Anda di halaman 1dari 17

PENERAPAN PEMBELAJARAN SECARA LURING DAN

DARING UNTUK KELAS 5 SELAMA NEW NORMAL


DI SD NEGERI 1 GONDANGLEGI WETAN TP.2020/2021

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Inovasi Pembelajaran

yang Dibimbing oleh Dyah Ayu Pramoda Wardhani, M. Pd.

Oleh :

Anisa Rahmawati
1886206024

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG

JULI 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan studi kasus
tentang “Penerapan Pembelajaran Secara Luring Dan Daring Untuk Kelas 5
Selama New Normal di SD Negeri 1 Gondanglegi Wetan TP. 2020/2021“
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Kami juga berterimakasih kepada
Dyah Ayu Pramoda Wardhani, M.Pd. selaku dosen mata kuliah “Inovasi
Pembelajaran” yang telah memberi tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap studi kasus ini dapat berguna dalam menambah
wawasan dan pengetahuan pembaca. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
didalam studi kasus ini terdapat kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan studi kasus
yang akan saya buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga studi kasus yang sederhana ini
dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Malang, 29 Juli 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

SAMPUL

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 1
1.3 Tujuan................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3

2.1 Ide Inovatif di SD Negeri 1 Gondanglegi Wetan ................................. 3


2.2 Karakteristik Inovasi di SD Negeri 1 Gondanglegi Wetan .................. 4
2.3 Saluran Komunikasi Yang Digunakan Dalam Penyebaran
Inovasi di SD Negeri 1 Gondanglegi Wetan ........................................ 4
2.4 Masalah Yang Melatarbelakangi Munculnya Inovasi
di SD Negeri 1 Gondanglegi Wetan ..................................................... 5
2.5 Pihak-Pihak Yang Melakukan Proses Difusi Inovasi
di SD Negeri 1 Gondanglegi Wetan ..................................................... 6

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 13

3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia bahkan dunia saat ini sedang mengalami masa sulit dimana
adanya pandemi virus Covid-19 yang sangat berdampak terhadap segala aspek
kehidupan masyarakat tidak terkecuali dalam dunia pendidikan. Menurut
Kementrian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN)
(2019), penyakit coronavirus (covid-19) adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh virus baru yang belum teridentifikasi sebelumnya pada
manusia. Virus ini menyebabkan penyakit saluran pernapasan (seperti flu)
dengan gejala seperti batuk, demam, dan pada kasus yang lebih parah,
pneumonia. Penyebaran utama coronavirus baru ini adalah melalui kontak
dengan orang yang terinfeksi saat mereka batuk atau bersin, atau melalui
tetesan air liur atau cairan hidung. Sedangkan masa inkubasi rata- rata 5-6
hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Dan
Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah menetapkan sebagai kedaruratan
kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia.
Untuk mencegah penyebaran pandemi Coronavirus Disease 2019
(COVID-19) mengharuskan masyarakat Indonesia untuk tetap di rumah ,
dikarenakan situasi ini sangat berdampak besar bagi masyarakat, dalam hal ini
terdapat anjuran untuk tetap tinggal dirumah terdapat dalam peraturan
pemerintah no 21 tahun 2020 Pasal 4 ayat 1 yaitu berupa pembatasan Sosial
Berskala Besar paling sedikit meliputi : 1) Peliburan sekolah dan tempat kerja,
2) Pembatasan kegiatan keagamaan; dan/atau pembatasan kegiatan di tempat
atau fasilitas umum.

Sesuai dengan peraturan tersebut maka seluruh instansi sekolah


mengadakan kegiatan belajar dan mengajar dari rumah (pembelajaran secara
online) sejak pertengahan maret 2020. Pembelajaran yang dilasanakan pada
sekolah dasar juga menggunakan pembelajaran daring/jarak jauh dengan
melalui bimbingan orang tua. Namun seiring berjalannya waktu semakin
meningkatnya masyarakat Indonesia yang terdampak virus Covid-19

1
membuat Plt. Dirjen PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Kemendikbud, Hamid Muhammad angkat bicara terkait dimulainya tahun
ajaran baru tanggal 13 Juli 2020 bukan berarti siswa belajar di sekolah yang
artinya kegiatan belajar di sekolah tergantung zona yang ada di daerah itu.
Jika di daerah tersebut berada pada zona hijau, maka pembelajaran tatap
muka dapat dilaksanakan dan jika di daerah tersebut berada pada zona merah,
maka tetap menggunakan pembelajaran daring (suryamalang.com).
Sehubungan dengan hal itu, wilayah kabupaten malang termasuk ke
dalam zona merah, sehingga penulis tertarik untuk mengkaji inovasi
pembelajaran di era new normal yang diterapkan di SD Negeri 1 Gondanglegi
Wetan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Ide Inovatif yang diterapkan di SD Negeri 1 Gondanglegi Wetan ?
2. Apa saja Karakteristik Inovasi di SD Negeri 1 Gondanglegi Wetan ?
3. Apa jenis Saluran Komunikasi Yang Digunakan Dalam Penyebaran
Inovasi di SD Negeri 1 Gondanglegi Wetan ?
4. Apa Masalah Yang Melatarbelakangi Munculnya Inovasi di SD Negeri 1
Gondanglegi Wetan ?
5. Siapakah Pihak-Pihak Yang Melakukan Proses Difusi Inovasi di SD
Negeri 1 Gondanglegi Wetan ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Ide Inovatif yang diterapkan di SD Negeri 1
Gondanglegi Wetan
2. Untuk mengetahui Karakteristik Inovasi di SD Negeri 1 Gondanglegi
Wetan
3. Untuk mengetahui Saluran Komunikasi Yang Digunakan Dalam
Penyebaran Inovasi di SD Negeri 1 Gondanglegi Wetan
4. Untuk mengetahui Masalah Yang Melatarbelakangi Munculnya Inovasi di
SD Negeri 1 Gondanglegi Wetan
5. Untuk mengetahui Pihak-Pihak Yang Melakukan Proses Difusi Inovasi di
SD Negeri 1 Gondanglegi Wetan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ide Inovatif di SD Negeri 1 Gondanglegi Wetan


Dalam pengambilan data laporan studi kasus penerapan pembelajaran
di masa new normal ini, penulis menggunakan teknik wawancara secara
online melalui whatsapp, objek wawancara ini adalah B. Itsna selaku guru
Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 1 Gondanglegi Wetan. Adapun
identitas narasumber yaitu :
1. Identitas Narasumber
Nama Lengkap : Itsna Mayfatul Chasanah
Usia : 25 tahun
Alamat : Desa Sawahan, Kec. Turen
Jabatan : Guru Pendidikan Agama Islam
2. Ide Inovatif di SD Negeri 1 Gondanglegi Wetan
Menurut B. Itsna salah satu kebijakan Dinas Pendidikan Kab.
Malang di era new normal pada tahun ajaran baru 2020/2021 yaitu
kegiatan belajar tetap berlangsung meskipun tidak harus datang ke
sekolah. Dan pihak sekolah (kepala sekolah maupun dewan guru,
terutama guru kelas) berhak mengambil keputusan untuk menggunakan
pembelajaran luring, daring, atau kedua-duanya sesuai kondisi lingkungan
sekolah masing- masing.
Wilayah Kab. Malang saat ini menduduki zona merah, maka dari itu
kebijakan yang diterapkan di SD Negeri 1 Gondanglegi Wetan tidak
melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah, melainkan mensiasati
dengan pembelajaran luring dan daring. Untuk pembelajaran luring
dilaksanakan dengan menyediakan tempat tertentu dan didampingi guru,
kemudian orang tua mengantar ke lokasi, dan untuk pembelajaran daring
yang hanya dikhususkan untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Bahasa Inggris dilakukan melalui grup whatsapp.

3
2.2 Karakteristik Inovasi di SD Negeri 1 Gondanglegi Wetan
Karakteristik inovasi di SD Negeri 1 Gondanglegi Wetan, antara lain :
1. Pembelajaran luring dilaksanakan dengan guru wajib mengunjungi anak
dalam kelompok belajar. Adapun pembagian kelompok setiap kelas
terbagi menjadi 4 ( kelompok 1 dan 2 masuk pada minggu pertama dan
terbagi menjadi 2 shift secara bergantian, yaitu : 1) shift pertama, pukul
07.00-08.30 2) shift kedua, pukul 08.30-10.00. untuk kelompok 3 dan 4
daring, dan minggu kedua luring. Sementara kelompok 1 dan 2 daring.
Begitu seterusnya, sementara untuk daring durasi pembelajaran juga
mengikuti shift pertama dan shift kedua serta dikontrol melalui Grup
whatsapp
2. Setiap pukul 06.15 siswa sudah mulai absen melalui foto berseragam atau
video hafalan perkalian.
3. Mayoritas beberapa mata pelajaran menggunakan pembelajaran luring,
kecuali untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa
Inggris dilakukan daring melalui grup whatsapp.
2.3 Saluran Komunikasi Yang Digunakan Dalam Penyebaran Inovasi di SD
Negeri 1 Gondanglegi Wetan
Saluran Komunikasi Yang Digunakan Dalam Penyebaran Inovasi di SD
Negeri 1 Gondanglegi Wetan, antara lain :

Gambar 2.3.1. webinar pengarahan pembelajaran luring dan pembelajaran


daring (depan)

4
Gambar 2.3.2. webinar pengarahan pembelajaran luring dan pembelajaran
daring (depan)

Sumber : Dok. Narasumber

1. Penyampaian pengarahan pembelajaran luring dan pembelajaran daring


dari Dinas Pendidikan Kabupaten Malang disampaikan melalui webinar
menggunakan aplikasi Zoom se-Kabupaten Malang. Dimana waktunya
tiap kecamatan terjadual. Dari sinilah informasi pertama diterima oleh
seluruh civitas akademik di SD Negeri 1 Gondanglegi Wetan.
2. Rapat bersama K3S (Kelompok Kerja KS)
3. Selanjutnya disampaikan kepada wali murid melalui rapat yang
dilaksanakan secara bergilir waktunya untuk setiap kelas
2.4 Masalah Yang Melatarbelakangi Munculnya Inovasi di SD Negeri 1
Gondanglegi Wetan
Inovasi pembelajaran luring dan pembelajaran daring tanpa harus
masuk ke sekolah seperti biasa di SD Negeri 1 Gondanglegi Wetan ini
diberlakukan karena mempertimbangkan bahwa daerah Kabupaten Malang
berada di zona merah, yaitu daerah yang pandeminya masih tinggi, selain
itu keputusan tersebut diperkuat oleh pernyataan Plt. Dirjen PAUD,
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud, Hamid
Muhammad pada suryamalang.com bahwa dimulainya tahun ajaran baru
tanggal 13 Juli 2020 bukan berarti siswa belajar di sekolah yang artinya
kegiatan belajar di sekolah tergantung zona yang ada di daerah itu. Jika di

5
daerah tersebut berada pada zona hijau, maka pembelajaran tatap muka dapat
dilaksanakan dan jika di daerah tersebut berada pada zona merah, maka tetap
menggunakan pembelajaran daring.

2.5 Pihak-Pihak Yang Melakukan Proses Difusi Inovasi di SD Negeri 1


Gondanglegi Wetan
Proses keputusan inovasi mulai dari awal adanya inovasi, dilanjutkan dengan
sikap keputusan terhadap inovasi, penetapan keputusan untuk menerima atau
menolak, implementasi inovasi dan konfirmasi keputusan inovasi yang
dipilihnya merupakan bagian 5 tahapan konseptualisasi dalam proses difusi
inovasi Rogers, (2003).
1. Tahap Pengetahuan
Pada penyebaran pesan inovasi diawal, Kemendikbud RI melalui
Dinas Pendidikan Kabupaten Malang menyampaikan pengarahan
pembelajaran luring dan pembelajaran daring kepada civitas akademik di
SD Negeri 1 Gondanglegi Wetan dalam webinar se-Kabupaten Malang
menggunakan aplikasi Zoom. Waktu pelaksanaannya tiap kecamatan
terjadual. Gambar terlampir pada hal. 4-5
2. Tahap bujukan/persuasi
Di tahap ini para civitas akademik di SD Negeri 1 Gondanglegi Wetan
akan mencari lebih jauh tentang inovasi pembelajaran luring dan
pembelajaran daring dengan menimbang baik buruknya mengadopsi
inovasi tersebut melalui Rapat bersama K3S (Kelompok Kerja KS).
Adapun salah satu hasil Rapat bersama K3S (Kelompok Kerja KS) guru
kelas berwenang untuk melakukan pembelajaran luring atau
pembelajaran daring. Adapun hasil Rapat bersama K3S (Kelompok
Kerja KS) secara keseluruhan sebagai berikut :

6
Gambar 2.5.1 hasil Rapat bersama K3S (Kelompok Kerja KS)

Dok. Narasumber

7
3. Tahap keputusan
Pada tahap ini para civitas akademik di SD Negeri 1 Gondanglegi
Wetan diberikan kewenangan untuk menyatakan untuk mengadopsi
inovasi pembelajaran luring atau pembelajaran daring, seperti
narasumber B. Itsna yang mengampu mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam di kelas V ini memilih untuk mengadopsi inovasi
pembelajaran daring. Faktor yang mungkin mempengaruhinya adalah
karena wilayah kabupaten Malang masih dalam zona merah, dan lokasi
tempat tinggal guru dan siswa SD Negeri 1 Gondanglegi Wetan jauh.
4. Tahap Implementasi
Seperti yang dilakukan oleh B. Itsna yang mengampu mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam di kelas V ini yang memilih pembelajaran
daring dengan menggunakan media whatsapp. Berikut bukti
screenshot pembelajaran daring dengan menggunakan media whatsapp

8
Gambar 2.5.2 penyampaian materi pembelajaran oleh guru

9
Gambar 2.5.3 pemberian tugas oleh guru

10
Gambar 2.5.4 pengumpulan tugas oleh siswa

Dok. Narasumber

11
5. Tahap konfirmasi
Dalam tahap ini B. Itsna menyatakan kembali kesannya selama
mengadopsi inovasi pembelajaran daring yaitu sebagus apapun media
pembelajaran yang digunakan selama pandemi ini tetap saja belum
efektif, tetapi karena kita dipaksa keadaan yang mengaruskan belajar dari
rumah maka sistem pembelajaran online menjadi solusinya.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Inovasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Malang terkait sistem
pembelajaran di Era New Normal Selama Pandemi di awal tahun
ajaran baru 2020/2021 yakni pembelajaran luring dan / atau
pembelajaran daring berhasil diadopsi oleh salah seorang guru
Pendidikan Agama Islam kelas V di SD Negeri 1 Gondanglegi yang
memilih pembelajaran daring .

13
DAFTAR PUSTAKA

Elnyora, S. 2020. Siswa masuk sekolah bulan juli 2020 & 6 Poin Penting Tahun
Ajaran Baru, Pola Belajar & SOP Kesehatan. (Online).
https://suryamalang.tribunnews.com/amp/2020/05/31/siswa-masuk-
sekolah-bulan-juli-2020-6-poin-penting-tahun-ajaran-baru-pola-belajar-
sop-kesehatan?page=2. Diakses tanggal 15 Juli 2020

Rogers, E. M. 2003. Diffusion On Innovation 5th Edition. New York: Free Press.

14

Anda mungkin juga menyukai