Anda di halaman 1dari 6

Indo. J. Chem. Sci.

5 (2) (2016)
Indonesian Journal of Chemical Science
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijcs

UJIAKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL


BATANG DAN
DAUN KEMANGI {Ocimum basilicum L.)

Solikhah*),Samuel Budi Wardana Kusuma dan Nanik Wijayati


Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang
Gedung D6 Kampus Sekaran Gunungpati Teip. (024)8508112 Semarang 50229

Info Artikel Abstrak

S ejar ah Artikel: Kemangi (Ocimum basilicum L.) merupakan salah satu tanaman yang dapat diman-
Diterima April 2016 faatkan sebagai antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas
Disetujui Mei 2016 antimikroba ekstrak etanol pada batang dan daun kemangi serta mengetahui
Dipublikasikan Agustus 2016 komponen senyawa aktif yang memiliki aktivitas antimikroba terhadap bakteri S.
aureus dan E. coli. Ekstraksi dilakukan dengan metode refluk
dengan pelarut etanol dan pengujian aktivitas antimikroba menggunakan metode
Kata kunci: kemangi difusi agar teknik sumuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas
antimikroba antimikroba ekstrak etanol batang tidak menunjukkan aktivitas penghambatan sama
S. aureus E.coli sekali dan pada daun dengan konsentrasi 100% memberikan zona bening terbesar
terhadap bakteri S. aureus dan E. coli dengan nilai Diameter Daerah Hambat (DDH)
berturut-turut 16,75 dan 14,94 mm. Analisis senyawa pada ekstrak etanol batang dan
daun kemangi dengan FT-IR dan GC-MS. Senyawa ekstrak etanol daun yang diduga
berperan sebagai antimikroba adalah 2,6- oktadiena-1,8-diol, ekso metil kamfenilol,
kamfor, fitol, linalool oksida, cis geraniol dan cis karveol.

Abstract

Basil (Ocimum basilicum L.) is a plant with antimicrobial activity. The purpose of this
research is to know the capacities of antimicrobial to S. aureus and E. coli and to
determine compounds with antimicrobial activity. The extraction method was reflux
with ethanol and werested with well technique diffusion method. The antimicrobial
activities of ethanol extract on stem did not showed the blocked activities and on leaf
by 100% of the concentration give the biggest clear zone where the blocked capacities
S. aureus is higher than E. coli, with zone of inhibition 16.75 and 14.94 respectively. The
activated compound of stem and leaf ethanol extract had analysze using FT-IR and
GC-MS. The compound that assumed as antimicrobial are 2,6 octadiene 1,8 diol, exo
methyl champenilol, camphor, phytol, linalool oxide, cis geraniol and cis carveol.

© 2016 Universitas Negeri Semarang


IS Alamat korespondensi:
E-mail: solikhah34@gmail.com p-ISSN 2252-6951
e-ISSN 2502-6844
Solikhah / Indonesian Journal of Chemical Science 5 (2) (2016)
Pendahuluan tanaman, etanol teknis, aluminium foil, reagen
Tanaman kemangi (Odmum basilicum L.) dragen- dorf, HCl, serbuk Mg, FeCl5, CHCl3, asam
merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang asetat anhidrat, H2SO4 media agar (NA) dengan
memiliki banyak manfaat. Penelitian yang telah ada grade pro analyst buatan Merck, aquades, dan
menunjukkan bahwa kemangi meng- andung amoksilin (Kalbe) serta bakteri uji S. aureus dan E.
senyawa yang bersifat insektisida, larvasida, coli.
nematisida, antipiretik, fungisida, antimikroba dan Penelitian ini diawali dengan ekstraksi batang
antioksidan (Nurcahyanti & Timotius; 2011). dan daun kemangi dengan metode ekstraksi refluk
Kandungan kimia di dalam tanaman kemangi adalah pelarut etanol teknis meliputi beberapa tahapan
minyak atsiri, fito- sterol, alkaloid, senyawa fenolik, yaitu preparasi sampel, proses ekstraksi dan proses
tanin, lignin, saponin, flavonoid, terpenoid dan pemurnian ekstrak dengan rotary evaporator pada
antrakuinon (Dhulgande, et al.; 2010; Babu & suhu 45oC dan tekanan 350 mmHg. Hasil evaporasi
Sarma; 2011). Minyak atsiri yang terkandung dalam kemudian dianalisa meliputi rendemen, pengujian
kemangi adalah linalool, sineol, eugenol, metil golongan senyawa aktif yaitu uji alkaloid, flavonoid,
sinnamat, iso kariofillen dan kubebena (Ismail; tanin, saponin, triterpenoid dan steroid, kemudian
2006). diidentifikasi menggunakan FT-IR dan GC-MS.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan Metode selanjutnya adalah pengujian aktivitas
mengenai uji daya antimikroba dari kemangi antara antimikroba menggunakan metode difusi agar
lain Atikah (2013) melakukan penelitian tentang uji dengan sumur. Sebanyak 0,1 mL suspensi bakteri
aktivitas antimikroba ekstrak daun kemangi fase w- ditambahkan ke dalam cawan petri steril yang telah
heksana, fase etil asetat dan fase etanol 70% serta diisi oleh nutrient agar (NA) kemudian diputar,
fase etanol 70% yang menunjukkan aktivitas didinginkan dan dibiar- kan hingga memadat.
antimikroba S. aureus dan C. albicans dengan Sumur dibuat dengan cara media NA yang telah
metode difusi agar dan dilusi cair, namum pada memadat dilubangi dengan menggunakan cork
penelitian ini tidak melaporkan senyawa aktif yang borrer (diameter 10 mm). Sumur ditetesi 100 gL
mempunyai aktivitas antimikroba. Hasil penelitian ekstrak etanol kemangi pada konsentrasi yang telah
lain mengatakan bahwa ekstrak kloroform kemangi ditentukan (100, 50 dan 25%) kemudian diinkubasi
dapat menghambat bakteri Shigella dysenteriae dan selama 24 jam pada suhu 37oC dan diamati zona
ekstrak metanolnya dapat menghambat mikroba bening yang terbentuk disekitar sumur.
Klebsiella pneumonia, Salmonella paratyphy dan S.
Hasil dan Pembahasan
aureus dengan DDH berturut- turut 10, 9, 7 dan 7
Ekstraksi pada batang dan daun kemangi
mm, tetapi tidak menyebut- kan konsentrasi yang
digunakan untuk uji aktivitas antimikroba tersebut (Ocimum basilicum L.) meliputi beberapa tahapan
(Devi, et al.; 2010). yaitu preparasi sampel, proses ekstraksi dan proses
pemurnian ekstrak pada batang dan daun kemangi.
Berdasarkan beberapa penelitian tersebut
Rendemen ekstrak etanol pada daun kemangi
dapat disimpulkan bahwa bagian tanaman kemangi
menunjukkan hasil lebih besar yaitu 2,81% daripada
yang sering diuji aktivitas antimikroba- nya adalah
bagian daun kemangi, padahal menurut Gupta & batang yaitu 2,50% berupa cairan kental yang
Prakash (2005) tidak hanya daun kemangi saja yang berwarna hijau kecoklatan dengan aroma khas.
mengandung senyawa metabolit sekunder seperti Hasil uji golongan senyawa aktif diketahui bahwa
minyak atsiri, tetapi bagian tanaman kemangi lain ekstrak etanol batang kemangi memiliki kandungan
seperti batang juga mengandung senyawa metabolit senyawa meta- bolit sekunder yaitu alkaloid,
sekunder yang mungkin juga memiliki aktivitas flavonoid dan steroid. Sedangkan ekstrak etanol
anti- mikroba. Sejauh ini belum pernah ditemukan pada daun kemangi menunjukkan hasil positif
laporan penelitian yang menyatakan tentang uji daya alkaloid, flavonoid, saponin dan steroid. Ekstrak
aktivitas antimikroba pada batang kemangi terhadap etanol batang dan daun kemudian di uji dengan FT-
bakteri S. aureus dan E. coli. IR dan GC-MS. Penggunaan FT-IR dilakukan
Metode Penelitian dengan bilangan Gambar 1.
Alat yang digunakan dalam penelitian
meliputi: rotary evaporator, hotplate dan magnetic gelombang 4000-
stirrer (SM22 termolin^), inkubator, pelubang agar 620 cm1. Spektra
(cork borrer), botol gelap, Frontier FT-IR
FT-IR ekstrak
Perkin Elmer Spectrum 100 dan Gas
Cromatography -mass spectrophotometer (GC-MS) etanol batang dan
QP-2010 SE Shimadzu. Bahan-bahan yang daun kemangi
digunakan dalam penelitian ini adalah batang dan disajikan pada
daun kemangi dengan panjang 20 cm dari pucuk

10
4
pada bilangan pada Tabel 1. nutrisi yang
gelombang Berdasarkan Tabel terkandung di
1
1217,41 cm dan 1. diketahui bahwa dalam tanah yang
1217,22 Solikhah / Indonesian Journal
cm4 senyawa utama ofberpengaruh
Chemical Science dalam5 (2) (2016)
menunjukkan dengan persentase metabolisme
adanya gugus C-O. tertinggi baik pada tanaman. Sehingga
Spektra FT-IR batang dan daun dapat
yang membedakan adalah senyawa mempengaruhi
batang dan daun heksilen glikol dan komponen
adalah untuk senyawa benzen- senyawa yang
batang adanya 1,2-dikarboksilat. terkandung di
Gambar 1. Spektra serapan pada Hasil analisis ini dalam ekstrak
FT-IR ekstrak bilangan sesuai dengan etanol kemangi.
etanol batang (a)
dan daun (b) gelombang Rahman,
Tabel 1.et Komponen
al. senyawa kimia utama ekstrak
kemangi 1735,07 4
cm (2011) etanol kemangi
bahwa
Spektra FT- menunjukkan senyawa utama Kandungan relatif (%)
Nama senyawa
IR pada Gambar 1 adanya gugus C=O pada kemangi Batang Daun
Dodekana 2,25 1,26
menunjuk- kan (karbonil) dan adalah benzen-1,2- Limonen 1,02 -
adanya serapan Kamfor
untuk daun adanya dikarboksilat Heksadekana 4,02 2,46
1,71 1,9
pada bilangan serapan pada dengakn kon-
Heksilen glikol 43,02 15,00
Oktadekana 1,78 1,9
gelombang bilangan sentrasi. Senyawa Butil hidroksi toluen 3,69 2,5
3386,14 cm4 dan gelombang utama yang
Eikosana 2,04 6 1,8
■ 6
3393,69 cm1 yang 1047,98 cm4 didapat berbeda 4-dimeti 1-1
Linalool oksida
-heptan-4 ol
1,01
2,43
1,57
menunjuk- kan menunjukkan dengan Ismail
9-metil bisiklo-non-2 en-9-ol ■ 2,58
Dokosan 1,23 1,24
adanya gugus OH adanya gugus -C-0 (2006) bahwa
Tetrametil—okta-5 7-dien-3-on
9 - 6,40
dari ikatan (aromatik dam senyawa yanggeraniol - 1,56
3-dodesin - 1,25
hidrogen, alkohol sekunder). terkandung pada Eksa metil kamfenilol - 3,33
sedangkan
Kromatogra kemangiadalah 2,6-oktadiena-l,8 diol
;'\'col - 1,07
- 3,97
bilangan
m GC-MS ekstrak linalool dan dari 3,5-dimetilsiklo heksena-4- ■ 3,65
gelombang karboksaldehid
etanol batang hasil penelitian
4-etenil- 3 8 dioksitrisiklo oktana 1,53 -
1637,22 cm1 dan
5

diperoleh 13 yang telah 1,06 1,6


1637,37 cm4 ■ 3 3,6
puncak utama dan dilakukan linalool
8-hidroksi geraniol
Benzen-1,2-d.ikarboksilat 10,90 2 7,3
menunjukkan hanya
kromatogram 2
adanya gugus C=C menunjukkan Pengujian
batang
(alkena) dan aktivitas
menunjukkan 23 konsentrasi
serapan pada
puncak utama. sebesar 1,01 dan antimikroba
bilangan gelom- 1,57%. Hal ini ekstrak etanol
Komponen
bang 1399,47 cm4
senyawa kimia kemungkinan kemangi dilakukan
dan 1355,14 cm4
utama pada terjadi karena dua bakteri uji
menunjukkan
ekstrak etanol adanya perbedaan yaitu S. aureus dan
adanya gugus
batang dan daun tempat tumbuh, E. coli dengan
-CH3 dan serapan
kemangi disajikan curah hujan serta metode difusi agar
Solikhah / Indonesian Journal of Chemical Science 5 (2) (2016)
dengan teknik menghasilkan P- Diameter daerah hambat Diameter (mm)
Escherichia coli Staphylococcus aureus
pada daun mengalami100% 50% 25% 100% 50% 25
sumuran. Kontrol glukoro- nidase kenaikan artinya %
0 0 0 0 0 0
yang diguna- kan sehingga diduga semakin tinggi 0 0 0 0 0 0

pada metode ini senyawa aktif konsentrasi maka 0 0 0 0 0 0


0 0 0 0 0 0
semakin besar kadar
adalah kontrol dalam ekstrak bahan aktif yang 15,50 13,25 12,50 17,00 15,00 13,
15,00 13,25 12,00 17 25 15,00 00
13,
negatif (etanol etanol batang berfUngsi sebagai 14,33 12,16 11,33 ?
16,00 14,33 50
12,
antibakteri, sehingga 14,94 12,88 11,94 16,75 14,77 67
13,
teknis) dan kontrol kemangi dapat kemam- puannya dalam35,16
05
35,16 35,16 51,33 51 33
s 51,
positif (amoksilin). diuraikan oleh p- menghambat 35,50
35,33
35,50
35,33
35,50
35,33
51,00
52,00
51,00
52,00
51,
00
52,
Hasil pengujian glukoronidase pertumbuhan bakteri S.35,33 35,33 35,33 51,44 51,44 00
51,
aureus dan E. coli juga 0 0 0 0 0 0
diperoleh bahwa menjadi senyawa semakin besar. Hal ini Hasil penelitian
Ekstrak etanol lain yang tidak disebabkan semakin menunjukkan bahwa
tinggi kadar senyawa daya hambat ekstrak
batang dengan bersifat toksik bagi bioaktif maka umumnya etanol daun lebih tinggi
konsentrasi 25 ,bakteri. Baiano & bersifat bakterisida terhadap bakteri S.
(mematikan mikroba) aureus (bakteri Gram
50 dan 100% tidak Barners (2009),
dan kadar yang lebih positif)
mengatakan tidak dibandingkan
menunjukkan rendah biasanya hanya dengan bakteri E. coli
aktivitas terhadap adanya hambatan bersifat bak- teriostatik (bakteri Gram negatif)
(menghambat
bakteri S. aureus sama sekali pertumbuhan,
ditunjukkan dengan nilai
bukan diameter daerah hambat.
dan E. coli, hal ini terhadap bakteri E. mematikan mikroba) Hal ini dikarenakan
diketahui dengan coli karena adanya (Kamal, etal.; 2012 ). perbedaan sensitivitas
Hal ini sesuai bakteri terhadap anti-
tidak adanya selubung kapsul dengan hasil penelitian bakteri dipengaruhi oleh
diameter daerah pada beberapa Khumaisah, et al. (2011) struktur dinding del
hambat yang strain dari E. coli yang menyatakan bahwa bakteri. Bakteri Gram
kemangi kurang rentan positif cenderung lebih
terlihat yang dapat terhadap bakteri E. coli sensitif terhadap
disekeliling menyebabkan dan Shigella sonnei, antibakteri karena
tetapi efektif struktur dinding sel
sumuran. Menurut senyawa aktif menghambat bakteri bakteri Gram positif
Dzidic, et al. ekstrak etanol Salmonella sonnei. Hal lebih sederhana
(2008) batang kemangi ini disebabkan bakteri dibandingkan struktur
Salmonella sonnei dinding sel bakteri Gram
menyatakan yang bersifat diduga memiliki negatif, sehingga
bahwa salah satu lipofilik tidak aktivitas metabolisme memudahkan senyawa
yang lebih rendah anti- bakteri untuk
meka- nisme dapat berikatan
sehingga ribosom lambat masuk ke dalam sel
resistensi bakteri dengan dinding untuk men- sistesis bakteri Gram struktur
yaitu inaktifikasi sei. protein sehingga zat dinding sel bakteri Gram
antibakteri dapat leluasa positif
anti- biotik dengan Sedangkan masuk dan aktivitas (Pramuningtyas; 2009).
memproduksi ekstrak etanol dapat menjadi terhambat.
Data aktivitas
enzim. Salah satu daun kemangi penghambatan dengan
enzim yang dapat pada konsentrasi 1 cara mengukur diameter
menginaktifikasi 00, 50 dan 25% daerah hambat (DDH)
disajikan pada Tabel 2.
antibiotik adalah menunjukkan dan Gambar 2.
p-glukoronidase. terbentuknya zona Tabel 2. Diameter 2
daerah hambat (mm)
S.aureus merupakan bening disekitar ekstrak etanol batang
dan daun kemangi
bakteri yang sumuran. terhadap bakteri S.
mampu aureus dan E. coli
10
6
Radhakrishnan, et al.
(2012) mengatakan
bahwa senyawa fitol
pada ekstrak E.
odoratum selainSolikhah
sebagai / Indonesian Journal of Chemical Science 5 (2) (2016)
antibakteri juga dapat
sebagai antikanker,
3
antiinflamasi,
Gambar 2. Diameter antidiuretik,
Daerah Hambat (DDH)
ekstrak etanol batang immunostimulatori dan
kemangi terhadap antidiabetes. Geraniol
S.aureus dan E.coli (1 & juga senyawa yang
2) dan ekstrak etanol
daun terhadap S. aureus memiliki aktivitas
dan E. coli (3 & 4) antibakteri yang kuat, hal
Keterangan: ini dibukti- kan oleh
A) 100 % Chaturvedi, et al. (2012)
B) 50% yang mampu
C) 25% menghambat beberapa
D) Kontrol Negatif bakteri seperti E.focalis,
(pelarut etanol) M. smegmatis, P.
Senyawa yang aeruginosa, S. epidermis
diduga mampu meng- dan S. aureus.
hambat pertumbuhan Simpulan
bakteri pada daun Berdasarkan hasil
kemangi adalah penelitian yang telah
tetrametil-okta 5,7 dien-
3-on, 2,6 oktadiena 1,8
diol, ekso metil
kamfenilol , kamfor,
fitol, linalool oksida, cis
geraniol dan cis karveol.
Setzer et al. (2014)
mengatakan bahwa cis
karveol dan linalol
merupakan salah satu
komponen senyawa dari
minyak atsiri L.
royleana yang mampu
menghambat bakteri S.
aureus, B. subtilis, K.
pneumonia dan P.
aeruginosa. Bases et al.
(2012) juga mengatakan
bahwa senyawa utama
minyak atsiri pada
batang dan bunga T.
chiliophyllum adalah
kamfor pada konsentrasi
17,3% sudah
menunjukkan aktivitas
penghambatan bakteri E.
coli, S. aureus, P.
aeruginosa, E.
aerogenes, P vulgaris, S.
typhimurium, S.
epidermis, B. cereus, B.
subtilis, dan Meticillin.
Sedangkan
Solikhah / Indonesian Journal of Chemical Science 5 (2) (2016)
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas Food Technol. Biotechnol, 46(1): 211-221
antimikroba ekstrak etanol pada daun dengan Gupta, N. & Prakash, P. 2005. Therapeutic Uses of
konsentrasi 100% memberikan zona bening terbesar Ocimum sanctum Linn (Tulsi) with A Note On
dimana daya hambat bakteri S. aureus lebih tinggi Eugenol and its Pharmacological Actions :
Short Review. Indian Journal Physiol Pharmacol,
dibandingkan E. coli sedang- kan pada batang tidak 49(2): 125-131
menunjukkan aktivitas penghambatan sama sekali.
Ismail, M. 2006. Central Properties and Chemical
Senyawa aktif ekstrak etanol daun yang diduga Composition of Ocimum basilicum Esential Oil.
berperan sebagai antibakteri adalah tetrametil-okta- Pharmaceutical Biology, 44(8): 619-626
5,7- dien-3-on, 2,6-oktadiena-l,8 diol, ekso metil Kamal. A., Sudarmin. & A. Binadja. 2012. Aktivitas
kamfenilol, kamfbr, fitol, linalool oksida, cis Antimikroba Senyawa Hasil Reaksi Hidrasi
geraniol dan cis karveol. Kariofilena pada E. coli dan S. aureus. Indonesian
Daftar Pustaka Journal of Chemical Science y 1(2): 152-157
Atikah, N. 2013. Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Khumaisah, L.L., Asep, K. , Gebi, D. & Yuni, A.
Herba Kemangi (Ocimum americanum L) terhadap 2011. Komposisi Kimia dan Uji Aktivitas
Staphylococcus aureus dan Candida albicans. Antibakteri Minyak Kemangi (Ocimum
Skripsi. UIN Syarif Hida- yatullah Jakarta americanum L.) terhadap Bakteri Eschericia coli,
Shigella sonnei dan Salmonella enteridis.
Baiano, J.C. & A.C. Barnes. 2009. Toward Control BerkpenelHayati, 16: 101-110
of Sreptococcus iniae. Synopsis. Emerging Infect.
Dis” 15(12): 1891-1896 Nurcahyanti, A.D.R. & K.H. Timotius. 2011.
Aktivitas Antioksidan dan Antibakteri Ekstrak
Baser, K. Polatoglu, F. Demirci, B.
Demirci. & N. Goren. 2012. Essential Oil Polar dan Non Polar Biji Selasih (Ocimum
Composition and Antimikroba Activities of sanctum L.). Jurnal Teknologi dan Industri Pangan^
Tanacetum chilopyllum (Fish. & Mey.) Schultz 22(1)
Bip. var. Monocephalum Grierson from Pramuninglyas, R. & Rahadiyan, W.B. 2009. Uji
Turkey. Records of Natural products, 6 (2): 184- Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol Daun
188 Cocor Bebek (Kalanche pinnatd) terhadap
Chaturvedi, P. , D. Singh, T.R. Kumar & V.K. Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
Gupta. 2012. Antimicrobial Activity of Some secara In vitro. Biomedika, 1(2):43-50
Promising Plants Oil, Molecules and Radhakrishnan, T.M., V Raman, Samuel, P.
Formulations. Indian Journal of Experimental Saradhi, N. Rao, V.V. Krishna. & M.
Biologyy 50: 714-717 Sudhakar. 2012. Antibacterial, Antioxidant
Devi, K. , G.K. Devi , G. Thirumaran, R. Activity and GC-MS Analysis of Eupatorium
odoratum. Asian Journal of Pharmaceutical and
Arumungan & Anantharaman. 2010. Clinical Researchy 5: 00974-2411
Antibacterial Activity of Selected Medicinal
Plants from Parangipettai Coastal Regions Rahman, N. Dev, A.K. Das. & M.A.
Southeast Coast of India. Academic Journal of Hossain. 2011. Chemical Composition of
plant Sciences, 3(3): 122-125
Different Extracts of Ocimum basilicum Leaves.
J. Sci. Res” 3(1): 197-206
Dhulgande, G., A.R. Birari. & D.A. Dhale. 2010. Setzer, W.N., J.S. Rad, S.M.H. Alfatemi. & M.S.
Preliminary Screening of Antibacterial and Rad. 2014. Chemical Composition, Antifungal
Phytochemical Studies of Ocimum americanum and Antibacterial Activities of Essential Oil
Linn. Journal of Ecobiotechnology, 2(8): 11-13 from Lallemantia royleana (Benth in wall).
Dzidic, S.,J. Suskovic & B. Kos. 2008. Antibiotic Benth. Journal of Food Safety, 1754-4565
Resistence Mechanisms in Bacteria:
Biochemical and Genetic Aspects.

10
8

Anda mungkin juga menyukai