Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PELATIHAN PEMBUATAN DAN PEMASARAN GULA SEMUT


BERAROMA BUAH MELALUI SOSIAL MEDIA DI DUSUN
SARWODADI

Disusun oleh:
Riadhul Badi’ah; 1710303047; 2017
Hapsari Catur Mahardika; 1710303065; 2017
Deti Intan Febrianti; 1810303020; 2018
Lusinta Kiswari; 1810303075; 2018
Rahma Natasari; 1810303001; 2018

UNIVERSITAS TIDAR
MAGELANG
2018
PENGESAHAN PKM-PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
1. Judul : Pelatihan Pembuatan dan
Pemasaran
Gula Semut Beraroma Buah di
Dusun Satwodadi.
2. Bidang Kegiatan : PKM-M
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Riadhul Badi’ah
b. NIM : 1710303047
c. Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
d. Perguruan Tinggi : Universitas Tidar
e. Alamat Rumah dan No. Tel/HP : Sarwodadi, Gadingrejo,
Kepil,
Wonosobo, 085226344781
f. Email : riadhulbadiah3@gmail.com
4. Anggota Pelaksana/Penulis : 4 orang
5. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : Riva Ismawati, S.Pd., M.Sc.
b. NIDN/NIDK :
c. Alamat Rumah dan No. Tel/HP :
6. Biaya Kegiatan Total :
7. Jangka Waktu Pelaksanaan :
Magelang, 31-10-2018
Menyetujui (………………………..)
Ketua Pelaksana Kegiatan NIP/NIK
Wakil/Pembantu Dekan atau
Ketua Jurusan/Departemen/Program
Studi/ Pembimbing Unit Kegiatan
Mahasiswa Ketua Pelaksana Kegiatan

(………………………..)
NIP/NIK
(…………………………..)
Wakil Rektor Bidang NIM
Kemahasiswaan/ Direktur
Politeknik/Ketua Sekolah Tinggi

Dosen Pembimbing
(………………………..)
NIDN//NIDK
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang beiklim tropis, yaitu iklim dengan
kelembaban udara yang tinggi dan serta curah hujan yang tinggi. Sehingga
Indonesia memiliki tanah yang subur yang memudahkan berbagai jenis tanaman
dapat tumbuh dengan baik di Indonesia, baik di dataran tinggi maupun di dataran
rendah, salah satunya yaitu pohon kelapa. Pohon kelapa merupakan tanaman yang
dapat berguna dari seluruh bagian tanamannya dari mulai akar sampai pucuknya.
Tak terkecuali air nira yang dihasilkan pohon tersebut.
Air nira dari pohon kelapa ini biasanya diolah menjadi gula jawa atau gula
merah. Air nira merupakan cairan yang keluar dari bunga pohon dari keluarga
palam-palaman, seperti kelapa. Air nira ini kemudian diproses dengan cara
dipanaskan agar mengental agar menjadi gula jawa. Di dusun Sarwodadi,
Gadingrejo, Kepil, Wonosobo sebagian besar merupakan petani gula jawa atau
gula merah. Mereka mencetak gula hasil penguapan air nira ini menggunakan
tempurung kelapa (bathok: jawa).kurangnya inovasi produk dari gula jawa ini
membuat nilai gula jual gula jawa rendah. Padahal jika dilihat dari mulai proses
pengambilan air nira hingga terbentuknya gula jawa itu sangat sulit dan
memerlukan waktu yang cukup lama.
Dusun sarwodadi, Gadingrejo, Kepil, Wonosobo merupakan wilayah yang
berbatasan langsung dengan kabupaten Purworejo, wilayah ini termasuk dalam
wilayah dataran tinggi namun banyak pohon kelapa yang tumbuh di wilayah
tersebut. Oleh karena itu warga di desa Gadingrejo banyak yang memanfaatkan
pohon kelapa tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dusun Sarwodadi, Gadingrejo, Kepil, Wonosobo merupakan wilayah yang
dikatakan jauh dari perkotaan. Oleh karena jauh dari perkotaan kondisi ekonomi
masyarakat di dusun Sarwodadi ini masih termasuk rendah. Hal ini terjadi karena
masyarakat di dusun Sarwodadi ini masih mengandalkan alam yang tersedia dan
mengolahnya dengan cara yang masih sangat sederhana. Banyak yang
mengandalkan pohon kelapa dan tanah pertanian untuk memenuhi kebutuhan hidu
sehari-hari.
Dengan potensi alam yang dimiliki masyarakat dusun Sarwodadi,
Gadingrejo, Kepil, Wonosobo dapar dikembangkan dan diinovasikan produk
olahan gula jawa, yaitu salah satunya dengan cara mengunah gula jawa menjadi
gula serbuk atau gula semut dengan aroma buah. Inovasi gula jawa yang semula
hnya berbentuk padat dengan cetakan tempurung kelapa kemudian diubah
menjadi bentuk gula serbuk dengan aroma buah. Gula serbuk atau gula semut
dengan aroma buah masih sangat jarang kita temukan. Dengan inovasi seperti ini
maka nilai jual gula dalam bentuk serbuk dengan aroma buah ini akan lebih tinggi
dibandingkan gula jawa dengan bentuk padat. Apalagi dikemas dengan
menggunkan pengemasan standing pouch, nilai jual gula ini juga akan lebih
meningkat. Selain itu juga dalam pelatihan pembuatan inovasi gula serbuk atau
gula semut beraroma buah ini juga akan diajarkan mengenai cara pemasaran gula
lewat media social agar lebih dikenal oleh masyrakat luas dan juga dapat
mengganti peran gula tebu dalam pembuatan minuman, makakana dan lain
sebagainya.
Kemudian dengan kondisi masyarakat yang berpendapatan pas-pasan
dalam kehidupan sehari-harinya, kegiatan ini diharapkan dapat meningktkan nilai
jual gula, sehingga pendapatan masyarakat menjadi naik. Dengan kondisi wilayah
yang masih pedesaan dengan semangat gotong royong yang tinggi diharapkan
kegiatan ini dapat berjalan baik dengan bekerja sama dengan pengurus desa
setempat dan organisasi ibu-ibu tahlilan dalam proses sosialisasi.
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Dusun Sarwodadi, Desa Gadingrejo, Kecamatan Kepil, Kabupaten


Wonosobo merupakan salah satu wilayah dengan potensi alam yang cukup baik
yaitu dengan pohon kelapanya. Pohon kelapa banyak ditemui disekitar
pekarangan-pekarangan warga dan juga kebun. Pemanfaatan pohon kelapa yang
paling banyak adalah diambil air niranya dan kemudian diolah menjadi gula jawa.
Hal itu dianggap lebih menguntungkan, karena air nira dapat diambil dua kali
dalam sehari yaitu pagi dan sore. Sedangkan jika diambil kelapa muda atau kelapa
yang sudah tua hanya dapt diambil satu kali dalam sebulan.
Banyak masyarakat di dusun Sarwodadi memang mengandalkan
pembuatan gula jawa untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Dalam sehari
seorang penderes atau sebutan bagi orang yang menyadap nira kelapa umunya
dilakukan oleh laki-laki akan memanjat dan mengambil air nira pada pagi dan
sore hari. Hal itu mempunyai resiko yang sangat tinggi karena diperlukan
keteramplan khusus untuk memanjat pohon kelapa yang sangat tinggi. Kemudian
setelah air nira didapatkan, air nira tersebut kemudian akan diolah dengan
dimasak diatas tungku, pekerjaan ini umunya dilakukan oleh perempuan. Proses
pemasakan air nira ini memerlukan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 5 jam
lebih karena harus menunggu air nira tersebut mengental sehingga dapat dicetak
menjadi padat.
Dengan proses yang cukup lama ini dan sulit ini, nilai gula jawa di dusun
tersebut masih rendah. Dengan adanya inovasi gula jawa diubah menjadi bentuk
gula serbuk atau gula semut beraroma buah, diharapkan kegiatan ini dapat
membantu menigkatkan perekonomian masyarakat dalam memenuhi kehidupan
sehari-hari. Selain itu melalui kegiatan ini diharapakan produksi gula semut
beraroma tidak hanya berkembang di dalam usaha rumah tangga namun juga
sebagai usaha produksi yang lebih besar sehingga dapat membuka lapangan
pekerjaan.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
Metode yang akan dilaksanakan merupakan sebuah rangkaian tahapan
yang disusun secara sistematis, berikut adalah gambaran flow map yang akan
berjalan:

PENYUSUNAN
RENCANA
MATERI
SOSIALISASI DAN
SOSIALISASI DAN
PELATIHAN
PELATIHAN

IZIN SOSIALISASI
PELAKSANAAN KEGIATAN

PELAKSANAAN
LAPORAN AKHIR
KEGIATAN

Dalam flow map diatas dapat didefinisikan sebagai berikut:


1. Penyusunan materi untuk soaialisasi dan pelatihan
2. Jadwal soasialisasi dan pelatihan
3. Izin pelaksanaan untuk sosialisasi dan pelatihan
4. Sosialisasi kegiatan pelatihan pembuatan gula semut beraroma buah
5. Pelaksanaan kegiatan pelatihan pembuatan gula semut beraroma buah
6. Laporan akhir
Untuk gambaran pelaksaan pelatihan ini, akan bekerja sama dengan masyarakat
dusun Sarwodadi, terutama kaum perempuan karena yang mengolah nira sebagian
besar kaum perempuan. Namun tidak menutup kemungkinan untuk kaum pria
juga. Metode pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan meninta izin kepada pihak
yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan gula semut
beraroma buah di dusun sasaran. Kemudian dilakukan sosialisasi dengan
masyarakat sekitar dengan bekerja sama dengan perangkat desa setempat. Selain
itu, kegiatan ini juga biantu oleh oraganisasi ibu-ibu tahlilan sehingga lebih
mudah mengumpulkan ibu-ibu tersebut dalam satu tempat dan waktu bersamaan.
Sosialisai tersebut pertama kali membahas mengenai tujuan diadakannya
kegiatan tersebut, yaitu membantu masyarakat untuk meningkatkan nilai jual gula
jawa dengan menginovasikannya menjadi gula serbuk atau gula semut beraroma
buah. Kemudian dijelaskan cara atau proses untuk mengubah gula jawa menjadi
gula semut beraroma buah. Tahapan-tahapan pembuatan gula semut beraroma
buah adalah sebagai berikut.
1. Penyiapan bahan baku. Bahan baku utama dalam pembuatan gula
semut adalah nira kelapa. Bahan baku akan didapatkan dengan
bekerjasama dengan mitra usaha rumahan, yaitu produsen gula
jawa di dusun Sarwodadi.
2. Kemudian bahan baku tersebut dimasukkan dalam panci dan
dimasak hingga nira kelapa yang tadinya cair menjadi mengental.
3. Bahan baku yang berada dalam panci tersebut kemudian diangkat
dari tungku sambil terus diaduk.
4. Kemudian berikan essence buah saat panci sudah berada di bawah
dan gula mulai mengental smabil terus diaduk.
5. Pengadukan diulangi dengan cepat memakai pengaduk kayu untuk
dengan cepat dan diratakan ke pinggir-pinggir wajan atau panci
6. Setelah cukup kering ditandai dengan adanya bagian-bagian putih
pada inggir wajan.
7. Kemudian gula tersebut dikumpulkan dengan menggunakan
pengaduk dari stainless steal atau di kerok dan dikumpulkan ke
tengah wajan.
8. Kemudian gunakan alat penggerus yang terbuat dari bathok kelapa
untuk membuat kristal-kristal gula sampai benar-benar lembut.
9. Kemudian lakukan pengayakan 20 mesh untuk memperoleh Kristal
yang seragam.
10. Kemuadian gula semut yang sudah diayak lalu di keringkan
dengan cara dijemur atau dengan menggunakan alat pengering
cabinet selama sekitar 1 jam dengan suhu 450 C, untuk proses
penjemuran mekan waktu lebih lama.
11. Setelah dalam bentuk serbuk yang kering kemudian dikemas
dengan menggunakan teknik pengemasan standing pouch agar
kemasan lebih menarik dan mudah digunakan.
12. Setelah itu memberikan label pada produk gula danpelatihan
pemasaran lewat sosial media.

Anda mungkin juga menyukai