Oleh :
Anisa Rahmawati
1886206024
JULI 2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan studi kasus
tentang “Penerapan Pembelajaran Secara Luring Dan Daring Untuk Kelas 5
Selama New Normal di SD Negeri 1 Gondanglegi Wetan TP. 2020/2021“
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Kami juga berterimakasih kepada
Dyah Ayu Pramoda Wardhani, M.Pd. selaku dosen mata kuliah “Inovasi
Pembelajaran” yang telah memberi tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap studi kasus ini dapat berguna dalam menambah
wawasan dan pengetahuan pembaca. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
didalam studi kasus ini terdapat kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan studi kasus
yang akan saya buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga studi kasus yang sederhana ini
dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
SAMPUL
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
membuat Plt. Dirjen PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Kemendikbud, Hamid Muhammad angkat bicara terkait dimulainya tahun
ajaran baru tanggal 13 Juli 2020 bukan berarti siswa belajar di sekolah yang
artinya kegiatan belajar di sekolah tergantung zona yang ada di daerah itu.
Jika di daerah tersebut berada pada zona hijau, maka pembelajaran tatap
muka dapat dilaksanakan dan jika di daerah tersebut berada pada zona merah,
maka tetap menggunakan pembelajaran daring (suryamalang.com).
Sehubungan dengan hal itu, wilayah kabupaten malang termasuk ke
dalam zona merah, sehingga penulis tertarik untuk mengkaji inovasi
pembelajaran di era new normal yang diterapkan di SD Negeri 1 Gondanglegi
Wetan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Karakteristik Inovasi di SD Negeri 1 Gondanglegi Wetan
Karakteristik inovasi di SD Negeri 1 Gondanglegi Wetan, antara lain :
1. Pembelajaran luring dilaksanakan dengan guru wajib mengunjungi anak
dalam kelompok belajar. Adapun pembagian kelompok setiap kelas
terbagi menjadi 4 ( kelompok 1 dan 2 masuk pada minggu pertama dan
terbagi menjadi 2 shift secara bergantian, yaitu : 1) shift pertama, pukul
07.00-08.30 2) shift kedua, pukul 08.30-10.00. untuk kelompok 3 dan 4
daring, dan minggu kedua luring. Sementara kelompok 1 dan 2 daring.
Begitu seterusnya, sementara untuk daring durasi pembelajaran juga
mengikuti shift pertama dan shift kedua serta dikontrol melalui Grup
whatsapp
2. Setiap pukul 06.15 siswa sudah mulai absen melalui foto berseragam atau
video hafalan perkalian.
3. Mayoritas beberapa mata pelajaran menggunakan pembelajaran luring,
kecuali untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa
Inggris dilakukan daring melalui grup whatsapp.
2.3 Saluran Komunikasi Yang Digunakan Dalam Penyebaran Inovasi di SD
Negeri 1 Gondanglegi Wetan
Saluran Komunikasi Yang Digunakan Dalam Penyebaran Inovasi di SD
Negeri 1 Gondanglegi Wetan, antara lain :
4
Gambar 2.3.2. webinar pengarahan pembelajaran luring dan pembelajaran
daring (depan)
5
daerah tersebut berada pada zona hijau, maka pembelajaran tatap muka dapat
dilaksanakan dan jika di daerah tersebut berada pada zona merah, maka tetap
menggunakan pembelajaran daring.
6
Gambar 2.5.1 hasil Rapat bersama K3S (Kelompok Kerja KS)
Dok. Narasumber
7
3. Tahap keputusan
Pada tahap ini para civitas akademik di SD Negeri 1 Gondanglegi
Wetan diberikan kewenangan untuk menyatakan untuk mengadopsi
inovasi pembelajaran luring atau pembelajaran daring, seperti
narasumber B. Itsna yang mengampu mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam di kelas V ini memilih untuk mengadopsi inovasi
pembelajaran daring. Faktor yang mungkin mempengaruhinya adalah
karena wilayah kabupaten Malang masih dalam zona merah, dan lokasi
tempat tinggal guru dan siswa SD Negeri 1 Gondanglegi Wetan jauh.
4. Tahap Implementasi
Seperti yang dilakukan oleh B. Itsna yang mengampu mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam di kelas V ini yang memilih pembelajaran
daring dengan menggunakan media whatsapp. Berikut bukti
screenshot pembelajaran daring dengan menggunakan media whatsapp
8
Gambar 2.5.2 penyampaian materi pembelajaran oleh guru
9
Gambar 2.5.3 pemberian tugas oleh guru
10
Gambar 2.5.4 pengumpulan tugas oleh siswa
Dok. Narasumber
11
5. Tahap konfirmasi
Dalam tahap ini B. Itsna menyatakan kembali kesannya selama
mengadopsi inovasi pembelajaran daring yaitu sebagus apapun media
pembelajaran yang digunakan selama pandemi ini tetap saja belum
efektif, tetapi karena kita dipaksa keadaan yang mengaruskan belajar dari
rumah maka sistem pembelajaran online menjadi solusinya.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Inovasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Malang terkait sistem
pembelajaran di Era New Normal Selama Pandemi di awal tahun
ajaran baru 2020/2021 yakni pembelajaran luring dan / atau
pembelajaran daring berhasil diadopsi oleh salah seorang guru
Pendidikan Agama Islam kelas V di SD Negeri 1 Gondanglegi yang
memilih pembelajaran daring .
13
DAFTAR PUSTAKA
Elnyora, S. 2020. Siswa masuk sekolah bulan juli 2020 & 6 Poin Penting Tahun
Ajaran Baru, Pola Belajar & SOP Kesehatan. (Online).
https://suryamalang.tribunnews.com/amp/2020/05/31/siswa-masuk-
sekolah-bulan-juli-2020-6-poin-penting-tahun-ajaran-baru-pola-belajar-
sop-kesehatan?page=2. Diakses tanggal 15 Juli 2020
Rogers, E. M. 2003. Diffusion On Innovation 5th Edition. New York: Free Press.
14