KARBOHIDRAT II
Kelompok 6
Larasati Rizqiputri J3L113046
Niles Cholifia Sudrajat J3L113022
Auva Naila Muthik J3L213123
Alat yang digunakan untuk uji Seliwanoff adalah tabung reaksi, pipet
Mohr, bulp, pipet tetes, gelas piala, pembakar bunsen, dan korek api. Sedangkan
bahan yang digunakan adalah pereaksi Seliwanoff, aquades, dan sampel berupa
glukosa, fruktosa, maltosa, sukrosa, arabinosa, dan pati.
Alat yang digunakan untuk uji iod adalah spot plate, sudip, dan pipet tetes.
Sedangkan bahan yang digunakan adalah iod dan sampel berupa tepung pati,
tepung gum arab, tepung agar-agar, glukosa, fruktosa, sukrosa, dan maltosa.
Prosedur
Sebelum melakukan pengujian, alat-alat yang akan digunakan harus
dibersihkan dan dikeringkan. Pada uji Seliwanoff, sebanyak 5 ml pereaksi
Selliwanoff dipipet ke tabung reaksi. Kemudian pada pereaksi tersebut masing-
masing ditambahkan 10 tetes sampel. Campuran tersebut dipanaskan di penangas
air selama 1 menit. Selanjutnya didiamkan, diamati, dan dicatat hasilnya. Jika
larutan berwarna merah artinya sampel mengandung ketosa.
Pada uji iod, masing-masing sampel ditempatkan di spot yang berbeda.
Jika sampel berupa padatan, sampel diambil seujung sudip. Namun jika sampel
berupa cairan, sampel diteteskan ke spot sebanyak 2-3 tetes. Kemudian masing-
masing sampel yang sudah ditempatkan pada spot plate diteteskan iod 0,01 M
sebanyak 1-2 tetes. Aduk campuran sampel dan iod tersebut menggunakan sudip.
Jika terbentuk kompleks berwarna biru, sampel positif mengandung amilosa.
Uji Seliwanoff
Uji Seliwanoff merupakan uji yang spesifik untuk gula yang memiliki
gugus keton (ketosa). Pada percobaan uji Seliwanoff didapatkan hasil seperti pada
Tabel 1.
Tabel 1 Hasil pengamatan uji Seliwanoff
Hasil
Sampel Perubahan warna
pengamatan
Glukosa tak berwarna→kuning -
Fruktosa tak berwarna→merah +
Maltosa tak berwarna→kuning -
Sukrosa tak berwarna→merah +
Arabinosa tak berwarna→kuning -
Pati tak berwarna→kuning -
Keterangan: (+) mengandung gugus keton
(-) tidak mengandung gugus keton
a b c d e f
Gambar 1 Hasil uji Seliwanoff (a) glukosa; (b) fruktosa; (c) maltosa; (d) sukrosa;
(e) arabinosa; (f) pati
Berdasarkan hasil pengamatan, sampel yang mengandung gugus keton
adalah fruktosa dan sukrosa. Sedangkan glukosa, maltosa, arabinosa, dan pati
bukan ketosa. Ketosa bila di dehidrasi oleh pereaksi Seliwanoff memberikan
turunan furfural yang selanjutnya akan berkondensasi dengan resorsinol yang
akan memberikan kompleks merah.
Pada dasarnya, sukrosa bukan merupakan ketosa. Nmun jika dilihat dari
penyusunnya, sukrosa merupakan disakarida yang tersusun oleh molekul
monosakarida glukosa dan fruktosa. Glukosa merupakan aldosa sedangkan
fruktosa merupakan ketosa. Ketika dipanaskan, sukrosa mengalami penguraian
sebagian glukosa dan fruktosanya, sehingga terjadi reaksi antara fruktosa yang
terurai dengan pereaksi Seliwanoff. Hal itulah yang menyebabkan larutan sukrosa
setelah pemanasan berubah menjadi warna merah.
Uji Iod
Hasil Keterangan
Sampel Perubahan warna
pengamatan gambar
Tepung gum
putih→kuning -
arab
Tepung agar-
putih→coklat +
agar
tak berwarna→tak
Glukosa -
berwarna
tak berwarna→tak
Fruktosa -
berwarna
tak berwarna→tak
Maltosa -
berwarna
tak berwarna→tak
Arabinosa -
berwarna
tak berwarna→tak
Sukrosa -
berwarna
Simpulan
Pada uji Seliwanoff, sampel yang positif mengandung ketosa adalah
fruktosa dan sukrosa yang membentuk kompleks merah. Sedangkan pada uji iod,
sampel yang positif mengandung polisakarida amilosa adalah tepung pati dan
tepung agar-agar yang membentuk kompleks biru hingga coklat.
Saran
Penulis menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,
selanjutnya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan permasalahan
makalah dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di
pertanggungjawabkan.
Daftar Pustaka
Almatsier Sunita. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta (ID): PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Lehninger A.L. 1997. Dasar – Dasar Biokimia. M. Thenawidjaja, penerjemah.
Jakarta (ID): Erlangga.
Poedjiadi A. 2006. Dasar – Dasar Biokimia. Jakarta (ID): UI – Press.