LAPORAN PRAKTIKUM
Diajukan guna memenuhi tugas praktikum Teknik Pasca Panen Hasil Pertanian
Oleh:
Kelas A
Kelompok 1
Sifat Termal
Buah Berat (g)
Panas spesifik (MJ/m³.K) Difusivitas Panas (mm²/S)
Sifat Termal
Bahan cair Sifat Viskositas
Konduktivitas Panas ( W/m. K)
2.1 Hubungan antara berat dan sifat termal bahan hasil pertanian (buah)
180
160
140
120
100 Berat (g)
80
60 Panas spesifik (MJ/m³.K)
40
20
0
Jeruk Jambu
Hubungan antara berat dan panas spesifik adalah berbanding lurus, karena
semakin berat sutau bahan hasil pertanian maka akan semakin tinggi pula nilai
panas spesifiknya. Sedangkan hubungan antara berat dan difusivitas panas adalah
berbanding terbalik. Semakin berat bahan hasil pertanian maka semakin kecil nilai
difusivitas panasnya. Sampel buah jambu memiliki berat paling tinggi yaitu
sebesar 169,88 g dengan panas spesifik sebesar 3,964 (MJ/m³.K) dan difusivitas
panas sebesar 0,14 (mm²/S).
2.2 Definisi, Fungsi, dan Manfaat Panas Spesifik dan Difusivitas Panas
Panas spesifik (Cp) bahan pangan adalah jumlah panas yang dibutuhkan
untuk meningkatkan temperature satu satuan kuantitas bahan pangan sebesar satu
derajat dikali bobot produk dikali perubahan temperatur yang diinginkan (Jassin ,
2014), berfungsi untuk memahami salah satu metode penentuan panas spesifik
bahan hasil pertanian dan bermanfaat untuk menentukan besarnya panas spesifik
bahan hasil pertanian. Difusivitas panas dapat diartikan sebagai laju pada saat
panas terdifusi keluar dari bahan. Distribusi suhu pada suatu bahan dalam kondisi
tidak mantap telah dirumuskan oleh persamaan umum Fourier (Yagua and
Moreira, 2011) sebagai berikut : ∂T/∂t = α∇2T, berfungsi menentukan kecepatan
distribusi panas dalam bahan hasil pertanian, bermanfaat untuk mengalirkan panas
dan memindahkan panas terhadap kapasitasnya untuk menyimpan panas.
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3. Difusivitas panas dapat diartikan sebagai laju pada saat panas terdifusi keluar
dari bahan, berfungsi menentukan kecepatan distribusi panas dalam bahan
hasil pertanian, bermanfaat untuk mengalirkan panas dan memindahkan panas
terhadap kapasitasnya untuk menyimpan panas.
4. Hubungan viskovitas bahan cair dengan sifat termalnya adalah berbanding
terbalik.
DAFTAR PUSTAKA
Jangam S.V. and A.S. Mujumdar. 2010. Basic concepts and definitions. Di dalam:
Jangam SV, C.L. Law and A.S. Mujumdar, (Eds). Drying of Foods,
Vegetables and Fruits. Singapore.
http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JSTI/article/download/893/725
[Diakses pada tanggal 30 Mei 2020].
Jassin, Ernawati. 2014. Kajian Eksperimental Nilai Konduktivitas Termal Panas
dan Panas Spesifik Beberapa Jenis Ikan.
Yagua, C.V. and R.G. Moreira. 2011. Physical and thermal properties of potato
chips during vacuum frying. Journal of Food Engineering 104: 272–283.
http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JSTI/article/download/893/725
[Diakses pada tanggal 30 Mei 2020].