di kamar jenazah harus mendapat ijin dari keluarga
dengan mengisi formulir yang telah disediakan sebagai bentuk persetujuan tindakan.
6. Pengiriman jenazah menuju rumah duka dilakukan setelah semua administrasi dilunasi.
7. Seluruh Petugas Kamar Jenazah Wajib Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri ).
Ditetapkan di : Semarang
Pada Tanggal : 23 Juni 2015
Direktur RSU William Booth