Anda di halaman 1dari 5

RESUME MUSKULOSKELETAL

Asuhan Keperawatan Fraktur


 Klasifikasi
- Fraktur diklasifikasikan simple atau tertutup jika kulit tidak robek
- Jika kulit robek pada daerah fraktur maka diklasifikasikan compund, complec atau
open fraktur, fraktur terbuka berisiko terjadi infeksi
- Klasifasi Fraktur Terbuka
Grade I : Luka <1 cm Panjang, tertusuk dari bawah
Grade II: Laserasi 5 cm; Tidak ada kontaminasi atau naksir, tidak ada kehilangan
jaringan lunak, ladang, atau avulsion yang lebih besar
Grade II: Laserasi besar, dikaitkan yang lebih baik atau menghancurkan: Seringkali
meliputi fraktur segmentental
IIIA: melibatkan pengisian jaringan lunak yang luas dari tulang
IIIB: pengupasan periosteal telah terjadi
IIIC: cedera vaskular utama sekarang
- Berdasarkan lokasi
1/3 proksimal
1/3 medial
1/3 distal
- Klasifikasi komplit / displaced atau incomplit
 Tanda dan gejala fraktur
- Tergantung jenis fraktur
- Nyeri
- Edema pada daerah fraktur
- Kehilangan fungsi
- Deformitas atau posisi tulang abnormal
- Krepitasi
- Kehilangan sensasi
 Asuhan Keperawatan
- Meningkatkan kenyamanan mengatasi -nyeri baik dengan analgesik narkotik atau non
narkotik
- Mencegah komplikasi edema dapat menekan pembuluh darah dan saraf ke seluruh
kerusakan yang irreversible
- Pengkajian neuro vaskular
- Rehabilitasi
- Immobile
 Rehabilitasi tujuan dari rehabilitasi adalah mengembalikan dan mempertahankan
keadaan kesehatan yang optimal
 Komplikasi dari fraktur
- Deteksi dini dapat Live saving dan prevent permanent disability
- Fase segera syok hipovolemik, infeksi, fat embolism sindrom dan kompartemen
sindrom pulmonary embolism.
- Dapat menyebabkan kematian disebabkan oleh emboli biasanya tanpa gejala
diagnosis menggunakan x-ray
 Kompartemen sindrom
- Komplikasi pada ekstremitas atas dan bawah menyebabkan trauma jaringan atau
penggunaan aplikasi eksternal pembengkakan jaringan kejadian cepat 4 sampai
12 jam Setelah iskemia
 Infeksi
- komplikasi paling sering pada fraktur diakibatkan dari operasi atau internal atau
eksternal fiksasi
 Delayed Union dan non Union (lambat sembuh atau tidak sembuh)
- Delai Union disebabkan oleh infeksi tidak adekuat stabilisasi atau tidak
adekuatnya aliran darah
- Non union fraktur tidak ada tanda-tanda penyembuhan
 Gips
- Eksternal fiksasi
- Immobilisasi fraktur
 Traksi
- Penarikan sebagian bagian tubuh
- Nursing Priorities
1. Prevent futher bone/tissue injury
2. Alleviate pain
3. Prevent complications
4. Provide information about condition, prognosis, and treatment

Asuhan Keperawatan OSTEOMIELITIS

Osteomielitis adalan infeksi tulang yang mengakibatkan inflamasi, nekrosis dan


pembentukan tulang baru (Davis, 2005)
 Etiologi
Bakteri penyebab osteomielitis lebih dari 50% stapilokokus aureus (masuk dalam
matrix dan proteolitik enzim > dorman
 Patofisiologi
Bakteri berkembang biak dengan pada tulang yang banyak pembuluh darah
(metaphysis)
 Tanda dan gejala
Peningkatan suhu tubuh nyeri bengkak kesulitan untuk bergerak nyeri bagian
punggung vertebral
 Pengkajian
Tanda-tanda gejala akut nyeri lokal edema eritema. Perawat harus mengkaji seperti
umur terapi kortikosteroid, Cedera sebelumnya, infeksi.
 masalah keperawatan
Nyeri resiko infeksi kerusakan mobilitas fisik defisit perawatan diri koping tidak efektif

Osteoporosis
 Definisi
Osteoporosis, Penurunan kekuatan tulang yang mengarah ke peningkatan risiko patah
tulang/fraktur.
 Faktor Risiko
- Umur
- Ras kulit putih mempunyai risiko paling tinggi
- Kerangka tubuh yang lemah
- Aktifitas fisik kurang
- Menopause dini
- Gaya hidup
 Klasifikasi
- Osteoprimer
Tipe 1 : yang timbul pada wanita pasca menopause
Tipe 2 : terjadi pada usia lanjut baik pada pria maupun wanita
- Osteoporosis Sekunder
Disebabkan oleh penyakit tulang erosif
- Osteoporosis Idiopatik
Yang tidak diketahui penyebabnya pada anak-anak, dewasa, dan wanita pramenopause
 Tanda dan gejala
- Kiposis "dowagers Humps"
- penurunan berat badan
- Nyeri
- Fraktur
- Imobilitas
 Pemeriksaan Diagnostik
- Serum phosphorus, kalsium dan alkalin phosphatase, hormon pth
- Pengukuran BMD
 Pengobatan
- Modifikasi gaya hidup
- Intervensi nutrisi
- Terapi farmakologi
 Asuhan keperawatan
Riwayat kaji riwayat trauma fokus pada fraktur kumpulkan data faktor-faktor risiko,
Jika ada nyeri Jelaskan nyeri pqrst.
 Pemeriksaan Fisik
Diagnosis osteoporosis ditegakkan setelah pasien mengalami fraktur vertebra.
infeksi, penurunan tinggi badan, palpasi, nyeri pada radius
 Patologi
Defek primer pada sistem remodelling pergantian yang cepat di bentuk tulang immature
- Tahapan
a) osteolitik inisial
b) intermediet
c) quiescent
 Pengobatan
- Kalsitonin
- Aspirin
- Terapi fisik
- Vitamin D,C

Asuhan Keperawatan Gout

Gout adalah peradangan sendi yang di karakteristik oleh serangan akut yang
disebabkan oleh peningkatan kadar asam urat (Lamb & Cummings, 2000)
 Patofisiologi
Hiperurisemia peningkatan asam urat menyebabkan repositories tal urat di sendi
kristal urat menginisiasi respon peradangan dalam sendi sehingga sendi menjadi nyeri
kemerahan dan hangat saat disentuh (pigg, 2000)
 Manifestasi Klinis
Good dapat akut atau kronik biasanya terjadi tiba-tiba di mana pasien mengeluh
tidak nyaman pada satu atau beberapa sendi (lamb&cummings, 2000)
 Diagnostik dan laboratorium
- Diagnosa gout berdasarkan manifestasi klinik dan hasil laboratorium pasien akan
mengalami asam urat tinggi
- selama proses peradangan leukosit dapat meningkat dan peningkatan sedimentasi rate
- x-ray memperlihatkan adanya tophi pada sendi
- aspirasi sinovial menunjukkan adanya kristal urat
 Pengobatan
Selama serangan akut non steroidal anti inflammatory dapat diberikan
Korticosteroid dapat diberikan selama fase akut jika colchicine dan NSAIDs tidak
aktif(Bush, 2000) analgentik juga dapat diberikan untuk mengurangi nyeri, Perawatan
Selama fase akut tujuan utama perawatan adalah mengurangi nyeri sendi membutuhkan
immobilisasi untuk menurunkan nyeri. Pendidikan pasien sangat penting pembatasan
diet penurunan berat badan cegah pembentukan batu ginjal.

OSTEOARTHRITIS

 Definisi
Osteoartritis dikenal dengan penyakit degeneratif sendi lebih kepada proses
regenarasi dari articular cartilage.
 Patofisiologi
Perubahan patofisiologi dihubungkan dengan Goa akibat erosi dari articular
cartilago ( McCance & Mourad, 2000) Kerusakan articular cartilage dipercaya akibat
dari Aktivitas enzim biasanya halus mudah bergerak pada ujung tulang.
 Manifestasi Klinis
- Oa tidak penyakit sistemik seperti RA sehingga tidak ada gejala sistemik
- sendi yang terkena tidak simetris
 Diagnosis
Diagnosa OA sulit ditegakkan karena tidak ada laboratorium yang menunjukkan
OA dan x-ray mungkin tidak tampak perubahan sendi titik diagnosis ditegakkan
berdasarkan riwayat pasien dan manifestasi klinis.
 Pengobatan
Tidak ada untuk penyembuhan oa. Pengobatan berdasarkan tanda dan gejala pasien,
farmakologi aspirin, corticosteroid injeksi pada fase akut, intervensi pembedahan TJR.

Osteomalasia

 Definisi
Rikets pada anak-anak dan osteomalasia pada dewasa penyakit karena defisiensi
vitamin D. Menyebabkan tulang menjadi lunak dan rapuh disebabkan karena tidak
adekuatnya mineralisasi tulang.
 Penyebab
Richard dan osteomalasia diakibatkan tubuh kekurangan vitamin D vitamin D
mengatur absorpsi kalsium di dalam tubuh dan mengatur tingkat kalsium dan fosfat
pada tulang. Faktor resiko anak umur 6 sampai 24 bulan dewasa 50 sampai 80 tahun
intoleransi laktosa mempunyai riwayat rickets.
 Patofisiologi
Osteomalasia persamaan lanjut dari rachitis, alami vitamin D diperoleh dari sinar
UV dan beberapa jenis makanan.
 Gejala
Nyeri pada tulang deformitas tulang deformitas dari tulang belakang fraktur
deformitas gigi lambat pembentukan gigi sulit tidur kekurangan otot lemah lambat
berjalan pada anak.
 Pengobatan
Koreksi penyebab mengurangi gejala diet adekuat terpapar sinar matahari pagi
menggunakan penyangga untuk mencegah deformitas tulang.

Anda mungkin juga menyukai