Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

BRONCOPNEUMONIA

Oleh :

1. Robi Madallo S. Kep (Pemateri)


2. Lisa S. Kep (Moderator)
3. Marnita Tandi S. Kep (Notulis)
4. Herlin Banne S. Kep (Dokumentasi)

PROGRAM STUDI SI KEPEKEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TANA TORAJA TAHUN
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Broncopneumonia
Sub Topik : Pencegahan dan Pertolongan Pertama Broncopneumonia
Sasaran : Pasien dan penjaga pasien
Hari/Tanggal    : Sabtu / 06-03-2021
Jam                    : 11.00 - selesai
Waktu                : 40 menit
Tempat             : Perawatan anak ( RS. Elim Rantepao)

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Pencegaan dan
Penanganan Broncopneumonia di Ruang perawatan anak RS Elim Rantepao
selama   40 menit, diharapkan yang menderita atau beresiko dapat
memahami tentang penanganan pertama Broncopneumonia dan dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Broncopneumonia di
Ruang perawatan anak RS Elim Rantepao selama 40 menit, diharapkan
seluruh pasien atau keluarga dapat mengetahui tentang:
a. Pengertian Broncopneumonia
b. Penyebab Broncopneumonia
c. Tanda dan Gejala Broncopneumonia
d. Menjelaskan cara penanganan dan Pencegahan Broncopneumonia
B. MATERI
Terlampir

C. MEDIA
1. Materi SAP
2. LCD
3. Leaflet

D. METODE
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab

E. PENGORGANISASIAN & URAIAN TUGAS


1. Protokol / Pembawa Acara
Uraian tugas :
a. Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta
b. Mengatur proses dan lamanya penyuluhan
c. Menutup acara penyuluhan
2. Penyuluh / Pengajar
Uraian tugas :
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh peserta
b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan’
c. Memotivasi peserta untuk bertanya
3. Fasilitator
Uraian tugas :
a. Ikut bergabung dan duduk bersama diantara peserta
b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan
c. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yag belum jelas
d. Meginterupsi penyuluh tentang istilah / hal-hal yang dirasa kurang jelas
bagi peserta
4. Observer
Uraian tugas :
a. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri
sehingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses
penyuluhan
b. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta
c. Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses
penyuluhan
d. Menyampaikan evaluasi langsung kepada peyuluh yang dirasa tidak
sesuai dengan rencana penyuluhan
5. Kegiatan Pembelajaran
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
Pembukaan :
 Memberi salam
 Menjelaskan tujuan Menjawab salam,
1 5 menit penyuluhan mendengarkan dan
 Menyebutkan materi/pokok memperhatikan
bahasan yang akan
disampaikan
2 20 menit Pelaksanaan : Menyimak dan
 Menjelaskan materi memperhatikan
penyuluhan secara berurutan
dan teratur.
Materi :
1. Pengertian
Broncopneumonia
2. Penyebab Broncopneumonia
3. Tanda dan Gejala
Brocopneumonia
4. Penanganan dan pencegahan
broncopneumonia
Evaluasi :
1. Menyimpulkan inti
penyuluhan.
2. Menyampaikan secara
singkat materi penyuluhan.
3. Memberi kesempatan
kepada peserta untuk
mengulang teknik cuci
tangan yang diajarkan
4. Memberi kesempatan Menyimak,
3 10 menit kepada peserta untuk mempraktekkan dan
mengulang cara pembuatan mendengarkan
dan pemberian oralit

5. Memberi kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya.
6. Memberi kesempatan
kepada peserta untuk
menjawab pertanyaan yang
dilontarkan.
Penutup :
 Menyimpulkan materi
penyuluhan yang telah
disampaikan.
4 8 menit Menjawab salam
 Menyampaikan terimakasih
atas perhatian dan waktu yang
telah di berikan kepada peserta
 Mengucapkan salam

4. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang Perawatan Anak RS
Elim Ranteapo
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
c. Peserta dapat menjelaskan kembali pengertian brocopneumonia
d. Peserta dapat menjelaskan kembali tanda dan pencegahan
broncopneumonia
e. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi Hasil
a. Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan mampu
mengerti dan memahami penyuluhan yang diberikan sesuai dengan tujuan
khusus.

MATERI PENYULUHAN

I. Pengertian
Bronkopneumonia adalah salah satu jenis pneumonia yang mempunyai
pola penyebaran bercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi di
dalam bronchi dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan di sekitarnya
(Smeltzer & Suzanne C,2002:57).
Bronkopneumonia adalah peradangan paru yang disebabkan oleh
bermacam-macam etiologi jamur dan seperti bakteri, virus, dan benda
asing( Ngastiyah,2005)
Bronkopneumonia adalah bronkolius terminal yang tersumbat oleh
eksudat, kemudian menjadi bagian yang terkonsolidasi atau membentuk
gabungan di dekat lobules, disebut juga pneumonia lobaris (Whaley&
Wong,2000)
Bronkopneumonia berasal dari kata bronchus dan pneumonia berarti
peradangan pada jaringan paru-paru dan juga cabang tenggorokan (broncus).
(Arief Mansjoer)
Bronkopneumonia suatu cadangan pada parenkim paru yang meluas
sampai bronkioli atau dengan kata lain peradangan yang terjadi pada jaringan
paru melalui cara penyebaran langsung melalui saluran 8 pernafasan atau
melalui hematogen sampai ke bronkus.(Riyadi sujono& Sukarmin,2009)
Kesimpulannya bronkopneumonia adalah jenis infeksi paru yang
disebabkan oleh agen infeksius seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing
yang mengenai daerah bronkus dan sekitar alveoli.
II. Etiologi
Secara umum individu yang terserang bronchopneumonia diakibatkan
oleh adanya penurunan mekanisme pertahanan tubuh terhadap virulensi
organisme pathogen. Orang yang normal dan sehat mempunyai mekanisme
pertahanan tubuh terhadap organ pernafasan yang terdiri atas : reflek glottis
dan batuk, adanya lapisan mucus, gerakan silia yang menggerakan kuman
keluar dari organ, dan sekresi humoral setempat.
Timbulnya bronchopneumonia disebabkan oleh virus, bakteri, jamur,
protozoa, mikrobakteri, mikoplasma, dan riketsia. (Sandra M.Nettina,
2001:628) antara lain:
1. Bakteri : Streptococcus, Staphylococus,H. Influenza, Klebsiella.
2. Virus : Legionella pneumonia
3. Jamur : Aspergillus spesies, Candida albicans
4. Aspirasi makanan, sekresi orofariengal atau isi lambung kedalam paru
5. Terjadi karena kongesti paru yang lama.
Sebab lain dari pneumonia adalah akibat flora normal yang terjadi
pada pasien yang daya tahannya terganggu, atau terjadi aspirasi flora normal
yang terdapat dalam mulut dank arena adanya pneumocystis crania,
Mycoplasma. (Smeltzer & Suzanne C, 2002: 572 dan Sandra M.Nettina,
2001:628).
III.Klasifikasi
1. Community Acquired Pneumonia dimulai sebagai penyakit pernafasan
umu dan bisa berkembang menjadi pneumonia. Pneumonia streptococal
merupakan organisme penyebab umum. Tipe pneumonia ini biasanya
menimpa kalangan anak-anak atau kalangan orang tua.
2. Hospital Acquired Pneumonia dikenal sebagai pneumonia nosokomial.
Organisme seperti ini aeruginisia pseudomonas. Klibseilla atau aureus
stapilococcus, merupakan bakteri umum penyebab hospital acquired
pneumonia.
3. Lobar dan bronkopneumonia dikategorikan berdasarkan lokasi anatomi
infeksi. Sekarang ini pneumonia di klasifikasikan menurut organisme,
bukan hanya menurut lokasi anatominya saja
4. Pneumonia viral, bakteri dan fungi dikategorikan berdasarkan pada agen
penyebabnya, kultur sensifitas dilakukan untuk mengidentifikasikan
organisme perusak. (Reeves, 2001)
IV. Patofisiologi
Bronchopneumonia selalu didahului oleh infeksi saluran nafas bagian
atas yang disebabkan oleh bakteri staphylococcus, Haemophilus influenza
atau karena aspirasi makanan dan minuman. Dari saluran pernafasan dengan
gambaran sebagai berikut:
1. Infeksi saluran nafas bagian bawah menyebabkan tiga hal, yaitu dilatasi
pembuluh darah alveoli, peningkatan suhu, dan edema antara kapiler dan
alveoli
2. Ekspansi kuman melaui pembuluh darah kemudian masuk kedalam saluran
pencernaan dam menginfeksinya mengakibatkan terjadinya peningkatan
flora normal dalam usus, peristaltic meningkat akibat usus mengalami
malabsorbsi dan kemudian terjadilah diare yang beresiko terhadap
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
V. Manifestasi Klinik
Bronchopneumonia biasanya didahului oleh infeksi traktusrespiratoris
bagian atas selama beberapa hari suhu tubuh naik sangat mendadak sampai
39-40 derajat celcius dan kadang disertai kejang karena demam yang tinggi.
Anak sangat gelisah, dispenia pernafasan cepat dan dangkal disertai
pernafasan cuping hidung serta sianosis sekitar hidung dan mulut, kadang juga
disertai muntah dan diare. Batuk biasanya tidak ditemukan pada permulaan
penyakit tapi setelah beberapa hari mula-mula kering kemudian menjadi
produktif.
Pada stadium permulaan sukar dibuat diagnosis dengan pemeriksaan
fisik tetapi dengan adanya nafs dangkal dan cepat, pernafasan cuping hidung
dan sianosis sekitar hidung dan mulut dapat diduga adanya pneumonia. Hasil
pemeriksaan fisik tergantung luas daerah auskultasi yang terkena, pada
perkusi sering tidak ditemukan kelainan dan pada auskultasi mungkin hanya
terdengar ronchi basah nyaring halus dan sedang. (Ngastiyah, 2005).
VI.Tanda dan Gejala Bronkopneumonia
1. Sesak nafas
2. Batuk
3. Demam tinggi (39-400C disertai menggigil)
4. Gelisah
5. Diare
6. Kejang, sakit kepala, dan nyeri otot
7. Kebiruan pada hidung dan mulut
8. Anoreksia dan susah menelan
VII.Komplikasi
Komplikasi dari bronchopneumonia adalah :
1. Atelektasis adalah pengembangan paru yang tidak sempurna atau kolaps
paru yang merupakan akibat kurangnya mobilisasi atau reflek batuk hilang
2. Empyema adalah suatu keadaan dimana terkumpulnya nanah dalm rongga
pleura yang terdapat disatu tempat atau seluruh rongga pleura.
3. Abses paru adalah pengumpulan pus dala jaringan paru yang meradang
4. Endokarditis yaitu peradangan pada setiap katup endokardial
5. Meningitis yaitu infeksi yang menyerang selaput otak. (Whaley Wong,
2006)
VIII. Cara Perawatan Bronkopneumonia
1. Beri kompres jika anak demam
2. Jika anak muntah dan diare berikan minum yang banyak
3. Longgarkan pakaian jika anak sesak nafas
4. Segera bawa ke unit pelayanan kesehatan

IX. Pencegahan
Penyakit bronkopneumonia dapat dicegah dengan menghindari kontak
dengan penderita atau mengobati secara dini penyakit-penyakit yang dapat
menyebabkan terjadinya bronkopneumonia ini.
Selain itu hal-hal yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan
daya tahan tubuh kita terhadap berbagai penyakit saluran nafas seperti : cara
hidup sehat, makan makanan bergizi dan teratur, menjaga kebersihan,
beristirahat yang cukup, rajin berolahraga, dll.
Melakukan vaksinasi juga diharapkan dapat mengurangi kemungkinan
terinfeksi.
X. Referensi
1. Departemen Kesehatan RI (1996). Pusat Penyuluhan Kesehatan
Masyarakat, Depkes ; Jakarta.
2. Guyton (1994). Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit : EGC
penerbit Buku Kedokteran. Jakarta.
3. Price & Wilson. Patofisiologi Volume 2 Ed. 6 : EGC penerbit Buku
Kedokteran. Jakarta
4. http://paru-paru.com/penyakit-pneumonia/
5. Hood Alsagaff, dkk (1995). Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru. Airlangga
Press Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai