Anda di halaman 1dari 4

TUGAS BIOKIMIA KLINIS

MEKANISME PEMBEKUAN DARAH

DISUSUN OLEH :

Nama : SEPTIA WENILA


NIM : 61608100819087
Kelas : 2.A .Farmasi
Semester :3
Dosen : Sri Hainil, M.Farm., Apt

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA
BATAM
2020
Contoh skema proses pembekuan darah. Saat tubuh mengalami luka, maka trombosit pecah dan
mengeluarkan darah. Proses trombokinase ini mengeluarkan protambin yang mengandung Ca2+
dan Vitamin K. Trombosit sendiri biasa disebut keping darah yang merupakan elemen berbentuk
cakram dalam darah. Trombosit ini masuk dalam golongan sel darah yang sebenarnya bagian
dari sel-sel sumsum tulang yang disebut megakaryocytes. Trombosit berperan membantu metode
pembekuan darah, memperlambat dan menghentikan pendarahan serta menyembuhkan luka.

Protombin berubah menjadi trombin yang berangsur membekukan darah yang akan membentuk
helai fibrin atau benang fibrin. Protein menjadi faktor koagulasi yang membuat helai fibrin
semakin kuat untuk menutup area yang luka. Faktor koagulasi atau faktor pembekuan adalah
protein yang mana berguna untuk proses pembekuan. Faktor koagulasi ini diproduksi di hati.
Selain itu, ada unsur yang penting dalam proses pembekuan darah, yaitu vitamin K. Vitamin K
memiliki fungsi untuk membantu tubuh menghasilkan faktor pembekuan darah atau faktor
koagulasi.
Proses Pembekuan Darah

1. Pembuluh Darah Mengecil


Tahapan pertama dalam proses pembekuan darah dimulai dengan mengecilnya diameter
pembuluh darah. Saat darah keluar, pembuluh darah akan menyempit untuk mengontrol jumlah
darah yang keluar agar berkurang dan tidak terlalu banyak.

2. Sumbatan Platelet
Setelah pembuluh darah menyempit, tubuh akan membuat platelet aktif untuk merespon luka.
Platelet ini nantinya mengeluarkan semacam sinyal kimia untuk menarik sel-sel tubuh ke area
yang luka. Kemudian, platelet dan sel tubuh akan menggumpal untuk menyumbat luka. Proses
ini membutuhkan bantuan dari protein yang bernama faktor von Willebrand, yang mana berperan
membuat platelet saling menempel dan menggumpal.

3. Helai Fibrin Terbentuk


Proses pembekuan darah selanjutnya adalah terbentuknya helai fibrin. Saat pembuluh darah luka,
maka koagulasi dalam darah menjadi aktif yang mana protein-protein ini mendorong produksi
fibrin. Fibrin merupakan helai protein yang sangat kuat dan saling terjalin. Mereka berperan
untuk menutup luka. Jaringan fibrin ini terbentuk selama berhari-hari atau bahkan berminggu-
minggu sampai luka tertutup dan sembuh sepenuhnya. faktor koagulasi yang disebut trombin
mengubah fibrinogen menjadi helai-helai fibrin. Fibrin bekerja dengan cara menempel pada
trombosit untuk membuat jaring yang memerangkap lebih banyak trombosit dan sel. Gumpalan
(bekuan) pun menjadi lebih kuat dan lebih tahan lama.

4. Berhentinya Mekanisme Pembekuan Darah


Setelah itu darah sudah membeku dan pendarahan bisa terkendali, terjadilah
pemberhentikan mekanisme pembekuan darah. Saat itu, protein lain akan menghentikan faktor
pembekuan agar gumpalan ikut berhenti dan tidak berlanjut lebih jauh dari yang
diperlukan.Tubuh perlahan-lahan membuang sumbatan

5. Tubuh Membuang Sumbatan


Tahapan yang terakhir adalah kondisi di mana tubuh perlahan membuang sumbatan. Saat
jaringan kulit yang rusak sudah sembuh, maka sumbatan tidak lagi dibutuhkan.Oleh sebab itu,
helai fibrin akan hancur dan darah mengambil kembali trombost beserta sel darah dari
pembekuan darah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai