Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM ENERGI DAN ELEKTRIFIKASI PERTANIAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Energi dan Elektrifikasi Pertanian

Oleh:
Nama : Novendra F.A

NIM : 191710201051

Kelas : TEP A

Acara : V (Energi air)

Asisten : Khusnul Tantri

LABORATORIUM ENERGI, OTOMATISASI DAN INSTRUMENTASI


PERTANIAN
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Air merupakan sumber energi yang banyak ditemukan di bumi. Energy air
banyak dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Pemanfaatan energi air pada
dasarnya adalah pemanfaatan energi potensial gravitasi. Kebutuhan akan air
merupakan kebutuhan kedua setelah kebutuhan akan sinar matahari. Potensi sumber
daya air sangat tergantung/berhubungan erat dengan kebutuhan, misalnya untuk air
minum tentu dituntut kriteria kualitas yang memenuhi syarat kesehatan dan
sebagainya. Selain untuk memenuhi kebutuhan tersebut, air juga memiliki potensi
besar untuk dikembangkan sebagai penghasil energy listrik misalnya pemanfaatan
pada PLTA. Untuk memenuhi kepentingan dalam berbagai hal akan membutuhkan
tenaga, energi, dan biaya, sehingga dapat menghasilkan manfaat dan nilai potensinya.
Praktikum energy air ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui adanya
potensi energy listrik yang dapat dikonversikan dari air sehingga dapat digunakan
sebagai salah satu sumber tenaga pembangkit listrik. Prinsip operasi dari pompa
adalah memberikan perbedaan tekanan antara bagian suction (hisap) dan bagian
discharge (tekan) dengan mentransfer energi mekanis dari suatu sumber energi luar
(motor listrik, motor bensin/diesel ataupun turbin dll.)untuk dipindahkan ke fluida
kerja yang dilayani. Dengan demikian pompa menaikan energi cairan yang
dilayani sehingga cairan tersebut dapat mengalir dari suatu tempat yang bertekanan
rendah ke tempat yang bertekanan tinggi. Pada praktikum ini kelompok kamiakan
membahas mengenai konversi energi listrik yang dapat diubah menjadi energy
potensial gravitasi dan menghitung perubahan maupun mengkombinasikan
beberapa peralatan pertanian yang berkaitan dengan pompa.
1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diperoleh tujuan praktikum Energi
Air sebagai berikut.
1. Mahasiswa mampu memahami adanya konversi energi listrik yang dapat
diubah menjadi energi potensial gravitasi berupa perpindahan air.
2. Mahasiswa mampu menghitung perubahan yang terjadi,
mengkombinasikan beberapa peralatan pertanian yang berkaitan dengan
pompa

1.3 Manfaat
Berdasarkan tujuan di atas, dapat diperoleh manfaat praktikum Energi Air
sebagai berikut.
1. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami terkait adanya konversi eergi
listrik yang terjadi dapat diubah menjadi energi potensial gravitasi berupa
perpindahan air.
2. Agar mahasiswa dapat menghitung perubahan yang terjadi dan
mengkombinasikan ke beberapa peralatan di dunia pertanian yang berkaitan
dengan pompa.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air
Air merupakan sumberdaya alam yang berlimpah di muka bumi, menutupi
sekitar 71% dari permukaan bumi. Secara keseluruhan air di muka bumi, sekitar 98%
terdapat di Samudera dan laut dan hanya 2% yang merupakan air tawar yang terdapat
di sungai, danau dan bawah tanah. Diantara air tawar yang ada tersebut, 87%
diantaranya berbentuk es, 12% terdapat di dalam tanah, dan sisanya sebesar 1%
terdapat di danau dan sungai. Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi
kehidupan umat manusia dan maahkluk lainnya dengan fungsi yang tidak akan dapat
digantikan oleh senyawa lainnya. Menurut Hasbullah (2009) air merupakan sumber
energi yang murah dan relatif mudah didapat, karena pada air tersimpan energi
potensial (pada air jatuh) dan energi kinetik (pada air mengalir). Tenaga air
(Hydropower) adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Energi yang
dimiliki air dapat dimanfaatkan dan digunakan dalam wujud energi mekanis maupun
energi listrik. Air memiliki berbagai potensi yang berhubungan erat dengan
kehidupan, misalnya untuk air minum yang dituntut kriteria kualitas yang
memenuhi syarat kesehatan dan sebagainya. Selain itu, salah satu potensi besar
yaitu untuk dikembangkan sebagai energi terbarukan, yang saat ini telah
dimanfaatkan secara luas di Indonesia sebagai pembangkit listrik.
2.2 Pompa air
Menurut Handayani (2010), pompa merupakan mesin fluida atau peralatan
mekanis yang digunakan untuk menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi
atau untuk mengalirkan cairan dari daerah bertekanan rendah ke daerah yang
bertekanan tinggi dan juga sebagai penguat laju aliran pada suatu sistem jaringan
perpipaan.Hal ini dicapai dengan membuat suatu tekanan yang rendah pada sisi masuk
atau suction dan tekanan yang tinggi pada sisi keluar atau discharge dari pompa. Pada
prinsipnya, pompa menguba energi mekanik motor menjadi energi aliran fluida.
Energi yang diterima oleh fluida akan digunakan untuk menaikkan tekanan dan
mengatasi tahanan - tahanan yang terdapat pada saluran yang dilalui.
Pompa merupakan suatu alat untuk memindahkan fluida tidak mampu mampat
melalui saluran tertutup. Zat cair yang memiliki sifat mengalir dari suatu tempat
bertekanan tinggi / elevasi lebih tinggi ke tempat yang bertekanan lebih rendah / elevasi
lebih rendah membuat pompa digunakan untuk membangkitkan tekanan fluida
sehingga dapat mengalir dari suatu tempat bertekanan yang lebih rendah / elevasi
rendah ke tempat bertekanan yang lebih tinggi / elevasi lebih tinggi. Pada beberapa
kasus, untuk memindahkan zat padat yang berbentuk bubukan atau tepung dapat
digunakan pompa dengan spesifikasi tertentu.
Prinsip kerja pompa adalah menghisap dan melakukan penekanan terhadap
fluida. Pada sisi hisap (suction) elemen pompa akan menurunkan tekanan dalam ruang
pompa sehingga akan terjadi perbedaan tekanan antara ruang pompa dengan
permukaan fluida yang dihisap. Akibatnya fluida akan mengalir ke ruang pompa. Oleh
elemen pompa, fluida ini akan didorong atau diberikan tekanan sehingga fluida akan
mengalir ke dalam saluran tekan (discharge) melalui lubang tekan. Proses kerja ini akan
berlangsung terus selama pompa beroperasi. Pompa melakukan kerja hisap dan
menekan membutuhkan energi yang berasal dari penggerak pompa. Energi mekanis
dari penggerak pompa oleh elemen pompa akan diubah menjadi energi tekan pada
fluida sehingga fluida akan memiliki daya air. Energi dari penggerak pompa selain
untuk memberi daya alir pada fluida juga digunakan untuk melawan perbedaan energi
potensial, mengatasi hambatan dalam saluran yang diubah menjadi 8 panas. Energi
yang digunakan untuk mengatasi hambatan dan yang diubah menjadi panas merupakan
kerugian energi bagi pompa.
Dari keterangan diatas maka dapat disimpulkan fungsi pompa adalah untuk
mengubah energi mekanis dari penggerak pompa menjadi energi tekan dalam fluida
sehingga akan menjadi aliran fluida atau perpindahan fluida melalui saluran tertutup.
Perpindahan zat cair dapat terjadi menurut arah horizontal maupun 5ertical, seperti zat
cair yang berpindah secara mendatar akan mendapat hambatan berupa gesekan dan
turbulensi. Pada perpindahan zat cair dengan arah 5ertical, hambatan yang timbul yang
diakibatkan adanya perbedaan tinggi antara permukaan isap (suction) dan permukaan
tekan (discharge).
2.3 Pengunaan air dalam bidang energi dan pertanian
Energi air adalah energi yang telah dimanfaatkan secara luas di Indonesia yang
dalam skala besar telah digunakan sebagai pembangkit listrik. Beberapa perusahaan di
bidang pertanian bahkan juga memiliki pembangkit listrik sendiri yang bersumber dari
energi air. Di masa mendatang untuk pembangunan pedesaan termasuk industri kecil
yang jauh dari jaringan listrik nasional, energi yang dibangkitkan melalui sistem
mikrohidro diperkirakan akan tumbuh secara pesat Potensi air sebagai sumber energi
terutama digunakan sebagai penyedia energi listrik melalui pembangkit listrik
tenaga air maupun mikrohidro. Potensi tenaga air di seluruh Indonesia diperkirakan
sebesar 75684 MW. Potensi ini dapat dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik
dengan kapasitas 100 MW ke atas dengan jumlah sekitar 800.Pemanfaatan
energi air pada dasarnya adalah pemanfaatan energi potensial gravitasi. Energi
mekanik aliran air yang merupakan transformasi dari energi potensial gravitasi
dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin atau kincir. Umumnya turbin
digunakan untuk membangkitkan energi listrik sedangkan kincir untuk
pemanfaatan energi mekanik secara langsung. Pada umumnya untuk mendapatkan
energi mekanik aliran air ini, perlu beda tinggi air yang diciptakan dengan
menggunakan bendungan. Akan tetapi dalam menggerakkan kincir, aliran air pada
sungai dapat dimanfaatkan ketika kecepatan alirannya memadai. Pemanfaatan energi
air dalam skala kecil dapat berupa penerapan kincir air dan turbin. Dikenal ada tiga
jenis kincir air berdasarkan sistem aliran airnya, yaitu: overshot, breast-shot,
dan under-shot. Pada kincir overshot, air melalui atas kincir dan kincir berada di bawah
aliran air. Air memutar kincir dan air jatuh ke permukaan lebih rendah. Kincir bergerak
searah jarum jam. Pada kincir breast-shot, kincir diletakkan sejajar dengan aliran air
sehingga air mengalir melalui tengah-tengah kincir. Air memutar kincir berlawanan
dengan arah jarum jam. Pada kincir under-shot, posisi kincir air diletakkan agak ke atas
dan sedikit menyentuh air. Aliran air yang menyentuh kincir menggerakkan kincir
sehingga berlawanan arah dengan jarum jam. Prinsip pemanfaatan mikrohidro. Air dari
sungai dibendung, kemudian dialirkan melalui parit. Sebagian air dialirkan ke dalam
bak penampungan dan sebagian lagi di alirkan untuk keperluan irigasi. Air dalam bak
penampungan kemudian di saring dan dialirkan ke dalam bak penenang. Bak penenang
berfungsi untuk menenangkan air agar tidak terjadi kumparan air yang dapat
menyebabkan turbin bekerja tidak efisien. Air dalam bak penenang kemudian dialirkan
melalui pipa-pipa besar yang disebut penstock yang menuju power house. Di dalam
power house terdapat turbin dan generator. Putaran turbin menyebabkan generator
berputar. Di dalam generator energi air yang digerakan turbin diubah menjadi energi
listrik. Untuk menghasilkan tegangan yang tinggi maka perlu adanya transformator.
Pada bidang pertanian air berperan penting dalam proses tumbuhnya vegetasi
pertanian. Air bagi para petani adalah sumberdaya pokok yang menunjang
berlangsungnya kegiatan pertanian. Fungsi air bagi pertanian secara umum adalah
sebagai irigasi atau pengairan, karena tanpa adanya pengairan yang baik maka hasil dari
tanaman yang di kelola oleh petani tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal.
Dalam produksi pertanian air merupakan salah satu unsur yang sangat penting. Air
menjadi faktor kunci keberlanjutan pertanian terutama bagi pertumbuhan tanaman, jika
kekurangan air pertumbuhan tanaman akan terhambat dan lama kelamaan akan mati
sebagai akibatnya produksi pertanian tidak berjalan dengan lancar bagaimana
semestinya. Dalam bidang pertanian, pengairan tanaman ini sering disebut dengan
irigasi. Irigasi merupakan sistem untuk mengairi lahan dengan cara membendung
sumber air. Irigasi ini banyak ditemukan didaerah pedesaan yang terdapat banyak area
persawahan.
BAB 3 METODELOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan tempat


Praktikum energi air dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : 19 Maret 2021
Waktu : 13.00 – 15.00
Tempat : Laboratorium Instrumentasi Pertanian, Jurusan Teknik
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas
Jember.
3.2 Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum energi air adalah sebagai
berikut:
3.2.1 Alat
1. Pompa
2. Amperemeter
3. Pipa
4. Selang
5. Drum/bak
6. Stopwatch
7. Voltmeter
8. Gelas ukur
3.2.2 Bahan
1. Air
3.2.3 Skema alat
3.3 Prosedur kerja
Prosedur kerja disajikan pada gambar 3.3

Mulai

Isi air pada drum

Jalankan pompa,air yang dihisap pompa


kembali ke drum lagi (sirkulasi)

Naikkan air sampai keadaan tertinggi

Ukur tegangan, arus untuk menentukan


daya yang diperlukan motor tahap 1

Selesai

Gambar 3.3 Diagram alir prosedur kerja


Langkah pertama yang dilakukan adalah mengisi bak menggunakan air yang
akan digunakan. Lakuka set pada pompa air dan jalankan pompa untuk sirkulasi
(menghisap lalu dikeluarkan Kembali). Lakukan percobaan dengan menaikkan air
sampai pada keadaan tertinggi kemudian ukur tegangan dan arus untuk menentukan
daya yang diperlukan.
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1 Data hasil praktikum
Hasil pengamatan dari praktikum energi air adalah sebagai berikut.
Tabel 1 Data hasil praktikum
Daya Qyh
Arus Daya Q Rata- Qyh Effisiensi
Tegangan (Watt) Tinggi Waktu Volume Debit (watt) Effisiensi
No (Amperre (Watt) Rata (watt) Rata-Rata
(Volt) V Pin Rata- (Meter) h (detik) t (cm³) V (cm³/s) Q Pout Rata- (%)
)I Pin (cm³/s) Pout (%)
Rata Rata
211 0.4 84.4 0.2 1 12 1 0.083333 0.42 202.56
1 214 0.3 64.2 67 0.2 2 10 1 0.1 0.102778 0.50 0.51 128.40 138.27
131 0.4 52.4 0.2 3 8 1 0.125 0.63 83.84
213 0.6 127.8 0.3 1 11 1 0.090909 0.30 421.74
2 210 0.9 189 126.5 0.3 2 13 1 0.076923 0.086247 0.26 0.29 737.10 455.25
209 0.3 62.7 0.3 3 11 1 0.090909 0.30 206.91
213 0.7 149.1 0.4 1 15 1 0.066667 0.17 894.60
3 211 0.5 105.5 99 0.4 2 14 1 0.071429 0.068254 0.18 0.17 590.80 579.93
212 0.2 42.4 0.4 3 15 1 0.066667 0.17 254.40
212 0.4 84.8 0.5 1 20 1 0.05 0.10 848.00
4 210 0.7 147 111.6667 0.5 2 22 1 0.045455 0.052652 0.09 0.11 1617.00 1096.87
129 0.8 103.2 0.5 3 16 1 0.0625 0.13 825.60

Tabel di atas merupakan data hasil pengukuran arus dan tegangan yang
diperoleh dari perlakuan 4 ketinggian air yang berbeda. Berdasarkan tabel di atas, daya
yang dihasilkan pada setiap perlakuan berbeda. Hal ini disebabkan oleh perbedaan
tegangan pada masing-masing perlakuan. Daya (P) diperoleh dari perkalian antara arus
dan tegangan (P = V x I). Karena itu, arus dan tegangan berbanding lurus dengan
dayanya. Semakin besar arus dan tegangan yang diberikan, semakin besar pula daya
yang dihasilkan.
Selain daya, pada tabel di atas juga dapat diketahui waktu yang diperlukan
untuk memenuhi volume 1 liter air. Dari informasi waktu tersebut, dapat diketahui
debit air dari masing-masing pengulangan berdasarkan rumus Q = V/t. Berdasarkan
tabel di atas, debit air semakin cepat ketika ketinggian air meningkat. Hal ini sesuai
dengan konsep energy potensial gravitasi air yang memanfaatkan ketinggian tertentu.
4.2 Hubungan ketinggian dengan debit
Hubungan ketinggian dengan debit air yang dihasilkan ditunjukkan pada
gambar 4.2

Grafik Hubungan Tinggi dan Debit


0.14

0.12

0.1

0.08
Debit

0.06

0.04

0.02

0
0,2 0,2 0,2 0,3 0,3 0,3 0,4 0,4 0,4 0,5 0,5 0,5
Tinggi

Gambar 4.2 Grafik hubungan tinggi dan debit


Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa debit yang dihasilkan dipengaruhi oleh
adanya kenaikan tinggi pada air. Pada perlakuan tinggi 0,2 dihasilkan debit tertinggi
yaitu pada angka 0,125 cm³/s. Pada perlakuan ketinggian 0,5 didapati nilai tertinggi
yaitu sebesar 0,0625 cm³/s. Dari keduanya dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi
air maka yang terjadi adalah adanya penurunan nilai debit air yang dihasilkan. Dan
sebaliknya semakin rendah tinggi air makan debit air semakin besar.
4.3 Hubungan ketinggian dengan Pout
Hubungan ketinggian dengan daya output yang dihasilkan dapat dilihat pada
gambar 4.3
Hubungan tingi dan Pout
0.7

0.6

0.5

0.4
Tinggi (Meter) h
0.3 Qyh (watt) Pout

0.2

0.1

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Gambar 4.3 Grafik hubungan tinggi dengan Pout


Dari data praktikum yang telah didapatkan, ketinggian air mempengaruhi daya
output pompa yang dihasilan. Pada perlakuan ketinggian sebesar 0,2 didapatkan nila
daya output tertinggi sebesar 0,63 watt. Sedang jika dilakukan perlakuan dengan
ketinggian 0,3 nilai daya otput terbesar yang dihasilkan adalah 0,30 watt. Dari data
tersebut dapat disimpulkan bahwasanya ketinggian memberikan efek pengaruh
terhadap besaran daya pompa output. Semakin tinggi maka nilai daya ouput yang
dihasilkan akan semakin rendah. Berlaku sebaliknya, semakin rendah ketinggian
maka nilai daya output pada pompa akan semakin besar.
4.4 Hubungan efisiensi pompa dengan ketinggian
Hubungan efisiensi dengan ketinggian yang dihasilkan dapat dilihat pada
gambar 4.4
1800
1600 1617.00
EFISIENSI POMPA (%) 1400
1200

1000
894.60 848.00
800 825.60
737.10
600 590.80
400 421.74

200 202.56 206.91 254.40


128.40 83.84
0 0.2 0.2 0.2 0.3 0.3 0.3 0.4 0.4 0.4 0.5 0.5 0.5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
TINGGI

Gambar 4.4 grafik hubungan tinggi dengan efisiensi pompa


Nilai efisiensi dipengaruhi oleh daya input pompa dan daya output pada pompa.
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa apabila nilai tinggi mempunyai nilai yang
besar makan nilai efisiensi pada pompa akan semakin besar juga. Karena ketinggian
berpengaruh terhadap nilai Pout yang dihasilkan sehingga mengakibatkan efisinsi
yang dihasilkan semakin besar. Nilai efisiensi pada pompa dapat dihitung dengan
membandingkan antara daya yang masuk dengan daya output dan dijadikan dalam
bentuk persentase. Jadi jika nilai Pout yang dihasilkan rendah, maka efisiensi yang
dihasilkan akan semakin besar. Merujuk pada hubungan tinggi dengan Pout,
Semakin tinggi maka nilai Pout akan semakin rendah yang menjadikan nilai
efisiensi semakin besar. Dapat disimpulkan bahwa semakin rendah ketinggian,
maka nilai Pout akan semakin besar dan efisiensi semakin kecil. Hubungan
keduanya adalah berbanding terbalik.
4.5 Faktor yang mempengaruhi efisiensi pompa
Efisiensi pompa merupakan perbandingan antara output dan input atau antara
daya hidrolis pompa dengan daya poros pompa. Harga efisiensi yang tertinggi
sama dengan satu harga efisiensi pompa yang didapat dari pabrik pembuatnya.
Banyak faktor yang berpengaruh pada pompa sehingga dapat menurunkan atau
menaikkan efisiensinya. Impeler merupakan salah satu komponen yang sangat
berpengaruh terhadap efisiensi pompa. Adapun faktor-faktor lain yang juga
mempengaruhi efisiensi pompa adalah:
1. Kondisi permukaan dalam pompa
2. Diameter impeller
3. Kekentalan zat cair
4. Kondisi zat cair yang dipompa
BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Banyak faktor yang berpengaruh pada pompa sehingga dapat menurunkan
atau menaikkan efisiensinya. Impeler merupakan salah satu komponen
yang sangat berpengaruh terhadap efisiensi pompa.
2. Prinsip kerja pompa adalah menghisap dan melakukan penekanan terhadap
fluida. Pada sisi hisap (suction) elemen pompa akan menurunkan tekanan
dalam ruang pompa sehingga akan terjadi perbedaan tekanan antara ruang
pompa dengan permukaan fluida yang dihisap. Akibatnya fluida akan
mengalir ke ruang pompa. Oleh elemen pompa, fluida ini akan didorong
atau diberikan tekanan sehingga fluida akan mengalir ke dalam saluran
tekan (discharge) melalui lubang tekan.
3. Pemanfaatan energi air pada dasarnya adalah pemanfaatan energi
potensial gravitasi. Energi mekanik aliran air yang merupakan
transformasi dari energi potensial gravitasi dimanfaatkan untuk
menggerakkan turbin atau kincir.
5.2 Saran
Ketika praktikum sambil menyiarkan pada kanal zoom, posisi kamera agar
lebih diperkirakan agar praktikan yang online dapat memahami bagaimana
tahapan lebih jelas
DAFTAR PUSTAKA

Handayani, Sri Utami, ST, MT. 2010. Bahan Ajar Pompa dan Kompresor, Semarang :
Undip
Hasbullah , 2009. Konversi Energi Air, Teknik Elektro UPI : Bandung

Anda mungkin juga menyukai