Anda di halaman 1dari 31

UKL-UPL Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

PT. INDOMOBIL PRIMA ENERGI

BAB II

URAIAN RENCANA KEGIATAN

A. Identitas Penanggungjawab Usaha

Pemrakarsa : PT Indomobil Prima Energi / Wilianto Husada


Jabatan : Direktur PT. Indomobil Prima Energi
Penanggungjawab : Yudha Immanuel Cristian
Alamat Kantor Indomobil Tower lt.19 jl. Mt. Haryono, kav. 11, Kp.
:
Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, DKI Jakarta
Alamat Rumah Jalan Taman Surya Blok V/7 RT/RW. 004/005,
: Kelurahan Kedoya Utara, Kecamatan Kebon Jeruk,
Jakarta Barat
B. Lokasi Kegiatan

Dusun Randukuning RT/RW. 005/002 Desa


Lokasi Kegiatan :
Kalapasawit, Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis

Gambar 2.1 Lokasi


Kegiatan

C. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan untuk Mikrosite Indomobil secara garis besar disesuakan dengan arahan
dari Dirjen Migas Kementrian ESDM No 593/18.12/DMT/2018 bahwa untuk luasan yang
ideal yaitu 15 x 12 m, adapun bangunan yang terbangun seluruhnya mempunyai luas yang
sama yaitu 21 m2. Adapun penjelasan lebih rincin ada di bawah ini:

Bab II| 1
UKL-UPL Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

PT. INDOMOBIL PRIMA ENERGI


Tabel 2.1 Dusun Randukuning RT/RW. 005/002 Desa Kalapasawit, Kecamatan
Lakbok Kabupaten Ciamis

Persen
No. Bangunan Luas (m2) (%)

A Lahan Tertutup
1 Bangunan Dispenser 8,4 3,5
2 Store Compartment 13,5 5,6
3 Water Closet 1,8 0,7
4 Jalan 119 50
Jumlah 142,7 59,95
B Lahan Terbuka
1 RTH 95,3 40
Jumlah 238 100
Jumlah total ( A + B ) 238 100

Bab II| 2
UKL-UPL Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

PT. INDOMOBIL PRIMA ENERGI


Gambar 2.2 SITE PLAN SPBU INDOMOBIL & SPARE PART

Bab II| 3
UKL-UPL Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

PT. INDOMOBIL PRIMA ENERGI


Gambar 2.3 MIKROTOISE INDOMOBIL & SPAREPART

D. Peruntukan Lokasi Rencana Kegiatan


1. Peraturan Daerah No. 15 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Ciamis Tahun 2011-2031 merupakan Pusat Kegiatan Lokal yang berfungsi untuk
melayani kegiatan skala kabupaten/kota atau beberapa kecamatan.
2. Berdasarkan Peraturan Bupati Ciamis tentang Pedomana Pemanfaatan Ruang dalam
Pembanguan Perumahan Kabupaten Ciamis Nomor 9 tahun 2017 lokasi yang
direncanakan termasuk dalam sub Zona Perumahan Perkotaan
3. Berdasarkan Peraturan Bupati Ciamis tentang Pedoman Pemanfaatan Ruang dalam
Pembanguan Perumahan Kabupaten Ciamis Nomor 9 tahun 2017 mengemban Tujuan
Tercapainya Kondisi Pemanfaatan ruang yang selaras, serasi dan seimbang dalam
rangka menjabarkan peraturan daeran kabupaten Ciamis Nomor 15 tahun 2012 tetang
rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kabupaten Ciamis Tahun 2011-2031.

E. Jenis Usaha/Kegiatan
1. Nama Kegiatan : Penjualan Bahan Bakar Eceran dan Spare Part
2. Jenis Produk :
a. Bensin dengan Ron 92
b. Lubricant Oil
c. Mobil Federal Iol
d. Battery (Aki)
e. Ban

F. Masa Operasional
Masa kegiatan : 2021 – selama kegiatan masih berlangsung

Bab II| 4
UKL-UPL Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

PT. INDOMOBIL PRIMA ENERGI

G. Sarana dan prasarana mendukung bisa di lihat di bawah ini:


1. Dispenser + Tangki

Gambar 2.4 Dispenser dan Tangki


2. Store Compartment

Bab II| 5
UKL-UPL Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

PT. INDOMOBIL PRIMA ENERGI

Gambar 2.5 Kontainer Toko dll

3. Water Closet

Bab II| 6
UKL-UPL Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

PT. INDOMOBIL PRIMA ENERGI

Gambar 2.6 Water Closet

H. Izin Yang Dimiliki


Tabel 2.2 Jenis Perizinan/Rekomendasi Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar
Kendaraan Bermotor PT Indomobil Prima Energi

N Jenis Izin Nomor dan tgl diterbitkan


o Instansi Pemberi Izin
1 Izin Usaha Niaga I/1/IU/ESDM/PMA/2016 Direktorat Jenderal
Minyak dan Gas
Bumi
2 Surat Keterangan S-2585KT/WPJ.20/KP.0203/2017 Kementerian Hukum
Terdaftar dan Hak Asasi
Manusia
3 Nomor Pokok 81.101.586.6-002.000 Direktorat Jenderal
Wajib Pajak Pajak
4 Surat Pengukuhan S-172PKP/WPJ.20/KP.0203/2017 Direktorat Jenderal
Pengusaha Kena Pajak
Pajak
5 Surat Keputusan AHU-0056118.AH.01.01.TAHUN Kementerian Hukum
Pengesahan Akta 2016 dan Hak Asasi
Pendirian PT Manusia
6 Surat Izin Usaha 96/24.1PM/31.75/-1.824.27/e/2017 Pemerintah Propinsi
Perdagangan Daerah Khusus

Bab II| 7
UKL-UPL Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

PT. INDOMOBIL PRIMA ENERGI


Menengah Ibukota Jakarta
7 Tanda Daftar 09.04.1.47.43799 Pemerintah Propinsi
Perusahaan Daerah Khusus
Ibukota Jakarta
8 Surat Keterangan 9/27.1BU/31.75.03.1002/- Pemerintah Propinsi
Domisili Badan 071.562/e/2017 Daerah Khusus
Usaha Ibukota Jakarta
9 Surat Keterangan 169/1/SKP/2017 Badan Koordinasi
Penyalur Penanaman Modal
10 Surat Pengecahan AHU-0056118.AH.01.01. Tahun Mentri Hukum dan
Pendirian Badan 2016 HAM RI Direktur
Hukum Perseroan Jendral Administrasi
Terbatas PT Hukum Umum
Indomobil Prima
Energi
11 Izin Usaha Niaga 3/1/IU/ESDM/PMA/2018 Menteri Energi dan
Minyak dan Gas Sumber Daya
Bumi PT Mineral
Exxonmobil
Lubricants
Indonesia
12 Nomor Induk 8120114050017 Badan Koordinasi
Berusaha (NB) Penanaman Modal
13 Surat Persetujuan 593/1812/DMT/2018 Direktur Teknik dan
Desain Lingkungan Migas
14 Surat Keterangan S-1977KT/WPJ.20/KP.0203/2018 Kementerian
Terdaftar Keuangan
RepublikIndonesia
15 Surat Pengukuhan S-79PKP/WPJ.20/KP.0203/2018 Kementerian
Pengusaha Kena Keuangan Republik
Pajak Indonesia
16 Surat 500/17.754/DS.IX/Sek Pemerintah
Rekomendasi Kabupaten Ciamis
Teknis Desa
Sukajadi

I. Sumber Daya Manusia

Tabel 2.3 Sumber Daya Manusia Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan
Bermotor

N Jenis Kegiatan Jumlah SDM Jenis Kelamin


o
1 Operator 3 L= 2, P= 1
Jumlah 3 L :2 P:1

Bab II| 8
UKL-UPL Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

PT. INDOMOBIL PRIMA ENERGI


Jam Kerja : 6 hari kerja (40jam/minggu) dengan sistem shift hari kerja dari mulai jam 6.00 pagi
sampai jam 21.00, hari Minggu/Libur selain karyawan yang masuk karena shift/giliran
diperhitungkan sebagai lembur.

Waktu kerja : Shift I pkl 06.00-14.00, Shift II pkl 14.00-21.00

J. Tahapan Kegiatan

Tahapan kegiatan meliputi tahap pra konstruksi, tahap konstruksi dan tahap pasca
konstruksi (operasional).

TAHAP PRA KONSTRUKSI


Pengurusan Perizinan 2. Penentuan tapak 3. Sosialisasi

TAHAP KONSTRUKSI
Mobilisasi Tenaga Kerja Konstruksi & Pengoperasian Base
Camp
Mobilisasi Peralatan dan Material
Konstruksi Bangunan

TAHAP OPERASIONAL Bab II| 9


Perekrutan tenaga kerja operasional
Operasional & Pemeliharaan Sarana & Prasarana Bangunan
UKL-UPL Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

PT. INDOMOBIL PRIMA ENERGI

Gambar 2.7 Tahapan Kegiatan

2.4.1. Tahap Pra Konstruksi

1. Perizinan

Pada tahap pra konstruksi, salah satu kegiatannya berkaitan dengan perizinan
seperti Izin Lingkungan, Rekom Dishub dan Polisi, Rekom PUPRP, Izin Mendirikan
Bangunan, yang berkaitan dengan kegiatan pembangunan di Desa Kalapasawit
Kecamatan Lakbok. Tahap ini diperkirakan berjalan selama 3 (tiga) bulan.

2. Penentuan Tapak

a. Peraturan Daerah No. 15 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Ciamis merupakan Pusat Kegiatan Lokal yang berfungsi untuk
melayani kegiatan skala kabupaten/kota atau beberapa kecamatan.
b. Berdasarkan Peraturan Bupati Ciamis tentang Pedoman Pemanfaatan Ruang
dalam Pembanguan Perumahan Kabupaten Ciamis Nomor 9 tahun 2017
lokasi yang direncanakan termasuk dalam sub Zona Perumahan Perkotaan
c. Berdasarkan Peraturan Bupati Ciamis tentang Pedoman Pemanfaatan Ruang
dalam Pembanguan Perumahan Kabupaten Ciamis Nomor 9 tahun 2017
mengemban Tujuan Tercapainya Kondisi Pemanfaatan ruang yang selaras,
serasi dan seimbang dalam rangka menjabarkan peraturan daerah kabupaten
Ciamis Nomor 15 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Ciamis Tahun 2011-2031.

3 Sosialisasi

Kegiatan sosialisasi untuk memberikan gambaran dari rencana kegiatan ini serta
untuk mendapatkan informasi dan menampung aspirasi/tanggapan masyarakat di
wilayah studi yang telah dilaksanakan oleh Pemrakarsa.

4 Rekruitmen Pegawai

Bab II| 10
UKL-UPL Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

PT. INDOMOBIL PRIMA ENERGI


Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk merekrut pegawai untuk membangun yang di
diambil dari warga sekitar

2.4.2. Tahap Konstruksi

Tahap ini merupakan kegiatan yang melingkup kegiatan pembangunan bangunan serta
fasilitas penunjang lainnya

1. Pembangunan Bace Camp


Sebelum kegiatan pembangunan dimulai, maka dilakukan pembangunan
konstruksi Base Camp barak untuk pekerja yang dibangun di sekitar lokasi
rencana kegiatan. Bangunan akan dibuat tidak permanen untuk pekerja selama
kegiatan fisik berlangsung. Untuk menunjang kegiatan di Base Camp bagi ± 10
orang tenaga kerja ini, maka diperlukan penyediaan air bersih, sarana-
prasarana persampahan dan sarana air limbah/MCK pekerja.

 Air bersih : Air bersih yang diperlukan untuk keperluan MCK/sanitasi


pekerja di penuhi dengan mengambil air dari sumur tanah dalam dan
standar kebutuhan 60 liter/orang/hari ( sumber: Soufyan Morimura, 1991),
maka diperlukan sekitar 600 liter/hari, sedangkan kebutuhan air minum
akan dipenuhi dengan membeli air dalam kemasan.
 Selain kegiatan domestik, air diperlukan untuk kontruksi seperti untuk
kegiatan pengadukan semen, pasir dan lain-lain yang menggunakan air.
Diasumsikan untuk pengadukan 1 zak semen dan pasir diperlukan 16 liter
air (Sumber: SNI 91-0007-2007), sehingga jumlah kebutuhan air untuk
pengadukan semen yang diperlukan dalam pembangunan fisik 9.000 liter
(500 zak semen). Analogi pembangunan sejenis

MCK Pekerja 0,6 Tangki Septik


M3 Perhari 0,48 M3 Perhari

Air bersih berasal Pencucian Ban Kendaraan Pengangkut Infiltrasi


dari air sumur bor Material Bangunan 0,02 M3/hari Tanah
5 m sebanyak
2m3 perhari
Penyiraman Tanah Kering 0,05M3/hari Infiltrasi
Tanah

Kebutuhan Air untuk kontruksi (semen


dll) 0,9 M3/hari

Bab II| 11
UKL-UPL Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

PT. INDOMOBIL PRIMA ENERGI

Gambar 2.8 Neraca Air Tahap Kontruksi

 Air limbah domestik/sanitasi : Air limbah domestik (dari Kakus pekerja) yang
diperhitungkan sebesar 80% x 0,6 m3/hari= 0,48 m3/hari akan disediakan MCK
yang sudah terbangun, dimana lumpur tinjanya dapat disalurkan pada septic
tank yang sudah terbangun.

 Persampahan : sampah yang dihasilkan dari kegiatan pekerja diperhitungkan


dengan ±10 orang pekerja dan standar 2,5 L/org/hari (Enri Damanhuri, 2005)
adalah sebesar 25 liter/hari. Sampah sebanyak ini ditangani dengan penyediaan
2 jenis tong sampah, yaitu untuk jenis sampah organik dan anorganik.
Pengangkutannya ke TPA sampah akan dilakukan oleh Dinas Perumahan
Rakyat Kawasan Pemukiman dan Linkungan hidup Kabupaten Ciamis

2. Mobilisasi Tenaga Kerja


Kebutuhan tenaga kerja selama tahap konstruksi akan diprioritaskan dari daerah
sekitar lokasi kegiatan yaitu dari jumlah tenaga kerja sekitar 10 orang setiap
pembanguan Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.
Rencana mobilisasi tenaga kerja akan dilaksanakan dengan mengutamakan
tenaga kerja lokal pada klasifikasi yang ditentukan. Berikut disajikan daftar
tenaga kerja pembangunan

Tabel 2.4 Jumlah Tenaga Kerja Tahap Konstruksi

No Posisi Jumlah (orang)

1. Site Manager 1

2. Mandor 1

3. Tukang Tembok 3

4. Tukang Besi 2

5. Pekerja/Kenek 3

Jumlah 10

Sumber: Pemrakarsa, 2021

Bab II| 12
UKL-UPL Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

PT. INDOMOBIL PRIMA ENERGI


3. Mobilisasi Alat dan Bahan

Kegiatan pengangkutan alat-alat berat dan bahan bangunan akan dilakukan


melalui Jalur Darat. Bahan material yang diperlukan untuk pembangunan
meliputi: semen, batu split, pasir, besi, batu belah dan lain-lain, dimana material
tersebut didatangkan langsung dari daerah penghasil bahan-bahan bangunan
tersebut dan lokal serta pembelian dari distributor. Jalan akses yang digunakan
untuk kegiatan mobilisasi alat dan bahan adalah jalur jalan darat yang
memasuki lokasi ke 7 proyek.

Peralatan yang digunakan terdiri dari kendaraan berat yang berupa truk ukuran
sedang pengangkut material dengan kapasitas/tonase menyesuaikan kondisi
infrastruktur jalan yang ada (Muatan Sumbu Terberat/MST < 6 ton), sampai
dengan kendaraan operasional lapangan sebagai sarana angkut di lokasi
kegiatan. Pengangkutan bahan-bahan tersebut dilakukan secara bertahap
sesuai dengan tahapan pekerjaan yang direncanakan. Mobilisasi ini supaya
berjalan lancar dan tidak menggangu lalu lintas, maka disediakan petugas
pengatur lalu lintas.

Berikut adalah daftar perkiraan jenis dan jumlah bahan utama yang akan
digunakan dalam kegiatan pembangunan ini.

Tabel 2.5 Perkiraan Jenis, Jumlah, Jumlah Kendaraan, Jumlah Ritasi,

Sumber Dan Dampak Bahan Bangunan Tahap Konstruksi

Jumlah Jumlah ritasi


No Jenis Bahan Jumlah Sumber Dampak
Kendaraan (seminggu)

1. Batu Kali 750 m3 1 buah 2x Setempat Bising, debu

2. Batu Bata 200 1 buah 2x Distributor Bising, debu

3. Semen 500 1 buah 1x Distributor Bising, debu

4. Pasir Beton 100 m3 1 buah 2x Distributor Bising, debu

5. Kerikil 150m3 1 buah 2x Setempat Bising, debu

6. Besi 750 Batang 1 buah 1x Distributor Bising, debu

Bab II| 13
UKL-UPL Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

PT. INDOMOBIL PRIMA ENERGI


Sumber: Pemrakarsa 2021

Kegiatan Mobilisasi alat dan material ini akan menimbulkan dampak diantaranya
adalah gangguan arus lalu lintas, kerusakan jalan akibat tonase kendaraan,
penurunan kualitas udara akibat sebaran debu serta peningkatan intensitas
kebisingan, jumlah ritasi mobilisasi alat dan material yang rata-rata 2 sampai 3
kali sehari.

Mobilisasi alat dan material akan dilaksanakan di luar jam sibuk lalu lintas. Akses
jalan utama yang digunakan adalah jalan di sekitar Pom Bensin Mini, selain itu
akan dilakukan penjadwalan mobilisasi alat dan material sehingga tidak
menggangu arus lalu lintas di jalan dengan terlebih dahulu melakukan koordinasi
dengan aparat setempat.

Selain alat dan material pada tahap kontruksi juga akan terjadi mobilisasi tenaga
kerja yang berasal seluruhnya dari warga sekitar sehingga tidak akan terjadi
mobilisasi kendaraan yang digunakan pekerja.

4. Penyiapan Lahan

Kondisi lahan lokasi rencana kegiatan saat ini relative datar penyiapan lahan
dilakukan melalui kegiatan pembersihan lahan kemudian akan dilanjutkan
dengan penggalian tanah untuk pembangunan pondasi (struktur bawah). Tanah
hasil penggalian tersebut selanjutnya akan digunakan kembali untuk menguruk
lahan galian setelah pondasi dipasang. Volume tanah galian dan urugan
seimbang sehingga tidak ada pembuangan tanah galian keluar lokasi kegiatan.

5. Penanganan Sisa Material

Sisa material kontruksi berupa, beton, cat, kaleng cat, besi, batu bata, plesteran,
kayu, pipa dan komponen listrik. Sampah-sampah tersebut dipilah dilokasi,
limbah yang memiliki nilai ekonomis dijual ke pihak ketiga, sedangkan yang tidak
mempunyai nilai ekonomis maka diangkut ke TPA, atau dijadikan bahan urugan
bagi yang membutuhkan.

6. Pekerjaan Sarana Penunjang

- Jaringan jalan
Jaringan yang dibangun meliputi jalan lingkungan ±142,7 m2. Di dalam lokasi

Bab II| 14
UKL-UPL Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

PT. INDOMOBIL PRIMA ENERGI


kegiatan, selain itu jaringan jalan di lokasi kegiatan juga dapat digunakan
sebagai untuk pengisian bahan bakar yang akan membeli ke Pom Bensin
Indomobil

- Pembangunan Saluran Drainase


Saluran drainase di lingkungan yang akan dibangun, umumnya berupa
saluran terbuka di tutup dengan grill, dengan lebar 30 cm dan tinggi 50 cm
yang disesuaikan dengan volume air larian yang akan terjadi pada setiap hari
hujan yang di salurkan ke drainase di depan bangunan Toko Spare Part dan
Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang dibangun tidak kedap air agar
memudahkan air hujan meresap ke dalam tanah.

Gambar 2.9 Desain Saluran Drainase

- Pekerjaan Lantai
Pekerjaan lantai dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana, dengan jenis
keramik sesuai peruntukan dan fungsinya, serta mempertimbangkan unsur
estetis dan keamanan. Kemudian dampak lain dari pekerjaan ini yaitu adanya
kebisingan yang berasal dari kegiatan pengecoran terhadap lahan yang akan
dicor

- Pembangunan Septic Tank


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2011 tentang
pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air pasal 42

Bab II| 15
UKL-UPL Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

PT. INDOMOBIL PRIMA ENERGI


dinyatakan bahwa setiap orang dilarang membuang limbah padat dan atau
gas ke dalam air atau sumber air, oleh karena itu penanganan air buangan
dari aktkivitas domestik pembangunan akan membuat septic tank sesuai
dengan syarat-syarat yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum No.
SK SNI 03-2398-2002 (Perencanaan Tangki Septik dengan Sistem Resapan)
yang merupakan revisi dari SNI 03-2398-1991 (Tata Cara Perencanaan Tangki
Septik).

Desain septictank dan rembesannya dijelaskan dalam gambar berikut.

Bab II| 16
UKL-UPL Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

PT. INDOMOBIL PRIMA ENERGI

Gambar 2.10 Sistem Tangki Septik dan Contoh Tangki Septik

Bab II| 17
UKL-UPL Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

PT. INDOMOBIL PRIMA ENERGI


Prosesnya sebagai berikut:

1. Tinja Masuk dari closet Ke Septic Tank Bio


2. Tinja melalui media filter, tinja menjadi lebih kecil
3. Tinja yang lebih kecil diurai dan di paksa oleh bakteri yang ada di dalam
media ini
4. Pipa transfer, mentransfer cairan tinja ke media kelima
5. Tinja yang sudah menjadi cair difilter / disaring dengan media filter yang
ada di media kelima sebelum dialirkan.
6. Tinja yang sudah cair akan keluar melalui lubang outlet septic tank bio dan
dapat dialirkan langsung ke got umum, aman dan ramah lingkungan karena
sebelum dialirkan ke got, cairan tinja sudah melalui media anti bakteri
berbahaya.
7. Untuk penyedotan Septictank akan dikoordinasikan dengan Dinas
Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Ciamis.

Tabel 2.6 Ukuran Tangki Septik


Kebutuhan Ruang Volume Total
Jumlah Kebutuhan Ruang Ukuran (m)
Lumpur (m2) (m2)
No Pemakai Ruang Basah Bebas
2 2 3 2 tahun 3 tahun
(Jiwa) 3 tahun (m2) Air (m2)
tahun tahun tahun P L T P L T
1 5 0,4 0,6 1 0,25 1,65 1,85 1,6 0,8 1,3 1,7 0,85 1,3
2 10 0,8 1,2 2 0,50 3,30 3,70 2,2 1,1 1,4 2,3 1,15 1,4
3 15 1,2 1,8 3 0,75 4,95 5,55 2,6 1,3 1,5 2,75 1,35 1,5
4 20 1,6 2,4 4 1,00 6,60 7,40 3,0 1,5 1,5 3,2 1,55 1,5
5 25 2,0 3,0 5 1,25 8,25 9,25 3,25 1,6 1,6 3,4 1,70 1,6

- Penyediaan Tempat Penyimpanan Sampah Sementara


Penanganan persampahan berdasarkan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Sampah dan melaksanakan kewajiban pengelolaan sampah,
dan yaitu pengelolaan Kawasan pemukiman, Kawasan komersial, Kawasan industri,
Kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial dan fasilitas lainnya wajib
menyediakan fasilitas pemilahan sampah, pemilahan sampah dapat dilakukan
dengan menyediakan 3 tong sampah dengan 3 warna di lingkungan. Tong sampah
tersebut terdiri dari tiga warna yang mempunyai arti :

1. Hijau – Tempat Sampah Organik


Untuk tempat sampah yang berwarna hijau, artinya hanya sampah-sampah
organik yang dapat dibuang ke tempat tersebut. Sampah organik mencakup

Bab II| 18
UKL-UPL Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

PT. INDOMOBIL PRIMA ENERGI


sampah-sampah alami seperti dedaunan, ranting pohon, dan sisa makanan.
Sampah organik mudah terurai di alam. Selain itu sampah organik juga dapat
bermanfaat untuk bahan pembuatan pupuk kompos.

2. Kuning-Tempat Sampah Anorganik


Sampah anorganik harus dibuang ke tempat sampah yang berwarna kuning.
Contohnya adalah plastik, kaleng, styrofoam, dan sebagainya. Berbeda dengan
sampah organik, bahan anorganik yang rata-rata merupakan benda yang
diciptakan oleh mesin sangat sulit terurai. Bahkan sampah seperti plastik baru
dapat terurai di tanah selama ratusan tahun, dan sebelum terurai plastik tersebut
dapat turut merusak lingkungan. Oleh karena itu, sampah anorganik harus
dipisahkan dari jenis sampah lainnya dan didaur ulang.

3. Merah – Tempat Sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)


Tempat sampah berwarna merah menampung khusus sampah B3 atau sampah
dengan Bahan Berbahaya dan Beracun. Yang termasuk dalam kategori ini adalah
pecahan kaca, bahan-bahan kimia, dan benda berbahaya lainnya. Dengan
memilah sampah B3 ke kategorinya diharapkan dapat
meminimalisir/menghilangkan risiko bahaya bagi petugas kebersihan atau
masyarakat.

Gambar 2.11 Contoh Tong Sampah 3 Warna

 Sesudah adanya pengadaan tong sampah, mobilisasi sampah dilakukan gerobak sampah
dan lahan untuk Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Pengolahan sampah ini
diusahakan dioleh dengan konsep 3 R (Reduce, Reuse, Recycle). Sistem distribusinya

Bab II| 19
UKL-UPL Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

PT. INDOMOBIL PRIMA ENERGI


berawal dari kegiatan tahap operasional kemudian dipilah berdasarkan jenisnya kemudian
dikumpulkan kemudian dijual ke pengepul sampah, atau dikerjasamakan dengan pengelola
bank sampah terdekat. Kemudian untuk sampah organik kalau bisa diolah dengan cara
dikomposkan dan dijadikan pupuk untuk taman yang telah disediakan dilokasi tapak proyek.
Kemudian sisa sampah tersebut baru diangkut oleh truk sampah ke TPA Ciamis dengan
bekerjasama dengan Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Perumahan Rakyat Kawasan
Pemukiman dan Linkungan hidup Kabupaten Ciamis .
Tabel 2.7 Timbulan Sampah Domestik
Kriteria Timbulan Jumlah
No Uraian Total
sampah orang
1 Staff Pengelola 0,1 liter/orang/hari*) 10 1 m3/hari
2 Sarana Umum RTH DLL 0,0027m3/hari
TOTAL 10 1,00027 m3/hari

Sumber: Hasil Perhitungan 2021


*) Damanhuri: Diktat Pengelolaan Sampah

- Pembuatan Ruang Terbuka Hijau


Pembuatan Ruang Terbuka Hijau (RTH/penghijauan) ini dilakukan dengan tujuan
menambah nilai estetika dan berfungsi sebagai daerah resapan air saat terjadi hujan.
Penghijauan yang akan dilakukan adalah dengan membuat taman sebagai ruang
terbuka hijau di lokasi kegiatan. Sesuai dengan pasal I angka 31 Undang-Undang No.
26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang mendefiniskan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
sebagai area memanjang/jalur dan/atau mengelompok yang penggunaannya lebih
bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah, maupun
yang sengaja ditanam. Penghijauan ini dengan menanam pohon yang bertajuk rindang
serta tanaman yang berfungsi sebagai vegetasi, tumbuhan yang dapat menyerap
polutan/debu, mereduksi bising dan fungsi keanekaragaman ekosistem serta estetika
sesuai dengan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dan Koefisien Dasar Hijau (KDH) dan
disediakan luas lahan untuk penghijauan minimal 30% dan hal tersebut sudah sesuai
dengan standar dari Dirjen Migas.

Bab II| 20
UKL-UPL Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

PT. INDOMOBIL PRIMA ENERGI


2.4.3 Tahap Pasca Konstruksi

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pengoperasian setiap jenis bangunan dan fasilitas
yang ada yaitu :

1. Pemanfaatan Proyek
Pemanfaatan proyek yang telah selesai akan membawa dampak terhadap tertutupnya
tanah menjadi bangunan yang akan mengurangi serapan air sehingga menjadi air
larian. Besarnya air larian bisa dihitung dengan menggunakan rumus rasional (Otto
Sumarwoto, 1998) yaitu : Q = C x I x A

Dimana:
Q= Debit air larian
C= Coefisien Air Larian
I= Intensitas Hujan
A= Luas Area

2. Rekruitmen Pegawai
Rekruitmen pegawai untuk tahap operasional akan diambil dari masyarakat sekitar,
hal ini akan membuat adanya kesempatan kerja sebagai dampak positif dari kegiatan
dengan peningkatan pendapatan masyarakat dan tumbuhnya perekonomian lokal.

3. Penyediaan Air Bersih


Sumber air baku untuk kebutuhan sehari-hari berasal dari air sumur gali ataupun dari
PDAM di 7 lokasi tersebut dengan kedalaman masing-masing 5 m yang sudah
tersedia dan akan dialirkan ke tempat penampungan air/torrant di dalam tanah.

 Dengan standar kebutuhan air bersih berdasarkan Sofyan & Morimoru (1991)
sebesar 30 lt, maka kebutuhan air bersih untuk staf karyawan dengan jumlah 3
orang sebesar 90 lt/hari.
 Asumsi ada konsumen yang ikut memanfaatkan air bersih sebanyak 20 orang
sehingga akan dikonsumsi air sebanyak 20 lt x 30lt = 600. (Perancangan dan
Pemeliharaan Sistem Plambing, 1999/Soufyan M. Noerbambang, Morimoru
(Peter)-Cet8-Jakarta:Pradya paramita,1991).
 Air buangan dari MCK seluruhnya masuk ke dalam septik tank sebesar 80%
sehingga total air yang dibuang 690 Liter/orang/hari atau 552 liter/hari.

Bab II| 21
UKL-UPL Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

PT. INDOMOBIL PRIMA ENERGI


 Asumsi kebutuhan air untuk penyiraman sebanyak 0,06 m3/hari, dengan asumsi
semuanya infiltrasi/meresap ke dalam tanah.
Tabel 2.8 Konsumsi Air Bersih Tahap Pasca Kontruksi

Pemakaian Air
No. Sumber Volume/orang (L)
Bersih (L)

1. Karyawan: 3 org 30*) 90

2. Pengunjung : 20 org 30*) 600

3 Penyiraman dll 60

Total 750

0,75 m3/hari

*) Soufyan-Morimoru, Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, 1999

**) SNI 19-6728.1-2002

Toilet/WC (Staf Tanki Septic Tank 0,552


Sumber air berasal dari karyawan) 0,09 m3/hari m3/hari
sumur gali sebanyak 1,
m3/hari

Pengunjung 0,6 m3/hari

Tempat Penampungan
Air di dalam tanah
Penyiraman dll 0,06
m3/hari (Infiltrasi)

Gambar 2.12 Neraca Air Tahap Pasca Kontruksi

4. Debit Air Larian

Bab II| 22
UKL-UPL Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

PT. INDOMOBIL PRIMA ENERGI


Aliran permukaan (run off) adalah bagian dari curah hujan yang mengalir di atas
permukaan tanah menuju ke sungai, danau dan lautan. Air hujan yang jatuh ke
permukaan tanah ada yang langsung masuk ke dalam tanah atau disebut air
infiltrasi. Sebagian lagi tidak sempat masuk ke dalam tanah dan oleh karenanya
mengalir di atas permukaan tanah ke tempat yang lebih rendah. Ada juga bagian
dari air hujan yang telah masuk ke dalam tanah, terutama pada tanah yang hampir
atau telah jenuh, air tersebut ke luar ke permukaan tanah lagi dan lalu mengalir ke
bagian yang lebih rendah. Aliran air permukaan yang disebut terakhir sering juga
disebut air larian atau limpasan.
Bagian penting dari air larian dalam kaitannya dengan rancang bangun pengendali
air larian adalah besarnya debit puncak, Q (peak flow atau debit air yang tertinggi)
dan waktu tercapainya debit puncak, volume dan penyebaran air larian. Curah hujan
yang jatuh terlebih dahulu memenuhi air untuk evaporasi, intersepsi, infiltrasi, dan
mengisi cekungan tanah baru kemudian air larian berlangsung ketika curah hujan
melampaui laju infiltrasi ke dalam tanah. Adapun curah hujan di Kabupaten Ciamis
dapat di lihat pada table di bawah ini:
Tabel 2.9 Curah Hujan Kabupaten Ciamis
Tahun
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Bulan
Rata- Rata- Rata- Rata- Rata- Rata-
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
rata rata rata rata rata rata
Januari 361 12,0 383,8 12,4 201,8 6,5 240,5 8,0 721,9 24,8 763,6 24,6
Mei 373 12,9 423 15,1 265,6 9,5 437,5 15,6 564,8 20,1
Maret 271 8,7 620,0 20,0 416,6 13,4 455,7 14,7 830,7 26,7 352,3 11,3
April 367 12,1 453,8 15,1 520,8 17,3 307,3 10,0 574,3 19,1
Mei 137 4,4 490,0 15,8 300,7 23,1 77,7 2,5 77,7 2,5 195,9 6,3
Juni 71 2,4 343,8 11,5 301,4 10,0 53,0 1,7 132,0 4,4 60,1 1,9
Juli 6 0,2 326,3 10,5 553,9 18,0 9,5 0,3 229,5 7,4 251,4 8,3
Agustus 0 0 11,4 0,3 Tt 4,6 0,1 228 7,3 13,8 0,4
September 0 0 26,4 1,1 Tt 601,6 20,0 469,4 15,6 228,5 7,6
Oktober 235 7,6 154,1 4,9 Tt 631,6 20,3 423,9 13,6 553,4 17,8
Nopember 415 13,8 339,1 11,3 Tt 151,2 5,04 314,3 10,5 607,1 20,2
Desember 338 10,9 498,6 16,1 T 315,7 10,2 322,5 10,4 518,9 18,7

Semakin lama dan semakin tinggi intensitas hujan akan menghasilkan air larian
semakin besar. Namun intensitas hujan yang terlalu tinggi dapat menghancurkan
agregat tanah sehingga akan menutupi pori -pori tanah akibatnya menurunkan
kapasitas infiltrasi. Volume air larian akan lebih besar pada hujan yang intensif dan
tersebar merata di seluruh wilayah DAS dari pada hujan tidak merata, apalagi
kurang intensif. Disamping itu, faktor lain yang mempengaruhi volume air larian
adalah bentuk dan ukuran DAS, topografi, geologi dan tataguna lahan.

Bab II| 23
UKL-UPL Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

PT. INDOMOBIL PRIMA ENERGI


Kerapatan daerah aliran (drainase) mem pengaruhi kecepatan air larian. Kerapatan
daerah aliran adalah jumlah dari semua saluran air/sungai (km) dibagi luas DAS
(km2). Makin tinggi kerapatan daerah aliran makin besar kecepatan air larian
sehingga debit puncak tercapai dalam waktu yang cepat.Vegetasi dapat
menghalangi jalannya air larian dan memperbesar jumlah air infiltrasi dan masuk ke
dalam tanah.
Sehingga air larian bias dihitung Q= C x I x A
Dimana: Q= Debit air larian
C= Coefisien Air Larian
I= Intensitas Hujan
A= Luas Area
Angka C ini merupakan salah satu indikator untuk menentukan apakah suatu DAS
telah mengalami gangguan fisik. Nilai C yang besar berarti sebagian besar air hujan
menjadi air larian, maka ancaman erosi dan banjir akan besar.
Besaran nilai C akan berbeda -beda tergantung dari tofografi dan penggunaan
lahan. Semakin curam kelerengan lahan semakin besar nilai C lahan tersebut.
Nilai C pada berbagai topografi dan penggunaan lahan bisa dilihat dibawah ini:

Kondisi daerah Nilai C


Area yang kedap 1
Area yang bersifat tidak kedap 0,45
Area yang bersifat Pemadatan tidak kedap 0,70

Diasumsikan untuk nilai C sebelum adanya pembangunan (lahan kosong) adalah


0,25 dan setelah dibangun (bangunan nilai C diambil 1,0. Nilai C untuk ruang
terbuka hijau diambil 0,45 dan nilai C untuk perkerasan paving block 0,7.
Berdasarkan data rata-rata hujan tertinggi selama 5 tahun terakhir sebesar 367,54
mm dengan hari hujan 22 hari, sehingga intensitas air hujan adalah 16,85963
mm/hari =0,01686 m/hari, maka besarnya debit air larian sebelum dan sesudah
adanya bangunan ini ditampilkan pada tabel di bawah ini:

Bab II| 24
UKL-UPL Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

PT. INDOMOBIL PRIMA ENERGI


Tabel 2.10 Air Larian Sebelum dan Sesudah Ada Proyek
Debit Air
Intensitas Hujan Koefisien
Jenis Penggunaan Luas Area (A) m2) Larian (Q)
(I) (m/hari hujan) air larian (C)
(m3/hari)
Sebelum ada proyek
Lahan Tertutup Bangunan 0 0,01686 1 0
Lahan terbuka 1.152 0,01686 0,45 1,15
Jumlah 1.152 1,15
Sesudah Ada Proyek
Lahan Tertutup Bangunan 852 0,01686 1 14,364
Lahan terbuka 300 0,01686 0,45 2,3
1.152 16,64

5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Terdiri dari tahap Pra Kontruksi, Tahap Kontruksi dan
Tahap Pasca Kontruksi

Tabel 2.11 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No Jadwal Pelaksanaan Kegiatan 2021

Tahap Pra Kontruksi 1 2 3 4 5 6 7 8

1 Pengurusan perizinan

Tahap Kontruksi

1 Perekrutan Tenaga Kerja

2 Mobilisasi Alat material dan pekerja

3 Penyiapan Lahan

4 Pembangunan Fisik sesuai rencana

Tahap Pasca Kontruksi

1 Penggunaan Toko Spare Part dan


Eceran Bahan Bakar Kendaraan
Bermotor

2 Aktivitas Toko Spare Part dan


Eceran Bahan Bakar Kendaraan
Bermotor

Ket: Bulan ke 1,2,3,4,5,6,7,8, tahun 2021

Bab II| 25
UKL-UPL Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

PT. INDOMOBIL PRIMA ENERGI


6. Sumur Resapan
Teknik konservasi tanah dan air saat ini sangat diperlukan mengingat sering
terjadinya bencana banjir dan kekeringan di beberapa daerah. Salah satu teknik
yang dapat digunakan adalah pembuatan sumur resapan. Sumur resapan ini sangat
baik dalam mengurangi besarnya aliran permukaan sehingga menurunkan peluang
terjadinya banjir maupun kekeringan. Teknik konservasi tanah dan air dengan
menggunakan metode sumur ini dapat mengendalikan dampak dari air hujan
dengan meresapkannya ke dalam tanah sehingga air tidak banyak terbuang
sebagai aliran permukaan, menjaga cadangan air tanah, dan menjaga pemukiman
agar tidak tergenang (Sinaga 2017). Teknik konservasi air ini sangat penting untuk
dilakukan, terutama pada pemukiman yang cukup padat dan memiliki ruang yang
sangat sedikit untuk meresapkan air hujan. Masyarakat pun dapat merasakan
secara langsung manfaat dari adanya bangunan konservasi tanah dan air ini.

Gambar 2.13 Desain Sumur resapan

Pada pembangunan Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
pembuatan sumur resapan ini akan di buat sesuai aturan dimana menurut permen
LH no 12 tahun 2019 dibuat sumur resapan 1 buah.

7. Ruang Terbuka Hijau


Pembuatan Ruang Terbuka Hijau (RTH/penghijauan) ini dilakukan dengan tujuan
menambah nilai estetika dan berfungsi sebagai daerah resapan air saat terjadi
hujan. Penghijauan yang akan dilakukan adalah dengan membuat taman sebagai

Bab II| 26
UKL-UPL Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

PT. INDOMOBIL PRIMA ENERGI


ruang terbuka hijau di lokasi kegiatan. Sesuai dengan pasal I angka 31 Undang-
Undang No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang mendefiniskan Ruang
Terbuka Hijau (RTH) sebagai area memanjang/jalur dan/atau mengelompok yang
penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh
secara alamiah, maupun yang sengaja ditanam. Total luasan lahan yang akan
dialokasikan sebagai ruang terbuka hijau (RTH) di lokasi kegiatan Desa Kalapasawit
adalah 40%. Untuk menambah fungsi ekologis RTH di lahan sebelum dibangun
menjadi area bangunan. Pada area RTH direncanakan akan ditanam beberapa
jenis tumbuhan yang enak dipadang sehingga pengunjung nyaman datang ke
SPBU Indomobil.
8. Penangan Bencana dan Kebakaran
Sistem tanggap darurat merupakan suatu upaya yang dilakukan dalam
penanggulangan bencana jika sewaktu-waktu terjadi, salah satunya yaitu sistem
pencegahan bahaya kebakaran. Sistem pencegahan bahaya kebakaran pada
gedung - ini mempertimbangkan kemudahan sirkulasi maupun pencegahan
perambatan kebakaran terhadap lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini, pemrakarsa
kegiatan akan memasang alat pencegahan dan penanggulangan kebakaran dengan
menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan instalasi Hidran ditempatkan
pada daerah yang rawan kebakaran, membentuk tim penanganan bencana,
memberikan tetunjuk jalur evakuasi ketika terjadi bencana, memasang lampu
peringatan terjadinya kebakaran/bencana alam, menempelkan no telepon pemadam
kebakaran yang di tempatkan dilokasi yang mudah terlihat dan lakukan koordinasi
dengan Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran. Dan pekerja sudah
dilatih mengenai pencegahan kebakaran, dan mempunyai SOP yang sudah baku,
adapaun SOP nya bisa dilihat didalam lampiran
9. Peningkatan Volume/Arus Lalu Lintas dari Pegawai
Pada tahap Pasca Kontruksi, pegawai yang bekerja tentunya akan menggunakan
alat transportasi untuk efisiensi waktu, dan diperkirakan dari jumlah pegawai yang
akan memakai mobil sebanyak 2 orang dan yang akan memakai motor sebanyak 23
orang
a) Proses Jasa Layanan Penjualan Bahan Bakar Minyak
1) Peralatan Operasional
 Tangki (Storage Tank) digunakan untuk menyimpan BBM sebelum
dijual ke konsumen.

Bab II| 27
UKL-UPL Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

PT. INDOMOBIL PRIMA ENERGI


 Dispenser & Matering alat untuk pengisian BBM yang di lengkapi
dengan matering ke dalam tangki kendaraan bermotor konsumen.
 Scale Tester/Check Scale alat untuk memeriksa ketepatan volume
pengisian BBM dari tangki ke mobil pemasok.
 Oil Catcher berupa saluran drainase yang berguna untuk menangkap
ceceran minyak yang ikut aliran air hujan.
 Sumur Pantau berfungsi mengidentifikasi adanya cemaran/kontaminasi
minyak ke dalam air tanah.
 Sumur observasi untuk mendeteksi lebih dini apabila terjadi kebocoran
atau keluhan masyarakat di sumur mereka.
2) Umur Kegiatan
Kegiatan ini diharapkan bertahan paling sedikit 20 tahun, tetapi dari hasil studi
kelayakan teknis sarana dan peralatan pompa BBM diharapkan bertahan
sampai dengan 50 tahun. Untuk itu perlu ditunjang perencanaan kontruksi
yang matang, tenaga kerja yang memiliki hard skill dan soft skill, manajemen
pengelolaan yang sesuai dengan standard layanan Toko Spare Part dan
Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.
3) Penerimaan BBM dan Penimbunan BBM
Tahap pertama adalah kegiatan penerimaan BBM dilakukan dari mobil tangki
pengangkut BBM ke dalam Tangki Timbun, pada proses pengisian ini yang
perlu diperhatikan dan dicermati adalah pemeriksaan secara visual produk
pada tangki timbun seperti suhu, volume, dan density.
Tahap kedua kegiatan pengisian BBM dari mobil tangki ke dalam tangki timbun
dengan menggunakan selang bongkar dari mobil tangki dialirkan kedalam
tangki timbun, untuk menjaga dampak lingkungan pada pengisian proses
layanan penjualan kepada konsumen bisa dihentikan.
Pada proses penimbunan BBM dilakukan pemeriksaan secara visual terhadap
produk di dalam tangki timbun meliputi suhu, air bebas, density dan tinggi
minyak. Kegiatan lain pada tahap ini adalah setiap 5 tahun dilakukan Tank
Cleaning yang menghasilkan sekitar 0.005% kapasitas tangki.
4) Kegiatan Penyaluran (Penjualan) ke Konsumen
Sebelum penyaluran BBM yang ditimbun dalam Dispenser dilakukan
pemeriksaan secara berkala baik dari kualitas maupun kuantitasnya,
pemeriksaan volume BBM dilakukan dengan men tera BBM dengan bejana

Bab II| 28
UKL-UPL Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

PT. INDOMOBIL PRIMA ENERGI


ukur 20 liter yang telah di sahkan oleh balai Metrologi secara berkala. Untuk
pemeriksaan kualitas BBM dilakukan pemeriksaan dengan membandingkan
density dari pertamina dan density BBM dari tangki timbun. Setelah proses
pemeriksaan kualitas dan kuantitas dilakukan pengambilan sampel yaitu
dengan cara mengambil sampel lewat ujung nozzle dan dimasukkan ke dalam
botol gelap. Jika kedua prosedur tersebut sudah terpenuhi maka BBM bisa
disalurkan kepada konsumen menggunakan dispenser.
5) Penggunaan Sumber Energi Listrik
Sumber energi untuk memenuhi tiap tahap pasca kontruksi disediakan dari
PLN (pusat listrik Negara) 3300 watt.
6) Jenis-jenis Limbah dan Pengelolaannya
Pengelolaan limbah direncanakan menggunakan prinsip-prinsip mengurangi
sumber limbah, menggunakan kembali, dan mendaur ulang dari semua limbah
yang dihasilkan.
a. Limbah Cair Sisa Minyak
Limbah cair dari ceceran BBM dan sisa-sisa pelumas (oli) harus
mendapatkan pengelolaan yang baik. Disamping membahayakan
pelanggan juga rawan terhadap resiko kebakaran. Oleh karena itu setiap
karyawan Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
harus cepat dan tanggap apabila ada ceceran limbah tersebut.
Penanganan awal dengan pemberian pasir agar meredam efek yang
membahayakan limbah tersebut.
b. Sampah
Sisa makanan, kertas pembungkus, kardus pembungkus, plastik
pembungkus sisa-sisa pemeliharaan tanaman (daun, ranting dll). Tiap hari
dengan asumsi 1 orang 3 ons (0,03kg) maka prediksinya 110 orang x
0.03kg = 3,3 kg ditambah dari pemeliharaan tanaman kurang lebih 3 kg
total sampah perhari 6,6 kg. sampah tersebut dimasukkan ke bak sampah
yang disediakan di beberapa tempat selanjutnya dari TPS di lokasi Toko
Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor untuk diambil
gerobak sampah dari kecamatan untuk dikelola oleh pihak ke 3.
c. Limbah Air Domestik
Kegiatan kamar mandi, toilet, dan sisa-sisa pembersihan alat-alat/lantai
menghasilkan limbah cair yang mengandung sisa-sisa minyak dialirkan ke

Bab II| 29
UKL-UPL Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

PT. INDOMOBIL PRIMA ENERGI


bak penangkap minyak diteruskan ke sumur peresapan. Penanganan
limbah cair dari kamar mandi dan toilet dialirkan menuju bak control
kemudian ke septic tank dan sumur peresapan.
7) Pencegahan Kebakaran
Tindakan yang paling utama untuk kegiatan Toko Spare Part dan Eceran
Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dalam mengatasi bahaya kebakaran adalah
“Tindakan Preventif”. Pencegahan kebakaran adalah usaha
menyadari/mewaspadai akan faktor-faktor yang menjadi sebab munculnya
atau terjadinya kebakaran dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah
kemungkinan tersebut menjadi kenyataan. Pencegahan kebakaran
membutuhkan suatu program pendidikan dan pengawasan beserta
pengawasan karyawan, suatu rencana pemeliharaan yang cermat dan teratur
atas bangunan dan kelengkapannya, inspeksi/pemeriksaan, penyediaan dan
penempatan yang baik dari peralatan pemadam kebakaran termasuk
memeliharanya baik segi siap-pakainya maupun dari segi mudah dicapainya.
Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor. dilengkapi
fasilitas pendukung kegiatan bisnis maka ketiga kelas kebakaran
dimungkinkan terjadi. Karena bahan-bahan yang digunakan memenuhi ketiga
unsure tersebut. Gambaran jenis kebakaran adalah sebagai berikut ;
 Kebakaran Kelas A
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda padat, misalnya kertas,
kayu, plastik, karet. Busa dan lain-lainnya. Maka media pemadaman
kebakaran yang digunakan berupa air, pasir, karung goni yang dibasahi,
dan Alat Pemadam kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia kering
(DCP).
 Kebakaran Kelas B
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda yang mudah terbakar
berupa cairan, misalnya bensin, solar, minyak tanah, spirtus dan lain-
lainnya. Maka media pemadaman kebakaran yang digunakan untuk kelas
ini berupa pasir dan Alat Pemadam kebakaran (APAR) atau racun api
tepung kimia kering (DCP). Dilarang memakai air untuk jenis ini karena
berat jenis air lebih berat dari pada berat jenis bahan diatas sehingga
apabila menggunakan air maka kebakaran akan melebar kemana-mana.
 Kebakaran Kelas C

Bab II| 30
UKL-UPL Toko Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

PT. INDOMOBIL PRIMA ENERGI


Kebakaran yang disebabkan oleh listrik. Media pemadaman kebakaran
untuk kelas ini berupa Alat Pemadam kebakaran (APAR) atau racun api
tepung kimia kering (DCP). Matikan dulu sumber listrik agar aman dalam
memadamkan kebakaran.
Beberapa Bahan dan Alat Pencegahan Kebakaran dan Langkah-langkah
pencegahan:
 Penyediaan APAR / Fire Extinguishers / racun Api
Peralatan ini amerupakan peralatan reaksi cepat yang multi guna karena
dapat dipakai untuk jenis kebakaran kelas A,B dan C. peralatan ini
mempunyai berbagai ukuran berat nya, sehingga dapat ditempatkan
sesuai dengan bersar-kecilnya resiko kebakaran yang mungkin timbul dari
daerah tersebut, tempat penimbunan bahan bakar dengan tabung racun
api dengan ukuran 5 - 68kg. bahan yang ada dalam tabung pemadam api
tersebut ada yang terbuat dari kimia kering, foam / busa CO2.
 Langkah-langkah Pencegahan Kebakaran
Setelah mengetahui pengklasifikasian, prinsip pemadaman dan
perlengkapan pemadaman suatu kebakaran maka pemrakarsa Toko
Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor harus bisa
mengelola kesemuanya itu menjadi suatu sistem manajemen /
pengelolaan pencegahan bahaya kebakaran. Langkah-langkah untuk
pencegahannya adalah :
- Pemasangan tulisan : DILARANG MEROKOK, MATIKAN HP SAAT
MENGISI BBM, MATIKAN MESIN SAAT PENGISIAN BBM.
- Identifikasi bahaya yang dapat mengakibatkan kebakaran pada Toko
Spare Part dan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan
bangunan pendukung : bensin, bio solar, pertamax, karpet, kertas dan
lain-lain.
- Sumber Panas seperti listrik, listrik statis, nyala api rokok dan lain-lain.
- Penilaian Resiko : resiko tinggi karena merupakan begunan bertingkat
dan banyak orang.
- Monitoring : inspeksi tangki timbun, inspeksi listrik, inspeksi bangunan,
inspeksi peralatan pemadam kebakaran, training, Fire Drill / latihan
pemadaman kebakaran dan lain-lain.

Bab II| 31

Anda mungkin juga menyukai